Gara Gara Pertunangan

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 25 June 2014

“hai, bro. Sudah lama disini? Belum ramai ya?” kata seorang gadis berumur 21 tahun baru datang dari kostnya dengan mengenakan pakaian tukang parkirnya kepada rekan rekan tukang parkir bersamanya di kawasan mall terdekat kostnya.

Dia Yuni. Gadis berkulit putih, berwajah cantik, tinggi 163 cm dengan berat badan 53 kg. Dia tukang parkir di kawasan mall dekat kostnya. Dia tinggal di salah satu kost dekat mall ini. Dia bekerja seperti ini, karena orangtua dia akan mempertunangkan gadis ini kepada orang yang ia jelas jelas tak mengenalinya. Orangtua memaksanya hanya karena laki laki yang dia tunangkan itu akan bekerja sama dengan perusahaan milik orangtua laki laki tersebut. Hanya karena perusahaan, pertunangan paksa dilaksanakan. Sekian lama ia menjadi tukang parkir, kurang lebih satu minggu. Pertunangan itu dilaksanakan 2 minggu lagi. Ia akan melupakan semuanya dan hidup mandiri sebagai tukang parkir. Dan dia harus waspada, bisa saja dia bertemu dengan orang suruhan ayahnya untuk dibawanya pulang.

“iya nih ni, masih jam dua belas siang, siapa juga yang mau pergi ke mall siang siang” ketus rekan kerja tukang parkir Yuni kepada Yuni yang sedang duduk di tempat yang sudah di sediakan.

“bentar juga bakalan datang” kata Yuni sambil membenarkan posisi duduknya untuk tidur sebentar. Si rekan rekannya memang sangat baik dan tidak sejehat yang Yuni pikir. Salah satu mereka ada yang pergi ke bagian mall lain, siapa tau mendapatkan uang. Yang lain lagi menonton tv yang sudah disediakan.

Di sisi lain, laki laki dengan wajah yang tampan, berkulit putih, berumur 22 tahun, tinggi 173 cm, berat 60 kg serta mengenakan pakaian sopir taksinya di dalam mobil taksinya, ia bernama Iqbaal.

Kring.. kring.. kring..
Bunyi televon genggam miliknya pertanda pelanggan setianya menelfon.

“halo”
“ball, jemput aku di mall ya, trus antar aku ke kampus. Seperti biasa.”
“baik mbak”
“jangan panggil mbak dong, Bella aja, kan sudah aku bilang sebelumnya”
“euh, maaf mbak, eh Bella. Saya akan jemput”
“oke”

Tut.. tut.. tut..
Hubungan telefon dengan pelanggan setianya selesai. Cepat cepat dia pergi di tempat sopir taksi berkumpul. Tidak selama 15 menit dia sampai di mall. Menyuruh pelanggannya masuk dan dia berbelok. Sayang, mobil lain menghadangnya. Dia sangat sulit berbelok. Di depan sana, ada tukang parkir, dia memarkirnyannya sebentar untuk bertemu tukang parkir tersebut, gadis. Dia binggung, mengapa ada tukang parkir seorang wanita. Dia membangunkannya.

“mbak.. mbak..” katanya sambil mengoyang goyangkan tubuh gadis itu.

“eh, apa apa?” kata gadis itu terkesiap sambil membenarkan topi khas tukang parkirnya lalu berdiri menghadap laki laki yang tadi membangunkannya.

ADVERTISEMENT

“eh, sebenarnya mbak ini tukang parkir atau tukang tidur sih” kesal Iqbaal, sopir taksi itu kepada gadis yang sedang menguap sambil membersihkan kotoran di matanya

“jangan panggil saya mbak ya, panggil Yuni. Ya tukang parkirlah.” Cerocos Yuni kepada laki laki sopir taksi tersebut.
“kalau mbak, eh maksudnya Yuni, tukang parkir, tolong keluarkan saya dari tempat ini.”

“kan ada tukang parkir lainnya”

“semuanya sibuk, cuman kamu aja yang tidur” kata Iqbaal sangat kesal

“huh, ya udah, cepat. Nanti saya beri tau arah arahnya, ingat bayar 5000” kata Yuni lebih kesal dengan laki laki di hadapannya dari kesalnya Iqbaal ke Yuni.

“kok 5000? Saya juga gak markir disini”

“tuh, kamu markir disana” kata Yuni sambil menunjuk mobil taksi Iqbaal

“kan hanya sebantar, juga kan dimana mana mobil markir, bayarnya 2000” kata Iqbaal membela dirinya

“jangan cerewet! cepet gak, nanti bakalan lebih ramai lagi” kata Yuni mendorong Iqbaal masuk ke taksi Iqbaal

Yuni memberikan arah arah kepada Iqbaal dengan cepat mobil taksi Iqbaal keluar dari mall tersebut. Di dalam mobil Bella, pelanggannya bertanya ada apa, lalu Iqbaal menceritakannya. Hampir lupa, si sopir taksi itu tidak membayar jasa tukang parkirnya.

Berjam jam ia memarkirkan kendaraan dan mengeluarkan kendaraan di dalam mall ini. Waktu istirahat mulai. Dengan cepat Yuni pergi ke warteg dekat mall ini, tanpa pamit ke rekan lainnya. Rekan lainnya sudah biasa dengan hal yang dilakukan Yuni.

Tempat penuh, untung ada 1 meja lagi. Warteg ini seperti restoran hanya saja makannannya lebih murah seperti warteg. Maka dari itu restoran ini disebut warteg.

“aha” kata dua orang berbeda jenis mengambil tempat duduk yang Yuni pilih tadi sambil tangannya ditaruh di atas meja ini.

“lo” kata dua orang yang beberapa jam yang lalu bertemu.

“heh, lo bisa bahasa gaul juga, kirain engga. Haha” kata Yuni terkekeh mendengar sopir taksi itu berbicara ‘lo’.

“lo juga, kirain gue lo gak bisa bahasa gaul” kata sopir taksi itu membela dirinya untuk kedua kalinya, dia Iqbaal.

“oh ya, lo gak bayar hasil kerja gue tadi. 5000. Mana?” kata Yuni mengeluarkan telapak kanannya lalu memberi isyarat untuk Iqbaal menaruh uang 5000nya di telapak kanannya.

‘Plak’

Yang di dapat Yuni hanya sebuah pukulan di tangannya yang amat keras ia rasakan.

“lo mukul tangan gue? Sakit tau!” kata Yuni menurunkan telapak tangannya dan meringis kesakitan.

“ups, sorry. Mendingan uang 5000 gue, gue pakek bayar makanan gue. Udah mending lo pergi, ini tempat gue.” Kata Iqbaal membela dirinya yang ketiga kalinya dan memberi isyarat kepada Yuni untuk pergi dari tempat meja makannya.

“Oo, lo berarti punya hutang ke gue 5000, gue tunggu. Gak, ini tempat gue.” Kata Yuni ingin mengusir Iqbaal.

“Gak” kata iqbaal manaruh tangannya di atas meja ini.

“Mas, Mbak. Mau mesen apa?” kata salah satu pelayan, membuyarkan pertengkaran mereka.

“panggil gue Yuni.” “panggil gue Iqbaal.” Kata mereka secara bersamaan.

“oh, Iqbaal. Mbak, mending usir nih Iqbaal, dia ambil tempat makan saya” kata Yuni sambil menunjuk Iqbaal

“maaf ya Yuni, panggil saya Cindy. Pelayan Cindy” kata pelayan yang bernama ‘Cindy’ itu untuk membela dirinya.

“hah? Oh My God” kata Yuni sambil menepuk keningnya, karena menurutnya pelayan ini mengikuti gaya dirinya.

“mendingan kalian duduk berdua aja. Juga kan tempatnya penuh.” Kata pelayan Cindy itu ke 2 orang yang bisa dibilang bagai ‘kucing dan anjing’

“oke, gue pesan nasi goreng dengan es teh manis satu” kata mereka bersamaan.

“nah, gitu dong” kata pelayannya sambil menulis beberapa pesanan dan pergi untuk mengambil pesannya serta menyuruh orang yang menghantarkannya.

Sekian lama mereka makan, tak ada satu orang yang berbicara. Akhirnya mereka pulang dengan bekal nama yang sudah mereka tau masing masing dan melanjutkan pekerjaan mereka. “Yuni” “Iqbaal” kata mereka dalam hati, pulang dengan arah berlawanan.

“gini, gue ini dipaksa bertunangan dengan gadis yang gue gak tau, siapa dia? Apa dia cantik? Cuman gara gara bokap gue mau menyatukan perusahaan bokap gue ke bokapnya dia. Lalu gue kabur, tanpa sepengetahuan nyokap dan bokap gue, dan tinggal di kost kost-an deket sini. Lalu gue cari pekerjaan yang gampang, ya sopir taksi. Dan lo?” kata laki laki berseragam sopir taksi bercerita sambil makan di warteg yang kemarin mereka bertengkat disana, bertemu disana dan akhirnya akur.

Mereka akur karena salah satu dari mereka minta baikan, Yuni. Ya menurutnya sopir taksi itu baik, hanya kalau diajak bertengkar dengan omongan pasti Yuni kalah. Dan tadi Yuni bertanya, “lo tinggal dimana? Mengapa lo kerja sopir taksi? Mengapa lo sendirian? Mengapa lo..” banyak, sampai sopir taksi itu, Iqbaal menutup mulutnya dengan kerupuk. Karena Yuni banyak tanya.

“ya sama, tapi kok bisa sama?” kata Yuni sambil memakan kerupuk yang dimasukan oleh Iqbaal tadi dan binggung karena kisahnya hampir sama dengan yang ia alami sekarang.

“mana gue tau, lo tinggal disini? Di kost kost-an dekat mall ini? Kan kost kost-an yang ada dekat mall ini cuman satu, di ujung jalan ini.” Kata iqbaal antusias dengan kost-nya Yuni.

“iya, wah beruntung gue, nanti pulang lo anter gue pakai mobil taksi lo ya” kata Yuni hampir senang, karena dia capek pulang dari kerjannya hari sudah malam, padahal dia pulang sore.

“oke, bayar 500.000” kata Iqbaal sambil meminum minuman pesanannya

“rese lo lo nambahin 2 ‘0’ dari hutang lo kemarin.” Kata Yuni melahap nasi gorengnya

“haha, biar gue gak punya hutang” kata Iqbaal terkekeh

Mereka sudah akrab selama 1 minggu, yang timbul rasa nyaman dan suka di dalam hati masing masing. Esoknya Iqbaal menyatakan suka dan sayangnya kepada Yuni. Yuni pun mengangguk berarti mereka sah, menjadi pasangan kekasih.

Tiba tiba esoknya, saat Iqbaal dan Yuni duduk duduk di tempat parkir di dalam mall, si pelanggan sopir taksi Iqbaal menyuruhnya tanggung jawab atas kehamilannya. Yuni tak percaya itu, dan memutuskan Iqbaal dengan semua rasa sayang yang ia rasakan serta pergi dari hadapan mereka ke suatu tempat. Iqbaal tak percaya itu, lalu Iqbaal bertanya ke pelanggan itu, Bella.

“sebenernya aku bohong, Ball. Aku suka sama kamu. Dan setiap aku nelfon minta kamu jemput, kamu selalu matiin aku. Dan aku baru tau kamu pacaran sama Tukang Parkir itu. Aku cemburu…”

Iqbaal pergi dan menyuruh Bella untuk jauh jauh dari kehidupannya. Saatnya Iqbaal untuk kembali ke Iqbaal yang dulu, kembali ke rumah mewah dan besarnya. Untuk menyetujui pertunangan Ayahnya yang dilaksanakan beberapa hari lagi.

Sama dengan gadis ini, Yuni. Pensiun dari kerja menjadi Tukang Parkirnya dan menyetujui pertunangan Ayahnya.

Hari ini pertunangan di laksanakan, semua sudah di siapkan oleh orang tua Yuni. Tinggal menunggu si laki laki, Yuni harap laki laki itu tidak seperti Iqbaal, mantannya. Karena itu akan mempersulitkan move on nya. Padahal pacaran baru beberapa hari saja.

Si laki datang, turun dari mobil dengan gagahnya dan…

“lo” katanya bersamaan untuk yang ketiga kalinya. Saat di warteg dan di sini.

Yuni bersikeras tidak mau bertunangan dengan Iqbaal, laki laki yang akan ditunangkannya. Karena dia sudah memperkosa pelanggannya. Orang tua mereka masing masing binggung. Lalu Iqbaal memberikan sebuah rekaman kata kata pelanggannya, Bella ke Yuni, bahwa yang ia katakan itu salah. Yuni tak percaya itu dan menyetujui pertunangannya.

Orangtua mereka masing masing tambah binggung mengapa mereka bisa kenal? Padahal mereka tak ada dikenalkan. Lalu Iqbaal menceritakan saat mereka bertemu, bercerita dan pacaran saat beberapa hari. Orangtua mereka amat senang dan tak usah berfikran buruk tentang anak anak mereka. Pertungan berjalan lancar. Hanya menunggu waktu nikah saja.

“hutang gue 5000 lunas dong?” kata Iqbaal tersenyum jahil sambil duduk di taman rumah Yuni

“ih, rese lo. Iya deh” kata Yuni tersipu malu

TAMAT

Cerpen Karangan: Richa Wahyuni
Blog: richawahyuni.blogspot.com
Tanggal Lahir: 6 Desember 1998

Cerpen Gara Gara Pertunangan merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Langit Dan Hujan

Oleh:
“Rina!” “Mmm, iya, ada apa yah?” “Oh, kenalin nama aku Rico,” “Oh,” “Aku mau nanya boleh tidak?” “Bukannya itu tadi termasuk pertanyaan!” “Oh iya! Bukan itu maksud aku, tapi

Cinta Elektronik

Oleh:
Malam ini aku bersumpah untuk jadi orang paling cuek di dunia. Habis makan malam aku langsung masuk kamar dan mengunci pintu, dan segera saja setelah memasang musik teman belajar.

Why Me Not She Is (Part 1)

Oleh:
“Aku ikut..!” teriakku pada teman – temanku semua. Untunglah mereka belum pergi , aku sama teman – temanku ingin pergi ke rumah Riri teman kelasku karena hari ini adalah

Semua Indah Pada Waktunya

Oleh:
Pasti kita semua pernah naksir. Dia keren sekali, rambutnya oke, matanya indah, senyumnya maut. Lewat satu kerling, satu ulasan senyum, dan tiba-tiba kita merasa dialah orangnya. Sekarang kita tidak

Lonceng-Lonceng Angin

Oleh:
Desember! mendung menggantung di setiap sudut-sudut langit, mendung yang pekat sewarna buah anggur hitam. Kupastikan sebentar lagi air-air langit itu akan turun beramai-ramai. Membasahi tanah-tanah, pohon-pohon, atap-atap rumah dan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *