Steps to Get Your Heart (Part 2)

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Romantis, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 23 March 2015

“Nah, semuanya sudah lengkap kan? Oke kalau begitu kita bisa memulai kerja kelompoknya!” Ucap Soni. Sekarang mereka sedang mengerjakan tugas kelompok di rumah Haris.
“Terus kepercayaan masyarakat macam apa yang kita ambil ini…” Tanya Liya.
“Hemp… Gimana kalau… Cerita Candi Prambanan?” Tanya Haris.
“Ah betul tu betul!” Jawab Soni dengan semangat.
“Oke deh. Kalo sayang aku setuju aku setuju juga!” Ucap Farel. Ya, dia selalu mengklaim kalau Soni itu kekasihnya. Ckckck~
“Kalau aku juga setuju!” Ucap Liya.
“Kevin?” Tanya Soni kepada kevin.
“Oke..” Jawab Kevin singkat.
“Oke apanya?”
“Iya.. Aku setuju…” Ucap Kevin dengan nada cuek, Soni hanya bisa maklum dan tidak terlalu memikirkannya.
Dan mereka pun mengerjakan tugas kelompok itu sampai pukul 12 siang.

Soni POV
“Huaaahh… Duh, ngantuk banget…” Kataku sambil menguap. Hahh! Aku saat ini sedang berada di kantin sekolah menemani Liya dan Mira makan. Yaa, mereka berdua sering banget adain battle makan gitu.. Helehh.. Huaaaahhh… Akunya ngantuk banget lagi.
“Emang ngapain kamu malam tadi.. Bergadang lagi?” Tanya Liya di tengah makannya itu.
“Ish! Habisin dulu makanannya, baru boleh bicara” ucap ku kesal.
“Hehe… Peaceee…” kata Liya sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya sambil senyum-senyum, aku hanya memutar bola mata jengah.
Kriiing kriiing
Haaa… Bel pun berbunyi, pertanda jam pelajaran selanjutnya akan segera dimulai.

Author POV
“Eeeuungghh…” Lenguh Soni, “ini dimana..” Lanjutnya sambil mengucek-ngucek matanya.
“Udah puas tidurnya?” Tanya sebuah suara yang berada di sisi kanan Soni, refleks Soni langsung terbangun dan melihat di sisi kanannya, kevin.
“Kevin? Ngapain disini?”
“Ngapain disini kata mu? Yang ada aku tanya ke kamu, ngapain tiduran disini? Habisnya kan aku disuruh oleh kedua teman kamu nemenin kamu disini.. Dasar bodoh!” Ucap Kevin yang tanpa henti, Soni hanya membulatkan mata dan mulutnya, ini adalah kata terpanjang yang dikatakan Kevin kepadanya. Astagaaa!
“Apa liat-liat?” Tanyanya dengan muka kesal.
“Nothing, eh! Mana yang lainnya?” Tanya Soni celingak-celinguk.
“Ckckck.. Salah mu sendiri kenapa jadi ketiduran tadi. Hari ini kita diliburkan, karena para guru mengadakan rapat” kata kevin dengan nada yang dibuat-buat ketus.
“Oooh…” Soni hanya manggut-manggut, dan mulai membereskan buku-buku yang ada di atas mejanya dan meletakkannya di tasnya.

Tak beberapa lama kemudian, Soni pun dengan watadosnya menenteng tasnya dengan santai dan mulai berjalan meninggalkan Kevin yang melongo melihat kelakuan Soni. Tapi dengan cepat dia menyingkirkan wajah bodohnya itu, dan mulai memasang wajah dingin lagi. Dengan kedua tangan yang berada di saku celananya, Kevin pun berjalan dengan santai nya di belakang Soni.
‘Harusnya anak itu berterimakasih kepadaku, ckckk’ batin Kevin.

FLASHBACK ON
“Pengumuman, Kepada semua siswa hari ini diliburkan karena para guru akan mengadakan rapat, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh” ucap pak Didit, guru yang mengajar kelas 12 IPA 2 saat itu.
“Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakatuh!” Ucap semua siswa kelas 12 IPA 2 serentak.
“Soni! Hey! Bangun!” Ucap Mira membangunkan teman sebangkunya itu. “Euunggh nanti saja…” Ucap Soni dan kembali tertidur dengan pulasnya.
“Aduuh Liya gimana nih… Soni nya gak bisa dibangunin..” Kata Mira.
“Soni! Soni! Soniii! Banguun!” Teriak Liya, tapi tetap saja itu tidak mempan untuk Soni, dia masih saja tertidur dengan nyenyaknya.
“Biarkan saja dia tidur, nanti bakal aku bangunin kok. Kalian duluan saja!” Ucap Kevin.
“Gak repotin nih?” Tanya Liya tidak yakin.
“Enggak…”
“Makasih yaaa udah mau jaga Soni, o iya.. Nanti tolong antarkan Soni ke rumahnya yaa.. Bye!” Ucap Mira berlalu dan diikuti oleh Liya.

Saat semua orang sudah pulang, kevin masih saja di tempatnya, duduk di samping Soni yang saat itu tengah tertidur lelap. Dia terus saja menatap muka Soni dengan tatapan yang tidak dimengerti, dan sesekali memperbaiki rambut Soni yang jatuh menghalangi wajah Soni “cantik” gumamnya.
FLASHBACK OFF

Soni POV
Di halte bus…
“Aduh, jam segini masih ada gak ya bus yang lewat.. Mana gak bawa hape lagi…” Gumamku sambil melihat-lihat kanan kiri jalanan. tumben sepi ya, Ini kan baru jam 3 siang. “Hahh! Ngapain juga pake acara ketiduran segala lagi! Ish! Aduh, kenapa juga jadi ada Kevin disana! Gimana kalau tadi sempet ileran? Atau ngorok? Atau hal yang jorok lainnya yang aku gak sadar? Aish! Dasar bodoh! Bodoh!” Gumamku lagi sambil memukul-mukul kepala ku.
“Sudahlah, gak ada gunanya juga yang udah, yaudahlah!” Kata suara yang terdengar datar dan dingin di belakangku, dengan cepat aku pun berbalik dan melihat si lelaki cuek itu.
DEG! Kenapa dia makin tampan saat angin yang menyapu rambutnya dan sinar matahari yang menerangi wajahnya. Oouuh, sekilas aku terpana akan ketampanannya.
“Hei bodoh!”
JLEB! Dan aku pun terjatuh akan fantasi ku.
“Hah, a-apa?” Ucapku gugup.
“Aku tau aku tampan, tapi gak usah natap kayak gitu juga kali” *wink
“………” *blank
“Heol?!” Lanjutku ternganga.
‘Itu tadi apa?’ Ucapku dalam hati sambil menatap Kevin dengan mata yang membulat
“Kau ini lucu sekali, ckck” ucapnya sambil memasang helm sepeda motornya, “ayo!” Ajaknya.
Aku berbalik ke belakang, siapa yang dia ajak? Aku?
“Malah bengong lagi! Ayo naik! Nanti kemalaman..”
“Ha? Aku?!” Tanyaku sambil menunjuk diri sendiri, “iya siapa lagi..” Balasnya sambil melemparkan helm satunya kepadaku.
Dengan segera aku menyambutnya dan langsung memakainya.
Huwaaa… Ini benar-benar seperti mimpi, aaaaa’ he’s make me crazy. Serasa seperti mimpi aku dibonceng oleh seorang ‘pangeran’ sekolah. Huaaaa… Mamaaa…

Tanpa sadar aku mengencangkan pegangan ku di pinggangnya dan menenggelamkan kepalaku di punggungnya, hangat, HANGAT SEKALIII…
Tapi anehnya dia tidak marah, jadi biarlah aku seperti ini, AKU SANGAT MENYUKAINYA…

Author POV
“Soni.. Soni…” Panggil Kevin sambil menggerakkan tangan Soni yang masih berada erat di pinggangnya.
“Engghh…” Lenguh Soni sambil mengucek matanya, “eh sudah sampai kah?” Tanyanya seperti gumaman tapi tetap di dengar oleh Kevin, sambil melepaskan helm yang bertengger di kepalanya.
“Iyaa, kamu keasyikan tidur sih. Emang hangat ya tidur di punggungku?” Tanya Kevin sambil menyambut helmnya.
“Iya! -eh!” Ceplos Soni. Mendengar itu Kevin tertawa renyah sambil mengacak rambut Soni pelan.
Soni hanya tertegun melihat Kevin tertawa seperti itu, ini baru pertama kalinya Kevin tertawa karenanya. Tanpa sadar Soni juga ikut tertawa sambil merapikan rambutnya yang habis diacak Kevin, “emmh… Udah dulu ya, aku aku mau masuk dulu..” Ucap Soni dengan salah tingkah sambil membuka pagar rumahnya. Miko hanya mengangguk sambil tersenyum, dan mengangkat tangannya di udara, “bye!” Ucapnya. Stella hanya tersenyum dan membalasnya dengan anggukan.

Keesokan harinya, tidak biasanya Soni bangun pagi-pagi sekali. Di pagi hari ini wajah Soni tidak biasanya ceria, sangat ceria malah.
“Hai mamah, selamat pagi…” Sapa Soni saat ia berada di dapur dan menemukan mamanya yang sedang memasak sarapan.
“Soni, tumben bangunnya pagi-pagi. Mukanya pake bersemu-semu gitu. Emang kenapa? Kejadian malam tadi ya?” Ucap mamanya Soni sambil meletakkan piring-piring di meja makan.
“Ha? Mama tau dari mana?”
“Ya iyalah, tau dari kakakmu…” Ucap kakaknya Soni yang tiba-tiba muncul di belakang Soni sambil memengang segelas air putih.
“Eh. Kakak ngagetin aja!”
“Haha, laki-laki tadi siapa Soni. Pacar kamu ya?” Tanya kakaknya Soni.
“Enggak.. Cuma temenan kok kak..” Jawab Soni dengan pipi yang tambah bersemu merah.
“Beneran…”
“Bener kok kak…”
“Bener apa bener…” Goda kakaknya.
“Iiiiih kakak.. Udah ah, dia itu beneran temen aku kok. Ngapain juga aku bo’ong sama kakak”. Kakaknya Soni hanya tertawa melihatnya.
Dan mereka pun melanjutkan kembali aktifitas sperti semula di pagi hari – seperti menyiapkan baju sekolah, dan alat-alat sekolah.

ADVERTISEMENT

“eh, kertas cara menaklukan lelaki cuek itu dimana sih.. Kok di tas gak ada ya!” ucap Soni sambil mencari-cari sesuatu di dalam tasnya tanpa melihat-lihat jalan.

Srrrtttt…
“Soni AWASS!” Soni terbatu saat mendapatkan dirinya yang sudah berada di dalam dekapan seseorang. Dengan mulut terbuka, dia berusaha melepas dekapan itu. Kevin?
“ke-kevin… Lepasin…” ucap Soni gugup.
Dengan segera Kevin pun mulai melepaskan dekapannya, “eh, kamu gak papa kan? Gak ada yang luka kan?” tanya Kevin sambil membalik-balik tubuh Soni.
“e-enggak aku gak papa kok.. Makasih ya udah nyelamatin aku..”
“huh.. Syukurlah.. Iya sama-sama.. Lain kali hati-hati kalau jalan. Untung aja tadi itu ada aku, coba kalo gak ada…”. Soni hanya menundukkan kepalanya.
“ya udah deh.. Ayo!” ajak Kevin sambil memegang tangan Soni dan membawanya ke tempat sepeda motornya berada. “eh! Gak usah kok.. Kamu duluan aja..”.
“jangan menolak!” ucapnya sambil memasangkan helm ke kepala Soni, “ayo naik!”
“tapi-“.
“ayoo!”.
Dengan ragu Soni pun naik ke sepeda motor Kevin, “pegangan ya…” ucap Kevin sambil menggas sepeda motornya.

Di parkiran…
“ssst.. Eh eh! Itu siapa yang dibawa Kevin?”
“kyaa.. Berani sekali perempuan itu, apa tidak tau Kevin itu calon pacarku!”.
“hei! Bukankah itu Soni, dia juga sekelas sama Kevin kan?”.
“eh! Itu Soni ya! Beruntung sekali dia bisa di bonceng Kevin..”.
“iyaa…”.
Bisik para ‘penggemar’ Kevin saat mereka -Kevin dan Soni- tiba di sekolah.

“sudah.. Jangan diladenin mereka..” ucap Kevin santai saat mendapati Soni hanya tertunduk sambil memainkan jari-jarinya.
“emb.. Kevin, aku duluan ya!” ujar Soni menyiapkan ancang-ancang untuk pergi.
“eh.. Barengan dong.. Kita kan juga sama sekelas!”.
“tapi-“.
“kataku kan gak usah diladenin, mereka itu memang tidak ada kerjaan. Sudahlah!” ucap Kecin sambil menggenggam tangan Soni. “eh!” kaget Soni, “Kev.. Nanti ketahuan Anggi” lanjutnya sambil berusaha melepas genggaman tangan Kevin.
“Anggi?” tanyanya. “eiiy.. Kamu cemburu ya?!” goda Kevin.
“e-enggak.. Anggi kan memang pacar kamu kan?”.
“gak benar kok, lagian juga ada seorang perempuan yang sudah mengisi relung hatiku ini..” ucap Kevin puitis.
“oowh.. Perempuan itu pasti beruntung karena sudah ada di hati Kevin..” gumam Soni tapi masih di dengar Kevin, mendengar itu Kevin tersenyum.
“iya.. Sangat beruntun sekali. Dan perempuan itu adalah KAMU” ucap Kevin memberi penekanan di akhir kata.
Mendengar itu Soni terkejut, sangat terkejut malah.
“ha? A-aku?” tanyanya tidak percaya.
“iya. aku tau kok. Kamu emang udah dari dulu kan Suka sama aku, dan-” Kevin sengaja memoton ucapannya, dia mengambil tasnya dan mencari-cari sesuatu di dalamnya.
“dan ini… Aku juga tau kok ‘Cara Untuk Menaklukkan Lelaki Cuek’ “.
Melihat itu Soni tidak bisa menyembunyikan mukanya yang sudah memerah padam, “k-kamu d-dapat dari mana k-kertas itu?” tanyanya tergagap.
“saat kamu tertidur waktu itu, aku tidak sengaja melihat ini di dalam laci meja kamu. Ya, konyol sih, ada-ada saja tips yang seperti ini. Sebenarnya aku itu sudah lama menyukai kamu, sebelum kamu ketemu tips-tips ini malah!” ucap Kevin, Soni hanya menundukkan kepalanya.
“Soni…” lanjut Kevin lembut, sambil menggenggam kedua tangan Soni.
“Would you be my girlfriend?”
Soni hanya bisa terkejut, ini benar-benar seperti mimpi. Dan ia berharap tidak akan pernah bangun utuk selamanya.
“kamu gak mimpi kok, ini nyata…” ucap Kevin seolah tau isi pikiran Soni.
“would you-” belum sempat Kevin melanjutkan kata-kata sakral itu, Soni lebih dulu memotongnya.
“yes! I will! ”
Mendengar itu Kevin tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya, dia pun segera memeluk Soni.
“ciyee.. Yang baru jadiaaan.. Traktirannya yaa…” goda beberapa suara di belakang Soni. Ternyata mereka adalah Lia dan Mira, sahabat baik Soni.
“iyaa.. Pasti..” kata Kevin, Soni hanya bisa tersenyum, dia tidak bisa berkata-kata lagi.. Ini sungguh bukan apa yang dipikirkannya, dia teramat sangat bahagia.
Seperti naik ke atas langit, dan bertemu seorang malaikat yang tampan, dan mereka hidup bahagia selamanya.

-End-

Cerpen Karangan: Raudhatul Mardhiyah
Facebook: chiya sii nagh sandura

Cerpen Steps to Get Your Heart (Part 2) merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


HTS

Oleh: ,
Di suatu bulan di tahun 2019 kamu chat aku di WhatshApp. Yang berawal dari “Save ya aku Ridwan,”. “Aku dapat nomer kamu dari temen aku,”. Dan dari sini aku

Untuk Garuda

Oleh:
Namaku joko, aku berumur 18 tahun. Aku memang menyukai sepak bola. Aku berada di tim yang cukup besar. Aku bermain di posisi kiper. Banyak teman yang baik kepadaku terutama

Murahankah Aku?

Oleh:
Aku sedang duduk di taman utama sekolahku, bersama adit, kiki dan Vita. Adit adalah teman kiki dan dia adalah laki-laki yang aku sukai dan aku sedang mengincar laki-laki itu,

Tiga Dua Satu

Oleh:
Bersama senyap dia berhitung mundur. Jam terdengar berdetak konstan, namun jantungnya berdetak melebihi kecepatan detak jam. Dia masih harus menghitung hingga nol di tengah sepinya kelas. Ada yang harus

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

2 responses to “Steps to Get Your Heart (Part 2)”

  1. lucy heatifia says:

    I love your stories

  2. ga prlu tau says:

    Aaa baper kan hm

Leave a Reply to lucy heatifia Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *