Cerpen Sejarah
Berikut ini merupakan kumpulan Cerpen Sejarah terbaru karya para sahabat cerpenmu yang telah diterbitkan, total diketemukan sebanyak 29 cerita pendek untuk kategori ini.
Untuk mencari cerita pendek (Cerpen) berdasarkan kata kunci tertentu, Kamu bisa gunakan Kotak pencarian di bawah ini!
Balada Cinta di Senjakala
Cerpen Kiriman: Akbar Ariantono Putra | Lolos Moderasi Pada: 21 March 2021Malam menyelimuti daerah Madinah dengan hawa dinginnya. Menggigilkan hati, seperti yang dirasakan orang-orang saat sepuluh tahun silam, ketika Hulagu Khan menyerang Imperium Abasiah. Masih terbayang dalam benak Hasan, betapa ratap tangisnya tidak dipedulikan pasukan Mongolia yang tetap membantai saudara-saudaranya, » Baca lanjutan ceritanya...
Dari Ujung Pandang ke Makassar
Cerpen Kiriman: Muhammad Nur Hidayat Adiyyin | Lolos Moderasi Pada: 27 January 2021Ujung Pandang sebuah tempat romansa kita hidup berkisah, aku berusaha menemuimu diantara riuhnya kota ini yang sekarang suduh berkembang pesat. Tampak beda saat dulu dimana kita selalu mendapati satu cahaya lampu jalan yang terperangkap gelap. Sekarang gelaplah yang terperangkap » Baca lanjutan ceritanya...
Lelaki Dari Pulau Samos
Cerpen Kiriman: Ade Imam Julipar | Lolos Moderasi Pada: 27 June 2020Waktu itu saya belum lagi dewasa. Sekitar tahun 87-an. Baru menginjak kelas 2 SMP. Usia saya 15 tahunan kurang beberapa bulan. Seorang sepupu dari pihak bapak memerlukan menginap beberapa hari di rumah kami. Dia ada keperluan bisnis di kota » Baca lanjutan ceritanya...
Terulang
Cerpen Kiriman: Mr. S | Lolos Moderasi Pada: 20 June 2020Siang hari yang terasa panas, aku duduk di teras rumahku sambil memandang pepohonan yang melambai-lambai akibat angin yang berlalu-lalang. Aku masuk ke rumah untuk mengambil potongan semangka dari kulkas untuk kumakan di teras. ketika aku ingin mengambil semangka, aku » Baca lanjutan ceritanya...
Menebus Dosa Masa Lalu
Cerpen Kiriman: Tri Mulyati | Lolos Moderasi Pada: 7 November 2019Setiap tanggal 17 Agustus, aku akan datang ke tempat ini. Seperti ada kewajiban yang mengharuskanku untuk kembali. Tak peduli panas, hujan, atau badai sekalipun. Tak akan pernah menghalangiku untuk kembali. Selama nyawa di kandung badan dan kepikunan belum menggerogotiku. » Baca lanjutan ceritanya...
Senyuman Awan Kelam (Louis Braille)
Cerpen Kiriman: Galih Andriansyah | Lolos Moderasi Pada: 19 January 2019Hitam, kelam, bukanlah sebuah masalah besar untuk seorang anak berusia tiga tahun bernama Louis Braille. Bukan karenanya, namun kelalaian orangtua membuat sepasang mata indah bak bola pingpong yang ia miliki tak berfungsi lagi. Ini bukan masalah besar, ini hanyalah » Baca lanjutan ceritanya...
Arti di Balik Sang Saka
Cerpen Kiriman: Fara Yulindra Saan | Lolos Moderasi Pada: 30 September 2018SANG SAKA, sebuah simbol dan pembuktian bahwa negara Indonesiaku ini telah bebas, merdeka, tapi apakah jiwa dan rohani rakyatnya telah benar-benar merdeka? Itulah yang menjadi pertanyaan terbesarku hingga saat ini. Namaku adalah Yuliana Araya Fransisca, aku lebih akrab dipanggil » Baca lanjutan ceritanya...
Korban
Cerpen Kiriman: Adnan Jadi Al-Islam | Lolos Moderasi Pada: 1 March 2018Seorang pria tua duduk sendirian memandangi jalanan kota yang ramai. Matanya berbinar menyaksikan lalu lalang orang-orang yang tengah disibukkan dengan berbagai kepentingannya. Ada yang bercakap-cakap dalam keriuhan, tawar menawar dalam berdangang, bahkan ada juga turis-turis mancanegara yang tengah asik » Baca lanjutan ceritanya...
Kenangan
Cerpen Kiriman: Rizaldi Mu'min | Lolos Moderasi Pada: 27 February 2018Maaf maryam, surat ini mungkin telat datang kepadamu. Maklumlah, sekarang aku cukup sibuk dan lelah meratapi kenyataan tentara-tentara sekutu yang ternyata memboncengi Belanda itu sempat membuatku terkejut. Mereka sudah menguasai kantor pos, pabrik-pabrik, bank dan banyak lagi. Tak mungkin » Baca lanjutan ceritanya...
Parodi Rengasdengklok
Cerpen Kiriman: Hadi Trimulyono | Lolos Moderasi Pada: 15 January 2018Pada tanggal 15 Agustus 1945, setelah para pemuda mencapai mufakat di sebuah lembaga bakteriologi, mereka menemui Ir. Soekarno untuk mendapat persetujuan resmi. Dengan rasa percaya diri dan optimisme setinggi langit, mereka yakin bahwa kesepakatan mereka akan disetujui oleh Pak » Baca lanjutan ceritanya...