1 Cinta

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 25 August 2016

“Felly! Hari ini, lo ada acara nggak?,” tanya Billy.
“Kenapa emangnya, Bil?,” tanya Felly dengan menutup buku bacaannya.
“Nggak ada apa-apa sih, kalau lo nggak ada acara, usahakan datang ke undangan nanti.”
“Undangan? Udangan apaan?”
“Lo belum dikasih tahu sama, Bram?”
“Bram nggak bilang apa-apa sama gue.”
“Nah, kalau Riska?”
“Sama. Ada apa sih sebenernya? Jadi bingung gue.”
“Band kita dapet kontrak, Fel. Lo kan kaptennyaa. Gue nggak enak juga kalau lo bisa hadir tapi kita yang mimpin.”
“Oh… Bram sama Riska pasti mikir kalau gue punya acara hari ini. Soalnya, setiap hari Rabu, gue selalu ada les renang.”
“Hmmmm pantesan aja. Tapi, jadi gimana? Bisa dateng nggak?”
“Gue bakalan dateng, kok. Jadi, SMS aja dimana alamatnya ntar!”
“Ok! Ya udah, gue balik dulu ke kelas. Bye!”
“Yo’i!,” ucap Felly denga melambaikan tangannya.

Tak lama dari kepergian Billy, Felly meninggalkan perpustakaan itu. Ia berjalan ke arah taman sekolah setelah ia mendapatkan nada sambng telepon dari seseorang. Dengan senyuman ramahnya setiap ada yang menyapa, ia melewati lorong-lorong kelas.
Wajar saja jika Felly menapatkan perlakuan seperti itu. Mengingat, namanya Felly Anggi Wiraatmaja telah berulang kali terbit di berbagai majalah dan tersebar di berbagai media sosial. Selain sebagai atlet dan gitaris terbaik, ia juga kerap di sapa sebagai berbie karena fisiknya yang begitu sempurna. Ia juga menjadi model di berbagai barand terkenal kategori remaja untuk iklan disto-distro terkanal di sekitar kota.

“Maaf sudah membuatmu menunggu lama!,” ucap Felly.
“Tidak. Hanya sedikit lama.”
“Baguslah!”
“Ada yang ingin aku katakan padamu, Fel!”
“Katakanlah!”
“Aku ingin kau dan aku bisa bertanding di kejuaraan yang sama. Lalu…”
“Lalu kau menginginkan aku untuk menjadi kekasihmu setelah kau mendapatkan medali emas di turnamen 400 m pria? Rendy Revaldo! Aku tidak pernah meremehkan bagaimana kemampuanmu. Aku juga tidak mau menyelidiki sehebat apa dirimu. Aku juga tidak menginginkan medalimu karena aku bisa mendapatkan medaliku sendiri sekalipun itu hanya perak atau perunggu. Tapi, harus kau tahu satu hal. Felly Anggi iraatmaja bukanlah orang yang mau dibayar dengan kejuaraan semata.”
“Lantas apa maumu?!”
“Aku tahu kau sudah mengharapkan aku sejak dua tahun yang lalu. Setelah aku menyertmu untuk berenang dan terus berenang. Tapi Ren, gue nggak bisa melakukan hal yang lo inginkan. Lo tahu kenapa? Karena gue hanya bisa menganggap lo sebagai sahabat. Nggak lebih. Jika memang lo beneran cinta sama gue, biarin gue bahagia dengan kehidupan gue sendiri. Sekalipun gue dan lo memiliki jabatan yang sama atau lebih tinggi lo, gue nggak akan pernah bisa mengubah kata hati gue.”
“Tapi..”
“Maaf untuk ke sekian kalinya. Gue, Felly Anggi Wiraatmaja. Bukan orang yang sama seperti sebelumnya!,” ucap Felly dengan meninggalkan taman itu.

Dengan langkah gontai, Felly kembali ke kelas untuk mengambil tasnya. Karena, Bel pulang telah berbunyi. Seperti janjinya kepada Billy, mereka menunggu Felly di depan kelas. Kemudian, mereka berangkat bersama ke tempat yang dituju. Awalnya, pihak pengontrak menginginkan kehadiran mereka pada malam hari. Kemudian berubah menjadi sore hari.

“Lo darimana?,” tanya Bram yang tengah berfokus dengan kemudi mobilnya.
“Habis nolak Rendy.”
“Tch! Tuh anak! Masih aja nggak ada lelah-lelahnya. Udah tahu ditolak berulang kali.”
“Biarin lah, Bram. Namanya aja cinta,” sahut Billy.
“Kalau udah urusan sama cinta, susah buat ngilanginnya,” lanjut Riska yang tetap fokus dengan game yang ada di ponselnya.
“Hahahahah. Bener juga,” ucap Bram.
“Mereka mau kontrak kita berapa lama?,” tanya Felly.
“Tergantung penawaran. Bentar lagi samapek kok, Fel!,” ucap Bram santai.
Setelah itu, mereka berfokus pada kegiatan masing-masing. Bram yang fokus pada kemudi, Felly yang fokus dengan novel bacaannya, Billy yang fokus dengan nyemil dan melihat foto majalah untuk style barunya. Dan, Riska yang fokus dengan gamenya.

“Kalian nggak turun?,” tanya Bram.
“Oh! Ok!,” ucap Billy dengan membuka pintu mobil.Kemudian diikuti oleh Felly, Riska, dan Bram.
Merekapun masuk ke dalam. Kecuali Felly. Bagaimana tidak? Ia kenal betul dengan perusahaan itu. Langkahnya yang terhenti membuat Billy kembali menarik tangannya untuk ikut masuk ke dalam.

“Pro Techno?,” tanya seseorang kepada Bram.
Bram hanya menganggukkan kepalanya.
“Kalian silahkan masuk ke ruangan yang ada di sana. Kebetulan, tim sudah menunggu.”
“Terimakasih!,” kata Riska dengan meninggalkan orang itu.

Dengan kepala terangkat, mereka memasuki ruangan itu. Yah… ruangan yang dingin dan segar karena udara AC memenuhi ruangan itu. Ruangan meeting yang telah dihadiri oleh beberapa pihak dalam publikasi suara mereka.
“Felly kemana?,” tanya Bram.
“Katanya, dia ke kamar mandi. Jadi, gue lepasin deh dia. Nggak mungkin kan, gue ikut dia masuk ke kamar mandi?,” kata Billy dengan memberikan kode gambaran kejadian apabila ia mengikuti Felly.
Bram hanya tersenyum simpul setelah melihat tatapan temannya.

“Kamu sengaja melakukan ini?,” tanya Felly kepada kekasihnya.
“Iya. Apa salahnya aku mengontrak kekasihku sendiri? Toh kamu juga masuk ke list pemilihan band terbaik kan? Sayang, aku nggak bisa mengalahkan suara rapat kalau udah nyambung ke begituan.”
“Tapi Arka, bagaimana dengan hubungan kita? Bisa-bisa mereka semua tahu kalau kita pacaran.”
“Biarin aja! Aku lebih suka kalau orang mengenal kamu sebagai kekasihnya CEO Arkana Aditya. Bukan cewek yang bolak-balik ditembak sama cowok.”
“Kamu..”
“Ya! Aku nyelidiki kamu sayang. Apakah kamu pikir, aku akan diam saja setelah lulus dari SMA sedangkan kamu masih ada di sana? Nggak! Sekalipun kita hanya beda dua tahun, hal itu nggak akan ngerubah keputusan aku untuk publikasi hubungan kita. Aku capek harus denger dari alibi aku kalau kamu banyak yang suka! Kamu tahu, aku pulang dari Inggris Cuma karena ini. Jadi, jangan salahin aku, okay?! Udah kita balik ke ruang meeting. Mereka pasti nungguin kita!,” ucap Arka dengan meninggalkan Felly.
“Arka… Okay sekalipun aku hanya memilih kamu sebagai orang yang aku cintai, kamu nggak akan pernah berhenti untuk mengawasiku. Sekalipun, aku setia padamu!,” gumam Felly dengan berjalan di belakang Arka.
Tidak akan ada yang bisa mengalahkan cinta sekalipun ada bukti dalam cinta.

Cerpen Karangan: Pratiwi Nur Zamzani
Facebook: Pratiwi Nur Zamzani (Pakai Kerudung Putih)
Nama saya Pratiwi Nur Zamzani. Dapat menghubungi melalui akun facebook saya yaitu Pratiwi Nur Zamzani ( Pakai kerudung putih ) , twiiter @nur_zamzani atau E-mail pratiwinurzamzani[-at-]yahoo.co.id. Dengan no Telepon 085-852-896-207. Dengan alamat, Jl. Rambutan, Pesanggrahan selatan, Bangil, Pasuruan. Prestasi yang pernah saya raih adalah juara 3 Mading, puisi dan cerpen pernah diterbitkan di majalah SPEKTRUM dan berbagai buku antologi. Antara lain adalah, Menjembut Ridhomu, Sapa malam teriak rindu, Dream Wings, dll.

ADVERTISEMENT

Cerpen 1 Cinta merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Sebuah Pertanyaan (Part 2)

Oleh:
“Hohoho!” Mas Tyo tertawa. “Kaget, ya?” Aku menatap Mas Tyo dari sepatu hingga ujung rambutnya. Penampilannya benar-benar berubah. Aku tahu pasti penampilan alumnus yang satu ini yang biasanya acak-acakan

Aku Mengagumimu Selalu

Oleh:
Aku adalah seorang siswi yang kata orang cukup pintar. Aku sangat bersyukur atas kelebihan yang Allah berikan padaku. Sekarang aku duduk di kelas XI IPA 1 Madrasah Aliyah. Aku

Mega Mendung (Part 1)

Oleh:
Namanya Mega Melandrani, bersekolah di SMA Pancasila. Kini dia duduk di kelas 12. Jika semua anak yang sedang gugup untuk menghadapi ujian itu sama sekali tidak dirasakan Mega. Dia

Langit Hijau Kelabu

Oleh:
Hari ini adalah awal Syamina menyegerakan perintah wajib bagi setiap muslim maupun muslimah dengan membentuk hubungan sah ikatan tali pernikahan dan membina rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan warahmah.

Sun Flower (Part 1)

Oleh:
Suara ambulan terdenga jelas di telingaku, tiba-tiba saja ambulan melitas di depanku dan saat Aku sampai di depan rumah, tetanggaku memberitahuku bahwa bundaku di bawa ke rumah sakit karena

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *