Kau Yang Mulai Kau Yang Mengakhiri

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Sedih, Cerpen Perpisahan
Lolos moderasi pada: 16 June 2015

Sore itu aku duduk di taman dengan sahabatku Vicka, aku dan Vicka sedang asik membaca novel saat itu. Tiba-tiba..
“Dooorr..” suara Rifky mengaketkanku. Sontak aku pun terkejut.
“eeeehh.. doorr, meledak itu apaana, eehh”. latahku.
Rifky bersama seorang temannya kala itu pun tertawa terpingkal-pingkal mendengar kata-kata yang terucap dari bibirku.
“Apaan sih kamu Rif, ngagetin orang saja”, ucapku sedikit kesal.
Rifky pun tersenyum dan berkata, “Lucu juga kamu Win kalau lagi kaget gitu”.
“nggak lucu”, timpalku kesal.
“kamu kalau lagi manyun gitu tambah cantik deh WIn”, Ucapnya mengoda sembari tersenyum kecil.
“udah aah, gak lucu tahu gak sih, untung saja jantungku nggak copot”. Jawabku dengan nada cuek.
“maaf deh win, maaf ya”. Pintanya.
“iya.. aku maafin, tapi jangan diulangin lagi ya”, jelasku memberi tahu.
“gitu dong, itu baru namanya teman baik”. ucapnya.
Aku pun tersenyum kecil walaupun sedikit agak kesal.

“Oh.. ya Win, kenalin ini sepupuku, namanya Kevin”.
Rifky memperkenalkan sepupunya yang sejak tadi berdiri di sampingnya.
“Hay.. aku Kevin. Salam kenal ya”. ucapnya sembari menyodorkan tangan tanda perkenalan.
“ya.. aku Winda”. ucapku sambil berjabat tangan dengannya.
“Oh.. iya, aku hampir lupa, kenalin ini sahabatku Vicka”. aku pun memperkenalkan sahabatku itu dan kami saling berkenalan.

Sejak awal pertemuanku dengan Kevin di bangku taman waktu itu, kami pun semakin hari semakin dekat, aku dekat dengan Kevin dan sahabatku Vicka dekat dengan Rifky, dan kami saling menjalin komunikasi. Berjalan seminggu perkenalanku dengan Kevin hingga akhirnya dia pun mengungkapkan isi hatinya padaku malam itu saat kami telah membuat janji pertemuan di taman awal kami bertemu. Malam itu cuaca sangat mendukung, malam yang indah dengan bertaburan bintang di angkasa membuat suasana semakin indah.
“Mungkin ini terlalu cepat buatmu, tetapi aku tidak bisa menaharan rasa yang aku rasakan padamu, setiap dekatmu aku merasa nyaman, dan bersamamu aku merasa bahagia, aku tidak tahu apa kamu merasakan seperti apa yang aku rasakan, aku ingin selalu di dekatmu, aku harap kamu mau menjadi seseorang yang spesial dalam hidupku”. Ucapnya memulai percakapan.
Aku yang tersipu malu mendengar ucapannya itu hanya bisa terdiam sejenak.
“ya.. tuhan, ternyata dia memiliki rasa yang sama seperti yang aku rasakan”. bisikku dalam hati yang sangat senang.
Ia yang tampak tak sabar menunggu jawaban keluar dari bibirku menatapku dengan penuh keseriusan atas apa yang telah dia ucapkan padaku.
“Aku juga merasakan hal yang sama seperti apa yang kamu rasakan, aku mau menjadi seseorang yang spesial dalam hidupmu”. Jawabku menerima cintanya.
Dia yang tampak senang dengan jawaban yang ku berikan mencium tanganku dengan penuh rasa sayang. Malam itu pun kami resmi berpacaran tepatnya tanggal 2 Februari 2012.

Hari demi hari kami lewati bersama, hingga pada akhirnya sahabatku Vicka mengetahui hubunganku dengan Kevin, dan tanpa aku sadari pun sahabatku Vicka telah menjalin hubungan dengan Rifky, berselang 3 hari selah aku dan Kevin resmi berpacaran.
Yaa.. mungkin karena terlalu sibuk dengan hubungan masing-masing hingga kami tak saling mengetahui. Fikirku.

Setelah 18 bulan hubunganku berjalan bersama Kevin, tiba-tiba saja Kevin memutuskan hubungan.
“Win.. maafkan aku, sepertinya aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini lagi bersamamu, karena aku yang akan pergi dan takkan mungkin akan kembali, aku hanya bisa menyampaikan semua ini melalui sebuah kertas yang bertuliskan ini, maaf sebelumnya aku tlah membuatmu kecewa, aku tak sanggup jika harus menggatakan semua ini secara langsung kepadamu, karena aku yang tak sanggup melihatmu menangis, sungguh aku sangat menyayangimu, tapi keadaan yang memisahkan kita. Selamat tinggal, maafkan aku”.
Begitula isi pesan yang ku terima melalui sepucuk surat yang diberikan oleh Rifky kepadaku malam itu. Aku yang sangat sedih membaca isi surat itu hanya bisa menangis, air mataku pun jatuh membasahi pipiku.
“Aku tak menyangka, kau tega meninggalkan aku seperti ini, kau yang memulai semua ini, kau juga yang mengakhirinya”. Ucapku dalam hati yang di selimuti kesedihan yang mendalam.

Cerpen Karangan: Yulia Sasmita
Facebook: Mitha Zii’BlembemTtniz Aw

Cerpen Kau Yang Mulai Kau Yang Mengakhiri merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


You Can Be a King Again

Oleh:
Hari ini, Rio mendapat tetangga baru. Namanya Pak Andri dan Bu Reina. Mereka memiliki seorang anak perempuan yang seumuran dengannya dan seorang anak laki-laki yang 2 tahun lebih muda

Rindu Pelangiku

Oleh:
Sore ini kota jogja tampaknya kurang bersahabat dengan banyak orang, di luar tampak suasana kota yang mendung dan diselimuti dengan rintik-rintik hujan, tapi tidak untuku, aku lebih menyukai keadaan

Pesan Kesedihan

Oleh:
Jam sekolah sudah selesai. Pasukan siswa keluar ramai ramai penuh suka cita, Bak semut pohon keluar dari sarangnya. Hari ini aku males banget pulang ke rumah, entah apa yang

Stuck On You

Oleh:
Tiga Ratus Enam Puluh Lima Hari Penuh Kebohongan Jakarta, 03 Agustus 2012 Nina terbangun dan melirik jam weker di samping tempat tidur yang menunjukkan pukul setengah tujuh lebih dua

Semua Berakhir Bersama Senja

Oleh:
Kriingg… kriiingg… kriiinggg… jam weker di kamar Clarissa berbunyi. “huaaahhmm… pagi yang cerah.” ucap Clarissa yang masih setengah mengantuk. Ia pun bergegas mandi dan bersiap-siap pergi sekolah. Setelah bersiap-siap,

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *