3 Sahabat dan Adik Masa Lalu

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Perpisahan, Cerpen Persahabatan
Lolos moderasi pada: 22 July 2013

“Hufffttt” kata ketiga gadis remaja ini sambil membaringkan tubuh mereka ke sofa (karena mereka tinggal di rumah yang sama). Mereka adalah anggita, pipit dan riska, 3 sahabat yang tak pernah lelah berjuang demi kehidupan yang abadi tanpa merasakan sakit hati. Mereka telah berteman dari sd hingga sekarang mereka masuk universitas yang sama Universitas Eternal Light, tapi jurusannya beda-beda. Anggita milih jurusan kedokteran yang tiap praktek harus berurusan dengan mayat, pipit milih jurusan sosiologi yang tiap ada test analisis dadakan harus berhadapan dengan mumi, sedangkan riska milih jurusan hukum yang tiap ada belajar di luar harus berhadapan dengan narapidana kasus pembunuhan dipenjara.

“ya ampuunn tadi gua ngadepin narapidana mukanya seremnya gak karuan, tapi giliran gua wawancara dia, cara ngomongnya lembbuutt banget” kata riska. “kita tuh ya selalu sibuk sama pelajaran jurusan kita masing-masing. Sampai-sampai kita lupa kalau kita sudah single dari lulus sma” timpal pipit. “ya sudah lah. Apa gunanya gua punya pasangan, single aja gua happy” jawab anggita. “iya itu menurut lu. Menurut gua sama pipit kita hidup di dunia harus punya pasangan, apa lagi di usia kita sekarang yang sudah hampir 20 tahun” sahut riska. “apa guna cinta?. Cinta itu yang sudah bikin hidup gua hancur” jawab anggita. “git, itu masa lalu. Lagian itu sudah 3 tahun yang lalu. Toh lagian hidup lu sekarang sudah lebih baik kan?, cita-cita lu jadi dokter sudah mau tercapai. Kurang enak apa hidup lu sekarang?” jelas pipit. “ya ya ya, what ever” jawab anggita enteng lalu pergi meninggalkan pipit dan riska. “gitu tuh anggita yang sekarang bedanya banget masa allah” timpal riska.

“aku akan nunggu kamu sampai kamu lulus sekolah, aku akan sabar nunggu kamu” kata-kata itu yang selalu mengganggu fikiran anggita selama 3 tahun ini. Entah apa alasannya anggita belum bisa melupakan laki-laki itu. Sementara anggita tau, pasti laki-laki itu ssudah hidup bahagia bersama istrinya sekarang. “git, ke gramed yuk. Gua mau beli buku” ajak pipit. Akhirnya kami bertiga pergi ke gramed. Sesampainya disana, pipit langsung mencari buku yang ia perlukan, riska langsung berlari menuju majalah-majalah k-pop yang baru, sedangkan anggita seperti biasa dia membaca novel patah hati berlatar belakang kota paris. Brakk.. anggita ditabrak seorang lelaki lumayan tampan. “maaf ya, ga sengaja” kata lelaki itu sambil mengulurkan tangannya. “lain kali hati-hati dong, cewek kok ditabrak” kata anggita sinis. “dih si mbak, sudah minta maaf juga” sambung lelaki itu. “anggita ayo pulang, gua sudah selesai” teriak pipit dari kejauhan. “oh jadi namanya anggita. Cantik sih tapi sinis banget” kata lelaki itu.

Keesokan harinya di kampus
Anggita yang sedang membaca novel dikagetkan dengan pipit dan riska. “siang ibu dokter” ledek riska. “eh git, cowok kemaren yang nabrak lu di gramed cakep juga, siapa namanya?” tanya pipit. “ga tau.” jawab anggita. “dih koplak ga kenalan” timpal pipit. Sementara pipit dan anggita ngobrol, riska terlihat senyam-senyum sendiri. “ris lu kenapa?” tanya pipit. Tetep senyam-senyum. “woy ris ada pak handoko noh (guru riska paling killer)” panggil anggita. “ma mana?” sahut riska kaget. “bohong, gak ada kok. Eh lu kenapa senyum-senyum sendiri” tanya pipit lagi. “hmm, si wahyu ngajak jalan gua ntar malem” jawab riska. “widdihh, ibu pengacara kita diajak jalan” ledek anggita. “enak ya si riska, gua ntar malem mau ngerjain tugas dari pak ridwan” sahut pipit.

malam harinya
“pasti riska lagi disuapin sama wahyu” kata pipit. “eh lu kan disuruh ngerjain tugas” jawab anggita berusaha memotong pembicaraan. Akhirnya pipit ngerjain tugasnya, sementara anggita yang merasa BT jalan ke taman sendirian. “eh, itukan cewek sinis yang di gramed” kata lelaki kemarin. “hey mbak!” panggil lelaki itu pada anggita dari kejauhan. “duhh ngapain lagi tuh cowok” kata anggita dalem hati. “mbak, ini kemarin waktu di gramed cincin mbak jatuh” kata lelaki itu. “makasih” jawab anggita. “mbak ko sinis gitu sih?, gimana kalau saya traktir makan. Ya itung-itung sebagai permintaan maaf.” ajak lelaki itu.

Akhirnya mereka makan di kafe deket taman. Setelah memesan makanan mereka ngobrol. “oh iya kenalin, nama gua raka” sambil mengulurkan tangannya. “anggita” sahut anggita. “oh iya. Kayaknya cincin itu berharga banget buat lu, pasti dari pacar lu yah?” tanya raka. “gua single” sahut anggita. Setelah cukup lama, akhirnya anggita pulang.

4 hari kemudian di kampus
“yey riska sudah ga single” kata riska. “sama wahyu?” tanya anggita. “iyah” jawab riska. “oh iya pit, temen satu jurusan gua nanyain lu tuh, kayaknya sih naksir gitu” kata riska. “siapa?” tanya pipit. “haikal” jawab riska. “haikal itu kan cowok yang terkenal paling cakep satu kampus kan?” tanya anggita. “iya gitu deh, pit dia ngajak jalan lu. Nanti malem dia mau jemput lu di rumah” jelas riska. “sudah noh pit, cakep, pinter, kurang apa coba” ledek anggita. “I’ll try” kata pipit. “gua pergi dulu ya, mau magang dulu di rspp” kata anggita. “good luck yooo” semangat pipit.

Di rspp
“anggita kamu disini gantiin dokter siska, kamu harus sopan” kata pak wiliam. “iya pak” jawab anggita.

2 jam kemudian
“akhirnya selesai juga. Oh iya gua kan harus ke adm” kata anggita. Sesampainya di adm. “sus ini daftar pasiennya” kata anggita. “eh git, lu ngapain disini?” tanya raka yang sedaang membayar adm.” lagi magang disini, lu sendiri?” tanya anggita. “gua nganterin kakak ipar gua chek up hamil soalnya suaminya lagi di bekasi” jelas raka. “ohh, memang sudah berapa bulan?” tanya anggita. “baru 6 bulan. Kakak gua ini nikah sudah lama, sudah 3 tahun, tapi baru mau punya anak” jelas raka. “ohh gitu” sahut anggita. “ya sudah ya gua pulang dulu, kakak gua sudah selesai” kata raka. Akhirnya anggita pulang.

Di parkiran
“git ikut gua yuk, ke mall nyari kado buat pipit” kata haikal. “ayolah” sahut anggita. Setelah selesai membeli kado, haikal mengantar anggita pulang, ternyata pipit melihat hal itu dari jendela. “lah kok lu baru pulang?” tanya riska. “iya lah, orang abis jalan sama cowok” kata pipit sinis. “engga kok, memang tadi sibuk aja” jelas anggita. “ohh” sahut riska. “bulsh*t” timpal pipit.

ADVERTISEMENT

Keesokan harinya di kampus
Tidak seperti biasanya papan mading rame yang liat. “tumben rame banget?” tanya anggita dalam hati. Setelah dilihat, ternyata foto anggita dan haikal yang sedang memilih baju di mall terpampang disana. Dan tanpa anggita sadari pipit juga liat foto itu. “gua ga nyangka” kata pipit sinis. “wait. Ini ga yang seperti lu fikirin.” timpal anggita. “selama ini lu yang selalu bilang kalau gua harus cepet punya pasangan. Tapi ternyata sekarang, lu malah rebut haikal dari gua.” jelas pipit. “sekarang terserah lu lah, gua cape ngomong ga didengerin” timpal anggita. Ternyata dibalik permasalahan antar anggita dan pipit ada kompor di belakangnya, endah. Memang sejak lama anggita benci perempuan itu.

Di kantin
“sudah pit, lupain aja!. Temen masih banyak, temen kok makan temen” sindir endah dengan nada agak keras. Anggita yang mendengar itu, langsung beranjak dari tempat duduk dan mendatangi meja endah. “eh mbak, mulut bisa dijaga ga?. Tau apa sih lu mbak?. Jangan bisanya jadi kompor lu mbak!” tegas anggita. “gini ni, cewek yang ga ngerasain apa itu cinta selama 3 tahun, jadi ngerebut cowok orang.” sambung endah. “mbak mirror dong, apa bedanya gua sama lu? Hah?! 6 tahun masih ngarepin cowok yang ga jelas!” timpal anggita.

Pulang kampus di parkiran
“git lu kenapa?” tanya raka yang tiba-tiba ssudah berada di samping anggita. “ga papa, I.. I’m fine, maybe” jawab anggita. “ayo gua anter pulang” ajak raka. Ternyata raka malah mengajak anggita ke taman dan saling curhat-curhatan. “sebenernya gua ada masalah sama sahabat gua Cuma gara-gara cowok, dia salah sangka sama gua, dikira gua pacaran sama tuh cowok padahal gua Cuma nganterin dia beli kado buat sahabat gua” jelas anggita. “ohh, ya lu harus cerita yang sebenernya ke temen lu itu.” saran raka. “eh iya, besok gua mau ngajak lu makan, mau ya?” ajak raka. “sure” jawab anggita.

Besoknya
Dengan dandanan cantik anggita dan raka berangkat ke restoran. Setibanya di restoran yang dituju, ternyata ada kakak ipar raka juga. Raka dan anggitapun langsung duduk dihadapan kakak ipar raka. “eh kak, kenalin anggita calon dokter” ledek raka. “dian” ulur tangan kak dian. “anggita” balas anggita. “oh iya kak, kakak aku mana?” tanya raka. “tadi ke toilet” jawab kak dian. Minuman pun tiba, anggita, raka, dan kak dian pun ngobrol-ngobrol. Setelah agak lama mengobrol, akhirnya kakak kandung rakapun duduk di samping kak dian. karena anggita sedang asik ngobrol dengan kak dian, anggita ga sadar kalau kakak kandung raka ssudah ada dihadapannya. “git kenalin kakak kandung gua sekaligus suaminya kak dian, Rafly Fandy” kata raka. Betapa kagetnya anggita, ternyata raka adalah adik dari masa lalunya 3 tahun lalu, Rafly orang yang ssudah menghancurkan hidup anggita. “sorry ka, gua pulang aja, ada urusan” kata anggita langsung berlari ke luar restoran sambil menangis. “git..” kata raka sambil mengejar anggita. “aku ngejar raka dulu, kamu disini aja” kata rafly ke dian.

Di parkiran
“git lu kenapa?” teriak raka dan membuat anggita menghentikan langkahnya. “gua fikir masa lalu 3 tahun yang lalu ga akan kembali lagi, tapi ternyata dia ada dihadapan gua dan dia sudah punya istri. Padahal gua sudah berusaha mati-matian ngelupain dia tapi apa tetep aja hal itu selalu ngehantuin gua. kalau gua inget betapa brengseknya dia, rasanya kalau gua punya pistol sekarang, gua akan tembak dia pas di dadanya” jelas anggita sambil menangis. “ja.. jad.. jadi, kakak gua itu..” sahut raka terpotong oleh anggita. “iya dia mantan gua.” sambung anggita. Tiba-tiba rafly ssudah berada di belakang raka. “aku minta maaf atas kesalahan aku 3 tahun lalu. Ini salah aku bukan adikku.” kata rafly. “setelah kamu hancurin aku dengan gampangnya minta maaf?! Kamu fikir aku siapa?! Perempuan murahan yang bisa kamu apa-apain, itukan yang ada di fikiran kamu!. Asal kamu tau, dulu aku memang sayang kamu tapi lama-lama rasa itu berubah jadi rasa benci yang teramat sangat.” tegas anggita. Akhirnya anggita berlalu pergi. “gua fikir lu sudah berubah kak, ternyata lu masih sama. Lu Cuma kakak tiri gua, tapi lu nyakitin gua lebih dari kakak kandung gua!” tegas raka.

Di rumah
“karma” kata pipit nyindir. “pit gua lagi sedih begini masih lu sindir. kalau lu mau tau hal sebenernya gua sama haikal ga ada apa-apa, gua Cuma nganterin dia beli kado buat lu karena dia sayang Cuma sama lu” jelas anggita.

Setelah semua kejadian itu, anggita menghilang entah kemana. Tak seorangpun yang tau keberadaannya. “gua merasa bersalah ke anggita. Terlalu egois gua ga mau dengerin penjelasann dia, sekarang dia ada dimana?” kata pipit sedih. “dia baik-baik aja ko” timpal riska. “amin” sahut pipit.

Pagi hari dan 3 minggu kemudian
Ssudah 3 minggu ini anggita menghilang dan ssudah 3 minggu juga raka mencarinya. Raka sering ke taman setiap sore hanya untuk berharap ada anggita disana. Tiba-tiba anggita ssudah berada di rumah raka. (mengetuk pintu) dan yang membuka adalah rafly. “raka” kata anggita. “masuk, di luar hujan” ajak rafly. “gak usah disini aja” timpal anggita. Akhirnya raka keluar rumah. “git…” sapa raka. “gua pamit. Gua mau lanjut study di paris dan gak akan kembali ke indonesia” kata anggita lalu beranjak pergi menembus derasnya hujan. “wait. there is something I want to say to you.” kata raka. Anggitapun berhenti, tiba-tiba pipit dan riskapun ssudah berada di depan rumah raka. “I love you, I do not want you to go, I need you here. I do not know why, but I’m sure you’re there for me, I’m sure you are the woman that I am waiting for this, I am sure you will accompany me eternal life. I promise, I will keep you, I will not hurt you. please do not go” jelas raka. “anggita gua minta maaf, please jangan pergi” mohon pipit. “iya pit gua juga minta maaf tapi sorry gua tetep harus pergi” kata anggita. Lalu anggita menghampiri raka. “iya aku tau you can do all for me. But sorry I still have to go.” jawab anggita. Rakapun memeluknya. Sementara 2 sahabat anggita merasa amat sedih karena harus kehilangan anggita. “aku akann tetap nunggu kamu, aku yakin takdir tuhan” kata raka.

Finally anggita pergi ke paris demi cita-citanya, sebenarnya anggita bukan tak membutuhkan cinta tapi anggita selalu percaya jodoh tak akan lari kemana. Jika memang raka jodohnya, pasti Tuhan akan mempertemukan mereka kembali entah kapan, dimana, dan dalam kondisi seperti apa.

Cerpen Karangan: Anggita Anggraini
Facebook: anggita anggraini

Cerpen 3 Sahabat dan Adik Masa Lalu merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Aku Harus Pulang

Oleh:
Sepasang kaki mungil itu berjalan mendekatiku. Aku merentangkan tanganku lebar, bersiap menangkap bocah yang menyambutku dengan senyuman, menghadirkan lesung pipit di wajah polosnya. Aku berjongkok mensejajarkan tinggiku dengan tubuhnya.

Wangi Bunga Cempaka (Part 1)

Oleh:
Bagiku, tinggal di suatu kompleks perumahan cukup menyenangkan. Perumahan yang tertata rapi termasuk lingkungannya, beda jauh saat tinggal di desa. Meski hanya menempati rumah dengan tipe 45, bagiku itu

Selalu (Part 1)

Oleh:
“Jangan beri pupuk atas cinta yang tak pantas ini. Jangan beri harapan kepada rasa yang tak wajar ini,” – Keena untuk Nubie. Gadis itu duduk termangu di seberang sungai

Kala Senja

Oleh:
Halaman belakang SMA Nagari dikelilingi belasan pohon mangga yang akan berbuah pada masanya. Berbagai macam mangga menggambarkan keanekaragaman di negara kita. Salah satu pohon tertua disana, pohon mangga madu,

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *