Jangan Tinggal Aku Lisa

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Cinta Sedih
Lolos moderasi pada: 31 May 2013

Dia begitu cantik Tuhan, Tuhan tolong lah berikan aku keberanian untuk mengungkapkan perasaan ku ini kepadannya. Begitulah sepenggal doa yang selalu di panjatkan Andre untuk Lisa, cewek yang begitu dia sukai. Mereka berdua bersekolah di sekolah yang sama namun berbeda kelas.

Pagi ini Andre bangun lebih cepat dari biasannya, seperti biasa dia ingin melihat Lisa lebih cepat di pagi ini. Dia juga sudah tahu betul kapan dan jam berapa piket Lisa untuk membersihkan kelas. Bahkan jam piket Lisa sudah masuk dalam jadwal piketnya juga. “Tuhan ini kesempatanku, berikan aku keberanian”. Dalam perjalananya ke sekolah Andre terus berdoa dan mengucapkan kata-kata itu.

Namun entah mengapa dan bagaimana setiap melihat Lisa, Andre selalu tak berdaya dan tidak bisa mengeluarkan isi hatinnya. Seperti minggu lalu ketika mereka bertemu di kantin seakan ada yang menganjal di lidah Andre sampai-sampai tidak ada satu kata pun yang mampu dia keluarkan dari mulutnya. Begitu pun ketika mereka bertemu saat jam pulang tiba, begitu melihat Lisa, Andre seakan melihat bidadari yang terbang tinggi jauh darinya dan dia hanya bisa tersenyum melihatnya namun tidak di sangka-sangka Lisa pun ikut tersenyum ke Andre. “Andre apakah hanya karena dia senyum ke kamu terus kamu bilang dia suka sama kamu”. “hahahaha”, Tawa teman-temanya mulai membuat hatinya engan megungkapkan kata cinta itu.

Namun salah satu sahabatnya mencoba untuk menghiburnya dan kembali menyemagatinya. “Ndre nga usah dengerin kata teman-teman, apa pun yang kamu lakukan pasti mereka juga ketawa”. “trus aku harus gimana yan?”, “Andre bertanya dengan wajah yang lesuh. “kamu pasti tidak akan salah kalau kamu mengikuti kata hatimu”. Kalimat itulah yang begitu memacu hati Andre untuk mengungkapkan hatinya ke Lisa.

Pukul 06.25 tepat, Andre tiba di sekolah dengan sepeda motor hondanya yang di belinya di dealer motor second di depan sekolahnya. Dengan langkah sedikit gemetar, andre mulai melangkah masuk ke kelas Lisa yang kebetulan berada di samping kelasnya. Di kelas itu Lisa dan satu temanya lagi mengambil piket membersihkan kelas pagi itu. Sekolah yang masih sepi itu terasa begitu ramai di rasakan Andre karena teriakan dari dalam hatinnya yang belum berani dia ungkapkan.

Dia masuk ke kelas Lisa, mata Lisa yang tadinya sigap membersihkan lantai kelas seakan tersentak melihat Andre yang berjalan cepat menuju ke hadapannya.
“Lisa saya suka sama kamu”. Lisa seakan tak percaya dan hanya bisa diam. “Kamu nga salah?” kata lisa dengan wajah yang begitu kaget. Hati Andre semakin berdebar-debar.
“ia, aku betul-betul suka sama kamu dan rasa ini sudah sangat lama aku pendam. Hati Andre semakin berdebar menuggu jawaban itu. “Jawab saja Lisa, nga apa jika kamu menolak”. “aku nga bisa.”. kepala andre tertunduk. “maksud aku… aku nga bisa jawab sekarang. Mungkin setelah lulus sekolah baru aku bisa jawab”. “tapi itu kan masih 3 bulan lagi”. sambung andre
“ya, kalau kamu nga bisa nunggu nga apa-apa kok”. “ia Lisa aku pasti bisa menunggu kok sampai kapan pun aku pasti tunggu” Andre menjawab dengan senyuman. Walaupun hatinya belum dijawab namun Andre sangat senang dengan jawaban itu dan dia yakin Lisa juga suka sama dia.

1 tahun kemudian
Pagi ini mentari seolah-olah membangunkan Andre dari tidurnya yang rumit, di pagi yang begitu cerah ini dia hanya bisa melihat kekasihnya tergolek lemah dan tak berdaya karena penyakit leukemia akut yang telah melanda tubuh wanita yang sangat di sayanginya itu. Seakan tak menyerah Andre selalu memberikan semangat. “sayang, jangan takut ya, aku ada kok”. “ia, aku hanya takut kalau kamu sudah tidak berada di sampingku” senyum wanita itu dengan raut wajah yang pucat.

Andre belum percaya betul bagaimana wanita yang dicintainya ini harus menderita dan terkena penyakit yang mematikan ini. Andre seakan kembali ke masa lalu dimana hari itu adalah hari pengumuman kelulusan. Hari itu adalah hari yang begitu bersejarah dalam kehidupan Andre, bagaimana tidak setelah kepala sekolah mengumumkan bahwa semua siswa yang ikut ujian lulus 100%. Andre pun terlihat sibuk mencari seorang wanita. Siapakah wanita itu?, Lisa… Lisa teriak Andre memanggil Lisa. Lisa yang terlihat sibuk dengan sahabat-sahabatnya mulai memalingkan wajahnya dan memandang Andre yang semakin dekat ke arahnya. “Lisa.., hari ini hari yang aku tunggu. Aku ingin jawaban dari kamu?” keringat mulai menetes dari kepala andre yang terlihat ngos-ngosan karena berlari mencari Lisa. Lisa langsung terdiam dan mengigat apa yang telah dijanjikannya kepada Andre untuk menjawab Cintanya.
“Lisa, aku ingin kamu jawab sekarang”. “sebelum aku jawab aku ingin Tanya ke kamu. Apakah betul kamu sayang aku?”. “Ia” jawab Andre mantab. “Kenapa kamu suka aku?”, “aku nga tau, rasa itu seakan datang sendiri setelah aku melihatmu pertama kali”. “kalau tubuh aku tidak seperti ini lagi, apakah kamu masih bersamaku?”, “aku akan selalu menemanimu” kali ini Andre menjawabnya dengan begitu serius.
“trus jawabanya?” Tanya Andre mencoba menyelidiki. Suasana yang tadinya rame karena suasana kelulusan seakan sepi menunggu jawaban dari Lisa.
“kamu orang yang baik Andre, ia aku ingin jadi pacarmu”…

“Andre.. Andre” lamunan Andre pun menghilang seiring panggilan mesra dari kekasihnya yang begitu di cintainya. “ia, kenapa”. “kamu mikirin apa?” Tanya lisa menyelidik. “aku lagi menghayalkan masa SMA kita dulu. Lisa hanya bisa terseyum mendengar lamunan Andre.
“Lisa aku pulang dulu ya, aku mau mandi dulu ni. Soalnya dari tadi pagi kan aku belum mandi.. haa”. “pantas bau ya.. haaa” tawa Lisa mengiringi jalan Andre keluar dari kamar rumah sakit itu. Seakan tak mau meningalkan kekasihnya Andre bertanya “kamu nga apa-apa kan aku tinggal dulu, nanti aku bawakan makanan dech”. “nga apa kok”. “daaahhh” jawab Andre sambil menutup pintu rumah sakit itu.

Jam 17.10 Andre meninggalkan Rumah Sakit
Karena, harus membelikan makanan dan buah-buahan Andre mampir dulu di supermarket. “pasti Lisa senang ni, dia kan suka buah” kata Andre dalam hati.

ADVERTISEMENT

Pukul 20.38 Andre tiba di Rumah sakit
Tak seperti yang diharapkannya, Andre melihat sesuatu yang membuat hatinya bedegup kencang. Dia pun berlari ke arah keluarga Lisa yang sedang terlihat berduka dengan tangisan-tangisan.” Tante knapa, tante kenapa?”. Ibu Lisa hanya mengelengkan kepalanya. Dengan wajah yang sangat gelisah dia pun membuka kamar Lisa.

Buuukkkkk… jatuhnya kantong kresek yang di bawa Andre memecah perasaan Andre yang seakan tak percaya melihat kain putih yang menutupi seluruh badan wanita yang begitu di cintainya itu.. tetesan air mata mulai membasahi wajahnya yang tadinya ceria, semakin banyak air mata itu berjatuhan dari wajahnya seakan tak sadar dia pun tak sadar dan berteriak “Jangan tinggalkan aku Lisa”.

Cerpen Karangan: Ryan Aryan
Facebook: hery.zenit[-at-]gmail.com
Bercita-cita menjadi Penulis

Cerpen Jangan Tinggal Aku Lisa merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


N (End)

Oleh:
Dear diary.. Hay Ry, masih ingat aku? semoga kamu gak lupa yah. Kamu tau Ry, hingga saat ini aku masih sayang sama kamu, jujur aku gak bisa berpaling ke

Hadiah untuk Citra

Oleh:
Citra Sulistia, si cewek yang terkenal dengan keceriannya di SMA SANUBARI. Rambut bergelombang, kulit putih, lesung pipi, dan kacamata, itulah ciri wanita ini. Banyak pria yang menyukainya, namun hanya

Pertemuan Terakhir

Oleh:
Lili memandang bunga itu, sudah layu. Berwarna coklat kehitaman, sudah tidak berbau lagi seperti dulu. Warnanya yang merah kini sudah berubah. batangnya yang berduri kini sudah tak tajam seperti

Kisahku Dengan Dia

Oleh:
Dulu saat aku pertama kali melihatnya di sekolah aku langsung tertarik kepadanya, saat pulang sekolah aku meminta nomor WhatsApp kepada temannya setelah mendapat nomorya aku langsung mencoba menghubunginya, kukira

Sebuah Firasat

Oleh:
Masih ku ingat selalu saat dia menggenggam tanganku, memelukku erat erat seakan tak mau terlepas dariku. Saat itu kami resmi menjadi sepasang kekasih. Sikapnya yang lembut namun tegas, dan

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *