Kurengkuh Pelangi Dalam Pelukanku

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 31 July 2016

Pelangi Senja. Biasa dipanggil Pelangi. Cewek cantik yang ditaksir berat sama Donny, cowok populer nan keren di SMA Bina Bangsa. Dan dengan sangat kebetulan, Pelangi juga menyukai Donny.

“Pagi, Pelangi!” sapa Vio, sahabat dekat Pelangi sekaligus teman sebangkunya.
“Nama gue tuh Pelangi Senja. Bukannya Pagi Pelangi,” jawab Pelangi asal.
“Yee… Maksud gue tuh selamat pagi Pelangi. Gitu…” terang Vio. Pelangi hanya diam lalu duduk di bangkunya. Tiba-tiba, Shifa memanggilnya.
“Ada Donny tuh!” seru Shifa setelah Pelangi merespon panggilannya. Wajah Pelangi langsung sumringah, pipinya merona.
“Oke, gue kesana sekarang!” jawab Pelangi lalu segera menuju pintu kelas.
“Hey, Lang. Ntar sore temenin gue jalan yuk!” ajak Donny. Mata Pelangi melebar. Jantungnya berdebar kencang. Pelangi mengangguk mantap menerima ajakan Donny.

Bel pulang berbunyi. Seisi kelas XI IPA-1 langsung berkemas bersiap untuk pulang.
“Wah, asik ya Lang, lo ditaksir ama cowok keren. Diajak jalan lagi! Bikin gue iri aja,” ucap Vio selepas mereka keluar dari kelas. Saat itu suasana sedang padat-padatnya. Dan tanpa sengaja, ada seseorang yang menabrak Pelangi. Cowok itu tampak terburu-buru.
“Sorry, ya, Lang. Gue nggak sengaja,” ucap cowok itu sambil membantu Pelangi berdiri. Pelangi melirik tajam pada cowok itu.
“Siapa lo? Kenapa lo bisa tau nama gue?” tanya Pelangi penuh selidik.
“Gue Matahari Senja. Biasa dipanggil Ari. Lo mungkin nggak kenal gue. Tapi gue kenal lo banget,” ucap Ari lalu pergi.
‘Siapa sih dia? Apa maksudnya dia bilang kayak gitu?’ batin Pelangi.

SMA Bina Bangsa gempar! Sekarang tak hanya satu cowok keren yang tertarik pada Pelangi. Tapi dua! Ya. Sang Donny Alamsyah dan sang Matahari Senja. Dikabarkan, mereka berdua bersaing untuk memperebutkan sang Pelangi Senja (kok malah kayak acara gosip ya?).
Donny dengan tampang keren yang luar biasa, dan Ari dengan tampang yang tak kalah kerennya dengan Donny.

“Lang, gue mau bicara sama lo,” ucap Donny dingin sambil menarik kasar lengan Pelangi.
“Lo mau ajak gue kemana?!” tanya Pelangi panik. Dia berusaha berontak. Donny yang dia lihat hari ini berbeda. Tidak seperti Donny yang setiap harinya dia lihat.
“Lo jangan pernah lagi deketin si Ari!” larang Donny dengan nada mengancam. Pelangi bingung.
“Lho? Emang kenapa?” tanyanya masih kebingungan.
“Pokoknya gue bilang jangan ya jangan!!” bentak Donny pada Pelangi. Pelangi seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
“Lo kok jadi gini sih?!” tanya Pelangi setengah histeris.
“Harusnya gue yang tanya! Kenapa lo milih sama Ari daripada sama gue!” bentak Donny lebih keras. Pelangi tak habis pikir. Donny yang ini, bukanlah Donny yang dikenalnya!
“Don, gue beneran nggak tau apa maksud lo. Tapi gue nggak sama sekali pernah deket sama Ari!” ucap Pelangi meyakinkan.
“Terserah!” Donny berucap final. Tubuh Pelangi serasa lemas. Seketika, tubuhnya ambruk. Namun sepasang tangan sigap menangkapnya.
“Lang lihat, deh! Itu bukannya Donny ya?” ucap Vio sambil menunjuk ke arah segerombolan cowok yang sedang merok*k dan… Mabuk! Dan diantaranya terlihat jelas ada Donny disana. Tertawa lepas bersama ke enam cowok lainnya.
Pelangi tak melepaskan pandangannya dari segerombol cowok itu. Dia tak percaya akan apa yang dilihatnya. Donny yang dia kenal baik di sekolah, kenapa berubah menjadi pemabuk di luar jam sekolah?!
Badannya serasa lemas seketika. Namun ada tangan yang memaksanya untuk tetap berdiri. Tangan milik Ari.
“Udahlah, Lang. Jangan nangis terus,” ujar Vio menenangkan. Dia rangkul sahabatnya itu.
“Gue cuma nggak habis pikir aja, Vi! Donny yang tadi gue lihat tuh bukan Donny yang sehari-hari berduaan sama gue! Emang sebegitu cepatnya Donny beribah jadi kayak gitu?!” ucap Pelangi di tengah-tengah isak tangisnya.
“Udah dong, Lang. Jangan nangis gitu! Kan ada Ari. Ari bisa kok jadi pengganti Donny,” ucap Vio menenangkan. Pelangi tertegun. Kalimat terakhir Vio tadi… Benarkah Ari benar-benar menyukainya?

Di gazebo taman, Pelangi duduk sendirian memandangi langit senja. Terkadang dia bingung. Kenapa orangtuanya menamainya Pelangi Senja? Kenapa tidak Langit Senja saja? Secara langit senja lebih indah dibandingkan pelangi senja. Tiba-tiba turun hujan. Gerimis. Membuyarkan lamunan Pelangi saat tiba-tiba ada cowok yang ikut duduk di sebelahnya. Pelangi tercengang menatap sosok di sampingnya. Matahari Senja! Bagaimana dia ada di sini?
“Tenang aja. Gue nggak mau ngapa-ngapain kok disini. Cuma mau numpang berteduh,” ucapnya seakan dapat membaca pikiran Pelangi. Pelangi menghela nafas.
“Langit sorenya cantik, ya?” entah dapat keberanian darimana Pelangi mampu mengawali percakapan sore itu.
“Iya. Tapi masih cantikan pelangi yang ada di sebelahku ini,” ucap Ari santai tanpa tahu hal itu membuat jantung Pelangi berdebar kencang.
“Lang, gue sayang sama lo,” ujar Ari pelan, masih menatap gerimis sore itu.
“Ta-tapi, si Donny…” Pelangi ragu.
“Jadi lo masih mikirin si Donny? Cowok yang jelas banget nggak jelasnya itu?!” Ari tampak sangat terkejut. Dia berdecak pelan sambil menggelengkan kepalanya pelan.
“Gue kira kejadian kemaren udah bisa bikin lo tau arah kehidupan lo. Ternyata lo belum ngarti-ngarti juga!” ucap Ari masih dengan nada keterkejutannya yang disengajakan.
“Donny tuh cowok yang ancur! Berantakan! Hampir mirip orang kagak waras gitulah!” ujar Ari santai.
“Dan elo?” Pelangi memberanikan diri bertanya. Ari menoleh.
“Kalo gue ya yang nilai orang lain. Bukan gue. Jadi menurut lo, gue nih orangnya gimana?” balas Ari.
“Elo tuh cowok yang baik. Yang bisa ngertiin keadaan gue. Dan setia. Juga bukan cowok urakan,” jawab Pelangi sekenanya.
“Trus?”
“Trus?” Pelangi malah membalikkan pertanyaan Ari.
“Terus, lo mau nggak jadi pacar gue?” ucap Ari masih santai. Kini hujan telah reda. Pelangi menguatkan hati. Memantapkannya. Sedetik kemudian, dia mengangguk. Ari langsung merengkuh Pelangi ke dalam pelukannya.
Pelangi senja nampak diujung barat. Tepat saat Ari menghadap ke arahnya. Masih dalam keadaan merengkuh Pelangi, Ari berkata,
“Lang, tau apa yang gue ingin sejak gue kenal sama elo?” Pelangi menggeleng dalam pelukan Ari.
“Sejak gue kenal sama lo, keinginan terbesar gue adalah merengkuh pelangi ke dalam pelukan gue,”

Cerpen Karangan: Sakura Purnama
Blog: Fatimatuzzahra Purnama Putri

Cerpen Kurengkuh Pelangi Dalam Pelukanku merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Mungkinkah Kau Malaikatku?

Oleh:
Suara hingar bingar memenuhi kelas seperti biasanya.. Aku dan sahabatku Herma sedang duduk di sudut kelas sambil memainkan PSP yang biasa aku bawa sembari menunggu datangnya guru. Disaat tengah

Awan Vs Jingga (Part 1)

Oleh:
Hari ini adalah hari pertama Jingga melaksanakan Ospek di kampusnya. Tentu dengan segala perlengkapan yang dibawanya, yang mampu membuatnya mengatakan bahwa perlengkapannya saja sudah sangat aneh apalagi dengan Ospek

Ketika Khatulistiwa Bersuara

Oleh:
“Kau akan menolongku jack? Atau kau akan mengakhiri hidupku?” kata sherly dengan lembut namun pasrah “bagimu semudah itukah kau menyelesaikan masalahmu?” jack balik bertanya Sherly melirik ke samping kanan

Aku Sayang Kamu

Oleh:
Pada pagi hari saat aku dan teman-temanku jogging aku tak sengaja melihat seorang gadis yang sedang duduk termenung dan meneteskan setetes air mata yang jernih, aku tak tahu pasti

Lilin 17 Tahun Ku (Part 2)

Oleh:
Tak terasa alarm di ponselku sudah berdering. Itu menunjukkan bahwa sudah pukul 04.00 WIB. Ini memang sudah menjadi kebiasaanku bangun jam 4 pagi. Aktivitas yang aku lakukan saat masih

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *