Cinta di Dunia Maya

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Pengalaman Pribadi, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 15 June 2015

“Although we have never met… but you were able to make me comfortable… I guess I’m fall in love…” Begitu statusku di fb. Namaku Indah, aku adalah seorang gadis berdarah minang. Aku sekolah di SMA 1 NBA yang terdapat di kota Padang. Aku seorang gadis yang humor dan sedikit bloon. Tapi walau bloon, otakku terkenal jenius dalam pelajaran. Terkecuali mapel Matematika. Ya, secara pelajaran itu sangat jarang diminati oleh kaum pelajar. Hobyku adalah eksis di dunia Maya. Ya, karena cuma itu hiburanku disaat galau mulai bermain di hatiku. Update status setiap saat, itu budayaku. Unggah foto? Aku banget. Mungkin kalau bisa dihitung foto yang udah aku unggah sekitar 1000 lebih kurang lah. Macam seleb aja ye? Tapi aku hanyalah seorang gadis biasa yang tak luput dari kesederhanaan.

Waktu itu aku lagi unggah foto di fb. Semata-mata cuma buat dapat like dari fb mania. Beberapa menit setelah unggah foto, ternyata udah ada 10 like aja. Dikit yach? Tapi masih untung, daripada sepi like. Seperti biasa siapa pun yang like setiap kirimanku di fb, pasti aku like back. Nggak pake insyaallah, nggak pake pending, langsung detik itu juga aku like back tanpa jaminan minta dilike balik. Ya, ini semua aku lakukan sebagai ucapan terimakasih. Aku pun mulai memeriksa para jempolersku. Spontan mataku tersorot pada satu nama. Namanya aduhaii muslim banget. “Ridho Maulana Ihsan” ya itulah namanya. Dengan lihai aku mengintip profilnya. Selang waktu melihat albumnya, aku mengirim pesan padanya untuk sekedar mengirim ucapan terimakasih. Eh, baru aja pesan aku ke send dia udah replay dia jawab “Iya sama-sama. Tu foto asli kan?” Pertanyaannya membuat hatiku panas dingin. Dengan sabar aku membalas. “Ya asli lah, masak cimplakan.” Dia balas “Alah, jangan boong pasti kamu ambil dari google!” “Wah ni bocah ngajak berantem kayaknya” ucapku kesal. Kata-katanya membuat emosiku meledak, bak Gunung Kidul yang meletus. Duaaarrr… Duaaarrr… “Maaf, saya tidak suruh anda untuk percaya. Jika anda tidak yakin dengan foto itu, terserah.” Jawabku penuh emosi. Dia kembali balas “Emang iya kamu ambil di google. Ketik aja cewek cantik, pasti ketemu kamu!!” Walah weleh ni orang pinter ngegombal juga ternyata. Aku nggak boleh ke GR-an dulu. Karena takutnya nanti ni orang ngeles lagi. “Alah, dasar gombal kamu!” Balasku. Dia jawab “Biar gombal, yang penting kamu seneng kan digombalin.” “Alah.. itu mah penyakit cowok pada umumnya…” Balasku sambil tertawa selengeh. “Hahaha, oh iya aku Ridho.. nama kamu siapa?” tanyanya padaku. Waduh ternyata selain aku, masih ada juga penerus penyakit bloonku. “Yaelah, tu kan udah kepampang di atas! Kagak liat ape?” balasku kesal. “Iya kan biar lebih formal.” Balasnya. “Aku indah.” Jawabku. Pembicaraan pun berlanjut.

Satu minggu sudah lamanya kami berkenalan. Meski hanya lewat dunia maya, namun aku merasa nyaman saat chattingan bareng dia. Semua itu karena sifatnya yang humoris dan dewasa dalam berbicara. Saat ini, dia lagi nggak on. Aku merasa sangat kesepian. Nggak tahu kenapa aku begitu sangat merindukannya. Mungkin ini karena sifatnya itu kali ya, makanya aku betah chattingan bareng dia. Malam mulai datang, sudah hampir tiap saat aku on. Tapi wujudnya tak muncul juga. Aku stress benar-benar stress. Nggak tahu kenapa aku resah seharian ini. Rindu itu seakan menghujamku. Hingga akhirnya aku melampiaskan kegalauanku dengan cara mengsms salah seorang sahabatku bernama Diana. Gadis yang sama gilanya denganku, gadis yang dalam hidupnya tak pernah lepas dari kata galau. Namun, sepertinya hari ini dia lagi nggak galau. Karena dia lagi travelling bareng teman-temannya. Oh Tuhaan… kepada siapa hendak kuluapkan galau ini. Sepertinya aku terjangkit virus galau tingkat Provinsi. Tak tahu mengapa aku begitu sangat merindukannya. Padahal kami belum pernah sekali pun bertemu. Tapi seakan aku telah mengenalnya lebih lama. Rindu ini seakan tak tertahankan lagi, hingga mampu menguras air mataku. Akhirnya lelap jugalah yang mampu menghilangkan rasa sedihku.

Sehari setelah itu. Aku kembali on dan berharap dia juga on. Namun, sepertinya dia belum hadir juga. Mukaku berubah menjadi kusam, bagaikan Sule lagi nangis. Tiba-tiba seseorang mengirim pesan di inboxku. Ketika ku buka ternyata itu dia. Aku happy banget. Seakan-akan dunia ikut bahagia melihatku, dan seakan mentari berkata. “Lagi bahagia ni yee.” Aku membalas pesannya dengan senyuman dan mencoba menanyakan kemana saja dia kemarin. Dia pun menjawab bahwa dia ingin tenang seharian. Hatiku cenat cenut ketika dia nanya apa aku kangen sama dia atau nggak. Demi menjaga citraku sebagai perempuan ya aku bilang nggak. Tapi hal itu malah tak membuatnya marah dan kecewa. Ia malah berkata bahwa ia sangat merindukanku dan selalu memikirkanku. Aku lagi apa ya? Aku kangen dia apa nggak ya? Begitu katanya. Oh.. aku bahagia tak terkira mendengar pernyataan itu darinya. Seakan ingin meneriaki langit. Namun, kuulur kembali keinginanku kan malu triak-triak di luar. Bahkan yang lebih membahagiakanku, dia memasang fotoku di profil fbnya. “Wahh sudah kito…” ucapku dengan logat padang.

Sebulan sudah kami berkenalan. Masih berhubungan lewat dunia maya. Nggak tahu kenapa dia sama sekali nggak pernah berusaha buat minta nomor handponku. Inilah yang membuatku penasaran dengannya dan ingin mengenalnya lebih dalam lagi. Pernah dulu ia mengadakan sebuah permainan untukku. Mungkin dengan cara inilah dia berusaha untuk mendapatkan nomorku. Yaitu dengan cara menyuruhku membuat sebuah status dan menandainya bersamanya. Jika aku mau, aku akan dibelikan pulsa. Aku tahu ini adalah trik dia buat dapatin nomor aku. Ya spontan aku bilang nggak mau. Aku mau lihat seberapa besar nyalinya, dan seberapa lama ia bertahan berkomunikasi di dunia maya seperti ini. Hingga pada akhirnya ia lelah sendiri dan meminta nomorku dengan sendirinya. Aku bahagia, sangat bahagia. Aku jejangkrikan kesana kemari kek nenek lampir kesentrum listrik. Tampak di balik pintu kamarku seseorang tengah menatap tingkah anehku. Siapa lagi kalau bukan abangku bang Rudi. Ia berkata “Kenapa lu?” tanyanya sambil menatapku aneh. “Mau tau aja lu!” jawabku cuek sambil melanjutkan aksi gilaku.

Dua bulan sudah kami berkenalan. Benih cinta itu mulai tumbuh di hatiku. Aku nggak tahu apa dia juga merasakan hal yang sama atau malah sebaliknya. Namun ternyata ia memiliki rasa yang sama denganku. Ia mengungkapkan semua perasaannya padaku melalui telepon dan berkata bahwa ia mencintaiku. Oh.. lepas sudah masa lajangku saat ini. Ia memintaku untuk menjadi pendamping hidupnya. Spontan aku menjawabnya “Aku juga memiliki rasa yang sama sepertimu.” Akhirnya kami pun resmi jadian. Meski pun kami belum pernah bertemu. Namun, hati ini telah berkata satu kata bermakna dalam yaitu CINTA.

Cerpen Karangan: Indah Laras
Facebook: Indah Laras

Cerpen Cinta di Dunia Maya merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Some

Oleh:
Malam semakin larut. Suara kendaraan bermotor kian berkurang di jalan. Lorong-lorong mulai sepi mengikuti aturan waktu yang meminta. Beberapa kamar terisi sunyi, sedang yang lain beriring bunyi tetes dan

Kenapa Harus Kamu? (Part 2)

Oleh:
Kami pun sama-sama memacu kendaraan kami masing-masing. Aku yang merasa agak canggung, entah kenapa kami jadi membisu kembali. Aku pun memulai pembicaraan dikala itu, dengan kendaraan bergandengan. “maaf ya

Aku Kau dan Hujan itu

Oleh:
Kala itu aku dan kamu memang sudah menjadi mantan kekasih. Tapi rasa sayangku ini belum hilang sepenuhnya, Entah mengapa aku belum bisa menerima laki laki lain untuk menjaga hatiku

True Love (Part 1)

Oleh:
Cuaca pagi yang cerah menghiasi taman sekolah SMK itu, terlihat seorang gadis yang tengah membaca buku di Taman sekolah. Gadis itu bernama Rere, tidak jauh dari tempat Rere membaca

Memori Bersama IPA 1 Smansa Mamuju

Oleh:
Entah mengapa malam ini aku memikirkan sesuatu. Entah mengapa malam ini teringat Sesuatu. Entah mengapa malam ini hanya ada aku. Entah mengapa malam ini aku ingin menulis sesuatu. Kehidupan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “Cinta di Dunia Maya”

  1. Amin says:

    Bagus cerpennya..
    Memang nyata ada yang kejadian seperti itu ..
    🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *