Cerpen Bahasa Daerah
Berikut ini merupakan kumpulan Cerpen Bahasa Daerah terbaru karya para sahabat cerpenmu yang telah diterbitkan, total diketemukan sebanyak 29 cerita pendek untuk kategori ini.
Untuk mencari cerita pendek (Cerpen) berdasarkan kata kunci tertentu, Kamu bisa gunakan Kotak pencarian di bawah ini!
Damai Saja
Cerpen Kiriman: Aem | Lolos Moderasi Pada: 9 April 2023“Hai Vani, lama tak jumpa,” suara itu aku mengenalnya. Aku menoleh ke belakang terdiam saat melihat wajahnya. Aku tak sanggup berkata-kata untuk menjawab sapaan darinya, seorang pria yang pernah berada di masa laluku, pria berdarah Melayu ini memang benar-benar » Baca lanjutan ceritanya...
Sayap Sayap di Tahun Baru
Cerpen Kiriman: I Kadek Agus Ripaldi | Lolos Moderasi Pada: 9 April 2023Gerimis yang masih terus turun tidak sedikit pun mengurungkan niat orang-orang di kota ini untuk merayakan datangnya tahun baru. Mereka berkumpul di satu tempat, memasak. makan, berbincang-bincang, bercanda, bercengkrama dengan keluarga mereka. Momen yang sangat ditunggu setiap tahunnya oleh » Baca lanjutan ceritanya...
“Amai” Saksi Bisu Perlawanan PRRI 1958
Cerpen Kiriman: Rendi Nofreza | Lolos Moderasi Pada: 8 November 2022“Dor, dor, dor…”, Setidaknya berulang kali terdengar suara tembakan dari senjata kecil mematikan di sore itu. Dari kejauhan di atas sang biru sudah terlihat burung bermesin yang disebut helikopter yang ditunggangi oleh para serdadu. Suasana riang penuh gelak anak-anak » Baca lanjutan ceritanya...
Sanca Prata
Cerpen Kiriman: Masdiyanto | Lolos Moderasi Pada: 11 November 2021Mimpi aneh Man Imar mengingatkan masa sekolah, ketika ikut-ikutan sekolah ke madrasah dibarat bukit Langge. Melewati juga tanjakan Sitarda itu. Bagaimana tidak takut, setiap yang lewat diatas jam 10 malam, orang-orang selalu melihat kambing berkepala manusia. Ya pantas tanjakan » Baca lanjutan ceritanya...
Putus Sebelum Jadian
Cerpen Kiriman: Zhindi Klali | Lolos Moderasi Pada: 23 September 2021Dita sejak tadi terdiam menatap layar handphonenya. Sepertinya Dita sedang menunggu sesuatu, terlihat dari wajahnya Ia nampak kesal sekali. “Raka, lu kenapa read beta pung chat? Lu kan tau beta paling benci kalau orang read beta pung chat!” Seru » Baca lanjutan ceritanya...
Togok Semar Puq Tuan
Cerpen Kiriman: Masdiyanto | Lolos Moderasi Pada: 16 August 2021Hanya untuk lewat saja rasanya sangat gelisah di sana, seperti ada sesuatu yang akan merangkul dari atas belakang. Perasaan itu membuat siapa saja akan memilih untuk lari terbirit-birit tanpa memikirkan apapun. Puq Sengkol tak henti-hentinya membaca mantra di dalam » Baca lanjutan ceritanya...
Mantra Terakhir
Cerpen Kiriman: Masdiyanto | Lolos Moderasi Pada: 8 August 2021Terdengar anjing menggonggong di kejar.. Bacaan-bacaan mantra melayang di bagai asap. “Malam ini dusun langge sudah kemasukan maling” Kata man Imar. Suara Burung hantu bermunculan, rumah man Imar ternyata jadi sasaran malam ini. Imar keluar rumah, membawa Galih busur » Baca lanjutan ceritanya...
Trio Insos dari Misool
Cerpen Kiriman: Kartika Tiara | Lolos Moderasi Pada: 2 March 2021Sore itu warna jingga membasuh bibir pantai Kalek secara menyeluruh. Paparan senja membuat pantai berpasir putih nan lembut itu terasa semakin cantik dan eksotis, membuat siapapun yang melihatnya ingin segera mengambil bagian di sisi pantai sambil menikmati angin sepoi-sepoi » Baca lanjutan ceritanya...
Apa Aku Yang Salah
Cerpen Kiriman: Rahma Eka | Lolos Moderasi Pada: 26 February 2020Siang itu aku habiskan dengan bermain, padahal beberapa bulan lagi bakal ujian UN, ya udah hidup dibawa santai aja keles. Bersama teman seperjuangan, Yuli dan Caca aku sering bermain. Kami bertiga emang suka bermain yang menantang. Iya dong cewek » Baca lanjutan ceritanya...
Geleng Geleng Rapai Geleng
Cerpen Kiriman: Raihan Khaira | Lolos Moderasi Pada: 3 February 2019Pemuda itu duduk bersila seraya menyenderkan kepalanya di salah satu sisi rangkang. Ia menarik nafas, lalu dihembuskan perlahan. Wajahnya menunjukkan ketertarikannya dengan udara segar pagi ini. Sang surya bersinar cerah, namun cahayanya dihalangi oleh hamparan awan-awan putih gading yang » Baca lanjutan ceritanya...