Cinta Berawal Dari Jam Istirahat

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 11 February 2017

Namaku Susi Yumailis, umurku baru 16 tahun, dan aku baru saja diterima di SMA Negeri favorit di daerahku. Di pagi hari yang cerah aku berangkat ke sekolah dengan mengendarai sepeda motor.

Kurang lebih 30 menit perjalananku dari rumah ke sekolah, setelah itu aku masuk ke sekolah dan memarkirkan motorku di tempat parkir. Aku berjalan sendiri ke arah taman sekolah, dan duduk di kursi taman dekat bawah pohon sawit. Di sekolahku banyak pohon sawit untuk pelindung.

Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku dan berkata “hai, sedang apa kamu di sini?” tanya salah seorang cewek yang sekelas denganku, sebut saja namanya Beb. Aku menjawab “aku hanya sedang duduk dan menunggu bel masuk”, “ayo sini duduk” ucapku lagi. Lalu kami bercerita hingga kadang-kadang tertawa terbahak-bahak.

Setelah beberapa menit “bel sekolah tanda masuk pun berbunyi”. Kami segera menuju lapangan untuk berbaris, untuk mendengar ada pengumuman apa hari ini, dan kami diabsen oleh guru piket. Setelah diabsen pun kami langsung menuju kelas. Kami segera masuk dan duduk dengan rapi. Guru pun masuk untuk memberikan materi, hari ini kami belajar pelajaran Bahasa Indonesia. Kami disuruh untuk membuat Cerpen. Kami membuat cerpen dan tak terasa bel tanda istirahat pun berbunyi. Kami mengumpulkan tugas dan pergi ke kantin untuk sarapan. Setelah selesai sarapan di kantin, kami pun membeli jus untuk diminum di bangku taman sekolah.

Di perjalanan menuju taman “auw…” teriakku. Karena ada cowok menabrakku sehingga bajuku menjadi basah terkena tumpahan minuman yang aku beli tadi. “Eh lo punya mata gak sih? lihat nih baju gue jadi basah. “Eh lo aja kali jalan gak lihat-lihat” ucapnya dengan judes. “Kok lo malah marah sama gue, kan lo yang salah, minta maaf nggak lo” ucapku dengan nada marah. Dengan judes dia bilang “lah.. ogah banget gue minta maaf sama lo”. BYUR. Aku mengambil minuman temanku dan menumpahkan minuman tersebut ke baju cowok itu. “Eh lo kok malah…” perkataannya terhenti, karena ada guru piket yang datang, “Susi, Viqri stoooop jangan ribut lagi, kalian berdua ibu hukum untuk hormat di bawah tiang bendera sampai jam istirahat kedua” perintah Ibu Lidia dengan marahnya. “Baik bu” jawabku dan Viqri. Sambil berdiri di bawah tiang bendera “ini semua gara-gara lo sih, jadi dihukum kan”. “Kok gue?, lo tu ngeselin banget pake nyiram baju gue segala” ucap Viqri. Kami berdua hormat di bawah tiang bendera walaupun sinar matahari begitu terik.

30 menit telah berlalu, tapi kami berdua hanya diam saja.
Di lapangan
“Ehm… nama lo Susi ya? Nama gue Viqri” ucapnya. “Iya, nama gue Susi Yumailis panggil aja gue Susi, nama lengkap lo siapa?” ucapku. “Oh nama gue Ahmad Viqri panggil aja gue Viqri”. “Oke” jawabku. Setelah itu kami terdiam kembali, dan tak terasa jam istirahat kedua hanya tinggal 20 menit lagi. “Sebentar lagi siap nih hukumannya Si” ucap Vikri sambil menoleh ke arahku. Aku juga menoleh ke arahnya dan berkata “iya ni Viq” dengan nada lemas. “Eh ya ampun muka lo pucat banget tuh, mendingan lo duduk di tempat teduh dulu gih”. “Ah… gak usah gue ngak kenapa-kenapa kok” jawabku. “Oh ya aku mau minta ma…” GUBRAK!!! Ucapan Viqri terhenti, karena aku pingsan. Viqri langsung menggendongku ke tempat yang teduh

“Si bangun dong, lo kenapa sih?” Vikri menciprati wajahku dengan air untuk bisa membangunkanku. “Ehm… gue gak kenapa-kenapa kok, paling cuma haus dan lapar aja, tadi waktu istirahat aku cuma sarapan lontong” jawabku dengan nada masih sangat lemas. “Ayo kita ke UKS” ajak Viqri. “Gak usah deh, 10 menit lagi kan istirahat” jawabku. Akhirnya kami kembali hormat di bawah tiang bendera. “Thanks ya Viq, lo tadi nolong gue” ucapku kepada Viqri. “Oke” jawab Viqri singkat. “Ehm.. lo gak usah bilang ke siapa-siapa ya tentang ini semua” ucapku. “Iya iya” jawab Viqri dengan nada juteknya.

Kring-kring….
“hai Susi kamu gak kenapa-kenapa kan?” tanya Beb dengan nada cemas. “Gak kok” jawabku singkat. “Oh ya gimana kalau kita makam mie ayam di seberang jalan depan” ajak Beb. “Ya ayo” ucapku. “Nanti aku pulang bareng kamu ya, sekalian mau main ke rumahmu” ucap Beb temanku. “Oke”.

Keesokkan harinya pas jam istirahat, aku sedang duduk di kursi dekat taman sekolah sambil menunggu Beb, tiba-tiba ada suara yang mengejutkanku. “Hai Susi, gimana kabar kamu?” tanya Viqri. “Baik, ngapain kamu di sini?” ucapku. “Aku mau minta maaf soal yang kemarin, dan aku juga mau ngajak kamu ke kantin bareng” ucap Viqri yang rada aneh itu. “Eh mau ngapain ngajakin ke kantin, kamu mau minta aku traktir ya” tanyaku penasaran. “Gak kok, justru aku mau traktir kamu” jawab Viqri. “Oke”.

Sesampainya di kantin kami memesan maanan dan minuman. Lalu kami duduk dengan Vikri, Vikri terlihat begitu salah tingkah dan entah kenapa hatiku jadi deg-degan saat begitu dekat dengan Viqri. Keesokkan harinya di taman sekolah, Viqri mengatakan cintanya kepadaku dan dia memintaku untuk jadi pacarnya. Dan akhirnya aku menerimanya, karena aku suka sama dia sejak aku sering melihatnya duduk di taman sambil makan bakso.

ADVERTISEMENT

Cerpen Karangan: Susi Yumailis
Facebook: susi.yumailis[-at-]facebook.com
Nama: Susi Yumailis
Alamat: Lubuk Jambi, Riau
Mahasiswa Universitas Bung Hatta

Cerpen Cinta Berawal Dari Jam Istirahat merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Perjuangan Cinta Yang Sia Sia

Oleh:
Di sekolah yang mungkin bagi orang lain tidak menarik, yah? bisa dibilang sih jadul dan sangaaaatttt membosankan. Di situlah terlahir persahabatanku dengan lima temanku. Teman yang selalu membuat aku

Cinta Elektronik

Oleh:
Malam ini aku bersumpah untuk jadi orang paling cuek di dunia. Habis makan malam aku langsung masuk kamar dan mengunci pintu, dan segera saja setelah memasang musik teman belajar.

Gak Punya Judul

Oleh:
Toet, toet, breng, breng! Toet, toet, breng, breng!! Suara marching band terdengar membahana di sepanjang jalan raya pahlawan. Anak-anak SMA Masa Depan serentak berhamburan memenuhi pinggir jalan depan sekolah.

Endless Love

Oleh:
Sudah 5 bulan berlalu, kesedihanku belum juga terobati setelah aku putus dari pacarku Sandi dan sudah hampir 5 bulan juga aku tidak pulang ke kampung halamanku di Banten. Nah!

Sahabat Satu Hobi

Oleh:
Pagi itu sedikit mendung, aku berangkat sekolah dengan mengendarai sepeda. Namaku Rina, biasa dipanggil Ririn. Aku seorang siswi SMAN 1 Kandangan. Aku mempunyai 5 orang sahabat, yang tediri 4

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *