Geng Motor In Love (Part 1)

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 4 March 2016

Bruum, bruum, suara bising kenalpot motor yang mengagetkanku, seketika langsung ku semburkan kopi yang ku minum. Aku yang santai duduk di teras rumah, langsung beranjak dari kursi tempat aku duduk, dan langsung ke luar ke gerbang, untuk melihat keadaan di luar. Ternyata gerombolan geng motor dengan motor harley davidson yang sedang lewat di depan rumahku. Rider yang paling depan membawa sebuah bendera dengan sebuah logo tengkorak yang bertuliskan “harley davidson community,” orang yang mengendarai motor paling depan dengan membawa bendera yang diikat di spanger motor adalah pemimpin geng motor. Pikirku. Semua pengendara motor itu memakai baju hitam dan jaket kulit berwarna hitam, celana jeans hitam dengan helm hitam serta sepatu berwarna hitam juga.

Setelah sekitar lima menit berlalu, akhirnya para geng motor itu sudah tidak ada lagi yang lewat di depan rumahku. “Akhirnya selesai juga suara ribut ini, aku bisa lagi melanjutkan waktu santaiku dengan tenang,” kataku sambil berjalan kembali ke teras. Aku pun langsung melanjutkan waktu santaiku dengan duduk rileks, yang ditemani dengan segelas luwak white kopi, dan sebatang rok*k yang terselip di antara jari telunjuk dan jari tengahku. Lalu ku hisap dengan perlahan rok*kku. Dan mengepul asap itu ke luar dari mulutku.

“Oh iyaa ya, hari ini kan hari minggu, pantas saja ada geng motor ramai-ramai lewat di depan rumahku,” kataku. “kalau begitu aku pergi shopping saja ke mall hari ini,” Setelah selesai minum kopi, dan menghabiskan rok*k, aku langsung pergi mandi, karena aku akan pergi shopping hari ini. Setelah selesai mandi, aku pun bersia-siap untuk pergi shopping. Aku pergi menggunakan motor vespa kesayanganku, walaupun terlihat buntut, tapi aku merasa bangga memilikinya, karena bagiku vespa adalah motor yang unik dan klasik.

Namaku adalah Billy, aku adalah mahasiswa jurusan pendidikan kimia, aku kuliah di ikip mataram. Alasanku senang memiliki motor vespa adalah, karena aku juga ikut di komunitas geng motor vespa. Kebanyakan orang-orang yang ada di komunitas geng motor vespa, orangnya tidak pernah memperhatikan penampilan, selalu apa adanya. Kata orang, anak-anak muda yang ikut di geng motor vespa adalah anak-anak yang nakal, dengan ciri khas rambut gimbal, memakai anting, dan yang lebih parah lagi katanya ada juga yang jarang mandi. Pokoknya penampilannya tidak pernah rapi. Tapi menurutku, itu tergantung dari pribadi seseorang saja. Belum tentu semuanya begitu, walaupun sebenarnya ada juga teman-temanku yang begitu, hehehe.

Tapi walaupun aku ikut di geng motor vespa, aku tetap berpenampilan rapi, dan selalu menjaga penampilanku. Dan sendirian aku saja yang tidak memakai anting di antara teman-teman geng motorku. Akhirnya sampai juga di mall, kataku sambil memarkir motorku dan melepas helm, lalu menaruhnya di jok motorku. Aku pun langsung masuk dan mencari baju dan celana. Setelah aku temukan sesuai pilihanku, aku langsung pergi ke kasir untuk membayar baju dan celana tersebut. Setelah selesai membayar, aku langsung membalikkan badanku dan pergi sambil memasukkan uang kembalian ke dompetku. Tiba-tiba aku menabrak seseorang.

“Hey Mas kalau jalan lihat-lihat dong,” suara perempuan marah-marah di depanku.
“Maaf Mbak, aku tidak sengaja,” kataku sambil mengambilkan barang-barangnya yang jatuh.
“Kalau jalan itu pake mata caranya,”
“Sorry aku tidak lihat tadi,”

Dia langsung mengambil barangnya dan pergi ke kasir. Aku sungguh kaget melihat perempuan yang begitu cantiknya dan marah-marah di depanku. Wajar saja dia begitu marah, karena aku juga yang salah tidak melihat jalan. Walaupun pertemuan singkat disertai ocehan dari gadis itu, aku sungguh terpesona ketika pertama kali bertemu dengannya. “Andai saja aku bertemu dengannya lagi, aku akan kenalan dengannya,” kataku dalam hati.

Matahari terbit dari ufuk timur, ayam-ayam pun saling sahut dengan berkokok. Dan aku pun terbangun oleh sinar matahari yang masuk melalui pentilasi jendela kamar kosku. Aku pun dengan gesit langsung mandi, karena hari ini aku ada kuliah. Selesai mandi aku langsung berangkat dengan motor kesayanganku dengan terburu-buru, karena takut telat nanti. Sesampainya di kampus, aku bertemu dengan rekan-rekanku di community vespa.

“Hey broo.. Ayok ikut! Kita mau pergi ke pantai senggigi sekarang. Ada acara party di sana,” ajak Roni.
“Sorry bro, aku gak bisa pergi sementara ini bareng kalian, ada UTS sekarang di kelasku,”
“Apa kamu ini, gak ada rasa kebersamaannya sama kita,”
“Bukan begitu bro, tapi ini juga penting untuk akademikku, nanti aku nyusul belakangan deh,”
“Oke dah kalau begitu, kita tunggu lo di lokasi, jangan sampai tidak datang ya!”
“Oke sip bro,”

ADVERTISEMENT

Aku langsung bergegas masuk ke kelas untuk mengikuti UTS. Selesai UTS, aku langsung juga bergegas berangkat ke pantai senggigi, untuk ikut acara party. Sesampainya di sana aku bertemu dengan rekan-rekanku. Ternyata di senggigi ramai sekali, orang-orang yang datang ke sini kebanyakan dari geng-geng motor yang ada di seluruh lombok. Dan tak sengaja pandanganku mengarah ke pantai, di sana aku melihat sosok perempuan yang sedang bermain dengan seorang laki-laki. “Perempuan itu.. kayaknya, aku pernah melihatnya,” kataku dalam hati.

Dia bersama laki-laki dengan jaket kulit hitam dan celana jeans hitam dengan memakai kacamata yang membuatnya terlihat begitu keren. Laki-laki itu juga bersama dengan kelompoknya yang lain. Dan ternyata orang-orang itu adalah geng motor harley davidson community yang ku tandai dengan bendera yang ditancapkan di pasir di antara mereka. Lalu aku ingat bahwa mereka pernah aku lihat di depan rumahku waktu itu. Salah satu orang memegang pundakku, dan mengagetkanku sehingga aku pun berhenti dari lamunan.

“Hey kenapa kamu melamun sendirian di sini?” salah satu rekanku namanya Roni bertanya.
“Aku gak melamun Ron, tapi aku melihat sekelompok geng motor di sana,” balasku sambil menunjuk ke pantai.
“Ya ampun, itu kan para geng motor musuh kita Bill,”
“Apa, musuh?”
“Iya mereka adalah musuh dari geng motor kita,”
“Kok aku gak tahu? Kan, selama ini geng motor kita tidak punya musuh, geng motor kita itu kan cinta damai dan tidak pernah membuat kerusuhan di masyarakat,”
“Ceritanya panjang Bill, kamu dulu belum masuk anggota kita, sebelum kejadian itu terjadi,”
“Kejadian apa maksudmu Ron?” aku bertanya dengan penasaran.

Mendengar pertanyaanku dan melihat wajahku begitu penasaran, akhirnya Roni mau angkat bicara dan langsung menceritakanku kejadian yang sebenarnya. “Begini Bill, kejadian ini sekitar lima tahun yang lalu, ketua geng kita Bang Alek pernah suka sama seorang cewek di kampus kita. Namanya adalah Fina, Bang Alek mencoba mendekatinya. Namun perjuangan untuk mendekati Fina tidak mudah begitu saja, karena di lain sisi, ada seorang cowok yang lebih keren dan lebih ganteng dari Bang Alek, dia juga lebih kaya dari Bang Alek. Namanya Riko. Dia adalah ketua geng motor dari harley davidson community. Mereka berdua berebutan mengejar cintanya Fina, sampai-sampai mereka pernah berkelahi hingga bercucuran darah.”

“Singkat cerita, akhirnya Fina lebih memilih Riko ketimbang Alek, karena Riko lebih perfect menurutnya, dia juga lebih kaya ketimbang Bang Alek. Semenjak Fina memutuskan pilihannya kepada Riko, Bang Alek pun frustasi, rasa dendamnya kepada Riko hingga kini belum usai, karena Bang Alek lah yang lebih dulu mendekati Fina waktu itu, mereka pernah pdkt sampai satu minggu, tapi karena kehadiran Riko lah yang membuat hubungannya dengan Fina menjadi rusak. Setelah kejadian itu, Bang Alek langsung membuat komunitas geng motor vespa, dan berniat untuk menghancurkan geng motornya Riko. Itulah kejadian sebenarnya Bill.” Mendengarkan cerita dari Roni, aku terbawa suasana dan begitu kasihan kepada bang Alek dengan kisah cintanya.

“Jadi perempuan itu yang main bareng Riko di sana itu adalah Fina?” aku bertanya lagi.
“Bukan, kalau yang di sana itu aku gak tahu siapa dia, mungkin pacar barunya,”
“Jadi, mana terus yang namanya Fina itu?”
“Fina sudah meninggal empat tahun yang lalu, karena kecelakaan, karena itulah Bang Alek semakin sedih, karena Riko tidak mempedulikan Fina yang sedang dirawat di rumah sakit. Hanya Bang Alek saja yang mengurus Fina di rumah sakit. Itulah kenapa Bang Alek semakin dendam kepada Riko.”

Malam minggu begitu ramai di kota mataram, semua kendaraan berlalu-lalang lewat di jalan raya. Aku dan geng motor vespa community sedang asyik nongkrong bareng di pinggir jalan, dekat taman budaya yang ada di kota mataram. Kebiasaan aku dan para anggota geng motor yang lain pada nongkrong setiap malam minggu. Bang Alek berbicara kepada kami. “Hari minggu kita pada ke mana ini?”
“Iya kita pada ke mana besok? Kebetulan besok kan kita akan merayakan hari jadi geng motor kita yang kelima tahun,” kata Roni.
“Bagaimana kalau kita ke gili terawangan saja,” usul Ferdi.
“Yaa boleh juga ke sana,” kata bang Alek setuju.
“Ya sudah kita fiks besok pagi ke gili terawangan merayakan 5 tahun anniversery vespa community club,” kata Roni setuju juga.

Aku adalah anggota yang paling junior, aku baru dua tahun ikut geng motor ini, jadi aku hanya menurut saja ke mana mereka mau pergi. “Bang aku pulang dulu yaa, soalnya tugasku belum jadi ini,” kataku pada bang Alek.
“Cuma kamu saja anggota kita yang paling rajin Bill, kamu saja yang paling beda di antara kita, tapi gak apalah,”
“Terima kasih Bang,” bang Alek adalah sosok ketua yang sangat pengertian kepada anggotanya, aku salut padanya.

Dalam perjalanan pulang aku melihat ada seorang perempuan yang dikelilingi oleh tiga orang laki-laki yang memakai motor harley davidson. “Sepertinya mereka mau mengganggu perempuan itu, ataukah mereka mau memperk*sanya?” pikirku dalam hati dan bertanya-tanya. Tanpa berpikir panjang, aku langsung mendekati gadis itu dan mencoba menolongnya. “Hay kalian semua, jangan ganggu gadis itu, kalau berani jangan sama perempuan dong,” kataku sambil meneriaki mereka. Mereka pun berhenti merayu gadis itu.

“Hey siapa kamu? Mau jadi pahlawan di sini,” salah satu dari mereka berkata padaku.
“Kalian tidak boleh mengganggu dia,”
“Nekat sekali kau bocah tengik, akan ku bunuh kamu kalau kamu ikut campur,”
“Coba saja hadapi aku,” Sesekali aku melihat perempuan itu, ternyata dia adalah perempuan yang marah-marah ketika aku bertemu di mall pas aku selesai membeli baju waktu itu.

Bersambung

Cerpen Karangan: Niels Buhari
Blog: buhari13.blogspot.com
Nama Ahmad Buhari Muslim, alamat lombok timur, NTB.

Cerpen Geng Motor In Love (Part 1) merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Mutiara Hati

Oleh:
Saat aku melihat fotonya di handphoneku, aku merasa begitu bangga karena aku mempunyai seseorang yang bisa membuat aku bangkit dari keterpurukanku. Bagaikan tanaman yang layu disiram air hujan apabila

Salah Paham Berakhir Pahit

Oleh:
Lenna, Gio, Kevin, dan Farel adalah sahabat dari kecil. Sekolah bersama, bermain bersama, dan tumbuh bersama hingga sekarang. Mereka terlihat tak terpisahkan. Wajar, rumah mereka saja bersebelahan. Sedih dan

Aku Harap Tidak

Oleh:
Entah mengapa disaat ini aku merasakan hal yang berbada dalam diri lelaki yang sedang menjalin hubungan denganmu kini. Dia berbeda dengan lelaki sebelum sebelumnya dengan dia. Dengan kepolosan dan

Cinta Dan Romantis itu Seperti Apa

Oleh:
Tampak seorang lelaki berdiri di pinggiran reruntuhan tembok benteng yang mengingatkan kenangan pahit penjajahan bangsa belanda, Berhembus angin dari pantai yang tepat berhadapan dengan reruntuhan benteng, lelaki itu coba

MyCerpen 2: Rumah Tua Bawa Petaka

Oleh:
Gak kerasa, sekarang udah 2 tahun lebih dari kematianya Erin. Dilain sisi aku gak akan pernah bisa ngelupain semua hal tentang Erin, namun nyatanya, dikelas 3 SMK ini aku

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *