Aku Masih Mengharapkanmu

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 18 April 2019

Setelah perjumpaan kita yang pertama dan setelah kita selalu mencuri pandang satu sama lain aku selalu menyimpanmu dalam ingatanku yang begitu dalam, senyummu selalu kutanam dalam hatiku, agar selalu kuingat setiap aku merindukanmu, orang yang sekarang telah menjadi milik orang lain, walaupun ada rasa menyesal tapi ini udah pilihan hatiku untuk tidak mempertahankanmu.

“assalamualaikum” masuk sebuah pesan dari nomor tidak dikenal, dan aku membalasnya, “walaikumsalam, ini siapa?” dan saat dia membalasnya aku kaget ternyata dia orang yang selalu aku pikirkan, ternyata dia “abar” dia orang yang selalu aku rindukan, terlalu banyak kenangan sampai enggan melupakannya.

Setelah pesan singkat itu masuk dan berbicara singkat, aku selalu ingat kenangan saat bersamanya.

Saat siang sore aku gelisah dan selalu memandangi fotonya yang ada di tabku saat kami berjalan jalan berdua, tanpa enggan karena aku risau memikirkannya aku memberanikan diri meneleponnya, kuambil ponselku dan kupanggil nomor yang ada di ponselku.

Dan di seberang sana terdengar sosok yang aku risaukan menjawab teleponku, “assalamualaikum” terdengar suara berisik dari seberang sana,
“walaikum salam, lagi dimana?” dengan nada khawatir dan canggung aku melontarkan pertanyaan itu, dan ia menjawab, “lagi di bus mau ke kampung” dengan nada kaget aku menanyakan lagi, “sejak kapan kenapa gak bilang aku” nada kesel sangat nampak dari kata-kata yang aku ucapkan. Dan ia menjawab jawaban yang membuat aku menangis, “aku tadi udah di kota, aku pengen banget jumpa sama kamu tetapi nomor telepon kamu tidak ada” dan saat aku mendengarnya aku pun terdiam dan berfikir pantas tidak pernah hubungi aku, agar tidak terlalu ketauan aku kecewa dengannya aku mengajak dia berbincang-bincang yang lain.

Saat aku sudah tidak menghubunginya ternyata dia menginbox aku lewat fb, “miskol nomor as nya biar kutelepon nanti” akupun hanya membalas cuek “iya nanti” setelah di menelepon ternyata dia meminta maaf karena tidak menyimpan nomor teleponku.

Aku tau engkau tidak mengharapkan aku lagi dan dengan perasaan campur aduk aku mengirim pesan kepadanya, “maaf aku udah terlalu mengganggumu dan hubunganmu, semoga bahagia aku akan menjauh dari hidupmu” dia bahkan tidak membalasnya mungkin hanya membacanya.
Semenjak saat itu aku membiasakan diri untuk tidak menelepon atau apapun itu, hanya berdoa semoga dia adalah jodohku di masa yang akan datang.

“maaf jika aku pernah melukai atau menyayat hatimu dan perasaanmu dengan ucapanku, hanya kenangan dan ingatan yang indah ini yang akan kutitipkan bersamamu, bawalah jauh hatimu agar aku tidak bisa mengharapkanmu lagi, karena engkau hanya akan di hatiku tetapi bukan menjadi milikku.

Untukmu, Abar.

Cerpen Karangan: Thoibatun Nurhalimah Simanjuntak
Blog / Facebook: Thoibatun Nurhalimah Simanjuntak

ADVERTISEMENT

Cerpen Aku Masih Mengharapkanmu merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Rinduku

Oleh:
Kerinduan ini membuat detik, menit, jam dan hari menjadi bisu rasanya. Aku bangun tapi tak tahu ini pagi, siang, sore atau malam. Seperti ditelan oleh kebisuan yang luar biasa.

The Word Destiny (Part 1)

Oleh:
Aku selalu mencintaimu. Bukankah kau tahu itu? Kukira, kita bisa bersama selamanya. Namun takdir berkata lain. Hey, kau, apa kau dengar aku? Aku harap begitu. Aku ingin kau selalu

Agape (Egoisme Cinta Bagas dan Dita)

Oleh:
“Sampai kapan kamu akan terus merasa sedih atas apa yang sebenarnya tidak merugikan atau menyakitimu?” “Bagaimana? Apapun yang merugikannya, pasti menyakitiku juga.” “Dia menyakiti dirinya sendiri dengan mabuk.” “Maka

Dua Muka Cinta

Oleh:
Senyampang masih ada larik-larik bernyawa cinta, walau temaram sekali pun, bertahan merupakan pilihannya. Juwita memang relatif, tak butuh elok wajah, tak harus berpostur ideal, dan tak selalu mesti berjejal

End of Love Story (Part 1)

Oleh:
Cinta adalah anugerah dari Tuhan. Kita berhak untuk dicintai dan mencintai seseorang. Tapi apakah orang yang kita cintai dan mencintai kita adalah orang yang tepat dan datang di saat

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *