Lelaki Sempurna

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Segitiga
Lolos moderasi pada: 22 March 2013

Aku bernama Lisa, umurku 16 tahun. Sekarang aku duduk dikelas 2 SMA. Aku mempunyai teman sekelas bernama Rio. Dia sangat cuek dan jutek. Dia adalah idola pada setiap wanita karena dia ganteng, pemain basket, dan pintar. Setiap hari di laci mejanya selalu ada surat yang dibuat oleh perempuan di sekolahku, tetapi tidak pernah dibacanya. Awalnya aku menganggap dia hanya teman. Akan tetapi lama kelamaan aku menyukainya seperti yang lainnya. Tapi aku tidak seperti yang lain. Aku biasa saja seolah-olah tidak menyukainya.

Suatu ketika aku sedang dirumah, mamaku menyuruhku untuk mengantarkan makanan kerumah tante Ani. Tetapi aku menolaknya, padahal rumahku hanya berjarak 100 m dari rumah tante Ani dengan alasan aku banyak tugas dari sekolah, tetapi mama memaksaku hingga akhirnya aku mau mengantarkannya. Ketika aku mengetuk pintu rumah tante Ani, aku terkejut melihat orang yang membuka pintu. Ternyata dia adalah Robby keponakannya tente Ani. Sekarng dia banyak berubah tidak seperti dulu, sekarang dia putih dan tinggi. Kamipun mengobrol tentang masa lalu kami berdua, tiba–tiba tante Ani pulang. Akupun berniat untuk pulang, sebelum itu Robby meminta no hp ku lalu aku memberikannya.

Sesampainya di rumah aku melihat di hpku sudah ada pesan masuk yang ternyata dari Robby. Kamipun smsan, malamnya dia menembakku untuk di jadikan pacarnya. Aku menerimanya untuk mejadi pacarnya. Keesokan harinya dia mengajakku jalan seusai pulang sekolah kamipun jalan ke sebuah Mall.
Ketika dia melihat sepatu yang bagus dia berkata,
”Yank, beliin sepatu itu donk untuk aku”.
Akupun menjawab, ”Loh, bukannya kebalik bukannya cowok yang harusnya beliin untuk cewek kalau gini ceritanya kita putus aja”.
Robby hanya terdiam lalu aku meninggalkannya tanpa ada kata–kata sedikitpun. Ketika sampai di rumah aku menangis karena telah pacaran dengan cowok matre seperti dia. Ketika sedang menangis tiba–tiba hpku berdering terlihat sebuah nomor di layarnya lalu aku angkat terdengar suara lelaki di ujung telepon sana. Ternyata yang meneleponku adalah Rio.
Rio berkata, ”Lis, maafin aku ya soal tadi aku coret–coret bukumu”
Sejenak aku terdiam lalu aku menjawab, ”Enggak, apa–apa kok sebelum kamu minta maaf aku sudah memaafkanmu”.
Setelah berkata begitu dia mematikan teleponnya akupun sangat senang karena telah di telepon dia hati ini terasa sangat berbunga–bunga.

Suatu hari aku bertemu dengan Mia teman SMPku dulu kamipun berbincang bincang tentang masa lalu. Lalu dia mengajakku untuk reuni SMP pada hari rabu nanti. Pada hari rabu akupun datang ke tempat yang telah di janjikan, di sana aku melihat seorang lelaki tampan yang sedang memperhatikanku. Ternyata lelaki itu adalah sepupu Mia yang bernama Peter dia sangat pendiam dan cuek. Ketika reuni usai aku di ajak pulang bersama Mia akupun ikut, ketika di dalam mobil Peter tidak ada berkata sedikitpun hingga.
Mia berkata, ”Eh, Ter, Lisa suka sama kamu”
Dia hanya diam saja tidak menghiraukan Mia. Kemudian Mia mengambil hp Peter dan memasukkan nomor hpku dan dia juga mengambil hpku dan memasukkan nomor Peter. Pada malamnya aku mencoba untuk mengsms dia lalu dibalasnya dengan sangat singkat. Keesokan harinya aku di jemput Peter menggunakan mobil kami pergi bersama ke sekolah. Pulangnya Peter mengajakku makan bakso bersama ketika di tempat bakso aku melihat Rio yang sedang makan dengan temannya. Dia melihatku dengan sinis ketika Peter mengandeng tanganku.

Ketika aku naik ke kelas 3 SMA ternyata aku tidak sekelas dengan Rio itu membuatku sangat merasa sedih mengetahui hal itu. Ketika aku ulang tahun Peter memberikanku sepasang kura–kura dan sebuah boneka, sedangkan Rio memberikanku sekotak coklat. Suatu hari Peter terlambat menjemputku untuk pergi ke sekolah, aku sangat marah kepadanya dan ingin putus. Peter juga menyetujuinya sebenarnya aku masih sangat cinta dengannya, tetapi aku sangat marah dengannya akibat terlambat menjemputku.

Pada waktu pulang sekolah aku sms dia untuk mengambil barang–barang miliknya pada beberapa saat terdengar suara mobil yang ternyata itu Peter. Sebelum pulang dia mengajakku pergi ke taman dekat rumahku setelah sampai dia menangis memohon kepadaku untuk menjadi pacarnya kembali. Akupun menyetujuinya karena aku juga masih sangat cinta dia. Ketika akan kelulusan aku di ajak Rio untuk makan bersama ketika sedang makan
Rio berkata, ”Lis, kamu mau enggak jadi pacar aku”. Akupun sangat terkejut dan berkata,
”Maaf, Rio tapi aku sudah mempunyai pacar yang sangat tulus mencintaiku”.

Riopun hanya terdiam, terlihat dari raut wajahnya dia sangat sedih mendengar hal itu. Ketika perpisahan berlangsung aku mengajak Peter untuk menemaniku ketika Rio melihatku dengan Peter dia hanya tersenyum. Aku baru tahu mengapa Rio menatapku dengan sinis ketika di tempat bakso itu karena dia sangat cemburu. Akupun baru menyadari bahwa lelaki idamanku adalah orang yang dulunya pendiam dan cuek. Aku baru menyadari bahwa cinta sejati tidak datang dari apa yang kita inginkan melainkan cinta sejati datang secara tiba–tiba tanpa kita sadari sebelumnya.

Cerpen Karangan: Dicka Ananta
Facebook: dicka ananta

Cerpen Lelaki Sempurna merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Kekasih untuk Sahabatku (Part 1)

Oleh:
Semuanya berawal dari kesalahan Lavina yang telah salah mencintai seseorang. Dia mencintai orang yang tidak mencintainya. Lavina masuk dalam kehidupan seseorang yang pernah menjadi kekasihnya. Hingga akhirnya Lavina harus

Catching Lyn (Dwilogi Part 2)

Oleh:
“Maaf Pak Sam, untuk bagian kasir sudah ada beberapa orang yang mengirimkan surat lamaran mereka. Akan lebih baik jika kita segera menginterview mereka, karena karyawan lain sedikit keteteran harus

Sebuah Daun Musim Gugur

Oleh:
Aku bahagia, dan aku rasa tak ada yang bisa merenggut kebahagiaanku. Tapi aku keliru, benar benar keliru! Masih ada hal yang dapat mengubur bahagiaku. Dan kau tahu apa penyebabnya?

Rasa ini

Oleh:
Kupandangi dua buah gantungan kunci darimu. Fotoku terpampang di situ dan ada fotomu dibaliknya. “Terimakasih ya sayang gantungan kuncinya”. Satu kecupan mesra mendarat di keningku. Damai yang aku rasakan.

Kesempatan

Oleh:
Kususuri koridor sekolah dengan gamang, rasa bersalah kian membesar dan menghantui pikiranku. tak kubayangkan bahwa Ravid akan semarah ini padaku, walaupun aku sadar dia pantas marah atas semua ini.

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *