Bunga Tidur

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Romantis
Lolos moderasi pada: 19 September 2022

Kring kring kring, bunyi jam wekerku berbunyi keras membangunkan aku dari mimpi burukku, Mimpi yang terus menghantuiku, kadang ingin kembali ke dalam mimpiku namun tak bisa. Kadang aku memilih untuk dimarahin oleh bosku agar aku bisa tidur kembali, dan melanjutkan mimpiku namun sia sia.

Sudah hampir sebulan aku bermimpi hal yang sama, Kereta, gerbong, tempat duduk dan seorang pria. Aku tak peduli dengan semua halnya, yang aku pedulikan hanya pria itu, walau hanya sekilas namun naas hati ini jatuh pada seorang pria yang namanya sendiri aku tak tahu, Kadang aku berpikir apakah aku terkena guna guna ataupun dipelet oleh pria asing itu? Hingga pria itu selalu masuk ke dalam mimpiku selama hampir sebulan lebih.

Di mimpiku aku bermimpi bertemu lagi dengannya, mimpinya sama namun alurnya yang beda. Dan ketika aku bangun aku selalu dalam kondisi yang galau baper dan perasaan rindu yang tak kunjung usai, mimpi buruk!

Aku memutuskan untuk menaiki kereta untuk kembali dari kantor, banyak orang berlalu lalang di peron kereta, aku masih teringat hari ini bosku memarahiku karena kerjaanku yang mulai banyak keteteran aku memutuskan untuk melanjutkan hidupku dan melupakan pria asing itu,

Memasuki kereta, iseng aku memilih tempat duduk yang dulu pertama kali dan terakhir kali aku bertemu pria asing itu, kursi nomor 34 B.
Dan dulu pria itu duduk disampingku, lalu dengan lembut ia mengajakku berbicara hingga kereta berhenti.
Aku memandangi kursi tempat pria itu duduk, pandanganku kosong, namun perasaan indah tak Terperi melambungkanku dalam rasa cinta yang susah dinalar, aku memegang kursi itu,
Merasakan kedatanganya dalam anganku, merasakan cinta untuk kesekian kalinya setelah aku berhari hari bermimpi tentang pria itu.

Kereta mulai melaju, pandanganku kosong menatap jendela, aku menutup mata, Sejenak kurasakan seseorang duduk di sampingku, pikirku mungkin seseorang salah dalam duduk di kursinya,
Aku berpura pura tidur sambil membenarkan posisi tidurku, namun seseorang itu mengusikku, memaksaku membuka mata. Jleb, setengah sadar, karena kepenatan di kantor dan rasa kantuk, sekonyong konyong pria asing yang ada di mimpiku duduk di sampingku, Ia tersenyum lebar, aku shock berat, lalu tanpa kusadari tanganku bergerak dengan sendirinya memegang wajah pria asing itu,
Benar! Kataku dalam hati, ini benar benar Manusia,
Kutarik tanganku lalu kucubit tanganku, aw sakit!

Pria asing itu terbengong di depanku, Ia mengerutkan dahi, hampir salah tingkah aku dibuatnya, aku berpura pura tersenyum tapi gagal, versiku tersenyum aku yakin bagi orang lain aku menyeringai.

“Maaf maaf, aku kira mas nya hantu”
“Eh” pria asing itu kaget, hendak tertawa namun menghargaiku, pria idamanku yang selalu hadir dalam mimpiku itu nyata, kini ia di depanku!
“Maaf ya mas” kehabisan kata aku dibuatnya

Pria itu tertawa kecil, lalu menepuk tanganku,
Aku gemetar dibuatnya
“Tidak apa, aku masih ingat kok, mbak yang dulu pernah ketemu sama aku itu ya?”
Hatiku girang, pria itu mengingatku!
“Eh, iya mas”
“Apa kabar mbak?”
“Eh, eh baik mas” agak susah bersuara dalam perasaan grogi
“Mbak nya baik baik aja”
Melihat tingkahku yang tak karuan pria itu mencoba memahamiku,
Rasanya aku ingin langsung memeluknya, menciumnya, bahkan untuk menikahinnya sekarang aku siap, tak perlu minta restu kalau perlu! Namun pria itu tetap pria asing, dan aku harus tetap menjaga sikapku.

Sore itu, sepulang kerja, aku mengobrol lepas dengan pria itu, pria tampan yang menautkan hatiku dengan rasa cinta, rinduku terbayar lunas, dan mimpiku akhirnya menjadi nyata.

ADVERTISEMENT

Waktu itu aku sebenernya sudah berhenti di salah satu stasiun, namun aku putuskan untuk tetap berada di kereta, dan pria itu mengetahuinya sambil tertawa kecil.

Malam pun tiba, aku dan pria itu masih di dalam kereta, satu bangku, Aku pura pura tertidur di bahunya, lalu dengan lembut di kegelapan malam tangan pria itu menyentuhku, Aku tersenyum puas,

Jika kereta itu tak pernah berhenti seribu tahun sekalipun, aku sanggup. Asal pria tersebut bersamaku, diturunkan dimanapun aku rela. Rasa cinta ini lebih menggebu dari deritnya roda kereta,

Cerpen Karangan: Nisca Marsandi

Cerpen Bunga Tidur merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Lampu Sorot

Oleh:
Sejak kapan ini dimulai adalah pertanyaan yang menjadi rahasia antara kau dan senja. senja yang selalu ingin bicara padamu saat dia tak melihatmu. yang selalu menunggu kehadiranmu datang lagi.

Aku Pasti Mendapatkanmu

Oleh:
Aku berjalan agak malas di lorong kantor, mengingat semalam aku begadang karena menemani sepupuku yang datang dari tanah karo beberapa minggu lalu telah pulang tadi pagi, aku menemaninya ke

Jaket Ungu

Oleh:
Hujan sore ini cukup membuatku menggigil, kucoba menatap langit di luar belum ada tanda bahwa hujan akan berhenti. Aku kembali masuk ke dalam kamarku, membuka sedikit jendela untuk cukup

Keanehan Aldi

Oleh:
Di pertama Aldi masuk kelas, sifatnya tampak berubah. Tidak seperti biasanya. Dia lebih senang menyendiri. Apalagi saat melihat Rifan, sahabatnya dari kecil. Wajahnya diselimuti kekesalan. Apa yang terjadi dengan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *