Hujan Pertama 27 Oktober

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Sedih, Cerpen Penyesalan, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 24 October 2014

Kutatap jam dinding yang menunjukkan pukul 2 malam. Aku masih belum tertidur karena masih dihadapkan dengan tugas tugas matematika yang belum kuselesaikan. Aku menemukan 3 soal matematika mengenai aljabar yang belum kuselesaikan. Tinggal 3 soal ini yang belum kuselesaikan. Semua rumus telah kucoba, angka angka memenuhi 10 lembar hitungan yang telah kupakai sebagai hitungan telah kujadikan bola kertas. Dan aku masih belum bisa menemukan jawaban dari soal tugas matematika ini.

Yah, aku sekarang duduk di kelas 2 SMA jurusan IPA, setiap hariku kusibukkan dengan mengerjakan tugas-tugasku. Karena sibuknya diriku, aku sekarang menjadi jarang bersosialisasi dengan teman-temanku, padahal di saat smp aku adalah cowok yang senang sekali bersosialisasi, saking diriku tidak mau terganggu pelajaranku, tepat satu bulan yang lalu, aku memutuskan kekasihku yang sejak smp sudah berpacaran. Mungkin karena tubuhku merasa lelah ku berniat untuk istirahat dan berbaring sebentar di atas bed ku. Di atas bed ku kubuka galeri di hpku, kulihat foto-fotoku dengan Selena, kekasihku yang baru kuputusin bulan kemarin. Entah kenapa hatiku bergetar saat ku melihat foto-fotoku di fotobox bersama Selena saat kelas 3 SMP dulu. Hpku kutaruh di atas dadaku, dan aku memejamkan mataku, dari tadi ku sibuk mengerjakan soalku sehingga saat kupejamkan mataku, kelopak mataku langsung tertutup tanda bahagia.

Esok harinya di sekolah, aku mengumpulkan tugasku tadi malam kepada bapak guru. Aku mendapat hasil 93, ku menyadari bahwa prestasiku bulan ini turun. Entah kenapa prestasiku turun, aku juga tidak mengetahuinya. Cara belajarku sama, mungkin lebih baik karena aku sudah tidak mempunyai pacar yang kata orang hanya akan mengganggu prestasi belajar.

Aku pulang ke rumah dengan perasaan yang masih penasaran dengan kemerosotan nilaiku. Saatku merenungi diri dengan berbaring di atas bed, aku kaget dan bahagia karena mendapat sms dari Selena. Karena semenjak aku memutuskannya, aku tidak pernah lagi ada kontak, kita seperti tidak saling mengenal, di sekolah pun, saat berpaspasan denganku dia malah menghindar. “Karik, nanti malam jam 7 temui aku di Mockd Caffe yah, aku mau nunjukin sesuatu.” Tanpa memikirkan apa yang dimaksud Selena bahwa dia akan menunjukkan sesuatu, aku seperti terbang dengan kebahagiaan. Yah, hampir satu tahun ini, aku menyuekkan Selena, padahal dia adalah satu-satunya cewek yang selalu menyupportku, tetapi aku selalu tidak peduli dan malah merasa terganggu dengan adanya dia.

27 September lalu, saat anniversary kami ke 2 tahun sebelas bulan, kami merayakannya di Mockd caffe, di situ kupikir akan membuatnya terkesan di akhir pacaran. Malam itu, sebelum saling memberi kado anniversary, kami membuat perjanjian bahwa akan membuka kado setelah sampai di rumah. Pertama-tama kami mengobrol ringan tentang kegiatan, dan kami lanjutkan dengan meniup lilin anniversary. Setelah make a wish, kami berdua meniup lilin kami dengan bahagia, setelah itu kuberi kadonya, dan dia memberi kado padaku. Sesuai perjanjian awal bahwa kami akan membuka kado itu setelah sampai di rumah. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, segera aku mengajaknya pulang. Aku mengantarkannya pulang sebelum dia memasuki gerbang rumah lantai dua itu, aku melandaskan ciuman di keningnya. Kulihat senyuman lebar di bibirnya, dan saat seketika itu juga dia memeluk tubuhku dengan erat seraya mengatakan, “aku menyayangimu, jangan kau tinggalkan diriku ini.” Perkataannya hanya kubalas dengan senyuman.
Ku menatap tubuhnya, tubuh seorang perempuan yang mungkin akan kukecewakan masuk ke dalam rumah. Kamarnya yang jendelanya di buka memudahkanku melihatnya dari luar. Tampak wajah bahagia memeluk boneka panda, lalu dia membuka surat yang kulipat menjadi pesawat terbang yang berisi suratku. Tampak tidak percaya dia membacanya dia terlihat meneteskan air mata. Lalu aku tinggalkan rumahnya dan pulang.

Yah, sekarang aku merasa menyesal. Aku berniat minta maaf kepadanya karena selalu aku kecewakan, kusakiti, dan kadang aku sampai kasar kepadanya. Aku lebih mementingkan diriku, prestasiku tanpa menganggap orang lain yang sebenarnya adalah support bagiku. Aku merintihkan air mata, aku sadar aku telah melakukan kesalahan, aku sadar aku menyayanginya. Dan aku akan meminta maaf dan berniat akan memintanya unuk kembali padaku.

Aku sampai di Mockd coffe pukul setengah tujuh, setengah jam lebih awal dari perjanjian. Kutampilkan gaya berpakaianku yang bagus, dan kubawakan sebuah bunga untuk Selena yang kutaruh di dalam jaketku. Bunga mawar yang sangat segar dan indah. Kupilih mawar karena banyak yang mengatakan, “Rose express your deep love for someone.”
Pukul tujuh lebih lima menit kulihat perempuan yang sangat kukenal bersama laki-laki yang asing. Mereka berjalan ke arahku, belum sempat aku bertanya siapakah sebenarnya laki-laki yang mendampingi Selena itu, Selena langsung berkata, “Malam Rik, kenalin ini Raka pacar baru gue.” Perkataan Selena langsung disambut dengan uluran laki-laki tinggi itu ke arahku seraya dia menyebutkan namanya. Kuterima uluran tangan laki-laki itu.

Lima belas menit di caffe aku hanya membisu melihat Selena bercerita. Aku mendengaran ceritanya tetapi tidak bisa mengerti apa yang sedang diucapkan. Di fikiranku hanya berharap ini sebuah mimpi. Setelah lama melihatku hanya membisu dengan wajah yang murung sekali, Selena meminta Raka, pacar barunya untuk pulang dulu dan membiarkan kami bicara empat mata.

Setelah melihat Raka meninggalkan caffe ini, aku bertanya dengan heran kepada Selena. “Mengapa secepat ini?” kataku. “Mengapa secepat ini? Apa yang telah kau lakukan padaku sebulan yang lalu Karik?” katanya dengan meneteskan air mata. “Tapi aku sadar aku salah, aku sadar bahwa aku sangat membutuhkanmu. Aku menyayangimu Selena.” Jelasku padanya. “Secepat itu juga kau menhancurkan hidupku. Akhir-akhir ini aku tidak pernah mau melihatmu lagi karena aku terluka. Kamu yang selalu sibuk dengan pelajaranmu dan tidak pernah ada sedikit waktu untuk memikirkanku. Secepat itu juga kau memutuskanku setelah kita menghabiskan waktu bersama saat anniv. Hanya bajinganlah yang tega melakukan itu, memutuskan kekasihnya yang sangat mencintai orang itu di saat anniv, melalui surat pula. Mungkin kemarin kau merasa terganggu oleh hadirnya diriku dan merasa bahwa diriku adalah hambatan saja untuk prestasimu. Tapi dengan pertemuan kita, mungkin kau akan mengganggu hubunganku dengan Raka. Aku sudah mendapatkan laki-laki yang tidak sepertimu, laki-laki yang bisa mengerti diriku rik.” Selena berlinang air mata. “Sudah aku mau pulang, oh ya, ini surat pesawat bodohmu.”

Aku masih merasa tidak percaya dan melihat Selena meninggalkanku. Kubuka pesawat itu yang bertuliskan surat yang berisi, “Selamat anniv Sel yang ke 2 tahun 11 bulan. Mungkin ini adalah malam terakhir kita. Aku berfikir untuk mengakhiri hubungan kita agar aku bisa fokus ke pelajaranku. Kuharap kamu mengerti Sel. Terimakasih untuk hari harinya.” Terlintas senyuman entah senyum apa namanya di wajahku. Aku mulai meneteskan air mata dan tidak lama diiringi suara air hujan pertama pada tanggal 27 Oktober ini.

ADVERTISEMENT

~ jangan pernah kau sia-siakan orang yang menyayangimu. Sebenarnya dia sangat menyayangimu. Dan jika kau tak peduli, U’ll be sorry

Cerpen Karangan: Ilham Akbar Zulkarnaen
Facebook: Ilham AkZu
Terima kasih sudah membaca cerpen saya
Saya kelas 9 di SMP N 4 Kepanjen

Cerpen Hujan Pertama 27 Oktober merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Cinta Dibalik Matematika

Oleh:
Suasana di kelas XI ipa 2 begitu ramai, para siswa disibukkan dengan PR matematika. Dari meja depan hingga belakang mereka saling menghampiri satu sama lain untuk menanyakan jawaban. Tiba

End Of Love

Oleh:
Kring… Kring… “Berisik!!” Aku mengambil Jam weker tersebut dan mematikannya. “plisslah hari ini tuh cuman Mos, free class.” Aku kembali membaringkan tubuhku ke kasurku yang sangat nyaman. “Oh tidak!

Tangis Wanita Bisu (Part 2)

Oleh:
Sang mentari telah timbul dengan cahayanya yang amat cerah. Anisa menggandeng lengan tangan Alisa menuju Book Store tempat Alisa bekerja. Saat di perjalanan mereka melewati kumpulan ibu-ibu yang tengah

Cinta Semut Gula

Oleh:
Kenalin gue rian, gue anak yang lahir dari keluarga sederhana. Biar begitu keluarga gue cukup terhormat sob. So, bokap gua orang terpandang di mata masyarakat. Kata mereka sih, bukan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *