Mawar yang Tak Sampai

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Sedih
Lolos moderasi pada: 9 January 2014

Cerita ini berkisah tentang seorang anak remaja bernama ANDI yang hidup bersama IBUnya di pinggiran kota Cilacap. ANDI adalah anak baik yang bersekolah di SMA Negeri favorit di kota Cilacap. ANDI memiliki 4 orang sahabat di sekolahnya, mereka adalah RELITA, TIKA, BRIAN dan ALI.

Suatu hari ketika pulang sekolah ANDI melihat seorang gadis yang seusia dengannya duduk di bangku panjang pinggir pantai di tempat biasa dia lewat, di dalam hati ia bertanya-tanya siapa gerangan si gadis itu. Terlepas dari lamunan singkatnya ia mulai mengayuh kembali sepeda ontel miliknya.

Malamnya ANDI bermimpi tentang gadis yang tadi dilihatnya di pinggir pantai. Disaat ia terbangun ia kebingungan, dalam hati ia bertanya kenapa aku mimpiin orang yang tidak aku kenal siapa namanya?. Akhirnya ia memutuskan untuk curhat ke teman-temannya di sekolah nanti.

Setibanya di sekolah ia langsung memarkir sepedanya di parkiran sepeda yang telah disediakan oleh sekolahnya. Ketika ia masuk ke kelas ia disambut oleh ketiga temannya yang telah duduk di meja depan sebelah pojok kanan kelas. Ia pun mulai bercerita dan meminta saran dari sahabatnya itu. Lalu para sahabat ANDI itu memberi saran kepada ANDI untuk mencoba berkenalan dengan gadis tersebut.

Sepulang sekolah ANDI melewati jalan yang biasa ia lalui ketika pulang sekolah ketika tiba di pantai tempat kemarin ia melihat gadis itu ia menengok kanan kiri seraya mencari gadis yang ia lihat kemarin. Lalu matanaya tertuju pada seorang gadis yang mengenakan kaos berwarna putih dengan rok panjang biru gelap sedang duduk sambil menggambar sesuatu. ANDI pun mulai mendekati gadis tersebut dan ia menyadari bahwa gadis itu adalaha gadis yang ia lihat kemarin.

Ia pun duduk di samping gadis itu, lalu ANDI memberanikan diri untuk berkenalan dengan gadis itu, ternyata gadis itu menanggapi ANDI dengan menjulurkan tangan seraya menyebut nama “saya ESTRI” jawab gadis itu sembari tersenyum kecil ke arah ANDI. Sektika itu juga jantung ANDI berdegup kencang dihadapi dengan gadis yang cantik dan ramah tersenyum di depannya. Setelah berkenalan dengan gadis tersebut mereka saling berbincang ringan. Lalu terdengar suara seorang wanita dari belakang mereka “non estri..! sudah sore non”, “iya bii…” jawab ESTRI ringan menanggapi panggilan itu. Lalu ESTRI berpamitan pada ANDI.

Esok harinya ANDI bercerita tentang pengalamannya kemarin pada teman-temannya di sekolah dan ia berniat untuk menemui ESTRI lagi sepulang sekolah nanti. Sepulang sekolah ia pun mengunjungi tempat kemarin ia berkenalan dengan gadis yang pernah memasuki mimpinya itu. Ia pun menemui ESTRI bersama dengan pengasuhnya sedang duduk di tempat yang sama di hari kemarin, lalu mereka mulai berbincang-bincang kembali melanjutkan perbincangan kemarin yang sempat tertunda.

Hari ke hari mereka sering bertemu di tempat yang sama. ANDI pun mulai merasa bahwa ia sedang jatuh cinta pada gadis yang sering ia temui di pantai itu, ia ingin mengutarakan isi hatinya, akan tetapi ia belum berani untuk mengungkapkan sebuah rasa yang dipendam dalam hatinya itu. Lalu ia meneruskan kegiatan seperti hari-hari sebelumnya, sepulang sekolah ia selalu menyempatkan diri untuk mampir ke tempat dimana ada gadis yang ia suka dan selalu menantinya di tempat yang sama.

Akhirnya suatu hari ia bertekad untuk mengutarakan isi hatinya itu ke ESTRI. Sepulang sekolah ia bergegas menuju toko bunga dekat sekolahnya untuk membeli setangkai bunga mawar yang diniyatkan untuk diberi kepada gadis yang akan ia beri kejutan itu. Setelah ia keluar dari toko tersebut ia pun langsung bergegas ke tempat biasa ia berbincang dengan ESTRI, namun ketika ia tiba disana ia tidak menemukan seorang pun berada di bangku panjang tempat biasa ESTRI duduk, lalu ia menyisiri daerah sekitar pantai tersebut, namun ia tetap tidak menemui gadis yang ingin ia temui disana. ANDI pun pulang dengan perasaan tidak tenang selama perjalanan.

Esok harinya ia kembali lagi di tempat itu dengan membawa bunga mawar yang ia beli kemarin, namun ia tidak menemui ESTRI di hari itu juga. Lalu di lusa hari ia kembali ke tempat tersebut dengan masih membawa setangkai bunga mawar yang kemarin ia beli. Ia melihat seseorang duduk di tempat yang dari kemarin ia kunjungi itu, ia pun mendekati orang tersebut, betapa senangnya ia melihat bahwa yang duduk disitu ternyata adalah BI DYAH pengasuh dari ESTRI lalu ia pun berlari ke arah BI DYAH dengan penuh semangat. Ia bertanya pada BI DYAH dimanakah ESTRI, gadis pujaannya itu. BI DYAH mengajak ANDI untuk duduk bersamanya seraya menenangkan ANDI yang masih ngos-ngosan setelah berlari tadi.

ADVERTISEMENT

BI DYAH pun menyampaikan selarik kertas dari ESTRI yang dititipkan kepadanya sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit tempat ESTRI dirawat akibat kebocoran pembuluh darah otak akibat kecelakaan bersama kakaknya sebulan lalu. ANDI pun terdiam termenung mendengar apa yang diucapkan oleh BI DYAH itu, ia masih belum percaya bila gadis yang ia cintai telah tiada. BI DYAH pun berpamitan ke ANDI. Namun sepertinya ANDI sudah tidak bisa mendengar sepatah kata pun yang dilontarkan oleh BI DYAH saat berpisah. ANDI termenung selama beberapa jam di tempat itu.

BRIAN pun terbangun dari renungannya setelah ditegur oleh seorang penjual kelapa muda yang sedang berkemas untuk pulang. BRIAN pulang dengan perasaan yang tidak karuan sambil masih terus memegang bunga mawar dan secarik kertas titipan ESTRI yang diberi oleh BI DYAH tadi. Di tengah perjalanan menggayuh sepedanya dengan termenung memikirkan apa yang dikatakan BI DYAH tadi. Ketika melewati sebuah warung kecil ia tidak menyadari bahwa IBUnya memanggilnya dari warung tersebut, dan tiba-tiba sebuah mobil pick-up menghantam bagian depan sepeda ANDI yang sedang dalam keadaan melamun ini. Lalu ANDI pun meninggal seketika sambil masih menggenggam erat bunga mawar beserta secarik kertas yang tadi ia terima bertuliskan “I LOVE U”.

Cerpen Karangan: Hafiz Qutb
Facebook: Hfiz Ali Sabayana

Cerpen Mawar yang Tak Sampai merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Kata Kata Terakhir Fahmi

Oleh:
“gue fahmi, elu?” sapa laki laki bertopi menghampiriku yang tengah asyik mendengarkan musik lewat earphone. “apaan sih lo? Gak lucu tau!” jawabku kesal. Fahmi adalah teman sekelasku waktu kelas

Detik Terakhir

Oleh:
“Niaaar!!!” seorang pria yang sedari tadi bertengger di atas motornya berteriak memanggil seseorang yang bernama Niar di luar pagar rumah seseorang. “Ivan? Kamu udah datang? Datang jam berapa?” baru

Sebuah Firasat

Oleh:
Masih ku ingat selalu saat dia menggenggam tanganku, memelukku erat erat seakan tak mau terlepas dariku. Saat itu kami resmi menjadi sepasang kekasih. Sikapnya yang lembut namun tegas, dan

Tidak Harus Bersama

Oleh:
“Cinta akan menemukan jalannya sendiri untuk kembali.” itu salah satu quotes di instagram yang selalu membekas di pikiranku. Namaku Sara, aku berusia 17 tahun dimana kebanyakan orang bilang kalau

Secangkir Kopi Harapan

Oleh:
Aku yang baru saja bangun di pagi yang tenang dan santai ditemani mentari yang mulai bekerja memberi kehangatan untuk seluruh manusia dikejutkan oleh pemberitahuan di gawaiku, yang mengatakan bahwa

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Mawar yang Tak Sampai”

  1. phie says:

    I like it

Leave a Reply to phie Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *