Dilema Hati Seorang Perempuan

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Galau
Lolos moderasi pada: 27 January 2017

Entahlah sudah berapa lama aku termenung di sudut kamarku, akau masih tak habis pikir mengapa semua ini terjadi, sejak pertemuan denganmu seminggu yang lalu membuat aku semakin gundah gulana, kamu begitu tampan, begitu gagah dan begitu baik, tak semua orang bisa mendekatimu walau hanya untuk sekedar jadi sahabat, tapi aku sebagian kecil dari orang-orang yang selalu mengejarmu mendapat anugerah sebesar ini, ada kalanya kadang aku tak bisa berkata-kata kalau bertemu kamu, aku masih ingat, jauh sebelum aku mengenal kamu, kamu adalah lelaki yang selalu menjadi idamanku, dan sering kali aku bermimpi bertemu dan bercakap-cakap dengan dirimu, entahlah apakah ini hanya kebetulan atau memang kita ditakdirkan untuk bersatu, aku juga tak tahu.

Perkenalan kita berawal di sebuah bukit namanya bukit pegassingan yang berada di sembalun pulau lombok, saat ini ada acara outbond yang diselenggarakan oleh komunitas anak-anak pecinta alam, di sanalah aku pertama kali bertemu denganmu walau di dalam mimpi kita sering kali bertemu walau sebelumya kita tidak pernah saling kenal. Hawa yang sejuk dan dingin di daerah sembalun membuat aku kedinginan, aku duduk di dekat tenda dan sedang membuat api unggun malam itu, kebetulan saat itu ada acara perkenalan semua anggota outbond dan aku duduk berdekatan dengan dia malam itu, dia mulai membuka percakapan lebih dahulu, “hai apa kabar, aku akbar dan nama kamu siapa?”, “oh baik kak, namaku dira, gimana khabrnya kakak juga”, “aku baik” jawabnya “dan ngomong-ngomong kamu sekolah dimana”, “aku sekolah di SMAN 1 selong kak, kalau kakak sekolah dimana?”, “aku sekolah di SMAN 1 mataram” katanya, “kamu ngambil jurusan apa dik?”, “aku ambil jurusan IPA (sains) kak, kalau kakak jurusan apa?”, “jurusan IPA juga kelas XII sekarang kalo adik kelas berapa”, “adik baru masuk SMA kak, kelas X”. Itulah awal perkenalanku dengan kak Akbar, selama seminggu kita disana dan banyak acara yang kita ikuti dan kebetulan selalu dalam satu tim yang sama membuat aku semakin dekat dengan dia.

Pada malam terakhir di perkemahan dan di atas bukit peggasingan, akbar mengutarakan isi hatinya, dia mengatakan ingin selalu menjadi sahabat sekaligus pacar, aku kaget sekali walau jujur aku memang mengidolakannya, tapi kenapa sebersit keraguan muncul tiba-tiba dalam hatiku, “maaf kak, malam ini aku tidak bisa menjawabnya, aku masih belum bisa secepat itu kak, aku juga maasih kecil belum pernah merasakan yang namanya cinta, aku mohon sama kakak untuk mengerti posisi dan kondisiku”, itu yang aku katakan pada kak akbar, kak akbar hanya diam tidak berkata apa-apa. Aku tidak tahu apa dia marah, benci atau entah apa yang ada dalam pikirannya, sejujurnya aku ingin menjadi kekasihnya, tapi di lain pihak hati ini memberontak, jangan… jangan… kamu belum mengenal dia, itulah kata hatiku.

Akhirnya kami pun selesai dengan acara outbond di bukit peggasingan sembalun, pada waktu kami berpisah akbar bilang, “aku tetap menunggu jawabanmu, walau aku tahu saat ini kamu masih meragukanku, tapi percayalah saat ini aku tidak punya kekasih, dulu memang pernah aku dekat sama seseorang tapi kita sudah putus, kapanpun aku tunggu jawabanmu”. Itulah percakapan terakhirku dengannya, dan aku juga tidak tahu nomor handphonenya, aku hanya tahu dia punya FB nama akunnya AKBAR MAULANA FASYA, sejak saat itu aku tidak pernah bertemu dengannya, walau aku pernah minta pertemanan, tapi sampai saat ini belum ada konfirmasi dari dia.

Akhirnya aku juga disibukkan oleh aktifitasku sehari-hari di sekolah dan aku juga aktif di kegiatan OSIS, di OSIS juga aku ketemu dengan kakak kelasku namanya Olin, dia juga sangat baik dan penuh perhatian padaku, sampai suatu malam ada SMS masuk, “maaf dira, aku olin, jujur aku tidak pernah bisa nyenyak tidur, konsentrasi belajarku juga buyar, karena wajahmu selalu terbayang, malam ini aku ingin mengungkapkan bahwa aku tulus mencintaimu dan ingin menyayangimu dengan sepenuh hati”, aku semakin bingung di sisi lain aku ingin menjadi kekasih akbar tapi sampai sekarang aku tidak ada kontak dengannya, di satu sisi ada olin yang begitu tulus ingin menyayangiku, aku jadi bingung, akhirnya aku ambil air wudhu dan sholat malam mohon petunjuk-Nya yang terbaik buat aku dan semuanya, entahlah hanya waktu yang akan bisa menjawabnya tapi hatiku sudah tenang, apapun yang terjadi terjadilah dan aku tidak akan menyakiti siapa-siapa, besok aku akan menemui olin dan menceritakan semuanya, dan semoga akbar juga ada kabarnya sehingga aku bisa menentukan pilihan…

Cerpen Karangan: Muhamad Jamaludin
Facebook: Muhamad Jamaludin

Cerpen Dilema Hati Seorang Perempuan merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Saat Bidadari Juga Ingin Dicintai

Oleh:
Hujan malam ini begitu deras mengguyur ibukota Jalanan dibasahi remang cahaya lampu taman menerpa Dingin dan sunyi hanya suara deras bercampur gejolak sang malam Cahaya hitam putih redup padam

Absolute Love

Oleh:
Pagi ini adalah pagi yang cerah ketika mentari pagi memancarkan sinarnya untuk menghangatkan para pribumi. Udara sejuk dan embun-embun pagi membuat suasana pagi ini semakin terasa menyegarkan. Seperti biasa

Rumah Terakhir

Oleh:
Pagi itu, saat rintik hujan yang samar-samar jatuh ke tanah, manusia dengan senyum manis itu kembali datang ke sebuah rumah yang sudah lama ia tak kunjungi. kembali, dengan wajah

Cinta Tak Semanis Lolipop

Oleh:
“Hei kenapa nangis?” Tanya seorang bocah laki-laki kelas 5 SD berkulit putih dan berparas ganteng. “Aku jatuh dari sepeda ini dan kayanya kaki aku terkilir, sakit banget. Hiks” Jawab

Gara-gara Voli Turun ke Hati

Oleh:
Namaku Vila Lestari, saat ini usiaku 15 tahun. Aku duduk di bangku kelas satu SMA. Susan adalah sahabatku yang baru aku kenal ketika masuk SMA dan sekelas denganku. Susan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *