Secret Admirer

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam), Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 13 June 2015

Kulihat kembali pantulan tubuhku di depan cermin. Terlihat seorang gadis bertubuh gemuk yang dibalut dengan seragam sekolah. Kacamata yang bertengger di hidungnya dan tak lupa rambut yang kini dikuncir dua bagaikan kembang desa. Itu adalah diriku, seorang gadis kelas 2 SMA yang hidup dengan segala kelebihan. Tentu kalian tahu apa kelebihan ku yang pertama. Yap.. aku kelebihan berat badan. Mempunyai tubuh gemuk memang merepotkan aku telah banting tulang untuk mendapatkan hasil tubuh yang proporsional. Namun hasil yang kudapatkan tidak membuahkan hasil, dengan lapang dada aku terima semua itu. Pola makan mungkin juga mempengaruhinya, aku sering memakan makanan yang mengandung lemak.

Kulangkahkan kakiku menuju ruang makan. Disana telah terlihat seorang wanita yang kini telah tak muda lagi sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga ini. Dia adalah orang yang sangat aku cintai di dunia ini, dia mamaku. Dengan segera kubantu ia menyiapkan sarapan pagi ini. Tanpa kusadari kini bangku telah terisi dua orang lelaki yang berwajah sangat tampan. Kalian pasti bertanya-tanya siapa lelaki tersebut kan? Kalian boleh kok berkenalan dengannya, tapi ingat ya sebatas berkenalan saja. Dia itu papa dan kakakku. Papa dan kakakku memang memiliki wajah yang sangat tampan. Jika aku bukan adik dari kakakku pasti aku akan menyukainya. Tapi tetap aku akan menyukai seseorang yang aku cintai sejak saat pertama kali melihatnya. Oiyaa.. aku belum menceritakannya ke kalian ya?
“Anne.. hari ini kamu berangkat sama kakak kamu ya, papa mau langsung ke kantor, pagi ini papa harus menemui klien” ucap papaku.
“Tapi pah, kalau aku nganterin anne dulu kan itu sama aja aku muter-muter dong pah” sergah kakakku
“Udah, nanti uang bensin papah ganti, kamu anterin anne ke sekolah ya” bujuk papah
“Nah gitu dong pah oke deh” seru kakakku gembira

Kami berdua -aku dan mama- menggelengkan kepala melihat kelakuan kedua lelaki di rumah ini.
“Sarapan sudah selesai, sekarang ayo dimakan” ucap mamaku
Masakan mamaku memang tidak ada duanya, sekarang makanan yang disediakan pagi ini sup ayam. Kalian pasti akan ketagihan jika merasakan sup ayam ini.

Sekarang aku telah berada di halaman sekolahku. Memang sekolahku termasuk sekolah yang elit. Sebelum sampai di depan sekolah murid-murid diharuskan berjalan dulu di halaman sekolah yang tidak bisa dibilang sempit ini. Setelah sampai di depan kelas ku dudukkan diriku di pojok kelas. Kehidupanku di sekolah memang menyedihkan aku hanya mempunyai beberapa teman. Mungkin karena penampilan ku ini banyak yang menghindar dariku.

Teet.. Teet.. Teet..
Bel sekolah telah berbunyi, namun belum kulihat pujaan hatiku menunjukan batang hidungnya. Wajah yang selalu kunantikan yang memiliki senyum yang sangat manis. Seperti biasa mungkin ia kembali terlambat dan terus terlambat. Ingin sekali aku memperingatinya agar bangun lebih pagi supaya tidak terlambat sekolah. Tapi itu semua hanya harapan kosong, bicara secara langsung saja hanya sesekali. Aku juga kurang yakin apakah dia tahu aku murid kelas ini atau bukan. Jarak aku dengannya memang seperti langit dan bumi, ia bagaikan bintang kelas sedangkan aku si buruk rupa.

“Anak-anak buka halaman 75 disitu ada soal latihan, kerjakan soal itu nanti akan kita periksa sama-sama” ucap Bu Jexa
Tidak butuh waktu lama bagiku mengerjakan soal-soal tersebut. Karena aku dilahirkan dengan kemampuan otak yang bisa dibilang pintar. Mungkin itu salah satu kelebihan yang aku punya.
“Permisi bu, maaf terlambat” ucap seorang laki-laki yang sangat aku kenali suaranya. Suaranya yang terdengar renyah.
Itu dia, apa kamu bisa lihat. Itu dia laki-laki yang aku taksir saat ini.
“Kebiasaan, baiklah sudah sana kamu duduk” Jawab Bu Jexa
“Terima kasih bu” balasnya dengan tersenyum

Kamu bisa lihat kan senyumnya? Senyumnya bagaikan setetes air di padang pasir. Itulah kesan yang aku dapatkan saat pertama kali melihat senyumnya. Memandangnya secara diam-diam itu juga merupakan kegiatan yang sering aku lakukan. Untung saja aku mempunyai otak yang pintar sehingga aku dapat mengerti materi hanya dengan membaca. Sekarang dia telah duduk dengan cewek yang kegenitan. Sedikit cemburu memang melihat ia duduk dengan cewek itu, ingin sekali aku duduk dengannya. Tapi sekali lagi itu hanya harapan kosong. Menjadi secret admirer untuk saat ini sudah cukup untukku. Melihatnya dari jauh itu sudah cukup. Menyedihkan sekali memang jalan cintaku, semoga kalian tidak merasakan apa yang aku rasakan ya.

Cerpen Karangan: Riski Maulana
Blog: rimaula98.blogspot.com

Cerpen Secret Admirer merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Memori Terindah (Part 1)

Oleh:
“Kau kenangan kesedihan sekaligus kenangan terindah untukku. Jangan lupakanku, yang selalu mencintaimu dalam diam.” Pagi ini matahari menghiasi bumi, dan langit sebagai pelengkapnya. Memulai keseharianku bekerja sebagai dokter umum

Rasa Terindah

Oleh:
Namaku Reyna, aku punya temen cowok yang sangat aku kagumi. Dia bernama Ryan. Yang membuat aku kagum sama dia adalah karena dia orangnya santun, bijak, asyik, baik dan yang

Merah Jambu Dalam Kalbu

Oleh:
Malam ini menjadi malam terindah untukku. Malam yang terang ditemani cahaya bintang yang gemerlapan, mengiringi senyuman manis dari gadis berkerudung merah jambu. Dia Nadia, gadis 18 tahun dari desaku,

4 Hati 1 Cinta

Oleh:
Di bangku kelas 2 SMP, Nanda, dan tari adalah teman dekatku. Kita bertiga berada dalam satu ruang kelas yang sama. Aku duduk dengan tari, sedangkan nanda duduk dengan nimas.

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *