Tercurah Rinduku Padanya Yang Tak Bernyawa
Cerpen Karangan: Nikmal Maula ZKategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam)
Lolos moderasi pada: 27 January 2018
Mataku tak henti menatapmu, yang setiap harinya bagai sarapan pagi yang telah menjadi kewajiban rutinku. Terkadang rasaku menggila jika tengah rinduku mengguncang. Takkah kau ingin menjawab rasaku yang seperti perisai mengiris-iris tubuhku disaat aku memendamnya.
Kupandangi sudut demi sudut wajahmu, dari garis-garis kerutan kecil di sekitar mata dan bibirmu yang merah merekah tampak senyumanmu yang mengembang begitu manis, bahkan madu pun takkan mampu mengalahkan manisnya senyumanmu.
Setiap hari aku selalu mencoba menggapaimu, menggenggammu begitu erat hingga takkan ada seorang pun yang mampu melepaskan kita, kudekap engkau hingga tak ada seorang pun yang mampu mengambilmu dari sisiku termasuk mantanmu algojo sekalipun takkan kubiarkan, kau hanya milikku.
Kata demi kata pun takkan habis untuk mengungkapkan rasa ini, rasa yang selalu menyakitiku ketika ku membiarkannya menjalar, mengalir ke seluruh aliran darahku. Bicaralah wahai sosok impian, apa kau hanya bersedia bicara setelah melihatku mati, mati dengan rasa yang kusimpan untukmu. Siang dan malam silih berganti penantianku setiap waktu untuk mendengar suara merdumu keluar dari tenggorokanmu. Tapi kau hanya terdiam dengan kebisuan, bahkan burung-burung yang tengah bernyanyi pun ikut terdiam menanti kosa kata yang akan keluar dari bibirmu.
“yara tolong bantu aku…, yara! Apa yang kamu lakukan dengan piala itu?”
Aku tak sadar di tengah khayalanku ini, seseorang datang dengan alat olahraga memenuhi tangan kecilnya meminta tolong padaku. Ya! orang itu ialah sahabatku latiffa.
“hah? A..a..ku cu ma suka dengan bentuk piala ini, cantik bukan?” aku mencoba keluar dari jeruji besi yang memenjarakanku hingga tak ada cara untukku keluar.
“yang benar? Bukannya itu piala terakhir kak razees yang ia dapatkan sebelum meninggalkan sekolah ini ya?”, “ahhh, sepertinya kamu selama ini memendam rasa ya sama kak razees? Dan kamu pasti lagi mengkhayal tadi kan? Ketahuan deh kamu, kamu bukan membantuku membersihkan ruang olahraga, malah berkhayal di sini eh, tapi kok kamu enggak pernah bilang sih sama aku, kalau kamu suka sama kak razees..?”
Latiffa memang wanita yang aktif bicaranya dan banyak pembahasannya, pertanyaan demi pertanyaan ia lontarkan hingga jeruji yang memenjarakanku tadi terasa semakin sempit menyentuh tubuhku hingga sepertinya aku bukan hanya saja tengah kehabisan kata-kata namun juga kehabisan oksigen karena kegugupanku. Latiffa memang tahu betul aku, aku memang wanita yang suka mengangan-angankan sesuatu. Aku benar-benar lupa bahwa aku tengah menjalani hukuman dengan latiffa membersihkan ruang olahraga karena tidak ikut kelas olahraga pagi tadi, namun aku malah menghabiskan waktu untuk berkhayal di depan rak persegi panjang yang setiap tingkat-tingkatannya berjajar rapi piala-piala yang berbagai macam bentuknya dan dari berbagai kejuaran.
Tetapi di antara piala tersebut hanya satu yang membuat hatiku tertarik untuk melihatnya yaitu piala terakhir kak razees yang berhasil ia sumbangkan kepada sekolah pada saat-saat ia hendak meninggalkan sekolah ini, piala yang terbuat dari kayu jati yang dirangkai begitu cantik yang di atasnya dihiasi dengan bentuk ujung runcing dari pensil berlapis serbuk emas, sangat indah. Meskipun kak razees memang banyak menyumbangkan piala-piala dari kejuarannya, namun entah mengapa hanya piala tersebut yang membuatku jatuh hati, yang membuatku tertarik untuk mengangan-angankan itu sebagai kak razees.
Bagiku Piala tersebut menjadi tempatku meluapkan segala kerinduanku kepada sosok yang bayangannya entah di mana, rasanya untuk siapa. Jiwaku di bumi namun khayalku di langit-langit biru nan jauh di sana. Aku seorang pemimpi yang tak pernah takut untuk terus bermimpi bahwa suatu saat aku akan bersamamu.
Cerpen Karangan: Nikmal Maula Z
Facebook: Nikmal Maulaa
Nikmal Maula adalah salah seorang murid di SMAN unggul Pidie Jaya.
Cerpen Tercurah Rinduku Padanya Yang Tak Bernyawa merupakan cerita pendek karangan Nikmal Maula Z, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Cerita Dibalik Karyaku
Oleh: UmarMiniatur rumah pohon. Yups, ini dia karyaku, Karyaku ini terinspirasi dari seseorang yang telah membuat Saya nyaman berada di sampingnya (cie cie). Saya membuat ini dari bahan bahan sederhana
Melepas Cinta
Oleh: Nur WidayantiAku bagai tersihir oleh seyuman dan tatapannya. Oh God apa yang harus aku lakukan? Aku tak dapat mengontrol lagi perasaanku kepadanya, dia benar-benar telah mengalihkan duniaku. Aku sekarang merasa
Glimmer of Hope
Oleh: Nayla AriCadillac Escalade memasuki parkiran Caffe Duomo’s yang terletak di Kota Florence, Italia. Elana Jenny yang memakai gaun model gipsy berwarna merah oranye itu ke luar dari mobilnya tersebut, dan
Cinta Dalam Diam
Oleh: Ika RiyandaAku berjalan tanpa arah yang pasti menembus tipisnya rintik hujan, angin bertiup membuat jaket dan jilbabku berterbangan. Kuteringat pada sebuah kejadian tadi siang di sekolah. Saat itu cuaca tidak
Beda Alur
Oleh: Miera YohanaRibuan titik hujan jatuh dari langit begitu derasnya. Kupandangi jalan. Bergenangan air. Teringat akan waktu 5 tahun silam. 5 tahun lalu Aku berdiri di depan kelasku. Kelasku berada di
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply