Beda Alur

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam), Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 1 November 2017

Ribuan titik hujan jatuh dari langit begitu derasnya. Kupandangi jalan. Bergenangan air. Teringat akan waktu 5 tahun silam.

5 tahun lalu
Aku berdiri di depan kelasku. Kelasku berada di lantai dua menghadap arah barat. Sesekali aku mengintip ke bawah. Dia. Ia dia. Marchel Alexandrio Pareda. Anak pindahan dari Manado. Ia adalah alasanku untuk tersenyum saat ini. Kuperhatikan Ia dari kejauhan. Aku mengaguminya.
Aku tau prasaanku mustahil untuk terbalaskan dalam nyatanya. Perbedaan keyakinan kami tak mungkin bisa menjadi satu. Ingin rasanya ku berlari dan berlari mencari suatu jawaban. Nyatanya hanyalah kesia-siaan.

Waktu itu pada suatu hari. Tiba-tiba saja aku berdoa dalam sujudku. Apabila laki-laki pertama yang aku temui di sekolah dan ia menyapaku maka Ia lah orang yang Tuhan takdirkan untukku.
Ia. Dan ternyata pagi itu aku berpapasan dengannya. Yang awalnya tak aku kenal. Ia menyapaku seolah telah lama mengenalku. Itulah awal dari tumbuhnya rasa di hati. Iya Dia adalah Marchel Alexandrio Pareda.
Aku kaget. Apa benar dia adalah jawaban atas doa disetiap sujudku. Dan aku pun mengulangi lagi doa itu dalam waktu yang berbeda. Dan ntah kenapa lagi lagi aku bertemu dengannya. Aku bingung. Apa benar dia orangnya?

Setiap ada lomba bernyanyi di sekolah. Ia pasti ikut. Dan memang dialah yang aku tunggu-tunggu. Tibalah giliran Marchel untuk maju.
Iya bernyanyi dengan merdunya. Petikan gitarnya membuat nyanyiannya begitu sempurna

Mine – Petra sihombing

Wajahmu hatimu telah lama kudambakan
Kamu yang sejak dulu aku nantikan
Ketika kau di sampingku berdebar rasa di hatiku
Diriku tersipu malu karena dirimu
Kuingin kau milikku

Oh baby i’ll take it to the sky
Forever you and i (you and i), you and i
Dan kita kan selalu bersama
Cintaku selamanya jika kamu milikku, milikku

Senyummu, candamu, selalu dapat kubayangkan
Kamu yang sejak dulu aku nantikan
Ku ingin kau milikku

Oh baby i’ll take it to the sky
Forever you and i (you and i), you and i
Dan kita kan selalu bersama
Cintaku selamanya jika kamu milikku, milikku

And i want you to be mine
And i want you to be mine

ADVERTISEMENT

Oh baby i’ll take it to the sky
Forever you and i, you and i
Dan kita kan selalu bersama
Cintaku selamanya jika kamu milikku, kau milikku

(Oh baby i’ll take it to the sky)
(Forever you and i) you and i (you and i)
Dan kita kan selalu bersama
Cintaku selamanya jika kamu milikku, milikku
Milikku

Aku menikmati setiap detik dengan begitu hebatnya. Rasaku pun semakin hari kian bertambah. Juga rasa raguku. Iya ragu. Ragu apakah pantas aku bersanding dengannya. Entah lah. Aku tidak mungkin bisa.

Aku mencari tau semua tentangnya. Alamatnya, hobbynya, apa saja yang ia sukai dan tidak ia sukai serta no hp nya. Aku telah lama mengetahui no hp nya. Tidak sulit untukku mencari tahu tentang seluk beluknya karena dia merupakan salah satu cowok populer di sekolah.

Pada suatu sore aku pun berjalan-jalan bersama temanku Rully. Aku melaju ke arah rumah Marchel yang sebelumnya telah kuketahui. Aku pun memberhentikan motor yang aku bawa tepat di depan rumah Marchel. Aku mengatakan pada temanku bahwa motorku bocor. Awalnya adalah pura-pura saja. Tapi ternyata setelah aku melihat ban motorku ternyata benar-benar bocor. Aku pun kaget. Tapi aku pun ikhlas. Ini merupakan pengobananku untuk bertemu dan mencari alasan untuk ke rumah Marchel.

Akup un masuk ke rumah Marchel seperti rumahku saja.
“Marchel…!!” Teriakku dengan lantangnya. Rumahnya begitu besar. Jika aku tak bersuara keras tentulah Ia tak mungkin mendengarnya.

Akhirnya Marchel pun keluar dari rumahnya.
“Ada apa?” Tanyanya heran. Ia berpakaian rapi sekali dan wangi. Sepertinya mau keluar.
“Ini motorku bocor.” ungkapku menunjukkan banku yang bocor
“Lahhhh kenapa bisa bocor?” Tanyanya lagi
Temanku dari tadi hanya diam saja.

“Mana aku tau. Kan bocornya di depan rumahmu. Ayo tanggungjawab.” Kataku padanya dengan selambenya. Ahahhahahaha kagak sabar mau pulang nanti sudah tidak tahan menahan tawa akibat drama ini.
“Aduh gimana ya..” pikirnya
“Antarkanlah ke bengkel.” perintahku
“Tapi aku mau ke gereja. Udah telat ni. Ya udah ke bengkel depan ini ya. Aku sama temanmu pake motorku. Kamu bawa motormu ke bengkel.” Katanya.

OMG Hello… Jadi dia boncengan sama temanku. Padahal aku yang mau dibonceng dengannya. Tapi temanku tidak bisa bawa motorku. Supaya adil seharusnya Marchel yang membawa motorku ke bengkel. Sedangkan aku dan Rully pake motor Marchel. Tapi tetep kagakk bisa juga. Soalnya motor Marchel Gede. Dan aku kagak bisa bawa motor Gede. Ooooaalllahhh….

“Ayo cepat.!” Ajak Marchel agar segera pergi ke bengkel
Temenku hanya diam. Aku harap Rully tidak naik di atas motor Marchel. OMG..!!! Kan akku yang mauu dibonceng. Kox malah Rully yang dapat kesempatan. Aku tidak Rela.
“Tak mau. Ya udah nanti kami berdua ke bengkel. Kmu pergilah daulu ke gereja. Tidak perlu repot-repot. Nanti kamu terlambat.” Jelasku. Akhirnya inilah pilihan yang aku buat
“Yakin ni kagak mau diantar?” Tanya nya lagi menyakinkann
“Iya.” Jawabku.
Ia pun kemudian pergi. Aku dan Rully akhirnya ke bengkel tanpa Marchel. Tidak apa-apa. Yang penting aku sudah ngobrol sedikit dengannya. Aku sudah bahagia.

Pernah suatu ketika aku sengaja lewat-lewat depan gereja dekat rumahku karena hanya ingin melihatnya. Berharap akan melihatnya di sana sekali saja. Ahahhahhaha betapa konyolnya aku.

Di sekolah aku selalu saja mencuri-curi kesempatan hanya untuk melihatnya. Ya kuharap dia tidak tau. Jika tau entah apa yang dia pikirkan tentangku. “Cewek aneh!” Yah mungkin saja dia akan berfikir begitu.

Setiap pagi aku rela pagi-pagi kesekolah lebih awal setiap harinya hanya untuk berpapasan dengan Marchel dah yahhhh dia selalu saja tersenyum padaku dan menyapaku. Tapi betapa bodohnya aku selama ini tidak pernah sekalipun membalas senyumnya. Bukan ku tak ingin. Tapi karena debaran yang kuat sehingga aku terpaku sejenak tak mampu untuk tersenyum hingga ia berlalu pergi.

Tiba-tiba kontak linenya muncul di lineku. Mungkin karena aku telah menyimpan no hp nya. Dan mungkin saja dia baru membuat line. Aku pun memberanikan diri untuk chat duluan.

Me: marchel
Marchel: iya… wah kenapa kamu belum tdr. Udah malam lho…??

Wah aku kaget banget ternyata Marchel langsung aja ngebales chat aku. Hihihi… chat pun berlanjut.

Me: iya. Kmu juga knp blm tdr
Marchel: iya ini aku habis pulang dari gereja. Trus besok mau ulangan fisika jadi mau belajar dulu.
Me: oh iya ya. Semangat ya

Chat ini sekitaran jam 12malam. Marchel memiliki jadwal yang padat. Dari pagi sampai siang sekolah. Terus lanjut les bahasa inggris. Kemudian latihan futsal. Habis itu ke gereja sampai malam. Makanya tiap tengah malam aku rela ni nungguin dia chat aku. Ahahhahah. Karena cuma itu waktu dia nggak sibuk.

Satu setengah tahun sudah aku menyimpan rasa padanya. Kedekatanku padanya hanyalah lewat line itu pun hanya sekedar teman. Jika bertemu aku hanya diam saja padanya. Aku tidak memiliki cukup keberanian untuk memulai dan takut dia akan berpikir bahwa aku terlihat konyol.

Aku pun bertanya-tanya di dalam hati. Ketika aku minta petunjuk kepada Allah swt agar menunjukkan padaku pasanganku. Tiba-tiba saja aku selalu saja bertemu dengan Marchel. Mungkin aku salah. Ya mungkin Allah swt sengaja mempertemukan aku pada Marchel agar menyadarkan aku tidak boleh berharap seperti itu. Berharap ‘jika laki-laki yang pertama kali aku temui dan dia menyapaku maka dia adalah jodohku’ iya mungkin saja aku yang salah. Aku tidak selayaknya berkata seperti itu dalam sujudku.

Aku pun berpikir positif. Aku berusaha mengikhlaskan perasaanku untuk pergi. Kini dalam setiap doa solatku aku meminta “Ya Allah swt. Berikanlah aku keikhlasan untuk menghapus perasaanku ini padanya.” Ya itulah doaku sekarang. Aku yakin waktu akan mengobati segalanya.

Aku pun memblokir kontak line Marchel. Bukan karena aku benci. Tapi aku tidak ingin masih berharap padanya. Aku yakin dia tidak akan mempermasalahkan jika aku tidak berteman lagi dengannya. Sungguh, jika aku dan dia saling mencintai pun tak akan mungkin kami bersatu. Jadi lebih baik dari pada terlambat aku akhiri saja semuanya.

Semenjak saat itu aku berjanji tidak akan lagi kujatuhkan hatiku pada yang beda keyakinan.
“Ya Allah swt Sang pembolak-balik hati. Jatuhkanlah hatiku hanya padaMu. Jangan sampai Kau jatuhkan hatiku pada manusia yang akan mengecewakan harapanku. Amin”

Cerpen Karangan: Miera Yohana
Blog: Mierayohana.blogspot.co.id

Cerpen Beda Alur merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Saat Kau Kembali

Oleh:
Dia sesekali melihat jam tangannya, rona merah di wajahnya serta peluh yang sedikit demi sedikit turun dari pelipisnya karena terik matahari di pinggir jalanan ini membuatnya terlihat semakin kesal.

Kelebihan (Dan) Cinta

Oleh:
Cuaca pada pagi ini sangat terik, angin pun tak tampak hilir mudik sejak tadi, daun-daun kering yang berguguran mengotori seluruh halaman rumah. Aku duduk di kursi bambu di depan

Tak Ada Yang Sempurna (Part 1)

Oleh:
Aku dilahirkan dari rahim seorang ibu, seperti anak-anak yang lain. Aku terlahir dengan jalan yang normal. Tapi kenapa? Kenapa aku tak seperti mereka? Mereka yang mempunyai kaki sempurna. Mereka

Contekan Bikin Gelisah

Oleh:
Hai, namaku Lya, aku seorang siswa SMP di desa. Aku akan menceritakan kisah nyata dalam hidupku yang membuatku gelisah di sekolah. Dulu, ketika aku belajar di kelas 7, aku

Apa Yang Aku Suka?

Oleh:
Dulu, aku sering bingung mikirin apa yang aku suka. Saat SD aku sering menjawab pertanyaan; apa hobi kamu? dengan jawaban menggambar. Padahal nyatanya, aku nggak bisa menggambar sama sekali.

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *