Dia Dan Mimpi
Cerpen Karangan: Wiwin Anjelini MungkurKategori: Cerpen Cinta, Cerpen Sedih
Lolos moderasi pada: 16 January 2016
“Hei kamu ngelanjut SMA mana? Kuliah?”
Tiba-tiba kamu menanyakan itu padaku. Dengan semangat aku langsung menjawab dengan menyebutkan SMA dan Universitas terbaik dunia. “jangan kebanyakan mimpi, itu yang kamu sebut, bukan sekolah sembarangan! Dan ingat mimpi ketinggian, jatuhnya sakit loh.”
“siapa yang mimpi? Aku akan berusaha sekuat mungkin untuk masuk ke sekolah itu.”
“Aku itu ngasih tahu ke kamu, jangan berharap hal yang tak mungkin, setiap orang itu punya batasan sebesar apa ia boleh bermimpi, kita ini hanya orang biasa, enggak punya ilmu sebanyak mereka-mereka.”
“Ihh kamu apaan sih. Bukannya ngaminin ehh malah buat down.”
Aku pun langsung meninggalkannya karena kesal padanya dan tak menghiraukannya yang memanggil-manggilku.
Tamat SMP.
Kini ku berada di tempat yang benar-benar tidak pernah terpikirkan olehku sebelumnya. Dan dia berada di tempat yang sangat sulit untuk ku jangkau. Dan aku baru menyadari arti dari kata-katanya. Kita tidak boleh terlalu berharap pada mimpi-mimpi yang jelas tidak akan terwujud bagaimana pun caranya untuk meraihnya. Kita harus menyadari posisi kita. Dia saja yang sudah sempurna tidak mau memimpikan hal-hal itu.
Semua mimpiku sirna. Dia yang ku cintai selama lebih tiga tahun ini, telah pergi. Sekarang ia berada di tempatnya yang seharusnya. Dan ini semakin menyadarkanku tidak boleh bermimpi terlalu tinggi. Mimpiku untuk bersamanya tak terwujud. Dia yang biasanya selalu menggenggam tanganku di saatku ketakutan, dia yang selalu memberi kenyamanan, dia yang selalu membuatku tersenyum, dia yang selalu mencemaskanku, dia yang selalu menyemangatiku, dia yang mengajarkanku untuk bersikap dewasa. Kini telah pergi. Karena dia hanyalah sebagian mimpiku yang tak dapat ku raih, dia terlalu sempurna untukku miliki.
Dan bahkan Tuhan sudah sangat baik, karena telah mewujudkan mimpiku walaupun hanya sepenggal saja. Walaupun yang aku inginkan adalah berada di sisinya sampai akhir hidupku. Tapi itu sudah cukup. Pernah mengenalnya saja sudah sangat membahagiakan. Aku tak boleh menjadi orang yang serakah. Serakah untuk menggapai mimpiku untuk memilikimu. Dan kamu! Semua yang kamu katakan memang benar. Terlalu sakit karena tidak dapat meraih mimpi yang terlalu tinggi.
Aku memang yang bodoh tidak mempercayai perkataanmu dan bahkan aku marah saat kamu mengatakannya waktu itu. Dan mulai sekarang aku tak akan bermimpi terlalu tinggi, karena ketika jatuh kamu sudah tak ada lagi untuk melindungiku. Walaupun begitu aku tetap mencintaimu dulu, kini, dan selamanya.
Cerpen Karangan: Wiwin Anjelini Mungkur
Facebook: Wiwin Anjelini Mungkur
Hemm aku Wiwin Anjelini Mungkur. Penulis amatir, jadi mungkin ceritaku sulit untuk dipahami. Aku berharap aku akan menjadi penulis profesional.
Cerpen Dia Dan Mimpi merupakan cerita pendek karangan Wiwin Anjelini Mungkur, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
The Truth
Oleh: Eti KomalasariAlmira masih terpaku. Keramaian terhenti saat hujan menerjang dengan deras. Dia memejamkan mata, tidak peduli akan dirinya yang sudah basah kuyup. Gadis ini tidak merasa dingin, bahkan terlihat begitu
Gadis di Tebing Dekat Pantai
Oleh: Ryan RizqullahSuatu hari, aku dan keluargaku pindah ke rumah baru. Rumah itu berada di dekat pantai yang indah. Kami memerlukan waktu 3 jam untuk sampai di sana. Saat aku tiba,
Cinta Mustahil Di Dua Alam Berbeda (Part 2)
Oleh: Albert ImmanuelTiba-tiba, aku mulai terhanyut lagi dalam pikiran masa laluku. Aku melihat seorang Gadis yang marah dan menamparku di sebuah dermaga pantai. Gadis itu menangis, berlari, dan menggandeng tangan seorang
Senja Kelabu
Oleh: FikaLivAku 22 tahun. Dan gadis itu 20 tahun. Gadis itu akan berdiri di pinggir jembatan Sungai Gamping tepat pada pukul lima sore. Kedua tangannya mencengkram erat pembatas jalan, seolah-olah
Selesai
Oleh: Jaseema JaneDi kota ini adalah awal langkah terberat di hidupku, menopang beban dari kerasnya kota metropolitan dan ketidakadilan sang pencipta dimana aku berusaha sekuat tenaga menjadi seorang kakak sekaligus orangtua
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply