The Beginning of a Gaze

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam)
Lolos moderasi pada: 1 September 2018

Ini kisahku, aku tidak tahu kisah ini tentang cinta atau bukan. Menurut kalian bagaimana? Kisah ini cinta atau bukan?
Dari dulu hingga sekarang aku belum pernah merasakan rasanya jatuh cinta. Aku tidak tahu kenapa? Apa itu takdir? Atau apalah itu aku tidak tahu. Apa mungkin aku terlalu minder terhadap laki-laki, ataukah tidak ada laki-laki yang menyukaiku. Mungkin itu semua karena aku belum siap untuk jatuh cinta. Aku bahkan belum pernah merasakan yang namanya pacaran. Yang seperti itu belum pernah kualami. Hingga akhirnya aku bertemu dengannya.

Awalnya aku tidak begitu mengenalnya. Maksudku, kita memang tidak saling kenal. Mengobrol saja belum pernah, apalagi menjadi teman atau pacar, itu tidak mungkin. Dia memang satu sekolah denganku, tapi tak sedekat yang dibayangkan. Entah ada angin dari mana semenjak aku melihatnya melalui tatapan itu, aku jadi menyukainya. Menyukainya karena ingin menjadi teman atau sebaliknya, aku tidak tahu.

Pertama kali bertemu dengannya seperti ada yang sedang memperhatikanku melalui tatapan itu. Tatapan dari dia yang entah melihat ke arah mana. Sepertinya dia melihat ke arahku atau mungkin ke belakangku. Saat melihat ke belakang tidak ada orang yang sedang berdiri kecuali aku dan temanku, aha! Mungkin dia sedang memperhatikan temanku. Jadi aku tidak perlu repot-repot untuk salah paham, berpikirlah positif dan ambil hikmahnya.

Hari demi hari kulalui seperti biasa, tidak ada yang spesial. Tatapan itu selalu saja sama seperti sedang memperhatikan seseorang yang dia suka. Awalnya aku tidak terlalu memperhatikan tatapannya itu tapi lama kelamaan aku merasa risih cara dia menatap ke arahku. Tatapannya memang sederhana seperti pria pada umumnya (mungkin). Jika dia terus menatapku seperti itu walau hanya sedetik, itu akan sangat berbahaya untuk kesehatan jantungku. Mengapa? Karena jika dia memberikan tatapan itu, jantungku seakan ingin meledak. Ini agak sedikit lebay. Tapi kenyataannya memang seperti itu.

Hanya dengan tatapan yang dia berikan saja sudah membuat jantungku berdetak dengan kencang. Apalagi jika dia memberikan senyuman manis itu dan berbicara padaku, mungkin itu akan membuatnya lebih parah. Aku mulai mencari tahu siapa namanya dan akhirnya aku mengetahuinya. Namanya begitu indah, kuharap orangnya pun indah seperti namanya.

Sedikit demi sedikit aku mulai memperhatikannya. Mungkin ini karena efek mulai menyukainya. Kuharap tidak terjadi yang namanya cinta bertepuk sebelah tangan. Ini agak berlebihan, benarkan? Apa yang aku harapkan dari perasaan ini? Tapi.. Apa ini yang dinamakan cinta? Cinta yang hanya saling memandang tanpa mengucapkan sepatah kata. Tidak! Ini tidak mungkin cinta, benarkan?? Lantas, yang aku rasakan ini disebut apa?

Memandangnya dari kejauhan sudah menjadi hobi baru untukku. Seperti melihatnya tersenyum ketika dia sedang bermain sepak bola bersama teman-temannya dan kadang pula aku tidak sengaja melihatnya bertengkar dengan salah satu temannya. Kadang aku selalu berpikir dia sangat tampan jika dia sedang tersenyum, dan juga ada kalanya dia begitu menyeramkan jika sedang marah. Dan aku tetap menyukainya dalam keadaan apapun.

Sudah satu tahun aku menyukainya dalam diam. Sepertinya tidak ada kemajuan di antara kita. Selalu saja sama, dia menatapku dengan tatapan itu lagi. Sungguh aku tidak mengerti arti dari tatapan yang dia berikan. Kuharap ada seseorang yang mengerti arti dari tatapan itu. Tatapannya seakan ingin memberitahukan sesuatu yang hanya dia dan Tuhan saja yang tahu. Haruskah aku menanyakan arti tatapan itu padanya? Itu tidak mungkin.

Hingga saat ini aku belum menemukan arti dari tatapan itu. Haruskah aku menyerah? Sepertinya aku mulai lelah menyukainya hanya lewat sebuah tatapan. Aku mengenalnya hanya sebatas nama dan kuharap dia juga sama sepertiku hanya mengenal namaku saja sudah membuatku bahagia. Apalagi jika dia memanggil namaku lewat bibirnya itu. Baiklah.. Jika dia tetap tidak ingin memberitahukan arti dari tatapan itu, sebaiknya aku menyerah saja karena jika aku menanyakan padanya secara langsung itu akan menyebabkan salah paham.

Harapanku untuknya hanya satu, kuharap suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi dan bisa lebih akrab satu sama lain. Aku akan menunggu, walaupun itu melelahkan. Dan saat bertemu nanti kuharap dia menceritakan semua tentang tatapan yang ia berikan padaku.

ADVERTISEMENT

SELESAI

Cerpen Karangan: Nia Ardila Ilaika K
Blog: niaardila1602.blogspot.com

Cerpen The Beginning of a Gaze merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Insiden Membawa Berkah

Oleh:
Dyah adalah seorang murid di sebuah sekolah SMA. Dyah bukanlah murid yang populer di sekolah tersebut. Hanya murid biasa seperti layaknya kebanyakan. Kesehariannya di sekolah banyak dilalui bersama sahabatnya,

Sarung Coklat

Oleh:
Pesona senja enam sore di ibukota memang cukup cantik. Namun tak sedikit pun memikat Zizi yang sedari tadi membujukku setengah mati untuk menaruh sajadah ke masjid. “Bia… Febia, ayo

Penyesalan Terbesarku

Oleh:
Perkenalkan namaku Andi, umurku 19 tahun. Aku adalah seorang pekerja. Dan saat ini aku sedang bekerja di sebuah toko di Surabaya. Keseharianku adalah menyapa Pelanggan dan membantu pelanggan untuk

Kenapa Jatuh Cinta

Oleh:
Di pinggiran kota inilah aku memulai segalanya, detik yang berjalan, hari yang terus berlalu, impian yang terangkai, harapan yang selalu tumbuh, dan juga cinta yang selalu bersemi. Sejujurnya, sampai

Cinta Ini Nggak Simple

Oleh:
Aku pernah mengalami apa itu jatuh cinta, tapi sampai detik ini aku belum pernah mempunyai hubungan dengan siapa pun. Bukannya tidak beralasan, tapi demi membuktikan kesetiaan aku rela menjomblo

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *