Berakhir dengan Senyuman (Part 2)

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Patah Hati
Lolos moderasi pada: 6 September 2021

Dengan tergesa-gesa, Sara pun kala itu bergegas untuk menanyakan keadaan Larik yang selama dua minggu ini tidak ada kabar, kala itu Sara menanyakannya lewat chatting di media sosial line.

“Ping!!!” “Ping!!!” “Ping!!!” “Ping!!!” “Ping!!!” berkali-kali Sara mengirimkan chatnya kepada Larik.
“Iya Sara? Ada apa?” jawab Larik, sekaligus membuatnya bertanya.
“Hmm… kamu sibuk ya?” tanya Sara dengan penuh kekhawatiran di dalam hatinya.
“Iya Sara akhir-akhir ini aku lumayan sibuk, kemarin selama seminggu aku ada training di tempat kerja dan itu menguras banyak tenaga, karena harus kerja lembur dari pagi sampai malam, ini juga baru beres, makannya baru bisa balas pesan darimu”

Larik ternyata sudah bekerja di salah satu toko pakaian pria atau yang dikenal dengan nama Formen, di mana ia bekerja rangkap sebagai pramuniaga sekaligus cleaning service.
“Ohh… iya-iya, aku kirain ke mana, syukur deh kalau kamu baik-baik aja, lancar selalu ya kerjanya, terus niat kamu untuk lanjut kuliah gimana dong?” jawab Sara.
“Hehe… iya, maaf yah udah buat kamu bimbang, Aamiin makasih Sara, kalau untuk kuliah aku ada niat tahun depan Sar, biar tahun ini fokus dulu kerja sembari nambah-nambah biaya kuliah untuk tahun depan”
“Wihh… salut deh sama prinsip kamu, kamu kenapa minta maaf Rik? kamu gak salah kok jadi gak usah minta maaf, aku yang harusnya minta maaf sama kamu”
“Lah kok kamu minta maaf? Emangnya kamu punya salah?”
“Jadi gini Larik, aku jelasin ya, kamu percaya gak kalau aku sebenarnya lebih muda dari kamu?”
“Aku sih percaya-percaya aja kalau sama kamu Sar, memangnya kelahiran kamu yang sebenarnya kapan?”
“21 Oktober 2000”
“Ternyata… kamu masih muda berarti yah”
“Maafin aku ya”
“Enggak usah minta maaf Sara, sebelum kamu minta maaf pun aku udah memaafkannya kok, lagi pula…”
“Lagi pula apa Larik?”
“Kamu ingin tahu lebih jelasnya?”
“Terserah kamu aja Larik, yang pasti aku salah, karena sudah membohongi perasaanku sendiri terhadapmu”
“Kok kamu gitu sih Sara, aku kan belum selesai menyatakan hal yang lebih lengkapnya”
“Memangnya kamu mau menyatakan hal apa?”
“Aku ingin banget jadi seseorang yang sangat berarti bagimu”
“Jadi?” tanya Sara sembari di dalam hatinya berharap Larik menyatakan cintanya, karena ia sudah pasti akan menerimanya.
“Kamu mau jadi seseorang yang mendampingiku, menyemangatiku, berada di sampingku Sar?”
“Iya deh” jawab Sara sembari di dalam hatinya berbunga-bunga dan penuh perasaan bahagia.
“Serius, kamu mau jadi pacar aku?” Larik kembali meyakinkan bahwa jawaban dari Sara memang benar-benar tulus dari hati untuk menerimanya.
“Iya… Larik… iya… bahkan dari waktu kamu menghilang tanpa kabar, aku sudah benar-benar jatuh cinta kepadamu”
“Makasih yah Sara buat semua cinta yang kamu berikan padaku, aku janji akan selalu setia denganmu”
“Iya Larik sama-sama, aku juga bahagia bisa menjadi milikmu”

Hari itu di awal Bulan Juni Tahun 2017, Larik dan Sara resmi menjadi sepasang kekasih, mereka berdua saling berkabar dan berkomunikasi walaupun hanya sekadar chatting di aplikasi line karena faktor jarak yang memisahkan, Larik yang tinggal di Kota Bandung, sedangkan Sara tinggal di Kota Sidoarjo. Hari-hari dilalui dengan penuh suka cita, saling berbagi rasa, bertanya kabar dan keadaan di antara keduanya.

Hingga akhirnya, tepat di awal Bulan September Tahun 2017, Larik dan Sara saling memperingati hari jadian mereka berdua yang telah dilalui bersama selama tiga bulan, sekaligus menjadi akhir cerita cinta di antara keduanya, karena Sara memutuskan untuk fokus kuliah dan Larik pun sudah mulai disibukkan dengan pekerjaannya, sehingga komunikasi di antara keduanya sudah tidak terjalin seperti biasanya dikarenakan kesibukannya masing-masing.

“Sar, selamat hari jadian kita yang ketiga bulan yah” ungkap Larik terhadap Sara.
“Iya Rik, selamat hari jadian yang ketiga bulan juga yah buat kita” balas Sara.
“Hehe… iya Sar iya, ngomong-ngomong ada yang mau kamu sampaikan gak, yang mungkin bisa membuat kita menjadi lebih baik lagi kedepannya?”
“Ada sih Rik, hmmm… cuman…”
“Cuman apa Saraaa… bilang aja gapapa kok”
“Aku berat mau ngungkapinnya, tapi ini juga demi kebaikan kita bersama untuk kedepannya”
“Iya apa Saraaa… ungkapin aja gapapa kok”
“Aku mulai sekarang mau lebih fokus kuliah Rik”
“Ya bagus dong Sar kalau kamu mau lebih fokus kuliah, pasti aku dukung, aku pun sama mau lebih fokus kerja buat nambah-nambah pengalaman dan biaya kedepannya untuk melanjutkan kuliah yang aku cita-citakan”
“Iya sih Rik benar juga katamu, tapi maksudku bukan hanya soal itu”
“Lalu, kalau bukan soal itu, maksudmu yang sebenarnya apa Sar?”
“Aku mau hubungan kita kembali berteman seperti semula Rik, lagi pula ini demi kebaikan kita bersama, kamu yang jauh di Bandung, sedangkan aku di Sidoarjo, aku mau kamu lebih fokus kerja dan nanti kalau memang kamu berniat kuliah di jurusan dan universitas yang kamu inginkan, kamu lanjutkan kuliah yah sampai selesai, sampai akhirnya kamu mendapatkan pekerjaan yang benar-benar kamu harapkan Aamiin”
“Kamu seriusan Sar?”
“Iya Larik… aku seriusan, dan aku percaya, bahwa kamu suatu saat nanti pasti menemukan seseorang yang benar-benar mencintaimu daripada aku, lebih peduli dan perhatian terhadapmu daripada aku, seseorang yang selalu ada untukmu dibandingkan aku, aku yakin itu, lagi pula suatu saat nanti kamu akan melanjutkan kuliah kan, pastilah akan hadir seseorang yang baru di kehidupanmu, yang akan menggantikan posisiku saat ini menjadi lebih bahagia”

“Kalau itu semua serius menjadi keputusan yang dinyatakan dari hati dan perasaanmu kepadaku, aku tidak bisa berkata apa-apa lagi Sar, aku hanya berharap yang terbaik bagimu, dan aku pun bahagia apabila melihatmu bahagia”
“Itu gak adil Rik… kalau aku bahagia, kamu pun harus bahagia, bahagia untuk kita melalui jalannya masing-masing”
“Iya Saraaa… makasih yah buat semuanya, aku bersyukur sempat memilikimu, aku yakin suatu saat nanti cowok yang dapetin kamu pasti beruntung”
“Iya Larikkk… sama-sama, aku pun bersyukur sempat dimilikmu, aku juga sangat yakin suatu saat nanti cewek yang dapetin kamu pasti beruntung”

Pada akhirnya, kisah cinta antara Larik dan Sara pun berakhir dengan perpisahan. Namun, perpisahan di antara keduanya tidak berakhir dengan dendam, akan tetapi berakhir dengan senyuman dan berjanji untuk tetap menjalin komunikasi sesekali apabila sedang ada waktu luang di antara keduanya, walaupun hanya sebatas teman.

Setelah keduanya berpisah, Larik kembali menjalani aktivitas kerjanya di Kota Bandung, begitu pun Sara yang kembali menjalani aktivitas kuliahnya di Kota Surabaya. Hingga tak terasa waktu terus bergulir, setelah perpisahan selama enam bulan lamanya, tepatnya pada Bulan Maret Tahun 2018, Larik tidak mengetahui kabar Sara, Larik pun mencoba menghubungi Sara kembali, namun ternyata tak kunjung ia dapatkan jawab dari Sara, karena aplikasi line Sara sudah lama tidak aktif. Sara benar-benar sudah lama menghilang dari kehidupan Larik, tanpa adanya kata selamat tinggal atau sampai jumpa kembali, sehingga kini Larik hanya berbekal kata-kata terakhir Sara yang menyatakan bahwa akan hadir seseorang yang baru di kehidupan Larik, yang akan menggantikan posisi Sara pada saat itu menjadi lebih bahagia dan kata-kata Sara yang menyatakan bahwa pada saat itu cewek yang dapetin kamu pastilah beruntung.

Bandung, Bulan September, Tahun 2018, ialah hari di mana Larik sudah memantapkan hati untuk melanjutkan kuliah di universitas yang memiliki jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Atasan Larik yang bernama Ibu Anna menyetujui Larik yang masih muda untuk melanjutkan kuliahnya, akan tetapi Ibu Anna ingin Larik kuliah sembari tetap bekerja, karena melihat potensi kerja Larik yang mumpuni dan rajin, serta etikanya yang jujur dan santun. Oleh sebab itu, Larik pun mencari informasi mengenai universitas yang ada di Kota Bandung, yang memiliki jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, namun bisa sembari bekerja. Setelah ditemukan, Larik pun memilih untuk melanjutkan kuliah yang bisa sembari bekerja, yaitu tempat kuliah yang bernama Universitas Islam Nusantara atau lebih dikenal dengan nama UNINUS. Di Universitas Islam Nusantara, Larik memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Kelas B/Karyawan, dikarenakan Larik ingin kuliah yang bisa sembari bekerja.

ADVERTISEMENT

Setelah melalui beberapa tahapan, dari mulai pendaftaran, registrasi, dan lain sebagainya, Larik pun akhirnya diterima sebagai mahasiswa baru di Universitas Islam Nusantara. Larik sangat bersyukur dirinya bisa diterima di jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang menjadi impiannya semenjak masih duduk di bangku sekolah. Larik pun mulai beradaptasi dengan lingkungan baru di kampusnya, ia mengikuti berbagai kegiatan, yaitu salah satunya dengan mengikuti Pekan Ta’aruf Mahasiswa Universitas Islam Nusantara Angkatan 2018. Larik pun mulai berkenalan dan berbaur dengan lingkungan barunya, sehingga ia memiliki banyak teman baru dan pengalaman yang baru pula.

Sampai akhirnya perkuliahan hari pertama dimulai, Larik pun berkenalan dengan teman-teman di kelasnya, yaitu teman-temannya di kelas B/Karyawan, karena pada saat itu perkuliahan hari pertama belum begitu efektif, akan tetapi masih dalam tahap penyesuaian diri atau perkenalan. Larik pada saat itu sudah merasakan ada hal yang mengganjal dalam benaknya, yaitu jadwal kuliahnya di kelas B/Karyawan tersebut ternyata masih tetap tidak bisa singkron dengan jadwal pekerjaannya. Merasakan jadwal yang bentrok tersebut, akhirnya Larik mengambil keputusan untuk resign atau keluar dari tempat kerjanya dan lebih memilih fokus kuliah. Oleh karena hal tersebut, Larik pun bergegas menghubungi Ibu Anna sebagai atasannya untuk menyatakan bahwa dirinya akan mengundurkan diri dari tempat kerja, karena jadwal kuliah yang Larik jalankan tidak bisa singkron atau tidak bisa sesuai waktunya dengan jadwal kerja. Mendengar pernyataan dari Larik, Ibu Anna pun dengan berat hati menyetujui Larik untuk keluar dari tempat kerja, sekaligus mendukung Larik untuk fokus kuliah hingga nanti lulus.

Teman-teman sepekerjaan Larik pun merasa kehilangan atas keluarnya Larik dari tempat kerja, sekaligus memberikan ucapan semoga sukses dan semoga cepat lulus, serta do’anya yang terbaik mereka berikan kepada Larik. Perpisahan pun diakhiri Larik dengan berjabat tangan dan memberikan senyuman hangat kepada teman-teman sepekerjaannya, hingga teman-teman Larik berkata “Kapan-kapan kalau ada waktu luang, main-main ke sini Rik”, Larik pun menjawab dengan tersenyum “Hehe… iya insyaallah kapan-kapan pasti main kok kalau ada waktu luang, lagian kalian semua bukan hanya sebatas teman kerja bagi Larik, melainkan sudah dianggap seperti keluarga Larik sendiri” “Walau raga tak saling menyapa, namun hati tetap menyatu” lanjut Larik seraya menegaskan. Perbincangan pun selesai, dan kemudian Larik melangkah pergi.

Larik yang awalnya memilih untuk berkuliah di Kelas B/Karyawan karena sembari bekerja, ia pun berniat untuk pindah ke Kelas A/Reguler karena sudah tidak sembari bekerja lagi. Oleh sebab itu, Larik pun segera menghubungi pihak Program Studi, sehingga status mahasiswa Larik pun diubah menjadi Kelas A/Reguler, Semester I.

Larik pun pada akhirnya fokus kuliah di Kelas A/Reguler, sebagai mahasiswa Semester I, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Islam Nusantara. Hari-hari yang dijalani Larik layaknya seperti mahasiswa pada umumnya. Larik pun masuk ke Kelas A/Reguler dengan catatan terlambat satu kali pertemuan, yaitu pada sesi perkenalan. Akhirnya, Larik pun memperkenalkan dirinya dan mulai berbaur, serta menyesuaikan diri kembali dengan teman-teman sekelasnya.

Cerpen Karangan: Ramadhan Attalarik Iskandar
Blog / Facebook: Ramadhan Attalarik Iskandar
Tempat, Tanggal Lahir: Bandung, 14 Desember 1999

Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 6 September 2021 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com

Cerpen Berakhir dengan Senyuman (Part 2) merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Cinta Tertunda

Oleh:
Pagi itu, aku masih bersama ayahku. “Sarapan kali ini, enak sekali!.” pujiku kepada ayah “Memang sebelum-sebelumnya tidak enak?” tanya ayah “Enak kok yah, tapi ini lebiih enak!” ucapku “Eh,

Semoga Bukan Hanya Rasaku Saja (Part 1)

Oleh:
Suasana kelas yang perlahan mulai penuh, dihiasi wajah–wajah ceria dan wangi khas pagi hari yang menyegarkan. Namun berbalik dengan itu semua, Ran, dengan raut muka gelisah, sesekali memandangi pintu,

Randa Tapak Mejikuhibiniu

Oleh:
Suara siulan burung menemani keheningan di dinginnya kebutaan pagi pada hari ini, Tiwi seorang gadis duduk di depan cermin memandangi wajahnya. Tiwi percaya bahwa ia hidup dalam kesempurnaan, tetapi

Arti Sahabat

Oleh:
“Udah lah, kalo lu lebih memilih cewek itu, mending lu pergi sekarang juga! Biar gue yang tetep berada disini.” tegas Galih dengan nada keras dengan meunjukkan tangannya kearah luar

Oh My God

Oleh:
Dunia itu emang sempit, katanya sih. Pagi ini aku dan Flo, sohibku akan mengunjungi museum, awalnya sih aku nggak mau karena bagiku museum itu membosankan hanya ada benda-benda kuno.

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *