Cerita Yang Tak Berujung
Cerpen Karangan: Dita Zafira TarmiziKategori: Cerpen Anak, Cerpen Dongeng (Cerita Rakyat)
Lolos moderasi pada: 13 May 2014
Pada zaman dahulu kala hidup seorang Raja yang bijaksana, baik dan suka membantu rakyatnya. Salah satu kegemaran Raja ini ialah suka mendengarkan orang bercerita. Raja sudah sering kali mendengarkan cerita dari ahli-ahli istana yang bisa bercerita dan Raja pun menjadi Bosan.
Seminggu berlalu…
Ketika Raja dan para permaisurinya sedang berkumpul di Balkon kerajaan, Raja mendapat ide. “Barang siapa yang bisa bercerita yang tak berujung, akan aku beri hadiah, namun jika cerita itu berakhir dan ada ujungnya maka ia akan saya masukkan ke dalam penjara” tegas Raja. Semua yang ada di tempat itu pun terkejut akan kemauan Raja. “Tapi yang mulia bagaimana caranya?” tanya Prajurit kerajaan. “Pikirkan sendiri!” kata Raja seraya meninggalkan mereka di Balkon kerajaan.
Keesokan harinya para Prajurit kerajaan sibuk membagikan selembaran pengunguman.
AYO IKUTI SAYEMBARA DARI RAJA
Barang siapa yang bisa menceritakan
cerita yang tak berujung akan diberikan hadiah.
Sedangkan yang ceritanya berakhir akan dimasukkan
ke dalam penjara bawah tanah.
Note: pendaftaran di taman kerajaan
Berduyun-duyun masyarakat mendaftarkan diri. Siang.. menjadi.. sore.. dan sore pun menjadi.. malam. Sudah terdaftar 2000 orang.
Keesokan harinya para peserta akan mengambil nomor urut. Dan ketika itu, para Prajurit kerajaan menegaskan bahwa yang ceritanya berakhir maka ia akan dimasukkan ke dalam penjara seumur hidup!. Akhirnya dari 2000 yang mendaftar hanya ada 100 yang tersisa.
Seminggu berlalu.. akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba. Acara itu dilaksanakan di Ballroom kerajaan. “Peserta pertama masuk!” kata Prajurit kerajaan. Setelah 3 hari ceritannya pun berakhir. Peserta kedua, ketiga, keempat, kelima, sampai peserta ke-99 pun ceritanya berakhir dan masuk ke penjara seumur hidup.
Peserta ke-100 pun kebingungan. Sebut saja dia Pak Roib. Pak Roib pun berkeliling kerajaan untuk mencari ide. Lalu ia mendengar suara tikus. Ia mengintip suatu ruangan melalui jendela. Dan.. itu adalah gudang penyimpanan gandum. “Wahh banyak sekali” kagum Pak Roib. Namun Pak Roib melihat seekor tikus yang terus memakan gandum itu. Ketika si tikus habis memakan satu karung datang lagi Prajurit kerajaan yang menampung gandum yang telah dipanen ke dalam gudang tersebut. Jadi akan terus bertambah. Akhirnya Pak Roib pun mendapat ide.
“Peserta ke-100 masuk!!” perintah Prajurit kerajaan. Lalu Pak Roib pun masuk. “Kamu jangan kecewakan saya, karena kamu adalah orang terakhir” kata Raja.
Pak Roib mulai bercerita.
“Pada zaman dahulu kala hidup seorang raja yang bijaksana dan baik hati. Rakyatnya makmur dan semua kebutuhannya tercukupi. Di Istana Raja pun hidup makmur. Gudang gandum pun selalu penuh dengan gandum yang telah panen. Namun ada seekor tikus kecil yang terus memakan gandum itu. Tapi, prajurit istana selalu memanen dan memasukkan lagi ke dalam gundang gandum. Tapi tikus itu selalu memakannya dengan perlahan. Sebutir… sebutir… sebutir.. sebutir…” kata Pak Roib. Namun setelah 1 minggu Pak Roib hanya mengucapkan kata sebutir. Itu membuat Raja menjadi heran. “STOP!!! Wahai Pak Roib mengapa engkau hanya menyebutkan kata sebutir?” tanya Raja. “Karena tikus belum selesai memakan satu karung gandum” kata Pak Roib. Lalu Pak Roib pun melanjutkan ceritanya. “Sebutir.. sebutir..” kata Pak Roib panjang lebar. “Baiklah Pak Roib, anda mampu menceritakan cerita tanpa ujung. Kalau anda melanjutkan ceritanya, itu tidak akan habis. Walaupun saya bosan namun, selamat anda berhasil memenangkan sayembara ini. Dan ini ada hadiah dari saya.” kata Raja. “Terima kasih Raja” kata Pak Roib terharu.
Akhirnya Pak Roib pulang dengan perasaan hati gembira sekaligus lelah.
SELESAI
Cerpen Karangan: Dita Zafira Tarmizi
Facebook: Dita Zafira
Cerpen Cerita Yang Tak Berujung merupakan cerita pendek karangan Dita Zafira Tarmizi, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Perlombaan Dihari Kemerdekaan Indonesia
Oleh: Alyaniza Nur Adelawina“Untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia ke-71 di Sd Harapan Bangsa, diadakan berbagai macam lomba! Ada lomba Estafet gelang karet, Giling kaleng, tarik tambang, makan kerupuk, dan membaca undang-undang dasar.
Prakarya Buatan Azmy
Oleh: Alyaniza Nur AdelawinaMalam hari, sehabis sholat Isya… Azmy (baca:Azmi, guys…) menyiapkan pelajaran besok. Besok MaPel(Mata Pelajaran)nya kesukaan Azmy, SKI (Sejarah Kebudayaan Islam) memang Azmy bersekolah di sekolah Islam, Matematika dan SBK.
Gara Gara Telat
Oleh: Ulya MunaPada saat liburan kenaikan kelas, keluarga Ratna, anak perempuan yang duduk di bangku kelas 5 SD, merencanakan sebuah liburan keluarga sekaligus merayakan ulang tahun Ratna. “Bagaimana kalau kita pergi
Hantu Bawah Tangga
Oleh: Amsicha Yuliana SozafiaaWaktu itu saya masih berumur 9 tahun, waktu itu ada sebuah tulisan di mading sekolah SD saya yang mengatakan bahwa dulu ada alumni sekolah saya ini, mempunyai dendam kepada
Perjuangan Tika
Oleh: Naura DiniyaSeperti biasa Tika berangkat sekolah dengan jalan kaki. Ia selalu mengeluh di jalan ketika berjalan kaki. “Kenapa sih harus jalan kaki?” Tanya dia kepada dirinya sendiri. “Ihh kan cape,
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply