Atlet Tennis Meja Cilik
Cerpen Karangan: Alyaniza Nur AdelawinaKategori: Cerpen Anak
Lolos moderasi pada: 29 September 2017
Plak…!!! Plak…!!! Plak…!!!
Hmmm… Kalian tahu itu bunyi ke-Plakan apa? Owh itu Resty bersama sahabatnya yang setia, Hinno bermain Tennis Meja di halaman rumah Resty yang sangat luas. Kebetulan, Resty memiliki peralatan Tennis Meja yang lengkap. Mulai dari mejanya, bolanya, netnya, sampai betnya ia punya. Oya meskipun nama Resty itu feminin, tetapi ia tomboy, lo… Mereka sangat lihai dalam bermain Tennis Meja. Selain pintar Tennis Meja, ia selalu mendapat peringkat 1! Resty hebat, ya…
Mereka sedang serius bermain Tennis Meja. Dan… “Hore!I am winner!!” seru Resty girang. “Huft, iyalah tuh, Res..,” gumam Hinno seraya menggeletakkan betnya di atas meja. “Selamat, ya Res…Kamu memang jago!” ucap Idina. Idina menghitung skor Hinno dan Resty. “Makasih, Din,” tanggap Resty dengan aksen Inggris yang kental. Memang keluarganya keturunan Amerika. “Hei Res, Din! ke Gazebo yok,” ajak Hinno.
Gazebo halaman rumah Resty sungguh indah. Ada kursi dan meja kayu jati. Di atas meja terdapat berbagai camilan dan minuman. “Lapar apa tergiur?” goda Idina. “Laper plus tergiur,” balas Hinno. “Sebentar,” seru Resty seraya memasukkan bola ke dalam kotaknya. Mereka berlomba-lomba menuju Gazebo. Resty menyedot ‘Ice Cream Chocolate Milkshake’. Idina memilih ‘Strawberry’s Juice Ice Cream’, dan Hinno memilih ‘Lemon Ice Tea’.
Mereka pun berbincang.
Esoknya, di sekolah, sebelum masuk kelas, yang mengikuti Ekskul bidang olahraga disuruh berkumpul di Lapangan. “Saya suruh berkumpul di sini, karena pemilihan buat lomba Cabang Olahraga tingkat Kabupaten! Cabang olahraga Bulutangkis adalah, Idina Meyidisa dan Jovan Mactulleny. Cabang olahraga Sepak bola adalah grup Garuda Emas dan Perempuan Hebat (memang kalau Ekskul Sepak Bola per Kelompok/grup). Cabang olahraga catur adalah Ashleyna Shellyfa dan Vino Brandon. Cabang olahraga Marathon adalah Sally Maufisya dan Leonard Girgino. Dan cabang Tennis Meja adalah Farestyna Stellvia Ellocarty dan Hinnotho Harashada,” celoteh Pak Shino. Resty dan Hinno tidak percaya! Mereka kepilih untuk mewakili lomba Tennis Meja tingkat Kabupaten?! Bagaikan mimpi yang mustahil, namun bisa terwujud. “Bagi yang tidak kepilih bisa mengikuti pelajaran, dan yang kepilih selamat! kita latihan dari sekarang. Namun, kalian menyita waktu belajar di sekolah demi latihan,” jelas Pak Shino. Resty dan Hinno latihan sangat giat, mereka tak ingin mengecewakan sekolah. Setiap sore mereka juga latihan, Idina pun juga berlatih Bulutangkis bersama Jovan.
Ini hari perlombaan. Resty bersiap melawan lawannya, Christi dari sekolah lain. Namun, mereka bisa akrab, lo… Pertandingan sehat, nih. “Semoga menang, ya Res!” ucap Christi sebelum pertandingan. “Makasih! Kamu juga, ya,” ucap Resty.
Kini, Resty berjuang di tingkat Nasional. Nasional? iya ia sudah sampai di tingkat Nasional, bersama Hinno. Namun berbeda, lawan Resty, Miyka sangat sombong. “Eh Res! jangan harap lu menang, gua yakin pasti gua yang menang,” ucapnya sebelum pertandingan. “Gua-gua emang kau gua apa?!” ketus Resty. “Biar! sibuk, lu,” ketus Miyka. “Miyka! kamu jangan begitu sama anak sekolah lain!? malu-maluin aja,” bentak seorang guru pada Miyka. Badge bajunya terdapat tulisan ‘Ghizva’. “Maaf, Mrs. Ghizva,” ucap Miyka. “Maafkan dia, ya nak! hmm… Nama kamu siapa?” tanya Mrs. Ghizva. “Saya Resty, dari sekolah Indonesian Children Elementary School. Tidak apa-apa, Mrs! saya maafin Miyka,” jawab Resty.
Babak semifinal pun ia lolos. Final, hanya tersisa Resty dan anak sekolah lain, Zhevri. Namun, Zhevri anaknya centil, namun ramah sekali. Banget dah. “Dan pemenang lomba Tennis Meja Putri adalah… Farestyna Stellvia Ellocarty!!” seru mc. Resty pun kaget. Ia segera naik panggung. Ia diberi beasiswa sampai S3, selendang bertuliskan ‘Pemenang Tennis Meja’, bingkisan berisi peralatan sekolah, piala setinggi 550 cm, dan piagam. Suara tepuk tangan pun bergemuruh. Ia menjadi atlet Tennis Meja cilik. Sudah 50 kali ia memenangkan lomba Tennis Meja, juga sering dipanggil di acara televisi sebagai bintang tamu. Namun begitu, ia tetap rendah hati dan tetap baik.
Cerpen Karangan: Alyaniza Nur Adelawina
Facebook: Alya Aniza
Maaf kalau jelek/kependekan. Ini cerita ngawur/imajinasi sendiri. Kalau ada, syukurlah hehe…
Cerpen Atlet Tennis Meja Cilik merupakan cerita pendek karangan Alyaniza Nur Adelawina, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Akhirnya Kau Kembali Meera
Oleh: Alyaniza Nur Adelawina“Assalamualaikum!!!” salam Zulvita atau disapa Zulvi sesampai di depan rumahnya. Ia habis pulang sekolah. “Waalaikum salam!!!” jawab Revita, ibunda Zulvi yang biasa dipanggil Revi. Zulvi menghampiri Bumdanya. “Nda, kak
Detektif Cilik
Oleh: Elinise Via TriwinaHari itu Vino Cristhanio atau yang lebih sering dipanggil vino, sedang menyelesaikan suatu perkara, ya anak berumur 11 tahun itu sudah pandai menjadi Detektif, Masalah yang harus ia selesaikan
Smartphone Untuk Sina
Oleh: Anis Puspita SariMaraknya smartphone sudah menyihir banyak orang dan kalangan. Sebut saja Sina, ia adalah seorang remaja yang juga menginginkan smartphone tersebut. Kebanyakan dari teman-temannya sudah memilikinya, sedangkan Sina tiap hari
The Girls Blue Detective
Oleh: Najwa Keisya AmandaPada waktu itu aku sudah curiga dengan sahabatku ini, tadinya baik denganku tapi sekarang sudah tidak. Dia itu sudah mengkhianatiku. Dia sudah bersahabat dengan musuhku. Padahal dia itu sudah
Kita Bisa
Oleh: Febinarila“Aahhh,” kata seorang anak yang sedang bekerja, bekerja dengan memungut barang yang sudah dibuang oleh orang lain. Setiap hari Vio berkeliling mencari barang bekas, namun belakangan ini dia hanya
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply