False Sense (Part 1)

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Segitiga
Lolos moderasi pada: 29 June 2016

Banyak orang bilang bahwa masa paling indah adalah masa SMA! awalnya aku tak menghiraukannya, namun pernyataan singkat yang kuabaikan kebenarannya tersebut pun mulai aku akui kebenarannya! Ya.. Tak terasa tiga tahun berlalu dengan begitu cepatnya, rasanya baru kemarin aku mendaftar ke sebuah madrasah yang cukup banyak memberiku banyak hal yang begitu luar biasa! Eehh.. Tinggal menghitung beberapa bulan lagi aku sudah akan menyandang status sebagai alumni! Benar-benar singkat rasanya..
Galau? Iya, sedih? Memang, gundah? So pasti
Semuanya kedukaan itu kan bertambah tatkala aku harus menerima kenyaan dengan berakhirnya masa putih abu-abuku, itu berarti aku harus berpisah dengan sesosok yang selama ini entah dengan wujudnya yang sedemikian biasa saja namun berhasil membuatku jatuh cinta dan membuatku yakin bahwa inilah yang dinamakan cinta pertama! Aku memang pernah beberapa kali merasakan yang namanya pacaran! Namun tak satu pun dari mereka yang benar-benar berhasil membuatku merasakan cinta yang sesungguhnya! Sebut saja dia Akmal

Kisah ini bermula ketika aku duduk di bangku SMA kelas 3, entahlah.. Aku sendiri juga bingung bagaimana bisa aku mencintainya! Padahal kita sudah sekelas sejak kelas 2, tapi meskipun begitu memang kita tak pernah dekat.. Ngobrol pun hanya sesekali itu pun untuk membicarkan hal penting saja, selebihnya tak pernah sama sekali!

“Gadis cuek, jutes, judes!”
Ejekan itulah yang kerap kali ia lontarkan padaku! Aku pun lupa kapan pertama kalinya ia mennjulukiku dengan sebutan seperti itu. Namun sejak saat itulah awal kedekatan kami. Awalnya aku tak pernah merespon meskipun seringkali ia mengataiku, hingga pada akhirnya aku pun geram dan mulai angkat bicara!

“Hei kau, gadis jutek!” teriaknya sembari sedikit menggodaku
“Berhenti megataiku seperti itu dan jangan pernah lagi menggangguku!” Jawabku sinis
“Widiiiwww.. Sadis amat! Eh, gue bilangin ya.. Kalau lu jadi cewek terlalu galak, gak bakalan ada cowok yang mau deketin lo! Nanti bisa-bisa lo jadi perawan tua, karena takut mau nikah sama cewek galaknya 7 turunan kayak lo!” ejeknya yang membuatku semakin jengkel saja.
“Terserah lo mau ngomong apa! Lo fikir gue peduli? Enggak sama sekali!” jawabku ketus sembari berlalu meninggalkannya.

Bukannya merasa bersalah atau apa, Akmal justru malah cengengesan dengan begitu santainya menanggapi sikapku, membuatku semakin jengkel saja! Yaaa.. satu-satunya cowok yang bisa membuatku naik darah dadakan setiap kali melihatnya ya dia! Sesekali aku meliriknya, masih anteng dengan posisinya bersandar ke tembok bercat oranye dengan menyilangkan kedua tangannya di di depan sisi perutnya, matanya tertuju ke arahku sembari tersenyum jail. Entah apa maksud dari tatapannya itu! Sedikitpun aku tak peduli

“Eh Sya, gue boleh nanya gak?” tanya Akmal tiba-tiba.
“Boleh, apaan?”
“Lo pernah pacaran?”
“Pernah sih.. Emang kenapa?”
“Ya gue penasaran aja, emang ada apa cowok yang naksir terus mau pacaran sama serigala kayak lo!”
Pernyataan yang sungguh membuatku kesal tingkat jagad raya, bukan Akmal namanya jika belum mebuat orang lain naik darah.
“Buktinya.. Ada tuh yang nembak gue! Terus ngajakin gue pacaran!”
“Yakali mereka khilaf!” ejeknya lagi
“Lo tuh ya.. Bener-bener! Gue sumpahin jatuh cinta sama gue tau rasa lu!”
“Gue? Jatuh cinta sama lo? Gak bakalan! Selera gue tinggi! Yakali aja cowok sholeh gini jatuh cinta sama cewek model lo! Gak setingkat bray.. Jauh!”
“Lo? Sholeh? Sholehnya kayak gini bejatnya kayak gimana? Please deh.. Lo itu kalau ngimpi jangan ketinggian, ntar kalau jatuh sakit!”
“Eitt.. Jangan salah! Seperti yang Ir. Soekarno katakan, bermimpilah setinggi langit tatkala kamu terjatuh masih di antara bintang-bintang”
“Iya gue tau! Tapi loe nyadar diri donk! Ngaca hey.. Ngaca! Punya kaca gak? Kalau gak punya nih gue pinjemin”
Aku pun menyodorkan kaca yang kuraih di sebelah tempatku berdiri, ia meraihnya sinis lantas berkaca. Dengan gayanya yang sok cool, ia berkaca dengan ekspresi yang mudah sekali kutebak dengan begitu jelasnya. Ya.. Seperti kebanyakan cowok pada umumnya, mereka akan menganggap dirinya satu-satunya lelaki paling tampan ketika berhadapan dengan benda bernama kaca! Fiuh..

Aku dan Akmal sudah mulai terbiasa bercanda dan saling menjaili satu sama lain. Aku senang berteman dengannya karena ternyata ia tak seburuk yang aku kira meskipun sangat menyebalkan sekali orangnya! Tapi aku akui dia cukup pandai dalam hal menarik perhatian teman! Termasuk diriku! Aku pun mulai luluh, dari yang awalnya begitu cuek dan sadis terhadap Akmal. Perlahan kini mulai care dan dekat dengannya. Karena seringnya Akmal menjailiku, teman-teman sering menggodai kami berdua! Namun aku tak begitu mengambil hati perkataan mereka, terlebih mengingat Akmal adalah mantan sahabatku sendiri, Amel..

Malam itu langit berkilauan dengan berhiaskan bintang yang bersinar terang berteman dengan lengkungan senyum bulan sabit yang begitu manis menemani indahnya malamku.
Kriiiinggg.. Dering ponselku memecah lamunanku, segera kuraih ponsel berhiaskan manik manik doraemon menggantung di bagian atas benda berbentuk kotak panjang berwarna biru tua itu.
“Halo.. Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumussalam, Sya..” jawabnya dengan suara bergetar
“Lho, Amel.. Kamu kenapa? Kamu nangis? Ada masalah? Please.. Cerita sama aku”
“Sya.. Kamu tau kan sekarang tanggal berapa?”
Aku melirik kalender di sebelah ranjangku, 13 Mei. Aku langsung paham begitu mataku menangkap angka kalender itu.
“Mel.. Aku tau ini berat! Berada dalam satu kelas dengan orang yang belum sepenuhnya bisa untuk kita lupain emang sakit. Tapi percaya sama aku, kamu pasti bisa kok pelan-pelan ngelupain Akmal.” ucapku berusaha menenangkan.
Namun bukannya semakin tenang, tangis Amel justru semakin menjadi.
“Kamu gak tau Sya.. kamu gak tau gimana susahnya aku dalam berjuang mati-matian ngelupain Akmal! Selama ini emang aku bersikap santai dan biasa aja ke dia, tapi sebenarnya jauh dari dalam hati aku tersimpan harapan besar untuk kita bisa kayak dulu lagi.. Aku gak sanggup kalau setiap hari harus ketemu tapi saling diam dan gak bertegur sapa sama sekali. Oke, aku tau aku cuma mantan. Tapi semudah itukah Akmal ngelupain segalanya? Salahku apa sampai Akmal sebegitu teganya ngediemin aku setelah keputusannya untuk mengakhiri hubungan ini baik-baik, apa salahku Sya?”
Aku glagapan setengah mati menjawab pernyataan Amel.. Aku ingin melakukan suatu hal tapi aku sendiri tak tau harus berbuat apa, sedangkan hanya memotivasinya dengan kata sabar saja aku rasa tak ada artinya.

ADVERTISEMENT

“Mel.. dengerin aku. Aku janji akan melakukan apapun asalkan bisa buat Akmal bisa bersikap baik lagi ke kamu, janji!”
“Caranya gimana?”
“Udah tenang.. Kamu gak perlu bingung mikir gimana caranya, yang jelas aku udah janji bantuin kamu! Oke?”
“Makasi ya Sya.. Kamu emang sahabat terbaik yang pernah ada”
“Sama-sama, udah mendingan sekarang kamu istirahat soalnya udah malem banget, ya? Aku takut kamu kecapean, stres kebanyakan mikir”
“Ya udah kalau gitu aku istirahat dulu ya, Assalamu’alaikum”
“Wa’alaikumussalam”
Tut tut tuutt

Langit yang tadinya cerah seketika berubah mendung. Ya Allah.. Perasaan apakah ini? Di satu sisi aku prihatin terhadap Amel, tapi di sisi lain aku merasa bahwa ada perasaan aneh di sudut hatiku untuk Akmal.. Perasaan yang selama ini aku hiraukan keberadaannya, perasaan yang tak seharusnya ada ! Ya Allah.. Aku harus bagaimana? Tak seharusnya aku mencintai orang yang dicintai sahabatku! Dosakah aku, Rabb?

Cerpen Karangan: Fatma Rizki Wahyu Illahi
Facebook: Fatma Rizky Wahyu Illahi
lagi belajar ngarang aja..
mohon untuk kritik dan sarannya agar dapat membangun

Cerpen False Sense (Part 1) merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Cinta Kenapa Rumit

Oleh:
Mengenal dua sosok lelaki yang kuimpikan seatap denganku, menjalin cinta yang rumit dari dua sosok lelaki itu. Belum bisa aku bayangkan memori yang ada di kepalaku tanpa memikirkanmu. Mengagumi

Senandung Kata Hatimu

Oleh:
Ketika fajar mulai menepi. Saat mentari ingin berbagi kehangatan pada setiap insan di muka bumi, aku telah memijakkan kedua kaki di bawah indahnya naungan cakrawala. Masa putih abu-abu yang

Hadiah Terindah

Oleh:
Mungkin senja tidak ingin menunjukan keindahannya lagi. Mungkin pelangi pun juga begitu. Sudah 3 hari hujan turun di Solo. Ini hari pernikahanku. Namaku Reni. Tidak banyak yang menarik dariku.

Cinta Rasa Ice Cream

Oleh:
“Datanglah kemari, aku menunggumu disini” Samar-samar kuintip layar handphone yang semalaman kutimbun dalam bantal, kurogoh dalam penat, dalam kantuk yang masih menyisakan mimpi dan kecewa semalam. Kubaca pesanmu sekali

My First Love

Oleh:
Cinta sejati mendengar apa yang tidak dikatakan. Sebab cinta tidak datang dari bibir, lidah atau pikiran, melainkan hati. DEAR DIARY Aku ingin merasakan cinta yang sebenarnya Aku ingin merasakan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *