Luka

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Sedih, Cerpen Patah Hati
Lolos moderasi pada: 10 July 2013

Angin berhembus menerpa wajahku yang pucat pasi.

Tirai kelabu menghiasi cakrawala, ah kenapa sang surya harus bersembunyi pada gumpalan-gumpalan awan yang ternoda tetesan tinta hitam, hatiku pun menghitam, ada sesak di dada yang memaksanya mendorong sebening kristal keluar di sudut mata lelahku, namun ku mencoba bertahan.

“Kenapa ini harus terjadi Tuhan?”

Aku mendesah menahan murka yang bergejolak, menatap tajam padanya yang membisu, seperti pohon beringin tua di sudut pinggir kampung yang selalu diam tak bergeming walau badai topan menerpanya sekalipun.

“Aku meminta satu jawaban, sebuah penjelasan, ucapkanlah..?”

Mulutku kembali bereaksi dengan sepatah tanya, namun hanya hening yang ku dapat.

Menunduk sendu di hadapanku, geliat resah bergerak cepat di matanya yang basah.

Dadaku bergejolak murka, menatap wajah tampannya yang seperti gejolak air mendidih.

Aku lelah menunggunya untuk membuka celah bibir tipisnya demi satu kata, tapi akupun tak bisa memaksa.

Sepi karena kebisuan menyelimuti ketegangan dalam merayapnya waktu yang perlahan.

ADVERTISEMENT

Sekian menit berlalu, wajahnya mendongak dalam kepongahan yang terpaksa, mata resahnya menatap tajam seakan memamerkan keberanian yang baru ia temukan, ia berisyarat untuk segera bersuara, mataku berkilat menahan ketidak sabaran yang mendera jiwa.

“Aku tak bisa lagi denganmu, aku ingin pergi dari hidupmu, ikhlaskanlah..”

Begitu lembut suaranya hari kemarin, pada kata yang lain, aku selalu menyukai suaranya..

Namun kalimatnya kali ini?

Gelegar petir memekakan telingaku, hujan deras mulai membasahi tubuh-tubuh kaku.

Dia berlari dengan segenap kepuasannya, yang telah berhasil melukaiku..
Apa salahku..

Dadaku bergemuruh seperti deburan ombak membentur karang, tersentak jantungku seakan runtuh, sarafku membeku, aku hancur.

Hati ini kembali patah, bukan salahnya, bukan pula salahku, takdir tak juga kejam karena ini, aku tak ingin menyalahkan siapapun.

Saat ini aku hanya ingin menyatukan air mata ku dengan tangisan langit yang membasahi sekujur tubuh ini.

Dan akupun mulai bersenandung, ah tidak, aku mungkin meratap kali ini.

Menyentuh hatimu dengan manisnya cinta,
Bagai ku raih bayangan dalam kegelapan,
Mengukir senyum namun terlihat bagai seringai yang tak ku mengerti,
Akankah hati selalu tersembunyi dari nyata yang dirimu rasa.

Terkadang kau mengucap cinta terlalu indah,
Namun tanganmu mengiris tajam hati ku,
Dua sisi hati seakan berbeda dalam satu ragamu,
Apa maumu sebenarnya dariku,
Entah harus bagaimana mendapatkan utuh kepercayaan dan keyakinan..

Cinta yang ku duga indah kini menyakiti ku,
Namun ku masih disini dalam keteguhan janji,
Katakan sampai bila ku dapat bertahan,
Berlayar di lautan harapan yang tanpa batas,
Harapan bisa menepi, menjadi sebuah mimpi..

Sederhana yang ku harap,
Ingin merasai di cintai dengan ketulusanmu,
Dan mencintaimu dengan segenap keikhlasanku.
Darimu yang istimewa dan mengistimewakanku.

Bilakah kau mengerti ku lelah menanti,
Cintai aku sepenuh hati atau lukai diriku detik ini,
Menangispun tiada mengapa asal itu sebuah kepastian,
Kepastian darimu yang memiliki tapi tak ku miliki.

Cerpen Karangan: Cay Cuy
Facebook: achay.tea[-at-]facebook.com

Cerpen Luka merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Aku Masih Mencintai Mu

Oleh:
– (Alvin P.O.V) Aku masih mengingatnya. Taman ini Adalah taman yang sama dengan taman tempatku bertemu denganmu Diana, semua masih sama… Bahkan ukiran kecil yang kita buat di perut

Perasaan Semu Di Antara Kita

Oleh:
Aku hanyalah seorang gadis biasa. Keistimewaan yang ku miliki tidak begitu banyak. Bahkan di saat teman-teman sibuk mengobrol tentang pacar atau orang yang mereka sukai, aku terdiam membisu. Lebih

Tak Sempat Terbalas

Oleh:
Kala muncul banyak pertanyaan ‘apa cinta sejati itu ada?’. Tak semua orang merasakan apa itu cinta sejati. Salah satunya adalah Kinar, siswa kelas 3 SMA itu juga mempertanyakannya. Saat

Mawar Putih

Oleh:
Aku duduk di taman sekolah. Aku sedang memandang sebuah bunga yang sedari tadi menarik perhatianku. Bunga mawar, berwarna putih. Bunga kesukaan aku ini mengingatkan aku pada seseorang. Tiba-tiba seseorang

Sahabat Bertopeng

Oleh:
Hidup ini indah. Tapi terkadang juga sebaliknya. Ini lah yang saat ini aku rasakan. Perkenalkan namaku Rizky Putra. Inilah pengalamanku. Bel pulang sekolah berbunyi. Seperti biasanya, aku pulang berbarengan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *