Kepergianmu

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 30 December 2016

Pagi itu seperti biasa, aku kesiangan lagi berangkat ke sekolah. Oh iya, sebelumnya kenalin dulu nama Aku Mela panggil aja mel. Aku dilahirkan di keluarga yang sederhana, dan sekarang aku duduk di bangku kelas X SMA. segitu dulu ya perkenalannya

Hari ini aku harus berangkat sedikit lebih cepat ke sekolah untuk latihan untuk acara pensi kakak-kakak kelasku. entah kenapa, pagi ini malas sekali rasanya untuk bangkit dari tempat tidurku ini, kulirik jam yang ada di tanganku yang sudah menunjukan angka 5:55. Sebentar lagi pasti alarm ku berbunyi, yaitu bunda. Bunda adalah sesok wanita yang aku kagumi, dia mampu menghidupi aku seorang diri, sekaligus menjadi ayah untukku. Ayah sudah meninggal dunia saat aku berusia 5 tahun.

“Mela ayo bangun ini sudah pagi, kamukan harus berangkat lebih awal kesekolah pagi ini.” Sahut bunda membangunkanku
“iya bunda, sebentar lagi mela turun.”

Setelah bersiap siap, aku turun ke lantai bawah untuk menghampiri bunda yang sudah dari tadi memanggilku untuk sarapan.

“Pagi Miss tukang Molor, gimana sama tadi malam mimpi indah nggak?”, sahut Ranny sabahatku.
“pagi juga ran. kamu kapan sampai ke rumah, kenapa nggak telepon aku dulu?”
“udah dari tadi kali aku nelepon kamu, kamu aja yang nggak denger”.
“masa sih ran? Hahaha maaf deh mungkin aku terlalu lama tidurnya, sampai sampai telepon bunyi nggak kedengeran.”
“Ya udah yuk, kita ke sekolah. Ntar kita telat lagi. Bisa dimarahin pak Parmin kalo kita telat.”
“ya udah yuk. Bunda Mela pergi dulu yaa, Asalamualaikum.”
“Wa’alaikum salam, hati hati yaa nak.”

Sampai di sekolah
“Selamat pagi eneng eneng yang cantik. tergur pak Parmin, penjaga sekolah.”
“Pagi juga Pak Parmin.” Kata kami serempak.
“tumben nggak telat ke sekolahnya?,”
“Iya nih Pak, Mela mah kalo nggak Ranny jemput pasti kesiangan dia, hahaha.”
“apaan sih Ran, hmm ya udah pak Parmin, Mela sama Ranny ke kelas dulu ya.”

Hari ini Pelajaran Ipa, pelajarannyaa Bu Sartika. kami memberinyaa julukan Guru Killer. karena dia salah satu guru yang galak, jarang senyum.

“Mel, gimana kalo sebelum ke kelas kamu latihan dulu di perpus, di sana kan sepi.”
“ya udah deh, yuk.”

Gubrak,
“Maaf, gue nggak sengaja, lo gak papa kan?”
“Eh lo kalo jalan pake mata dong, kasian tu temen gue tangannya luka gara gara lo.” Sahut Ranny
“aku nggak papa kok, lagian salah aku juga tadi.”
“ngomong ngomong lo siapa? Kok gue gak pernah liat lo disini? Kata ranny.”
“iya, aku anak Baru. Namaku Cristianata kalian bisa panggil aku Cris. Oh iya, nama kalian siapa?” Tanya cris.
“Hai Cris Nama aku Mela, salam kenal. Dan ini Sahabatku Ranny.”
“Hai juga Mela dan Ranny.” kataku

Kring kring kring
“Cris kita buru buru nih, kita duluan yaa.”
“oh ya udah, jangan nabrak lagi ya.” Kata cris

ADVERTISEMENT

“gimana nih ran, bel masuk udah bunyi. latihannya kita pending aja ya.”
“ya udah deh, kita latihannya waktu istirahat aja ya.”

Di kelas
“pagi Ranny pagi Mela.”
“Pagi juga Vino.” Jawab kami serempak
“kebiasaan deh kalian berdua, kalo masuk kelas suka telat.”
“yeee, kita nggak telat kali. tadi itu kita mau latihan ke perpus, tadi bel masuk kelas udah bunyi duluan.” kata Ranny
“oh bagus deh, berarti ada perubahan.”
“perubahan apaan? Emang kita berdua power rangers yang bisa berubah.” cetusku
“aneh aneh aja lo vin.”

Pelajaran bu Tika akan segera mulai, tapi tubuh ini lemas rasanya. Entah karena terlalu capek latihan atau lemas mendengar nama guru killer itu.

“Selamat pagi anak anak.” Sapa guru killer itu
“pagi bu.” Jawab kami kompak
“sebelum ibu masuk ke materi pelajaran, kelas kalian kedatangan murid baru.”
Kelas pun jadi gaduh mendegar ucapan bu tika tadi
“eh mel menurut lo anak baru yang bu Tika Maksud siapa ya?.” tanya ranny
“Aduh ran aku nggak tau lah, ngeliat orangnya aja belum.”

Bu Tika pun mempersilahkan murid baru itu masuk, dan..
“selamat pagi semua, Nama aku Cristianata saya pindahan dari selah satu sekolah menegah atas bandung. Saya harap teman teman semua bisa menerima saya, dan bisa berteman dengan baik dengan saya.” kata anak baru itu memperkenalkan diri.
“baiklah Cris kamu bisa duduk di depan tempat duduk Mela.”

“Eh Mel itu bukannya anak baru yang nabrak lo tadi?.” Tanya Ranny.
“iya deh kayaknya.” kataku
“ciee ketemu lagi, jangan jangan kalian..”
“jangan ngaco deh Ran, dia itu masih anak baru. lagian kita juga baru kenalkan sama dia.”
“hahaha, lagian gue Cuma bercanda kali. jangan terlalu serius juga kali nanggepinnya.”
“iya deh, terserah lo aja.”

Kring kring kring (bel istirahat)
“horee.” Sorak suara teman teman sekelasku
“oke anak anak, kita sambung materi pelajaran kita besok.”

“Kita mau latihan dulu, atau kekantin dulu nih Ran?.” tanyaku
“hmm, kita ke kantin dulu yuk, gue laper nih.”
“oke miss bawel.” Kataku

Di kantin
“Eh mel, menurut lo gimana dengan anak baru itu?.”
“aku juga nggak tau ran, kan belum terlalu kenal juga.”
“aduh mel, kayaknya gue suka deh sama anak baru itu.”
“ciee ranny.”
“lupakan kata kata gue barusan, kita ke perpus yuk latihan.”
“yuk”. kataku

Baru kali ini ranny menyukai seseorang, Di sekolah Ranny dikenal sebagai orang yang galak. jadi cowok cowok pada segan deket sama dia.

“Asalamualaikum bunda, mela pulang.”
“Wa’alaikumsalam, sayang. gimana sekolahnya hari ini?”
“Alhamdulilah, lancar bun. Bunda masak apa hari ini? Mela laper nih bun.”
“bunda masak sayur kesukaan kamu. Jam segini udah laper aja? Emang di sekolah nggak jajan?.”
“jajan kok bun.”
“ya udah, kamu ganti baju dulu gih, nanti bunda siapin”.

Hari hari yang kutunggu pun telah tiba, yaitu acara pensi kakak kakak kelasku, karena untuk pertama kalinya aku membacakan puisi di depan orang banyak, aku pun jadi gelisah.

“Tenang aja kamu pasti bisa kok,”
“Iya cris, makasih ya.”
“kamu yang semangat ya.”
Entah kenapa akhir akhir ini cris begitu perhatian padaku, padahal aku sendiri jarang bergetur sapa dengannya. aku jadi curiga, jangan jangan…

“Mela siap siap ya bentar lagi kamu nampil.” Kata anis yang datang mengejutkanku.
“iya nis, makasih udah ngigetin.”

Di Acara Pensi
“kita panggilkan mela dari kelas X IPA ll.” Sahut anis selaku pembaca Acara.

Hatiku menjadi deg degan ketika namaku dipanggil. tiba tiba saja aku teringat perkataan cris, aku harus tenang. tenang mela, tenang.

“kamu keren banget tadi mel,”
“makasih cris, ini semua kan juga karena doa dan semangat yang kamu kasi ke aku.”
“iya iya. karena tadi kamu udah sukses bacain puisinya, gimana kalo aku traktir kamu makan nanti habis pulang sekolah. gimana, mau kan?”
“aduh kenapa kamu yang nraktir aku sih? Harusnya kan aku yang traktir kamu. tapi ya udeh deh kalo kamunya maksa, hahaha.”
“oke, kalo gitu abis pulang sekolah, aku tunggu kamu di parkiran ya.”
“oke deh.” Kataku singkat.

Pulang sekolah…
Aduh kemana nih cris, udah dari tadi ditungguin tapi gak dateng dateng. gumamku dalam hati.

“hai mel, maaf ya nuggu lama.”
“gak papa kok, lain kali jangan telat lagi ya.”
“oke.”
“kita mau makan dimana?”
“ada deh, nanti kamu juga tau.”

Sampai di tujuan…

Rasanya aku pernah ke tempat ini, tapi sama siapa ya? Ini kan, tempat pertama kali aku dan arfie bertemu. Arfie adalah laki laki yang sangat aku cintai, hingga sekarang. Dan disini juga Arfie pergi meninggalkanku, tanpa alasan yang jelas.

“cris,”
“iya aku tahu, kamu pasti binggung kan, kenapa aku ajak kamu kesini. Sebelum aku kasih tau kenapa ajak kamu kesini, aku juga masih mau ngajak kamu ke suatu tempat.”

Cris menarik tanganku, entah kemana dia akan mengajakku pergi.
Ternyata, cris membawaku kepemakan. tapi dia mengajaku ke makan siapa? Tiba tiba cris berhenti menarik tanganku, dan berhenti di tengah tengah pemakan yang cukup luas.

Seketika air mataku mengalir dengan deras,
“arfie adalah kakakku, dia pergi meniggalkanmu bukan karena dia tidak mencintaimu. Tapi karena di pergi ke luar negeri untuk menyembuhkan kanker otaknya.”
“Kenapa arfie tidak pernah megatakan kalau dia sedang sakit waktu itu? Kamu tau, setiap saat setiap detik aku tidak pernah berhenti mencari info tentang kemana arfie pergi.”
“dia tidak ingin kamu mengkhawatirkannya mel, dia juga sangat mencintaimu. sebelum arfie pergi, dia memintaku untuk menjagamu. Dia ingin aku menjadi penggantinya di hatimu. Aku Mencintaimu mel.”

“Jadi ini alasan kamu begitu perhatian padaku? Maaf cris, aku masih sangat mencintai kakakmu.”
“tak apa mel, aku ngerti kok kamu belum bisa membuka hati kamu. aku juga nggak akan memaksakan.”
“walaupun aku belum bisa membuka hatiku untukmu, tapi aku berjanji aku akan belajar untuk mencintaimu, sama seperti aku mencintai arfie dulu. tapi tolong, berikan aku waktu.”
“Aku akan menunggumumu mel, aku mencintaimu.” Kata cris memelukku.

Cerpen Karangan: Meilan Purnama Sari
Facebook: Meilan Purnama Sari
Hallo. kenalin, namaku Meilan bisa dipanggil mei. Sekarang Mei duduk dibangku kelas 2 SMA. Bagi kalian yang ingin berkenalan, bisa chat fb, atau lewat email kok. ditunggu loh, kritik dan saranya.
THANKS

Cerpen Kepergianmu merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Kesederhanaan Yang Rumit

Oleh:
Senja yang berguguran kelabu, seketika tampak merah merona penuh warna. Merekahlah malam yang dingin dan mencekam kemudian. Tapi selimut kehangatan dalam goresan raut wajahmu tetap menerangi. Itulah apa pun

My Enemy My Boyfriend

Oleh:
Waktu istirahat tiba, Aku dan Naya bergegas ke kantin. Aku langsung memesan bakso kesukaanku. “Nay, kamu mau makan apa? Aku udah pesen bakso”, kataku kepada Naya. “Hmm Aku pesen

Hadiah Dari Sang Mantan

Oleh:
Ketika sedang belanja di sebuah mall, saat Sindy mau pulang, tiba-tiba hujan deras, waktu itu pertengahan bulan Desember, jadi musim dingin pun menyelimuti kota Semarang, tak dapat berbuat apa,

Tersenyumlah (Part 1)

Oleh:
You Don’t Know How Precious It Is To Have A Body,Do You? Being Able To Touch And Feeling Warmth. You Have A Voice That Someone Else Can Hear And

Terima Kasih Telah Mengajari Ku

Oleh:
Aku, aku yang telah layu bahkan kering tanpa dirinya. Dia pergi menikah dengan wanita lain, aku sangat terpukul. Dan aku hanya bisa menangis menangis dan menangis di setiap waktu.

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *