Cinta Berujung Maut

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 1 March 2016

Di pagi itu Sam datang bertamu ke rumah Rani, terlihat Rani yang lagi sedang duduk di teras rumahnya bersama kedua orangtuanya. Sam pun menghampiri Rani bersama kedua orangtuanya. Sam mengucapkan salam, lalu ketiganya pun membalasnya.

“Silahkan duduk Nak!” Seru ibunya Rani. Dengan terlihat mengarahkan tangannya pada kursi kosong yang ada di dekat Rani. “Iya Tante,” Ucap Sam. Terlihat membungkukkan punggungnya sambil tersenyum.
Rani dan kedua orangtuanya pun membalas senyuman Sam. Sam dan Rani terlihat asyik berbicara dengan sesekali mereka berdua tertawa, dan kedua orangtuanya Rani pun hanya membiarkan mereka. Tidak lama berselang, Sam terlihat berdiri lalu meminta izin kepada kedua orangtuanya Rani.

“Om dan Tante, aku mau izin ingin mengajak Rani pergi jalan-jalan,” Ucap Sam.
“Mau kemana Nak?” Tanya bapaknya Rani.
“Mau ke kampung sebelah Om, kebetulan di sana sedang ada acara keramaian,” Ucap Sam.
“Oh, hati-hati yah Nak!” Seru bapaknya Rani.
“Iya Om, terima kasih atas pemberian izinnya,” Ucap Sam.
“Iya Nak,” Ucap bapaknya Rani.
“Oh ya Om dan Tante, aku permisi dulu,” Ucap Sam.
“Assalamualaikum,” Sambung Sam. Terlihat keduanya meninggalkan tempat duduknya.
“Waalaikumsalam.” Balas kedua orangnya Rani.

Keduanya pun terlihat berlalu, dengan menuju ke kampung sebelah tempat sebuah acara keramaian yang sedang berlangsung. Hingga tiba waktu sore menghampiri mereka berdua. Akhirnya Sam pun mengantar Rani kembali pulang ke rumahnya. Keesokan harinya di saat pagi, Sam terlihat kembali berkunjung ke rumah Rani atas permintaan Rani. “Kak ke sini, ada yang ingin aku sampaikan!” Seru Rani. Dengan terlihat menggerakkan tangannya. Sam pun menghampiri Rani sambil mengikuti Rani yang melangkah menuju ke dalam kamarnya. Sampailah Sam di dalam kamarnya Rani. Rani yang sedang berdiri di hadapan Sam yang berada di dalam kamarnya, Rani tiba-tiba langsung memeluk erat tubuhnya Sam, lalu berkat.

“Kak aku cinta kamu,” Ucap Rani. Mendengar ucapan Rani tersebut, Sam pun membalas ucapannya Rani.
“Iya Dek, aku juga cinta kamu,” Ucap Sam. Dengan terlihat memeluk pula Rani, dan kemudian mengecup keningnya Rani. “Terima kasih Kak,” Ucap Rani.
“Oh, iya Kak aku mau permisi dulu, mau ke kantin Sam Kak Yanto untuk beli makanan,” Sambung Rani.
“Oh, iya Dek, hati-hati yah di jalan!” Seru Sam.

Sam dan Rani terlihat ke luar dari kamar tersebut menuju ke ruangan teras, dan di halaman rumahnya Rani terlihat Yanto ‘kakaknya Rani’ yang sedang menunggu Rani, dengan terlihat duduk di atas jok motornya. Terlihatlah Yanto dan Rani bergegas menuju ke kantin yang mereka tuju untuk membeli makanan. Tidak lama berselang kepergian Rani bersama Yanto, Sam mendapatkan kabar kalau Rani meninggal dunia dengan melakukan tindakan bunuh diri di kantin tempat dia membeli makanan. Kabar tersebut, Sam ketahui dari ibunya Rani, yang saat itu Sam masih berada di rumahnya Rani.

Menurut keterangan ibunya Rani, “Rani juga pernah melakukan tindakan yang sama, namun saat itu tindakannya digagalkan oleh dirinya.” Keterangan kembali ibunya Rani, “Rani melakukan tindakan tersebut disebabkan karena frustasi akibat merasakan dilema sebab suaminya masih menggantung status perkawinannya, dengan kata lain tidak ingin menceraikan Rani, sedangkan Rani sendiri kembali mencintai dirinya seperti di saat SMA dulu.”

Sam yang telah mendengarkan keterangan tersebut dari ibunya Rani, Sam pun langsung bergegas untuk mencari Yanto ‘kakaknya rani’ untuk dimintainya keterangan atas kejadian tersebut. Sebab diketahuinya bahwa Yantolah orang yang bersama dengan Rani di kantin itu, yang merupakan tempat kejadian perkara (TKP). Namun Sam yang belum sempat menemukan Yanto, tiba-tiba Sam dikejutkan oleh sosok seorang wanita yang saat itu berdiri di sampingnya, dan lalu kemudian wanita itu berkata padanya. “Nak, Bangun Nak!” Seru ibunya Sam. Di saat membangunkan Sam dari tidurnya.

Cerpen Karangan: Juanda Putra
Blog: juandaputra.blogspot.com
Tempat, Tanggal Lahir: Kampuno, 1 Januari 1989.
Cerita di atas diangkat dari sebuah mimpi.

Cerpen Cinta Berujung Maut merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Setetes Tinta (Part 2)

Oleh:
Seperti sepasang kekasih. Alissa menghela nafas berat sambil mengelus dada. Hatinya terasa mulai retak. Alissa menghela nafas lalu berbalik dengan cepat. Ia ingin segera berlari, namun malah menabrak seseorang.

Tukang Fotokopi Bikin Cinta Mati

Oleh:
Bruakkk!!” suara gebrakan meja yang dilakukan Bu Dian menggema hingga ke seisi kelas, Ali yang tertidur karena penjelasan Geografi bu Dian yang ngalor-ngidul langsung terbangun dan ternyata yang tertidur

Boarding Love On (Part 1)

Oleh:
Ini adalah langkah awal bagiku untuk kembali menata dan merancang masa depanku, dan ini adalah saatnya aku untuk menghabiskan masa remajaku dengan berjuta cerita yang akan menjadi memori terindah

Tentang Kita

Oleh:
Telah banyak yang tertulis di atasku. Kata orang aku surat cinta, aku sulaman kata-kata yang bila di baca membuat banyak pipi merona. Tapi sudahlah, biarkan mereka menyebutku apa, bukankah

Biarkan Aku Jatuh Cinta

Oleh:
Nama ku charly, aku bekerja di sebuah toko roti “HIDAYAH” aku tinggal bersama ibu ku, ayah ku telah lama pergi meninggalkan ku, meskipun begitu aku selalu bersyukur Tuhan memberikan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *