Little Chicken

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam)
Lolos moderasi pada: 8 July 2016

Pagi itu, awan tak segendut biasanya. Langit pun warnanya cerah memancar menyilaukan mata. Dia berdiri, dia menatap ke arah yang sama disaat aku menatap. Matanya kecil, sedikit sipit. Bola matanya bulat hitam dan berseri. Yang aku suka adalah alis matanya, hitam tebal dan menggemaskan. Pipinya sedikit tembem dan bibirnya merah. Posturnya terlihat tidak segagah teman seangkatannya, namun dia mampu terlihat galak jika alisnya berkerut dan sorot matanya yang tajam. Kulitnya putih bersih hampir menyerupai ayam putih betina he he.

Bak berjalan di atas lumpur pekat, jarak antara kita sangat dekat namun berat sekali untuk melangkah mendekati satu sama lain. Lumpur itu serasa bercampur dengan air mata, rasa kepercayaan dan kebersamaan mereka selama bertahun-tahun. Ya… dia sudah memiliki posisi pertama di hatinya saat ini, menjalin ikatan cinta selama 7 tahun, tentu bukan waktu yang singkat. Beberapa fase remaja bahkan menuju kedewasaan mereka rasakan. Dan rasa diam-diam hanya bisa mewakiliku dari jarak 5 meter dari pintu rumahnya.

Salah kah perasaan ini muncul? tak ada yang memulainya, hanya karena mata kita tak sengaja menatap ke arah mata yang lain membuat kita berdua beradu tatapan lalu bermain hati. Mulai dari senyuman kecil dari bibir manisnya, suaramu menyapaku dan yang aku tanyakan kepadanya “Kenapa kau menyambutku setiap hari di depan pintu?”

Disaat hati itu masih terisi dengan perasaan wanita lain, hati dan fikiranku berpikir keras bahkan bekerja terlalu berlebihan untuk memikirkan sesuatu yang tidak bisa digenggam. Walaupun bisa… tapi serasa mematahkan harapan yang secara diam diam hancur itu terlihat jelas di pelupuk mata. Apa kali ini aku terlihat seperti Korban? Ataukah terlihat seperti Tersangka?

Sekarang tahu kan betapa menyedihkan mencintai diam diam? Hanya diam, hanya berkutat dengan rasa yang menggebu memenuhi hatimu sendiri. Perasaan itu semakin menggelinding besar bak bola salju tiap detik menit jam dan hari. Perasaan menahun yang dulu hanya ala kadarnya. Namun sekarang berubah menjadi harapan takdir yang ditujukan kepada sang Little Chicken.

Kenapa Little Chicken?
Ada yang tertulis di kaca mobil favoritnya, kata “Little Chicken” berwarna putih dengan tulisan tegak bersambung. Terlihat sedikit feminim, namun tulisan itu begitu apik melengkapi kaca depan, lampu mobil yang dimodifikasi menyerupai mata kucing nan cantik. Mobil itu berwarna silver yang terkesan mewah dan ukuran mini mobil itu menggambarkan ukuran badannya yang tak begitu tinggi. Selain identitas mobilnya ternyata di balik “Little Chicken” terselip kartun animasi Chicken Little yang mengawai kecintaannya terhadap si hewan bersuara petok-petok. Kartun ayam putih lucu dan mini membuat si dia jatuh hati, karakter ayamnya pun jadi jagoan meski awalnya ia dikucilkan. Mungkin akhir cerita yang bagus menggambarkan sifat yang “Little Chicken” miliki. Anggap saja dia seekor ayam putih yang berjengger merah memakai seragam kebangsaan menyelamatkan para tawanan dari penjahat. Lihat mukanya begitu girang dan bersemangat untuk berusaha maksimal mencintai apa yang ia kerjakan.

Kenapa harus dia? Apa istimewanya “Little Chicken”?
Dilihat beberapa kali oleh manusia normal pun akan terlihat biasa saja. Hanya yang memiliki mata super akurat seperti aku dan pasangannya saja melihat dia adalah laki-laki unik dengan segudang hasrat yang akan membuatmu jatuh hati padanya setiap hari. Dia lucu, dia unik, dia sangat sopan, dia penurut, dia selalu membuat paginya berkeringat dengan berlari menuju barisan yang seharusnya sudah dimulai 10-15 menit yang lalu, dia suka menatap lekat mata lawannya, dia sangat mengasihani kerabatnya, dia sangat suka hewan berbulu khususnya kucing (dia suka sama kucingku itu yang paling penting ha ha), dia punya aroma yang begitu membuatmu mampu berlama-lama dengan dirinya, dia cukup bersih namun tidak rajin membersihkan apa yang seharusnya dilakukan secara rutin, dia medok (bahasa jawa-madiunnya kerasa banget), dia suka berpetualang meski aku melihat beberapa kali dia pergi bersama pujaan hatinya. Mungkin tidak seperti ini caranya mengungkapkan kenapa kita bisa jatuh hati kepada anak cucu adam karena alasan yang harus dicari. Aku menjatuhkan perasaan yang menahun ini tanpa alasan apapun. Karena detak jantung berdetak lebih kencang dari biasanya saat kita berdampingan. Apa perlu ditelusuri kenapa berdetak kencang? Rasa dan harapan ingin bertemu lebih sering dalam hari yang sama akan terus terpikirkan. Bertemu dengan dia adalah candu, meski hanya mengintip dari celah jendela dapurku yang mengarah kearah pintu rumahnya. Mendengar suara mesin mobil yang terparkir persis di sebelah garasi rumahku dan cepat-cepat keluar melihat dia sedang bersama siapa dan mau kemana. Terlihat begitu bodoh, namun aku menerima jika harus bodoh untuk mempertahankan pandanganku agar tepat sasaran. Aku akan menjadi pintar jika apa yang aku lakukan membuat mu menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Membuatku akan terus belajar agar kita sama-sama menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelumnya.

Mungkin Tuhan nanti pertemukan aku dengan jodoh menyerupai diriku sendiri disaat yang tepat. Disaat hukum alam berkuasa di dunia dan kekuatan doa yang selalu mustajab di atas sajadah.

My Little Chicken, do you will be my destiny?
ini cuman sederetan kalimat-kalimat ungkapan, jangan dipikirkan apa yang akan terjadi setelah ini. Bisa dilupakan lalu dikenang, atau bisa diperjuangkan lalu tersenyum. Itu saja.

Cerpen Karangan: Niputu Chentya
Facebook: Niputu Chentya Full
Mencandui pahit bersama manis yang disebut Coklat , Gadis bali yang berjuang menuju Sakinah dan Ridho sang Papa
Instagram : Niputuchentya
FB : Niputu Chentya Full

ADVERTISEMENT

Cerpen Little Chicken merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Sia Sia

Oleh:
Aku memang tidak secantik dia dan aku sadar itu. Sering aku menyimpulkan apa pun yang aku lakukan untuk menarik perhatianmu itu pasti sia sia belaka. Snnas dia lah yang

Maafkan Kecuranganku Dalam Friendzone

Oleh:
Duapuluh tahun bukan kurun waktu yang singkat dalam pertemanan. Antara aku dan dia teman masa kecilku, Projo. Dari masa taman kanak-kanak sampai saat ini usia seperempat abad kami masih

Can’t be Together

Oleh:
Aneh memang. Meski aku sudah tau bahwa dia sudah tak sendiri lagi tapi entah mengapa aku tetap mengharapkannnya dan tetap menginginkan dirinya. Meski berulang kali aku mencoba tetapi tetap

Duhhh… My Boss!

Oleh:
Aku memandang mukanya sekilas. Sedikitpun nggak ada kesan ramah, beda jauh dengan pak Geri, mantan bosku yang baru resign. Memang sih pak Geri agak pelit, tapi mendingan daripada harus

Sakit Pada Masanya

Oleh: ,
Pada waktu saya kelas 2 SMP, saya menyukai seroang anak laki-laki yang bernama Edo. Pada waktu istirahat aku bersama Rani dan Nia pergi ke kopsis untuk membeli makanan/minuman Karena

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *