Cerpen Rohani
Berikut ini merupakan kumpulan Cerpen Rohani terbaru karya para sahabat cerpenmu yang telah diterbitkan, total diketemukan sebanyak 66 cerita pendek untuk kategori ini.
Untuk mencari cerita pendek (Cerpen) berdasarkan kata kunci tertentu, Kamu bisa gunakan Kotak pencarian di bawah ini!
Jalanku Berdamai Dengan Keadaan
Cerpen Kiriman: Felisya | Lolos Moderasi Pada: 9 April 2023Rumahku berantakan. kamarku tak layak huni. Hatiku hancur. Permainan dunia membawaku jatuh kedalam keputusasaan. I’m feeling lonely. tinggal jauh dari siapapun. Nihil motivasi. Rasanya, ingin sekali kuahiri. Kenapa tuhan begitu kejam denganku? Kenapa aku dilahirkan? Membawa beban yang harus » Baca lanjutan ceritanya...
Blova
Cerpen Kiriman: Shofa Nur Annisa Deas | Lolos Moderasi Pada: 2 June 2022Ujian adalah bagian dari hidup jangan takut akan ada selalu yang namanya bantuan Blova memandang kota dari jendela bus yang sedang membawanya pulang ke rumah. Hari sedang hujan membuat jendela tertutup oleh embun dan uap karena dinginnya, setelah turun » Baca lanjutan ceritanya...
Menampar Sang Waktu (Part 2)
Cerpen Kiriman: Lampeng | Lolos Moderasi Pada: 29 May 2022Aku terbangun, syukurlah rupanya kejadian aneh tadi hanya mimpi. Tunggu dulu, aku terbangun di mana ini? Kenapa semuanya gelap, kenapa tubuhku kaku tak bisa bergerak. Aku bergumam dalam hati. Tempat gelap ini jelas bukan kamarku, tubuhku yang tak bisa » Baca lanjutan ceritanya...
Menampar Sang Waktu (Part 1)
Cerpen Kiriman: Lampeng | Lolos Moderasi Pada: 29 May 2022Apa ini? Mengapa semua gelap? Orang-orang seperti tak melihatku. Hey tunggu dulu, itu kan aku! Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah aku sedang bermimpi? oh tidak tidak, saat ini aku dalam keadan terjaga. Aneh, mereka menangis semua mengelilingiku. Dan mengapa » Baca lanjutan ceritanya...
Kota-Kota Tuhan
Cerpen Kiriman: Khairul A.El Maliky | Lolos Moderasi Pada: 17 February 2022Aku baru saja mengantarkan artikel terjemahanku ke salah satu media koran yang ada di Jakarta. Biasa langganan. Setiap dua minggu sekali aku memang diminta oleh salah seorang pemimpin redaksi yang merangkap sebagai kepala rubrik yang mengupas soal Keislaman dan » Baca lanjutan ceritanya...
Sang Nabi
Cerpen Kiriman: Khairul A.El Maliky | Lolos Moderasi Pada: 13 March 2021Pagi-pagi betul ketika semburat cahaya matahari pagi menyapu ujung dedaunan pohon pisang dan pepucuk daun sukun aku sudah selesai sarapan, lalu berangkat mengajar. Perlahan namun pasti, jarum cahaya mulai mencumbu ujung rerumputan di mana embun seumpama kilau mutiara. Padi-padi » Baca lanjutan ceritanya...
Ketika Nafas Menunggu Kehidupan
Cerpen Kiriman: Tarsius Arjoni | Lolos Moderasi Pada: 18 September 2019Rahel adalah seorang mahasiswa disalah satu perguruan tinggi yang ternama di pulau Borneo. Dia adalah tipe pemuda yang biasa-biasa saja dikalangan teman sebayanya, namun sebenarnya rahel adalah tipe cowok yang suka bercanda, homoris, mampu menghidupkan suasana dan yang tidak » Baca lanjutan ceritanya...
Cahaya di Ujung Sana
Cerpen Kiriman: Creafids | Lolos Moderasi Pada: 19 August 2019Asap-asap rokok mengepul hebat, membumbung di udara lantas melebur bersama angin yang kemudian berdesir lembut. Asap-asap kopi tak mau kalah. Ia berlomba-lomba mengepul ke atas sana. Berampur dan melebur bersama asap rokok dan partikel-partikel angin. Sebuah tawa pecah. Kebahagiaan » Baca lanjutan ceritanya...
Dia, Aku dan Pemikiranku
Cerpen Kiriman: Wegga | Lolos Moderasi Pada: 24 February 2019Hari ini angin sangat kuat, awan pun tidak menapakkan dirinya, terlihat di angkasa, surya sedang tertawa. Seolah paling berkuasa surya memancarkan sinar terangnya. Dunia ini seperti milik mereka berdua. Indahnya tarian surya di langit mengiringi nyanyian hembus kencang angin, » Baca lanjutan ceritanya...
Mengikhlaskan Kehilangan
Cerpen Kiriman: Eman Jabur | Lolos Moderasi Pada: 29 December 2017Kematian tidak menyelesaikan masalah. Bahkan setelah mati pun masalah tetap ada dalam dirimu. Tidak ada yang abadi di dunia ini ataupun di dunia yang lainnya, karena yang abadi adalah masalah itu sendiri. Saat gelap gulita menabur kegelisahan di permukaan » Baca lanjutan ceritanya...