“Love” (Rasa Yang Tak Akan Pernah Mati)
Cerpen Karangan: April liaKategori: Cerpen Cinta Sedih
Lolos moderasi pada: 13 June 2014
Cinta. Satu kata penuh makna yang indah. Melebihi kilauan berjuta bintang di langit.
Cinta. Semanis senyum yang terlukis di wajahmu. Ya, setiap lekuk wajahmu yang memancarkan keindahan. Sungguh mempesona sehingga memikat diriku. Tatapanmu yang teduh membuatku ingin lebih dan lebih lama melihatmu. Mendekat ke arahmu. Kemudian berlindung dalam dekapanmu. Tapi semua itu hanya sebatas anganku. Aku cukup sadar dengan keadaanku. Siapa aku. Hanya seorang manusia yang sudah tidak pantas lagi mempunyai mimpi. Seorang manusia yang tak mempunyai daya lagi. Tapi aku mohon kepadamu. Tolong biarkan aku mencintaimu dengan sederhana. Biarkan aku memilikimu walau hanya di dalam hatiku. Cukup aku saja yang memiliki rasa kepadamu. Cukup aku saja yang selama ini mencintaimu setulus hati. Dengan begitu aku tau bagaimana rasa cinta itu. Aku dapat belajar bagaimana memahami. Dan menghayati sebuah rasa. Maafkan aku karena selama ini aku telah mencintaimu. Tanpa kau tau. Karena aku adalah seorang yang tidak lagi mempunyai daya. Aku sungguh meminta maaf atas kelancanganku menumbuhkan rasa ini dalam hatiku. Dan maafkan aku karena tidak sanggup mengatakannya padamu. Kamu, yang selalu menjadi penyemangat untukku. Aku mencintaimu. Karena kau adalah cinta pertama dan terakhirku.
Dengan penuh cinta.
Elena Sahira
Surat itu masih berada di genggaman Alex. Yang mulai basah karena tetesan air matanya. Perlahan surat itu digenggam dengan erat. Kemudian diletakkan dengan kasar di jok sebelahnya.
Kepalanya dibenturkan ke kemudi setir dengan sengaja.
Dia sungguh frustasi. Wanita yang beberapa tahun lalu pernah dekat dengannya kini meninggalkannya. Dan hanya meninggalkan sebuah surat yang sudah di tunggu tunggu alex sejak dulu. Tapi kenapa semuanya datang saat waktu sudah terlambat. Kanker otak itu merenggut nyawa elena lebih cepat. Sebelum alex menyatakan perasaan yang sesungguhnya pada elena.
“Apa ini karena dia sudah lelah untuk mencintaiku?”. Alex berteriak murka. Menginjak gas sesukanya dengan kecepatan extra. Tidak peduli meskipun pandangannya kabur karena tertutup dengan air matanya. Mobil tetap melaju tanpa kendali.
Sampai akhirnya alam menjawab semua pertanyaan alex. Sebuah truk yang akan menyebrang malah menghantam mobil alex. Raga itu akhirnya terpental jauh dari lokasi mobilnya berada. Dengan darah segar yang bercucuran dia masih bisa melihat kenangannya bersama elena. Sebelum semuanya gelap.
Digantikan dengan cahaya yang sangat terang. Itu berasal dari gadis berparas cantik yang sangat dirindukan alex. Gadis yang menyimpan rasa yang sama dengan alex. Maka dengan sekuat tenaga alex menghampiri elena. Mendekap dalan pelukannya seerat mungkin. “Dan aku juga ingin mencintaimu dengan sederhana”. Bisik alex pelan.
~saat aku tak lagi di sisimu kutunggu kau di keabadian. Aku tak pernah pergi. Selalu ada di hatimu. Kau tak pernah jauh selalu ada di hatiku. Sukmaku berteriak. Menegaskan ku cinta padamu. Terimakasih pada maha cinta menyatukan kita.~ (bunga citra lestari: cinta sejati)
Dalam pelangi keabadian mereka berjalan setapak demi setapak. Saling berpegangan dan berangkulan. Tidak akan lagi ada perpisahan karena cinta mereka tidak akan pernah mati.
Cerpen Karangan: April lia
Blog: http://choiapril.blogspot.com
Facebook: https://www.facebook.com/li.l.lia.756
Cerpen “Love” (Rasa Yang Tak Akan Pernah Mati) merupakan cerita pendek karangan April lia, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Kisah Senja Hari ini
Oleh: Kiraraara“Aku tak mengerti!” teriakku frustasi di tengah lapangan basket outdoor yang lengang tanpa satu orang pun di sana. Kudengar suaraku yang menggema tak bisa melepaskan seluruh rasa sesak dan
Rosariomu dan Tasbihku
Oleh: Seli OktaviaHari ini aku hendak pergi ke apotek untuk membeli obat gatal untuk adikku. Seperti biasa dia mengalami alergi karena salah makan. Dengan mengendarai motor, kubergegas ke apotek. Jarak rumah
Secangkir Kopi Harapan
Oleh: Muhammad Adjie Raharja HusasaAku yang baru saja bangun di pagi yang tenang dan santai ditemani mentari yang mulai bekerja memberi kehangatan untuk seluruh manusia dikejutkan oleh pemberitahuan di gawaiku, yang mengatakan bahwa
Pelangi
Oleh: Widya LaksariPelangi! Ya, sesuatu yang sangat aku ingat dari gadis itu. Gadis manis berambut hitam panjang, yang selalu duduk terdiam di tepi pantai, Kota Belitung. Gadis itu selalu tiba saat
Sirna (Part 2)
Oleh: Zed“Aku sudah mengambil keputusan dan aku tidak akan mengulanginya lagi.” aku akhirnya bisa memberikan jawaban. “Terimakasih, kamu telah menolongku tadi.” Tambahku. “Baiklah jika begitu, aku percaya kepadamu.” Dia tersenyum
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply