Tidak Menyesal

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Dalam Hati (Terpendam), Cerpen Cinta Pertama, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 26 May 2020

Kehidupan Ila saat ini begitu berbeda. Semenjak Ila lulus dari SMP 45 Jakarta dan memilih melanjutkan sekolah di SMA 5 Semarang. Ia tak lagi bisa merasakan hidup bebas seperti temannya kebanyakan. SMA 5 Semarang, sekolah boarding yang ia pilih sekarang benar-benar membuat perasaan dan pikirannya bergejolak setiap hari.
Bagi Ila seperti tidak ada hari yang memnyenangkan. Hidup Ila flat dan membosankan. Dan dari sini kisahnya dimulai. Suatu hari Ila sakit terbaring lemah di klinik sekolah itu.

Greeek.
Ila terbangun dari tidurnya setelah mendengar suara tangan menggerakan gangang pintu klinik itu. Teringat dalam pikirnya ada senior yang bercerita mistis tentang klinik itu. Halusinasi Ila mulai bermain.
Salah.
Dia bukan makhluk halus tetapi salah seorang senior Ila.
Dag dig dug seerrr.
“Apa yang ingin ia lakukan?” dalam hatinya bertanya.

Karena takut, Ila bepura-pura tetap tidur dan ternyata seniornya itu menaruh sebuah kertas di genggaman Ila. surat. Ya itu adalah surat. Cepat-cpat ia bangun dan membaca surat itu setelah seniornya itu pergi.

“GWS Ya! Semangat :)”

Surat yang hanya berisi tiga kata itu membuat Ila senang. Ila tiba-tiba jadi senyum-senyum sendiri di ruangan yang menurutnya tadi mistis itu. jangan-jangan memang benar misitis.
Tidak.
Setelah kejadian iturasa sakitnya langsung hilang seperti terbawa angin. Wuuusss, begitu cepat.

Keesokan harinya Ila bersekolah seperti biasanya meskipun kepalanya masih terasa berat seperti ada tumpukan batu besar di atas kepalanya. Antara sedih dan senang. Sedih karena sakitnya belum pulih benar dan senang karena kejadian di klinik hari itu. Mata Ila seolah berjalan menelusuri semua ruang di gedung ini mencari seniornya yang memberi ia surat itu.

Hari terus berlalu, akhirnya Ila tau siapa senior itu. Namanya Irham. Dia adalah orang yang selalu tersenyum pada Ila setiap mereka bertemu. Senyum manis yang selalu terlihat di wajah Irham seakan memberi semangat untuk Ila dan membuat mulai betah disitu. Ila tersadar ternyata senyum Irham yang membuatnya bersemangat itu ada kaitannya dengan surat pada kejadian di klinik itu.

“Apa memang benar surat itu dari kak Irham? Ah tidak.” pertanyaaan dalam hatinya itu belum juga mendapat jawaban. Akhirnya Ila memberanikan diri bertemu dengan Iraham dan langsung bertanya tentang hal itu.
Yap benar.
Ternyata memang benar surat itu dari Irham.
“Kakak tau surat ini tulisan siapa?” tanyanya dengan tubuh gemetar seperti digonacang alat penghancur lemak yang banyak diiklankan di TV.
“Iya, itu tulisan saya dan saya yang taruh itu di klinik waktu kamu sakit kemarin” jawabnya dengan cara bicara yang semakin membuat Ila gemetar.
“Em, iya kak makasih”
Ila langsung pergi gitu aja karena tidak enak dilihat seniornya yang lain. Maklum disitu dilarang keras ada hubungan khusus antara siswa perempuan dan laki-laki apalagi Ila masih junior, iya benar-benar harus jaga imagenya. Menurut ila lebih baik ia menahan untuk tidak mengobrol dengan Irham daripada ia harus mendengar sindiran-sindiran pedas dari seniornya yang lain terutama senior putri.

Berjalannya waktu kedekatan merekapun terjalin. Karan keadaan yang tidak memungkinkan untuk mereka untuk saling mengobrol atau mengenal satu sama lain secara langsung, akhirnya mereka hanya bisa berkirim surat setiap hari dan menjadi kebiasaan mereka yang tak terlewatkan.

Satu tahun berlalu, waktu berlalu begitu cepat. Rasanya baru kemarin hidup Ila terasa flat dan membosankan tetapi sekarang semua berubah jadi menyenangkan semnejak ada irham. memang benar roda itu berputar, kadang di bawah kadang di atas.

ADVERTISEMENT

Sayangnya kebahagiaan Ila tak bertahan lama. Beberapa minggu lagi Irham akan lulus dan tidak lagi disini setelah bulan lalu menjalani UN. Lagi-lagi antara sedih dan senang. Sedih karena Irham akan pergi dan senang karena Irham akan meraih kesuksesannya di luar sana. dada Ila terasa sesak setiap ia membayangkan Irham akan pergi, rasanya seperti terserang asma kronis.

Hari ini adalah hari yang tidak diharapkan Ila. Meriahnya acara perpisahan kelas 12 itu justru membuatnya semakin sedih karena setelah ini tidak ada lagi senyum manis dari Irham yang selalu memberinya semangat.

Ila, akhirnya saya bisa menyelesaikan semua ini. saya pamit ya. Belajar yang bener jangan surat-suratan terus hehe 🙂
Saya gak akan ngucapin selamat tinggal tapi sampai ketemu lagi ya Ila cantik. Doain saya sukses dan bisa ketemu kamu lagi saat kamu juga sukses nanti.
Thanks ILA, see you 🙂

Mungkin itu surat terakhir Irham untuk Ila. Perasaan Ila semakin tak karuan seperti rambut kusut yang tidak disisr satu minggu. Ila mencoba menenangkan perasaanya dan bertekad belajar sungguh-sungguh untuk membuat Irha bangga. Awalnya, Ila menyesal memilih tempat itu seperti merelakan masa putih abu-abunya tak seindah teman-temannya tapi ia berpikir mungkin jika tidak disitu ia tidak akan bertemu sosok Irham yang memotivasinya selama ini dan Ila yakin ia bisa jadi lebih baik di tempat itu. Dan Ila berharap Irham adalah orang yang akan menemani hidupnya meskipun Ila tidak pernah mengungkapkan perasaanya langsung.

Cerpen Karangan: Noor Laila
Blog / Facebook: Lala

Cerpen Tidak Menyesal merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


My Destiny

Oleh:
Sekolah, tempat dimana kita menuntut ilmu. Tapi banyak juga yang dipakai untuk mencari teman atau sebaliknya. Dila, siswi kelas 9 semester 2 dan tinggal menghitung beberapa bulan, ia pun

Keinginanku untuk Berkarya

Oleh:
Menyesali nasib tidak akan mengubah keadaan. Terus berkarya dan bekerjalah yang membuat kita berharga. Kata kata itulah yang menjadi penyemangatku sampai saat ini. Namaku Sukarya, aku duduk di kelas

Hutang Dulu Dong

Oleh:
Sinar matahari masuk ke dalam kamarku tanpa izin terlebih dahulu, menyilaukan mata yang sayu ini. “Di mana jam?” tanyaku, tanganku meraih hp di sekitar tempat tidurku. “Whattt!!! Jam 6,”

Evening Momment

Oleh:
Wajahnya seram, anak-anak akan lari tunggang langgang jika kebetulan lewat di dekatnya. Wajah datar nya sangat mengintimidasi. Kulitnya sawo matang, rambut botak, badan tegap berisi. Dia adalah satpam kompleks

My Princess Anna (Part 1)

Oleh:
Monday is monster day, itu menurut gue. Hari senin itu beda dari hari biasanya, tiap hari senin gue harus bangun lebih pagi dari hari lainnya, kenapa? Alasannya sih cuma

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *