Gak Abis Fikri
Cerpen Karangan: Aqil AziziKategori: Cerpen Cinta, Cerpen Remaja, Cerpen Rindu
Lolos moderasi pada: 27 August 2023
“Hayo, lagi melamun ya?”
Suara Sasha membuyarkan lamunan Diah yang kini sedang merasa galau. Jam istirahat yang seharusnya Diah gunakan untuk pergi ke kantin atau sekedar melepas penat setelah beberapa jam yang lalu bergelut dengan pelajaran Matematika yang cukup membuat ruwet pikiran hanya dihabiskan oleh Diah dengan hanya duduk melamun di kursinya. Ada sesuatu yang dipikirkan olehnya. Dan Sasha bisa menebak apa yang menjadi bahan lamunan Diah.
“Udah deh, gak usah dipikirkan lagi. Lagian kan kak Fikri sudah gak ada di sekolah ini lagi. Dia udah lulus.”
“Ihh.. Sok tau deh. Siapa juga yang lagi mikirin Fikri yang sok ganteng itu!”, sangkal Diah terhadap perkataan Sasha.
“Loh, bukannya kamu sendiri yang pernah bilang kalau kak Fikri itu emang ganteng? Gak abis Fikri nih anak. Hahaha..”, ledek Sasha sambil menertawakan sahabatnya itu.
“Gak abis pikirr, Sha.. Bukan Gak abis Fikri. Ngaco ih.”, ujar Diah meluruskan.
“Iyaa.. Iyaa, gak abis Fikri. Eh, salah. gak abis pikir. Hehehe..”, timpal Sasha lagi-lagi dengan nada mengejek.
“Tuh kan. Jangan mulai lagi deh, Sha.”, jawab Diah kesal.
“Iya, iya. Maaf deh. Eh, Di. Aku tuh salut deh sama kamu.”, kata Sasha memulai perbincangan sekali lagi.
“Salut kenapa?”, tanya Diah penasaran.
“Iya, salut aja. Gimana ya? Kak Fikri kan udah lulus beberapa bulan yang lalu, tapi kamu kok masih menaruh perhatian ke sosoknya yang sudah menghilang itu? Kali ini aku serius tanya loh, Di.”
Obrolan yang dilakukan kedua sahabat itu sudah mulai menjurus kepada pembahasan yang cukup berat. Dan saat ditanya seperti itu, Diah tak tahu harus menjawab apa. Diah mengakui bahwa sosok Fikri yang sudah tak lagi berada di sekolahnya masih saja melekat kuat di ingatannya. Wajahnya masih saja seringkali muncul. Bahkan seringkali menjadi buah tidur. Hal itu menjadikan Diah merasakan satu perasaan yang sulit untuk diungkapkan: rindu.
Seingat Diah, sosok Fikri adalah sosok lelaki pertama yang menarik perhatiannya. Tentunya setelah sosok sang Ayah. Diah tidak tahu apa yang menjadi daya tariknya selain parasnya yang memang cukup ganteng. Sejak kemunculan perasaan tersebut, Diah selalu berusaha mencuri-curi informasi yang berkaitan dengan Fikri, apapun itu. Kumpulan informasi berkaitan dengan Fikri diperoleh dari berbagai sumber. Sebagai contoh tentang hal-hal yang disukai oleh Fikri, maka Diah pun berusaha untuk menyukainya juga walaupun harus dengan terpaksa. Perubahan yang terjadi pada diri Diah membuat heran Sasha. Bahkan Sasha beranggapan bahwa kalau seseorang sudah terserang virus merah jambu maka virus itu akan mengubah orang tersebut. Seperti Diah, sahabatnya.
Seperti sekarang ini, Sasha mempertanyakan tentang perasaan Diah yang masih saja lekat terhadap sosok Fikri yang sudah tak lagi berada di sekolahnya tersebut. Bukan kemarin sore, namun sudah berbulan-bulan yang lalu Fikri telah meninggalkan sekolahnya sebab kelulusan dirinya dari jenjang pendidikan yang telah dia selesaikan.
“Entahlah, Sha. Aku juga bingung. Apakah seperti ini rasanya cinta?”, jawab Diah yang juga sedang kebingungan dalam menafsirkan perasaannya saat ini.
“Gak bisa melupakannya?”, tanya Sasha lagi. Diah hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban atas pertanyaan Sasha barusan.
“Perasaan ini bertahan hingga saat ini, Sha. Aku rindu.”, ujar Diah. Sasha melihat ada air mata yang mulai tergenang di ujung mata Diah. Seketika Diah langsung menyeka matanya. Sasha tersenyum sambil memegang tangan sahabatnya itu.
“Gak papa, Di. Itu sudah jadi takdirmu untuk menyukai Fikri. Simpan baik-baik perasaan tersebut.”, hibur Sasha.
Diah hanya membalasi ucapan Sasha dengan seyuman. Sepertinya Diah sepakat dengan ucapan sahabatnya tersebut. Memang, adakalanya Sasha bisa menjadi sosok yang bijak namun seringkali Sasha justru membuat Diah jengkel. Meskipun begitu, keduanya tetap bersahabat.
“Yuk, kita pergi ke kantin. Aku traktir deh. Buruan, waktu istirahat sebentar lagi akan habis.”, ajak Sasha kepada Diah.
“Yuk. Beneran ya aku ditraktir? Jangan bohong.”, timpal Diah.
“Idih, siapa juga yang bohong?! Bener, aku yang traktir. Yuk lah.”
Akhirnya kedua sahabat itu beranjak dari kursinya kemudian berjalan beriring menuju ke kantin untuk menghabiskan sisa waktu istirahatnya. Dan barangkali itu cara Sasha untuk menghibur Diah agar melengahkan pikirannya sejenak dari memikirkan Fikri.
Rasa cinta memang terkadang membuat seseorang gak abis Fikri, eh.. gak abis pikir.
Cerpen Karangan: Aqil Azizi
Cerpen Gak Abis Fikri merupakan cerita pendek karangan Aqil Azizi, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Uji Nyali di Malam Jumat
Oleh: Ardi Setiawan JordiNamaku jodi, aku berumur 13 tahun dan aku sudah sampai di kelas 2 smp. Kata orang-orang di jam 12 sampai jam 3 pagi adalah jam yang mengerikan. Tetapi aku
Cinta Datang Terlambat
Oleh: Neza AyuPagi yang cerah, burung bersaut sautan seperti saling memberi isyarat namun pagi ini tidak secerah hatiku, aku masih saja meringkuk diatas kasurnya padahal mama sudah mengetuk ngetuk pintu kamar.
Aku Putri Aurella
Oleh: Fitri Saputri“Morning, Putri” Oh sialnya dia lagi yang nongol dengan memanggilku seperti itu. Awalnya aku ingin menghindarinya sebab ia memperolokku dengan memanggilku ‘Putri’. Tidak ada salahnya memang, sebab semua orang
Siti Oh Siti
Oleh: CillawibowoSetelah mengantarkan majikannya, Bu Puspita, ke sebuah pusat perbelajaan besar di Jakarta, Eko kembali ke rumah seperti biasa. Tetapi, sesampainya Eko di rumah, rumah itu kosong. Sepertinya Mbok Jum,
Askar
Oleh: Novia FernandaUntuk masalah cinta, kita bisa memilih siapa orang yang ingin kita cintai, siapa orang yang ingin kita jadikan teman hidup. Tapi pada kenyataannya kita tak bisa mengelak ketika si
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply