Dia Adik kelas Ku

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Remaja
Lolos moderasi pada: 12 January 2016

Nama aku Jani. Ini ceritaku ini luapan kebahagiaanku memilikinya. Dia muda tangguh berwibawa walaupun dua tingkat di bawahku, ya dia adik kelasku dan aku kakak kelasnya. Namanya Muhammad Rizal Fadilah biasa dipanggil Zali sama teman-temannya. Walaupun kisah cinta kita masih seumur jagung tapi perlu kalian tau kenangan kami terlalu banyak untuk umur pacaran yang baru seumur jagung ini.

Sebelum kami menjalin kasih sebelumnya kami melewati lamanya pdkt, masanya baper tanpa status duhh gak enak banget deh pokoknya. Sebelum dia mendekatiku lebih jauh dia mengaku belum punya kekasih setelah aku mengenalnya lebih jauh semua kebusukannya terbongkar ternyata selama ini dia sudah memiliki kekasih. Jujur sakit mengetahui semua sendiri bukan tahu dari orang yang bersangkutan tapi apa boleh buat ini sudah jalannya.

Setelah aku tahu faktanya aku perlahan berusaha menjauh, bukan karena rasa ini hilang. Bukan hanya saja aku tak mau mengganggu hubungannya aku tidak mau disebut perempuan perebut. Aku wanita. Aku tahu rasa sakitnya terkhianati. Dalam usahaku menjauh darinya, dia pun terus mengikutiku terus berusaha mencuri kembali hatiku. Di sekolah dia coba mendekatiku.

“Jannnn, tunggu duluu jangan terus menghindar begini, gue bisa jelasin semuanya” katanya.
“Jelasin apa? Udah jelas semuanya.” kataku.
“gue cinta Jannn sama lo.” dengan nada sedikit kesal dia teriak ke arahku.
“Cinta? Lo cinta gue dan lo juga cinta dia? Gitu? Lucu ya lo zal.” kataku dengan nada sinis.

Aku beranjak pergi ke arah tangga dan naik ke atas. Kelasku ada di lantai 3 sebelah kanan. Semenjak kejadian dulu dengan masa laluku aku trauma untuk kembali membuka hati ditambah sekarang Zali dateng dengan awal yang buruk. Ku pikir tak akan ada lagi kedekatanku dengan Zali ku pikir sudah selesai semua semenjak kejadian dia menghampiriku itu. Ternyata dugaanku salah dia makin keras berusaha mendapatkan hatiku lagi.

Tak terasa bel pulang pun berbunyi sekaligus handphone-ku berdering ada telepon darinya, ya Zali dia meneleponku? Untuk apa? Aku enggan mengangkat telepon darinya hp terus berdering kali ini ada sms masuk. Lagi-lagi dari dia dengan isi. “jann turun gue mau ngomong.”
“ngomong apa? gue gak bisa gue banyak urusan” balasku.
“tolong turun kasih gue waktu buat jelasin semua ya”
“oke sebentar aja ya. wait.” balasku lalu bergegas turun ke bawah.

Sampai di bawah dia menarik tanganku, aku berusaha melepaskan tarikannya sambil bilang.
“mau ngomong apa? Cepet” tanyaku.
“gu..gu..gue sayang jan gue cinta sama lo bukan Aul, gue jadian sama dia karena dijodohin anak-anak. Gue pikir dia cewek baik baik ternyata gak, pas gue ketemu lo gue nemu sosok yang gue cari, ada di diri lo jadi tolong jangan jauhin gue jann” katanya sambil menatap dalam ke arahku.

“terus kenapa masih sama dia kalau lo cinta gue?” Kataku.
“dia udah gue putusin semalem” katanya.
“Segampang itu lu putusin dia? Apa nanti gue juga diperlakukan yang sama kayak lo seenaknya perlakuin dia?” kataku.
“Lo beda jann, lo unik gue cinta sama lo. Will you be mine?” Katanya sambil meraih tangan gue.

Oh, god. Untuk pertama kalinya setelah jomblo bertahun-tahun ditembak langsung begini di dalem sekolah dilihatin perpuluh puluh mata. Gue cuma bisa senyum yang berarti menandakan gue mau jadi pacar dia. Waktu berjalan semakin hari kita semakin romantis, dia selalu penuh dengan kejutan. Dia adik kelas yang masih sampai saat ini mencuri hatiku. Dia adik kelas yang tidak sengaja ku kenal karena papasan di kantin sekarang jadi belahan jiwaku.

Cerpen Karangan: Dwinda Rizky Anjani
Facebook: Dwinda Rizky Anjani

ADVERTISEMENT

Cerpen Dia Adik kelas Ku merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Serpihan Hati

Oleh:
Di sudut pintu ruangan dokter itu terlihat seorang gadis yang membungkukkan kepalanya sambil menangis, sosok mungil itu membuatku ingin menghampirinya dan sekedar memberikan sapu tangan yang aku genggam saat

Embun di Hati Arya

Oleh:
Siapa yang tidak mengenal “Arya” cowok ganteng, pintar, tajir, baik plus tenar pula. Perfect! Nggak ada satu cewekpun yang tidak tertarik bila melihatnya, terlebih jika mengenalnya, dijamin bakalan klepek-klepek

Emil

Oleh:
“Los, Carlos!” Remaja mediterania itu menolehkan kepala, mendapati sobatnya berjalan terburu-buru menghampirinya, “Ada apa, Wil?” “Bantu aku nembak adik kelas, Los,” jawaban yang amat polos diberikan. Carlos menepuk dahi

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *