Cerpen Sastra
Berikut ini merupakan kumpulan Cerpen Sastra terbaru karya para sahabat cerpenmu yang telah diterbitkan, total diketemukan sebanyak 138 cerita pendek untuk kategori ini.
Untuk mencari cerita pendek (Cerpen) berdasarkan kata kunci tertentu, Kamu bisa gunakan Kotak pencarian di bawah ini!
Ketika Semua Telah Berakhir
Cerpen Kiriman: Riska Yunita | Lolos Moderasi Pada: 13 December 2021Dalam sebuah surat digital ini, sempurnalah segala kata yang tidak mungkin terucap. Segala bait puisi yang terdengar mustahil di telinga bila kubaca dengan nyata. Nyali ku kian punah, sebab jarak kita sudah sejauh purnama. Larik ini hanya terdengar bualan » Baca lanjutan ceritanya...
Dandelion Darimu
Cerpen Kiriman: Aen | Lolos Moderasi Pada: 13 September 2021Seperti dandelion yang telah putih menua kau pergi meninggalkanku seorang diri. Seperti dandelion yang ringan terbang bersama angin kau melangkah sesuka hati tanpa bertanya arah terlebih dahulu. Seperti dandelion kau jatuh pada hati dan tumbuh di tempat baru tanpa » Baca lanjutan ceritanya...
Philosofyou
Cerpen Kiriman: Debora Jessica Desideria Tanya | Lolos Moderasi Pada: 2 August 2021“Jika aku memandang wajahmu, aku teringat bahwa aku tengah mencintai kebijaksanaan. Kamulah kebijaksanaan yang tak pernah kumiliki tetapi selalu hidup untuk mengajari.” Aku ingin engkau menanyakan kepadaku, “Siapakah aku dalam hidupmu?”. Maka, aku akan dengan nyaring berkata, “Engkau adalah » Baca lanjutan ceritanya...
Pilau Mamat si Penderma
Cerpen Kiriman: Adinda Jasmine | Lolos Moderasi Pada: 20 June 2021Tandang sang rembulan yang permai bersama sejuta bintang eloknya. Kini, sisa gulita yang mengikis sebagian asa untuk bangkit, namun beda dengan satu insan ini. Digapainya pilau usang dengan wajah syahdu, rinai hujan mulai menjamu. Memiliki nama Mamat, pria ini » Baca lanjutan ceritanya...
Makhluk Tanah Merindukan Warna (Cerpen Kontemporer)
Cerpen Kiriman: Rafika Elvirada | Lolos Moderasi Pada: 11 June 2021Entah mengapa tiba-tiba kaki ini mengajak ke suatu tempat dimana banyak tumbuh pohon-pohon yang menjulang tinggi. Tempat itu biasa aku sebut “bhak”. Ada sejarah untuk tempat itu. Sore itu, memang aku sama sekali tidak tau mau kemana, dan aku » Baca lanjutan ceritanya...
Rumput Tetangga Jauh Lebih Hijau?
Cerpen Kiriman: Uwais Qorni | Lolos Moderasi Pada: 21 May 2021Setiap sore ada dua bersaudara yang selalu ikut serta kakeknya menuju padang rumput yang begitu luas. Sampai sekarang keduanya masih menggembalakan kambing-kambing milik sang kakek yang sudah lama meninggalkan permukaan bumi ini. Berkisah kenanganlah yang membuat hari-hari sepinya begitu » Baca lanjutan ceritanya...
Dari Jeruji Bui Perpustakaan
Cerpen Kiriman: Uwais Qorni | Lolos Moderasi Pada: 19 May 2021Aku tak pandai bercerita. Ceritaku hanya berputar-putar seputar apa yang dilakukan orang-orang biasa. Garing. Herannya orang-orang pada tertarik dengan ceritaku ini. Apa karena aku yang menceritakan saja yang begitu fasih dalam masalah mimik. Wajah yang kubuat sedemikian rupa tak » Baca lanjutan ceritanya...
Mentari Terbenam dalam Genggaman Seorang Perempuan
Cerpen Kiriman: Nafrisme | Lolos Moderasi Pada: 23 March 2021Sore itu Pono melihat seorang perempuan bergaun merah di tepi danau, sedang menikmati mentari terbenam di ujungnya. Lelaki kurus itu berpaling untuk membeli kopi instan dan menyulut rokok, lalu memperhatikan kembali si perempuan yang tadi dilihatnya. Sedang enak-enaknya menikmati » Baca lanjutan ceritanya...
Bahtera Nabi Nuh (Part 2)
Cerpen Kiriman: Khairul A.El Maliky | Lolos Moderasi Pada: 27 February 2021Perahu pun melaju. Setelah mengalami perjalanan panjang akhirnya aku menginjakkan kakiku di sebuah pulau yang subur, dimana padi menguning, sungai meliuk-liuk, gunung berjubah awan, dan burung-burung saling bermesraan di antara reranting pepohonan. Aku bertanya-tanya, apa nama pulau asing itu. » Baca lanjutan ceritanya...
Bahtera Nabi Nuh (Part 1)
Cerpen Kiriman: Khairul A.El Maliky | Lolos Moderasi Pada: 27 February 2021Dengan sajadah biru ibu yang kusandang di bahu aku berangkat ke musalla saat kumandang azan Magrib mengalir di udara. Langit terbungkus selendang hitam yang bergulung di atas sana. Angin yang bersembunyi di balik rahasia menusuk tulang dan meniup pepucuk » Baca lanjutan ceritanya...