Cinta Tak Terduga

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 28 June 2017

Gemerlap bintang di langit malam menghantarkan lamunan akan kegelisahan hati yang tak pernah bisa padam, hembusan angin malam pun seakan menyusup membelai qalbu menceritakan pada sang bulan akan kegundahan hati yang membuat mata tak bisa terpejam.
Hamparan pohon terlihat seperti kelebat bayangan hitam yang membentuk dinding ketidak pastian.
Berteman gitar, sebatang rok*k dan secangkir kopi kunikmati kegundahan hati malam ini, mengapa tidak?
Yah kalimat itu yang sering muncul di pikiran

Kenapa tidak? Aku bisa memilikinya
Kenapa tidak? Kalo aku belum pernah mencoba
Kenapa tidak? Jika itu sumber kebahagiaanku
Dan kenapa tidak? Jika itu bisa membangkitkan semangat hidupku.
Memang jika hanya bisa memendam perasaan tak akan pernah bisa menikmati hidup, apa aku terlalu takut? Pengecut? Hhhhhhh entah apa lagi yang bisa aku lakukan selain memendam.
Memilikinya? Hahahaa hanya sebatas dalam mimpiku, antara aku dan dirinya terdapat banyak perbedaan bagai bumi dan langit, disamping itu banyak juga yang mengharapkan cintanya yang jauh lebih segalanya dibandingkan aku.

Aku hanya orang biasa, dari segi materi? Aku hanya orang sederhana, boro boro punya mobil mewah, pergi kuliah aja jalan kaki secara kampus dekat kost kostan hehehee.
Bagiku melihatmu tersenyum meski dari jarak jauh pun sudah merupakan suatu anugerah, yah senyummu, tawamu, suaramu, sikapmu, sifatmu, semua yang ada pada dirimu…
Apa aku mengagumimu? Entahlah yang jelas disaat melihatmu bahkan walau itu cuma sebatas bayanganmu dalam anganku sudah membuatku tersenyum bahagia…

Winda anggraeni yah sebuah nama yang selama 2 tahun ini selalu mengganggu tidur malamku, yang selalu membuatku merasa terombang ambing dalam ombak kegundahan hati, jangankan dekat bahkan mengenalku pun dia belum tentu mau, sampai 2 hari yang lalu semua berubah membuatku semakin parah.
Yah 2 hari yang lalu

Flash back.
Seperti biasa aku selalu datang awal agar bisa melihatnya datang berjalan masuk ke kampus dari pintu gerbang, memperhatikan setiap langkahnya, senyum indah dibalik kerudungnya dari balik jendela kampus tingkat 2, hhhhhhh
Entah mengapa saat dia tepat lewat di bawahku teman kampus juga 1 kostku sekaligus sahabatku sahdi mengagetkanku yang sontak membuat topi di kepalaku terjun bebas jatuh tepat di atas kepalanya, dia mendongak dan aku menunduk, saat mata kami beradu dia tersenyum dan aku pun tersenyum namun beda arti, yah senyuman patah mengandung seribu ketakutan, takut kalau dia marah…
Sampai sekarang pun aku tak pernah mendengar berita tentang topi juga tentang dirinya yang pastinya membuat separuh napasku terasa hilang entah ke mana…

Kembali kewaktu sekarang
“Wan jangan terus kamu pendam perasaanmu itu” sapa sahdi membuyarkan lamunan berkepanjanganku
“Eh sahdi, yah mo gimana lagi di? Aku merasa terlalu rendah tuk menggapai tingginya tahta sang rembulan” jawabku tanpa sadar sok puitis
“Setidaknya kan kamu harus mencoba dulu wan dari pada seperti ini setiap saat hanya perasaan tak menentu yang kamu rasakan” nasihat sahdi
“Apa aku pantas buat dia? Sering kucoba menguatkan tekad di tapi setiap kali juga pertanyaan itu muncul dan mengubur semua tekad yang susah payah aku kumpulkan di” balasku
“Kalo boleh jujur di aku punya felling kalo winda juga suka sama kamu wan” tambah sahdi
“Haaaahhhh?? Kamu mabok di?” balasku tak percaya kalimat yang baru saja sahdi ucapkan “Kamu kalo ngomong pake bismillah dulu lah di” tambahku
“Bukan asal ngomong aku wan, sintia juga punya fikiran yang sama sepertiku” katanya
Yah sintia pacar sahdi sekaligus sahabat winda
“Kalian terlalu memikirkanku sob, thanks berat, kuhargai usaha kalian, kalian memang sahabat sejatiku, tapi untuk urusan ini maafkan aku tak bisa memenuhi ingin kalian” balasku sambil menjabat tangan sahdi.

Tiba tiba pintu kost kostan kami terbuka…
“Kami berfikiran seperti itu karena kami tau wan kebenarannya” suara sintia menjawab perkataanku
Aku sempat syok mengetahui kalau sintia datang tidak sendirian tapi berdua bersama seseorang yang sedang kami bicarakan, yah winda, sambil tersenyum dan terlihat jelas kilatan air di sudut matanya yang terpantul sinar lampu di ruang tamu kami.

“Win…Winda… Ka kamu ngapain ke sini?” tanyaku tergagap
“Kami ke sini mau ngembaliin topi kamu” sintia yang menjawab
Sedangkan winda tanpa suara dia maju dan langsung memelukku, sempat kulihat air matanya jatuh, aku hanya termangu terpaku dan bingung, apa yang harus aku lakukan?
“Selama 2 tahun ini juga wan aku mencintamu” jawabnya
Hanya doa dalam hati yang bisa aku panjatkan “Ya allah jika ini sebuah mimpi jangan pernah bangunkan aku”

Selesai

Cerpen Karangan: Syam Firdauz
Facebook: facebook.com/profile.php?id=100013852028691
aku hanya sebatang pena yang menari menodai putihnya kertas 😀

ADVERTISEMENT

Cerpen Cinta Tak Terduga merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Panggil Aku Chubby

Oleh:
Tepat pukul 06.59 aku tiba di sekolah. Aku memutuskan untuk berlari agar cepat sampai di gerbang sekolah karena takut pintu gerbang akan ditutup. Saking bersemangatnya aku tak mempedulikan keadaan

Keep Black Skin

Oleh:
Siang semakin terang, matahari pun semakin bersemangat memamerkan cahayanya. Semua manusia yang berada di daerah tropis pun akan bertingkah sebagai cacing kepanasan. Terkhususnya anak sekolah. Cuaca panas, perut yang

Cinta Jarak Jauh

Oleh:
Aku melangkahkan kakiku ke ruang makan. Seperti biasanya setelah selesai mandi kami harus berkumpul di ruang makan untuk sarapan. Aku terdiri dari dua orang, aku -Raina- dan kakak laki-lakiku

Aku Sudah Cinta Dia (Part 2)

Oleh:
Aku tidak tinggal diam, aku berusaha melawan agar tasku tidak lepas dariku. Namun ternyata aku tidak bisa mempertahankan tasku, temannya yang di belakangku membantunya dengan mengelitikku di bagian pinggang

Persimpangan

Oleh:
Persimpangan itu terdengar seperti “banyak jalan yang harus kau pilih dengan tepat”. Sekali kau berbelok ke arah yang salah, susah untuk kembali lagi. Hal seperti itu yang aku alami

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *