Ketika Hidayah Allah Datang

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Islami
Lolos moderasi pada: 17 June 2014

Seperti biasa, aku dan teman-teman rohisku sepulang sekolah selalu berkumpul untuk liqo’ bersama, yang dipimpin oleh murabbi kami, yaitu Mbak Novi. Karena hari ini kelasku pulang lebih awal, jadi aku pergi ke masjid sambil menunggu teman-teman yang lain. Hmmmm, kalau lagi sendiri seperti ini aku jadi ingat masa laluku sebelum aku menemukan indahnya islam dan iman…

Pagi ini adalah hari pertama aku pergi ke sekolah yang selama ini tidak pernah aku bayangkan untuk ku masuki. Sebenarnya aku daftar ke sekolahku ini hanya untuk coba-coba saja, eh Alhmdulillah ya keterima. Senangnya hari ini aku bisa memakai seragam abu-abu putih yang selama ini aku tunggu-tunggu, kata orang sih masa SMA adalah masa yang paling mengesankan, dan hari ini aku akan memulai masa itu. Di hari ini juga aku akan menjadi pribadi yang berbeda dari hari-hari sebelumnya, yaitu dengan jilbab lebarku yang menjuntai hingga menutupi dada. Aku pandangi diriku dari ujung kaki sampai ujung kepala, hmmmm, akhirnya keinginanku untuk memakai jilbab tercapai juga.

Tiba-tiba hpku berbunyi, tebakanku benar. Ternyata pesan dari orang yang beberapa bulan terakhir ini selalu menemaniku dan mengisi hari-hariku. Yap benar, dia pacarku, Iqbal namanya. Dia juga yang selalu memberiku semangat agar aku memakai jilbab. Tapi belakangan ini hubungan kami agak renggang, karena mantan pacarnya kembali dari luar kota. Dan yang membuat aku kadang-kadang sedih itu, dia selalu membeda-bedakan aku dengan mantan pacarnya.
“Nisa, ayo cepat sarapan…” suara ibuku memanggilku untuk sarapan.
“iya bu, sebentar…”
“waaahh, anak kita cantik sekali ya yah pakai jilbab gitu?”
“iya bu, hmmmm, pasti deh nanti di sekolah baru banyak yang ngelirik…”
“ahhh, ayah sama ibu ini. Nisa jadi malu tau…”

Setelah sarapan aku segera berangkat ke sekolah dengan diantar ayah. Maklumlah, kan masih baru, jadi belum berani naik motor sendiri, hihihi.. sesampainya di sekolah aku langsung menuju kelasku yang ada di lantai 2, denger-denger sih nanti jadwalnya iklan ekskul, dan tidak ada MOS.

15 menit kemudian bel berbunyi, itu tandanya saatnya masuk ke kelas masing-masing. Tidak beberapa lama kakak-kakak OSIS datang dan membagikan angket ekskul ke kami sambil member pengarahan bahwa sebentar lagi akan ada iklan ekskul yang ada di sekolah ini. Setelah aku melihat daftarnya ada sekitar 20 lebih ekskul, “hmmm, pantes saja ekskulnya banyak! Namanya juga sekolah favorit” gumamku dalam hati.

Akhirnya pukul 11 iklan pun selesai, kami besok diminta untuk mengumpulkan angket tersebut setelah mendapat persetujuan dari orang tua masing-masing. Aku masih bingung harus ikut ekskul apa, setelah melalui banyak pertimbangan akhirnya aku memilih 3 ekskul, yang pertama yaitu English-club, yang ke 2 menari dan yang ketiga adalah SKI. Nama itu begitu asing di telingaku, dari info yang aku dengar SKI itu adalah semacam ekskul keagamaan atau bisa di sebut lembaga dakwah di SMA. Karena menurutku itu sangat cocok untuk aku yang sedang belajar lebih dalam tentang Islam akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti ekskul tersebut.

1 minggu sudah aku menjadi siswa SMA, hmmm cukup menyenangkan, karena dapat teman baru, pengalaman baru, dan masih banyak lagi. Tiba-tiba hpku berdering, ternyata ada sms dari nomor tidak di kenal
“assalamu alaykum, dek besok bagi yang ikut SKI kumpul di masjid ya sepulang sekolah.. (Salis)” ternyata itu dari kakak pengurus SKI. Aku segera membalasnya
“wa’alaykum salam, iya mbak”

Besoknya setelah pulang sekolah aku dan teman-teman sekelasku yang ikut SKI yaitu Hana, Zahra dan Lala pergi ke masjid. Ternyata di masjid sudah ada anak-anak dari kelas lain. Kami pun lalu berkenalan, mereka semua sangat ramah dan baik. Setelah acara kumpulan selesai kami pun segera pulang. Kami diberi tau bahwa kami setiap hari jum’at kumpulan untuk liqo’, katanya sih semacam sharing-sharing gitu. Sepertinya saat aku melihat kakak-kakak SKI itu wajahnya teduh-teduh, ramah, baik dan menurut kabar sih kebanyakan dari mereka adalah anak-anak yang berprestasi. Wah jadi tambah semangat ikut SKI.

Waktu terasa begitu cepat berlalu. Tak terasa 3 bulan sudah aku bersekolah di SMA ini. Hmmm, sebentar lagi bulan Ramadhan akan datang, dan aku sebagai salah satu anggota lembaga dakwah sekolah yang baru, disibukkan dengan segudang agenda yang akan dilaksanakan di bulan Ramadhan, sebenarnya pengurus yang sebenarnya adalah kakak-kakak kelas 2, tapi itung-itung buat belajar jadi yang kelas 1 juga di ikut sertakan. Selama mengikuti SKI ini, aku menemukan hal-hal baru yang belum pernah aku ketahui sebelumnya. Contohnya saja hukum tentang pacaran. Awalnya aku menganggap pacaran itu adalah hal yang lumrah dan wajar di kalangan remaja, tapi ternyata tidak dalam pandangan islam. Ternyata di dalam islam tidak ada yang namanya pacaran. Di dalam islam itu mengharamkan seorang perempuan dan laki-laki berdua-duaan, karena bisa-bisa menjerumus ke dalam zina. Sebelumya sama sekali aku tidak mengetahui tentang hal itu, tapi setelah aku pikir-pikir memang benar, pacaran itu hanya kebahagiaan sekilas saja, awalnya saja bahagia tapi nanti kalau sudah putus jadi deh musuhan. Hmmm, seperti yang aku rasakan sekarang, menginjak 2 bulan aku pacaran dengan iqbal aku merasa dia sudah benar-benar berubah, dia tidak seperhatian dulu, tidak semanis dulu, hmmm, yang ada setiap hari aku berantem dengan dia, ada aja yang bikin kita berdua selalu betengkar. Akhirnya setelah berminggu-minggu kami berdua terus bertengkar aku memutuskan dia, tepatnya 2 hari setelah Lebaran. Kami putus dengan cara tidak baik-baik, di antara kami berdua saling menyimpan kekecewaan. Tapi disaat itulah aku menemukan cahaya Islam yang mulai menerangi hati dan jiwaku, sejak itu aku mulai lebih rajin untuk beribadah. Seperti sholat, mengaji, bahkan aku kini menjadi salah seorang guru ngaji di TPA yang dikelola oleh kakekku. Kini sedikit demi sedikit seiring kesibukanku aku mulai bisa memaafkan iqbal dengan ikhlas, dan aku juga sudah bisa menganggap dia seperti temanku yang lain. Tapi entah dengan dia, yang pasti aku tidak mau lagi mengingat tentang masa laluku dengan dia.

2 minggu lagi ujian kenaikan kelas akan segera tiba. Kamipun mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya, selain dipusingkan dengan ulangan, kami kelas satu juga dipusingkan dengan program apa yang harus kami pilih nanti. Di IPA atau IPS. Aku pun sudah mantap dengan pilihan yang aku tentukan, yaitu IPS. Setelah ujian usai kini saatnya menikmati liburan. Seperti biasa, setiap pagi kami sekeluarga selalu jalan-jalan pagi. Tiba-tiba hpku bergetar, dan tandanya ada pesan masuk. Setelah aku lihat ternyata itu adalah nomor baru.
“maaf, ini Bu Titik. Nisa nilai kamu masuk kriteria jurusan IPA, tapi bagaimana dengan pilihan IPS kamu?” aku kaget sekali melihat isi pesan itu. di satu sisi aku senang karena nilaiku bagus, tapi sisi lain aku bingung aku harus bagaimana. Sebenarnya aku memilih program IPS itu karena aku takut nilaiku tidak masuk dalam IPA. Lalu aku segera bertanya kepada ayah dan ibuku, ternyata mereka menyarankan aku untuk masuk IPA saja, lalu aku membalas sms wali kelasku.
“iya bu, saya pilih IPA saja” huh, akhirnya aku jadi anak IPA, hehhehee

ADVERTISEMENT

Liburan pun usai, kini saatnya kami bergelut kembali dengan pelajaran. Di kelas 2 aku mempunyai teman-teman baru lagi. Mereka semua baik dan ramah-ramah. Tak terasa kini ekskul-ekskul telah pinadah jabatan, dan aku juga kini sudah menjadi anggota tetap ekskul SKI. Kenapa aku memilih SKI? Karena disinilah aku menemukan kenyamanan, kebahagiaan, dan kedamaian yang tidak aku peroleh dari ekskul yang lain. Kami sebagai pengurus baru segera menyusun program-program kerja untuk satu tahun ke depan. Untuk pembukaan kami membuat acara semacam training motivation untuk siswa baru yang diterima di sekolah ini, dan ini juga salah satu cara kami untuk menjaring anggota-anggota baru.

Selama satu tahun mengemban jabatan kami telah melalui suka dan duka bersama-sama. Dari mulai nunggu yang ikhwan (laki-laki) untuk rapat, pulang sore bareng, kehujanan bareng, seneng-seneng bareng, sedih bareng. Hmmmm, dan kini kami harus melepas jabatan itu. Berat rasanya harus meninggalkan SKI yang telah memberikanku pencerahan, dan mungkin dari SKI inilah Allah memberiku hidayah agar aku sadar dan bisa merasakan nikmatnya iman dan indahnya Islam. Ingin rasanya aku mengulang waktu ketika masih kelas 2, dan menjabat sebagai pengurus SKI. Tapi waktu terus berjalan tanpa ada yang mampu menghentikan, kini aku dan teman-teman satu angkatan harus berjuang untuk mengahadapi ujian nasional yang akan menentukan kami lulus atau tidak setelah belajar selama 3 tahun ini. Tapi walaupun kami sudah purna dari jabatan SKI kami tetap liqo’ setiap jum’atnya. Dan kini aku mempunyai prinsip “jika hari ini lebih buruk dari kemarin itu namanya rugi besar, jika hari ini sama dengan kemarin itu juga rugi, dan jika hari ini lebih baik dari kemarin itu baru namanya beruntung” itulah prinsip yang aku pegang untuk selalu menjadikan diriku lebih baik lagi. Dan untuk urusan laki-laki, udah ke laut aja sana. Karena aku percaya Allah telah menuliskan nama jodohku dengan rapi di lauhul mahfudz sana, aku juga percaya dengan janji Allah dalam firmannya “perempuan yang baik itu akan mendapatkan laki-laki yang baik pula, dan begitupun sebaliknya perempuan yang buruk akan mendapatkan laki-laki yang buruk pula” oleh karena itulah aku selalu belajar untuk menjadi lebih baik. Kalau ingin mempunyai suami seperti sayidina Ali maka kita juga harus seperti Fatimah. Bener kan?
“asslamu alaykum, hayooo. Lagi ngelamunin apa?” tiba-tiba teman-temanku datang dan membuyarkan lamunanku.
“masya Allah, kalian ini mengagetkan saja!” kataku dengan pura-pura marah
“hmmm, siapa suruh siang-siang ngelamun sendiri di masjid, hari jum’at lagi…”
“hih kalian ini!”
“eh, udah-udah mbak novi sudah datang, sana ambil Al Qur,an…”

Kami pun segera menuju tempat biasa untuk liqo’, semoga kebahagiaan seperti ini tidak pernah pudar dan semakin bertambah. Dan juga semoga kami tetap istiqomah untuk tetap berjuang di jalan-Nya. Karena Allah telah berjanji dalam surat Muhammda ayat 7: “barang siapa menolong agama Allah, maka Allah akan menolong dia pula” aamiin…

Cerpen Karangan: Nadiyalut Fita
Facebook: Nadia Lutfita

Cerpen Ketika Hidayah Allah Datang merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Teman Di Belakang Sejadah

Oleh:
Aku menjatuhkan badan di atas kasur asramaku yang tipis, dan lagi-lagi aku memikirkannya kembali ketika aku masih di kampung kemarin, saat ku baca semua pesan singkatnya di handphone-ku, beberapa

Kacamata Bergaris Hitam (Part 3)

Oleh:
Tak sanggup aku menghentikan bayang-bayang Irman dan Irfan, siapa mereka? Ku putuskan untuk memberitahu Sinta, sahabatku. Siapa tahu ia mempunyai solusi untuk memecahkan masalahku ini. Ku jelaskan semuanya dari

Ganti Pintu

Oleh:
Panas menyengat sehingga membuat ubun-ubun kepala terasa berdenyut-denyut.. Batang-batang cahaya yang tertuang dari petala langit ke tujuh menghantam bumi. Siang ini aku merasa bahwa cairan timah neraka lagi dituangkan

Perubahan Gladys

Oleh:
Gladys sangat suka sekali akan kehidupan yang bebas, kekangan paling dibenci. Hidupnya sangat berantakan semenjak Papa Haris meninggal dunia akibat kecelakaan, pegangan pun terasa hilang. Hingga suatu ketika ia

Tulang Rusuk Takkan Tertukar

Oleh:
“kriiiing, kriiiiiing,”, suara yang tak asing lagi bagi telinga Zahra, ya jam beker berbentuk hati berwarna ungu yang berada di meja kecil di sebelah ranjang Zahra. Jarum pada jam

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *