Kenangan Pahit Bersamanya

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Sedih
Lolos moderasi pada: 19 March 2016

Sebut saja namaku Delila. Pada hari itu, tepatnya tanggal 05 agustus 2013 aku dikenalkan temanku putri Ammy Anni atau sering dipanggil Ammy sama mantannya yang bernama Julyadi Saputra atau sering juga dipanggil Adi, meskipun Ammy memperkenalkan kami lewat sms tapi aku cukup senang. Ketika malam harinya Adi meneleponku lewat telepon dia menyatakan cinta atau sering disebut anak muda zaman sekarang nembak, patut ku acungkan jempol kepadanya meskipun dia baru kelas 5 SD dia sudah berani menyatakan cintanya kepadaku yang sudah kelas 2 SMP. Setelah Adi menyatakan cintanya dia meminta jawaban kepadaku apakah aku menerima dia sebagai pacarnya atau tidak, aku pun bingung menjawab apa kepadanya akhirnya ku putuskan untuk menjawab itu tadi besok pagi.

Keesokan harinya, tiba-tiba ada pesan masuk ternyata pesan itu dari Adi, dia berkata kepadaku.
“Del apa jawabanmu yang ku katakan tadi malam,”
Aku pun menjawab, “Mmm.. Gimana ya?”
Dia berkata, “Ya, kamu tinggal jawab ya atau tidak,”
Jawabku kepadanya, “Iya, aku mau jadi pacarmu,”

Pada hari rabu tepatnya tanggal 06 agustus 2013 kami jadian. Pada suatu hari di desa kami ada acara tak disangka ternyata dia ada di tempat acara itu, aku pun senang melihatnya, tiba-tiba dia dengan segerombolan temannya datang menghampiri kami yang sedang asyik berbicara, dia duduk di dekatku kami berdua pun bercerita, bercanda, dan tertawa bahagia. Baru kali ini aku pacaran sama anak SD pikirku, setelah acara itu selesai dia bersama temannya pulang.

Tak terasa liburan sudah selesai hingga pada suatu hari aku pergi ke kota Muara Teweh untuk kembali bersekolah dan tidak terasa juga ternyata hubungan kami sudah 3 bulan lamanya, malam itu adalah malam minggu dari siang tadi dia tidak ada kabarnya pikirku mungkin dia sibuk. Setelah beberapa jam kemudian ada pesan masuk ternyata itu pesan dari dia terjadi percakapan di antara kami berdua dia berkata, “Maaf ya, dari siang tadi aku gak ada kasih kabar buat kamu,” aku pun menjawabnya dengan sedikit kesal.

“Iya, gak apa-apa kok,” tanpa membahas permasalahan tadi dia langsung bertanya kepadaku.
“Oiya, kamu kapan pulang? Aku kangen sama kamu.”
“Nunggu ada libur lagi, baru aku pulang,”
“Ya ampun lamanya,” katanya, aku pun menjawabnya.
“Iya, kamu yang sabar, aku pasti pulang kok.” Dia hanya membalas dengan kata “Iya,” setelah itu percakapan kami terhenti aku pun tertidur.

Singkat cerita, tiga hari dia tidak ngasih kabar buat aku, aku khawatir padanya dan pada hari rabu tanggal 4 september 2013 tiba-tiba ada pesan masuk kepadaku ternyata itu dari temanku Ammy terjadi percakapan di antara kami berdua.

“Del, kamu tahu kabar gak?”
“Nggak, emang kabar apaan?” aku mulai penasaran.
“Pacarmu si Adi meninggal!!” dengan perasaan yang amat sangat kaget aku pun menjawab.
“Alah, Ammy jangan coba bohongin aku!” aku tidak percaya apa yang dikatakan Ammy tersebut. Ammy pun menjawab.
“Ini beneran Del, aku aja kaget pas Ibuku bilang sama aku, tadi juga pas aku berangkat ke sekolah aku lihat banyak orang di depan rumah mereka,” Ammy berusaha meyakinkan aku kalau apa yang dikatakannya itu benar terjadi.

“Gak mungkin, aku gak percaya sama kamu,” aku tidak percaya sama sekali apa yang dikatakan Ammy kepadaku.
“Kamu boleh tanya sama temannya si Aldy, Tommy, Yuni, dan Defry!” tanpa berpikir panjang aku pun langsung menanyakan kepada Tommy melalui pesan.
“Tommy, benarkah Adi meninggal?” beberapa menit kemudian Tommy membalasnya.
“Iya benar del,” aku menangis setelah membacakan pesan itu, tidak lama kemudian Tommy meneleponku.
“Hallo, apa Tom?” dengan nada yang agak gemetar aku berbicara dengan Tommy, “Gak ada apa-apa kok Del,” karena masih tidak terlalu percaya aku bertanya lagi kepada Tommy.

“Benarkah si Adi meninggal?”
“Iya benar Del,” suara Tommy mulai berubah dan terdengar suara ingus yang naik turun, sambil berbicara aku menangis. “Dia meninggal kenapa Tom?”
“Kecelakaan Del, sudah dibawa ke rumah sakit, tapi dokter bilang gak bisa diselamatkan lagi,” setelah Tommy berbicara seperti itu dia langsung menangis dan tiba-tiba suara telepon terputus aku berusaha untuk tenang supaya kakakku tidak curiga kepadaku dan akhirnya aku tidak bisa menahan air mataku, aku menangis kemudian kakakku bertanya kepadaku. “Kamu kenapa nangis?” aku menjawab, “Gak apa-apa kok,”

Setelah satu minggu kejadian itu aku lebih banyak diam, hingga pada suatu hari ada pesan masuk kepadaku pesan itu dari temanku Ammy. “Del, kamu disuruh Ibu Adi ke rumah mereka pas 40 hari Adi nanti,”
“My aku gak bisa kami lagi gak ada libur, nunggu aku libur aku pasti datang,”
“Iya, besok aku bilang sama Ibunya Adi kalau kamu gak bisa,” kemudian aku bertanya kepada Ammy dari mana ibunya Adi bisa tahu kalau aku sama Adi ada hubungan.
“Btw, My dari mana Ibunya Adi tahu hubungan kami,”
“Ibunya ada lihat foto kamu di hp Adi, terus dia nanya sama temannya Adi, mereka bilang kalau kamu tuh pacarnya Adi,”
“Oh gitu?” Ammy tidak membalas pesanku tersebut.

ADVERTISEMENT

Setelah ulangan tengah semester berakhir kami libur, aku dan kakakku pulang ke kampung untuk liburan di sana, keesokan harinya aku dan sahabatku Cahaya Sintany pergi ke rumah ibunya Adi sesuai dengan janjiku kepada Ammy kalau aku akan datang ke rumah ibunya Adi kalau ada libur. Setelah keliling-keliling cari rumah ibunya Adi tersebut kami mendapatkannya, aku dan sahabatku itu disambut hangat oleh ayah, ibu, kakaknya yang bernama Lia, dan keponakannya yang baru berumur kira-kira 3 tahun. Setelah bersalaman kami disuruh duduk dan dibuatkan Kak Lia minum aku merasa sepi di rumah mereka tanpa adanya Adi, kemudian Kak Lia berbicara kepadaku.

“Maukah kamu lihat foto Adi?”
“Iya mau,” Kak Lia masuk ke dalam kamar mengambil sebuah laptop, dihidupkannya laptop tersebut dia membuka galeri dan dibukanya foto Adi di saat melihat foto Adi aku terharu tidak bisa menahan air mataku. Aku kembali bersandar di dinding dan akhirnya aku menangis karena teringat kenanganku bersamanya ketika dia masih ada.

Aku teringat saat ada acara di desaku kami bercanda, bercerita, dan tertawa, dan terakhir dia menghubungiku adalah malam minggu aku tak henti-hentinya menangis ibunya Adi ikut terharu melihat aku menangis. Ingin rasanya aku memeluk sahabatku yang berada di sampingku tapi aku malu. Datanglah keponakan Adi yang berumur 3 tahun itu memberikan tissue kepadaku aku mengambilnya sambil tersenyum kecil setelah itu aku berhenti menangis.

Dan tidak lama kemudian aku dan sahabatku berpamitan pulang Kak Lia mengantarkan kami sampai depan rumah. Beberapa hari kemudian ku ajak sahabatku itu untuk mengunjungi makamnya Adi. Sesampainya di situ kami berdoa. Setelah kejadian itu aku jadi akrab sama orangtuanya dan aku dianggap seperti anak mereka sendiri. Aku sungguh sangat terpukul atas kepergiannya itu dan sekarang aku mencoba perlahan-lahan untuk melupakan kenangan pahit itu.

Selesai

Cerpen Karangan: Delila Pentari
Facebook: Delila Pentari KaEpat’Ni

Cerpen Kenangan Pahit Bersamanya merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Cinta Datang Terlambat

Oleh:
Langit sedang menangis membasahi kehidupan yang ada di bumi seperti halnya dengan apa yang kurasakan saat ini, Aku menikmati secangkir teh manis di depan rumahku sembari menatap begitu derasnya

Nayla dan Naya

Oleh:
Semua ini berawal dari pertemuan singkatku dengan Arya. Arya adalah seorang lelaki yang berperawakan tinggi, putih, mancung, pokoknya perfect. Waktu itu Arya tak sengaja menyenggol belanjaanku saat aku sedang

Kiara

Oleh:
Melihat senyumnya, sebuah kebahagiaan untukku. Menatap binar matanya, kesejukan tersendiri buatku. Berada di sampingnya, kenyamanan yang tak pernah ku harap berakhir, hari itu, dan sampai kapan pun. Mencintainya, anugerah

Ketika Tiada Cinta

Oleh:
Saya wanita yang sudah cukup dibilang dewasa, yang memiliki banyak mimpi, yang ingin mencoba banyak hal, yang selalu ingin bermanfaat bagi semua, dan tentunya saya wanita yang sangat ingin

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *