Berawal Dari Benci

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 3 July 2017

Sinar matahari telah menembus permukaan kaca kamarku. “Oh, tidak… aku bangun kesiangan” gumanku kesal lalu bergegas mandi dan segera berangkat kuliah.

Aku terburu-buru untuk masuk ke kelasku, akan tetapi ada seorang cowok yang secara tiba-tiba meraih tanganku agar aku berhenti sejenak. “Kamu Nabila kan?” celetuk cowok itu sok kenal “Iya, kenapa? kamu siapa ya, kok kamu kenal aku?” jawabku kebinggungan “Eh, kapan-kapan lagi ya bicaranya. Keburu telat masuk kelas nih aku, dosennya galak ni..”

“Alhamdulillah, dosennya belum masuk” celetukku sambil mengusap-ngusap dada.
Selama pelajaran aku tidak fokus pelajaran ini, aku malah terfokus pada orang tadi, yang kenal aku. “Huh, dia itu siapa? Aku kok enggak kenal dia ya?” gumanku sambil melamun. Dan tiba-tiba “Pletak…” suara spidol menghantam jidatku, “Kenapa dari tadi kamu melamun? apakah kamu sudah merasa pintar sendiri pelajaran ini?” celetuk dosen sambil memelototiku. “M… m… maaf pak, saya belum makan pagi jadi kurang fokus pak” jawabku terbata-bata sambil memikirkan alasan yang jitu agar sang dosen percaya padaku. “Ya sudah, sekarang saya maafkan, tapi lain kali tidak akan saya maafkan.” sang dosen pun kembali ke depan meneruskan pelajaran yang membosankan itu.

Mata pelajaran kuliah pun usai, aku pun juga mulai lelah. Hari mulai sore matahari pun akan terbenam, aku pun segera beranjak untuk pulang ke kos-kosan. “Nabila, tunggu..” seseorang yang tak kukenal itu muncul lagi, hm… menyebalkan sekali cowok itu, gara-gara dia aku tadi dipukul spidol oleh dosen membosankan itu. “Iya ada apa, nama kamu siapa sih?” celetukku cuek. “Em… namaku Wawan, salam kenal ya” sambil tersenyum manis di hadapanku. “Oke, aku duluan ya mau pulang dulu” jawabku tak membalas senyumannya. “Pulang bareng boleh nggak?” celetuk Wawan, “Iya, boleh” Jawabku terpaksa karena temanku yang biasanya menemaniku ke mana-mana baru pulang kampung.

Hari demi hari aku dan Wawan mulai dekat. Awalnya memang benci akan tetapi lama kelamaan rasa itu mulai muncul, entah apakah rasa itu hanya aku yang merasakannya ataukah dia juga merasakannya. Kami selalu bersama-sama di mana pun itu. Kami selalu melengkapi satu sama lain dan tiba-tiba Wawan pun mengajakku ke taman yang indah sekali. Banyak bunga yang indah di sana.

“Nabila…” suara Wawan yang mengejutkanku saat aku asik melihat bunga di sekitarku, “Iya, ada apa?” jawabku sambil berdebar-debar hatiku entah apa yang saat ini aku rasakan, “Em… aku mau ngomong sama kamu” ucapnya sambil gugup “Ngomong aja kali” jawabku yang sok cuek, “Setelah sekian lama aku bersamamu, aku sekarang mengerti apa arti semua yang mengganjal di hatiku ini, apakah kamu mau menjadi kekasihku?” sambil menyodorkan bunga mawar yang sangat indah di depanku. “Maaf Wan” jawabku sambil menundukkan kepalaku. Wawan pun merasa kecewa dengan keputusanku, dan setelah itu aku melanjutkan perkataanku “Maaf Wan, aku tidak bisa menolak itu semua” terlihat raut bahagia dari kami berdua. Dan kami pun akhirnya berpacaran. Berawal dari benci dan berakhir menjadi cinta.

Cerpen Karangan: Aziz

Cerpen Berawal Dari Benci merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Surprise Sweet Seventeen

Oleh:
Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke tujuh belas tahun. Sesuatu yang kuharapkan yaitu keluargaku mengingat dan merayakan ulang tahun yang hanya terjadi setahun sekali. Aku berharap ayah

Cinta itu Logika

Oleh:
Akhirnya kini aku belajar mencintai Nandha. Wanita yang tak kuhiraukan cintanya. Mungkin dia yang bisa menerimaku apa adanya. Dulu aku percaya cinta itu tak ada logika. Kebodohan memang jika

Cinta Beda Usia

Oleh:
Cerita ini berawal dari waktu aku masih smp. Namaku Ririn Marika, teman-temanku biasa memanggilku Ririn atau Rika. Biasalah anak ABG biasanya kerjaannya cuma chattingan doang. Saat itu aku baru

Lingkaran

Oleh:
“Kenapa loe pengen jadi astronot?” tanya kira. “Karena, aku suka bulan. Itulah kenapa aku ingin menjadi astronot. Aku ingin berkunjung ke bulan. Hahaha…” jawab Kenta. “Trus, kenapa loe suka

Lugunya Hati

Oleh:
Cinta, kata yang selalu melekat dengan usia remaja. Dan mungkin sampai kapanpun akan tetap menjadi bagian dari kisah hangat remaja. Kata itu adalah kata misterius, karena menjadi sebab akan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *