Lubang Hitam Perubah Takdir

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta, Cerpen Fantasi (Fiksi), Cerpen Korea
Lolos moderasi pada: 21 December 2013

Seorang gadis cantik bernama Bulan adalah istri seorang artis tampan asal korea. Kisah cinta mereka begitu berliku sampai akhirnya berakhir dengan kematian Bulan yang tragis karena kesalahan kecil suaminya.

“Bulan, malam ini kamu mau kemana sih!”.
“Aku ada urusan, Khunie.”
“Kalau kamu mau menantang maut lagi, aku akan pergi melindungimu!”
“Jangan! kau jangan ikut aku, kau hanya meyusahkanku saja!”
“Pokoknya aku akan tetap datang!” (dengan ngotot).
“Awas saja kamu, kalau benar-benar datang.”

Di sebuah bangunan tua bertingkat, Bulan berlari dengan kencang kemudian bersembunyi di belakang meja yang jatuh terpelanting.
“Bersembunyi di mana kamu jaksa sialan!” ucap buronan.
Bulan menyiapkan selongsong peluru yang akan ditembakkan kepada buronan itu. Tiba-tiba Khunie datang,
“Bulan awas!” (dengan maksud memperingatkannya).
Buronan itu pun menengok ke arah Khunie berada. Tanpa pikir panjang buronan itu pun menembakkan peluru ke arah Khunie. Dor Dor Dor!. Secepat kilat, Bulan berdiri kemudian berlari dan menjadikan tubuhnya sebagai tameng untuk melindungi Khunie. Sejenak Bulan menatap wajah Khunie, kemudian Bruak! Bulan jatuh menyamping tepat di depan Khunie. Tubuh bulan kejang-kejang karena 3 peluru yang tepat menembus jantungnya.
“Khunie, mengapa kamu datang? Sudah kukatakan jangan datang.” (dengan suara yang semakin melemah). Beberapa detik kemudian jantungnya berhenti berdetak, nafasnya hilang. Bulan pun tiada.
“Maafkan aku Bulan, karena tidak mengindahkan kata-katamu.” (menetaskan air mata).
Buronan itu pun tersenyum puas, karena berhasil membunuh musuh terbesarnya selama ini.
“Angkat tangan!” Beberapa polisi mengepung buronan itu sambil menodongkan pistol mereka. Dan buronan itu berhasil diringkus. Kedua tangan buronan itu diborgol di belakang tubuhnya.

Beberapa polisi berlari menghampiri tubuh Bulan, kemudian membopongnya dan memasukkanya ke dalam mobil polisi. Khunie masuk ke dalam mobilnya sendiri, lalu menginjak pedal gasnya sambil mengikuti mobil polisi yang membawa Bulan. Dan mobil yang membawa bulan berhenti di sebuah rumah sakit.
“Dokter, tolong selamatkan sahabat kami” (dengan wajah panik) polisi yang merupakan sahabat Bulan itu menaruh tubuh Bulan di atas ranjang rumah sakit. Sudah jelas-jelas Bulan sudah meninggal, masih saja mereka menyuruh dokter menyelamatkannya. Mereka berharap ada keajaiban yang bisa menyelamatkan Bulan.
“Maaf, nona ini sudah tidak bisa diselamatkan lagi.” Kata Dokter.
“Bagaimana ini komandan, Bulan sudah tiada, kita tidak punya pengganti yang sehebat dia.” Ucap salah satu polisi kepada bosnya.
“Sampai akhir hidupnya pun, dia menjalankan tugasnya dengan baik.” Ucap komandan.
“Yah, mau bagaimana lagi, dia sudah tiada, kita hanya bisa mendoakannya semoga dia diberikan tempat terbaik di sisi-Nya.” Ucap Komandan.

Khunie yang hatinya sedih bagai telah hancur berkeping-keeping, berlari menghampiri Bulan yang telah tiada.
“Bulan, bagun! Ayo bangun!” (sambil menggoyang-goyangkan tubuh Bulan dan menjatuhkan air mata).

Keesokan harinya Bulan dimakamkan di makam pahlawan Korea Selatan. Setiap hari, Khunie selalu mendatangi makam Bulan. Saat datang ke makam, Khunie selalu menanam setangkai bunga mawar (bunga kesukaan Bulan) di makam Bulan. Hal itu ia lakukan sampai 4 minggu, hingga makam Bulan penuh dengan tumbuhan Bunga mawar yang tumbuh subur bagai kebun bunga mawar yang indah. Hidup Khunie terasa hampa sejak ditinggal pergi Bulan. Dia selalu berharap agar waktu diputar kembali, dan ia masih bisa hidup bersama Bulan.

Malam hari itu, Khunie berjalan lemas menuju dapur. Entah apa yang ia akan lakukan tapi ia terus melangkah menuju dapur yang berantakan sejak sepeninggal Bulan. Klontang! Khunie tersandung sebuah panci dan terjatuh. Di depannya ia melihat sebuah buku yang berdebu, buku yang tak pernah ia lihat, namun mengapa ada di dapurnya. Ia raih buku itu, disampulnya tertulis “Lubang Hitam Perubah Takdir”. Ia duduk di lantai dapur dan membaca isinya.

Dikatakan dalam buku itu tertulis “dalam kehampaan hatimu, dan kamu berharap sesuatu yang pernah kamu miliki kembali, maka kamu bisa kembali ke masa lalu mengubah takdirmu melalui lubang hitam.”. Ia langsung menutup buku itu dan melemparnya.
“Buku apa itu, isinya aneh sekali, tidak bisa dimengerti.” Ia masih memandangi buku itu dan membayangkan “Seandainya aku bisa kembali ke masa lalu, maka aku bisa bertemu dengan Bulan lagi.” Ia kemudian mengambil buku itu dan menyimpannya di kamarnya.

Di dalam kamar ia berpikir “Apa yang dimaksud lubang hitam itu?, apakah lubang lintas waktu?, apakah Worm Hole? Tapi itu berada di luar angkasa.”
Lalu ia membuka buku misterius itu lagi dan membaca lanjutan isinya “Lubang hitam itu bisa muncul di mana saja, kapan saja sesuai kehendak Tuhan. Hati-hati saat kembali ke masa lalu kamu harus ingat tujuan awalmu. Kemungkinan kamu hanya bisa melintasi lubang hitam ini 1 kali, karena mustahil menemukannya untuk kedua kali.”
“Jadi kalau aku melintasi lubang hitam, maka aku tidak akan kembali ke masa sekarang?” Kemudian Khunie tidur.

Keesokan harinya dia masih menanam bunga mawar di makam Bulan sambil bergumam “Bulan, apakah lubang hitam lintas waktu itu ada? Kamu kan pintar, menurutmu ada tidak?”. Kemudian Khunie pulang.

ADVERTISEMENT

Malam harinya saat tidur ia terbangun mendengar suara piring-piring yang pecah seperti diterpa angin yang dahsyat. Ia langsung bergegas menuju dapur. Benar saja ia melihat Lubang Hitam besar di dinding dapurnya. Di dalamnya terlihat seperti awan hitam yang berputar disertai angin kencang. Lubang hitam itu semakin lama semakin mengecil akan hilang. Khunie pun menerobos Lubang Hitam itu. Dan saat berhasil menerobos, ia melihat sekelilingya. Ternyata ia berada di dapurnya yang sangat rapi dan bersih.
“Mungkinkan aku berada pada masa Bulan belum tiada?” Khunie pun berlari menuju ruang tengah yang biasa Bulan lakukan untuk menonton TV. Disana ia melihat gadis cantik berambut panjang sedang duduk di sofa sambil menonton TV.
“Bulan?”
Gadis itu pun menoleh. “Ada apa?”
Dengan seyum bahagia, Khunie bertanya “Sekarang tanggal berapa?”
“29 September 2013, memang kenapa?”.
Dalam hati Khunie berkata,” itu tanggal sehari sebelum Bulan tiada. Berarti besok malam ia meninggal.”

Malam berikutnya,
“Bulan, malam ini kamu mau kemana sih!”.
“Aku ada urusan, Khunie.”
“Kalau kamu mau menantang maut lagi, aku akan pergi melindungimu!”
“Jangan! kau jangan ikut aku, kau hanya meyusahkanku saja!”
“Pokoknya aku akan tetap datang!” (dengan ngotot).
“Awas saja kamu, kalau benar-benar datang.”
Peristiwa itu terulang lagi, tapi Khunie menyiapkan pistol berisi 5 peluru untuk menembak jantung si burunon.
Dor Dor Dor! Khunie menembak buronan itu hingga tewas. Bulan tercengang melihat tindakan yang dilakukan Khunie. Dia tak percaya apa yang dilakukan Khunie. Dan Bulan pun selamat dari kematian saat itu. Khunie telah merubah takdirnya. Kini ia bisa menjalani hidupnya dengan normal saat Bulan ada di sisinya. Setiap hari ia masih memberi Bulan setangkai Bunga mawar, tapi kini ia langsung memberikannya pada gadis yang ia cintai. Tapi saat ia mencari buku misterius itu di dapur maupun di kamarnya tetap tidak ada. “Kemana buku itu? Apakah buku itu hadir dan lenyap begitu saja.”

The End

Cerpen Karangan: Duwi Sariwulan
Facebook: Duwi Sariwulan
Nama Pengarang: Duwi Sariwulan,
Saya siswi kelas X dari SMAN 3 JOMBANG.
Motif saya mengarang cerpen hanya iseng aja kok.
Boleh klo dicoment

Cerpen Lubang Hitam Perubah Takdir merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Jingga, Merah dan Ungu

Oleh:
Ada tiga putri bernama Elvina, Alisha dan Veronica. Ayah mereka menjadi seorang raja, dan Ibunda menjadi ratu di negerinya. Nama Putri Elvina berarti ramah dan bijaksana. Nama Putri Alisha

Remember Me

Oleh:
“Chan Baek-ah! Kau di mana?” Kata gadis berambut sepaha itu sedang mencari temannya. “Kkk–” laki-laki itu terkekeh sambil menahan tawa di balik semak-semak. “Baek-ah! aku cape, kita istirahat dulu

Boneka Yang Sombong

Oleh:
Namaku Grace, umurku entah berapa. Aku telah lama terpisah dengan keluargaku. Dulu orang bilang aku cantik dan lucu, namun lain dulu lain sekarang. Rumahku di mana saja, aku bisa

Time Twister

Oleh:
“Dasar kalian tak berguna!” bentakan itu terdengar menggema sepanjang lapangan saat jeda istirahat latihan berlangsung. Seorang pemuda berdiri berkacak pinggang dengan kaki dihentakkan keras ke tanah. “jace, setidaknya maklumilah

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

2 responses to “Lubang Hitam Perubah Takdir”

  1. Jessica .P says:

    Bagus banget kak

  2. Umy aminah says:

    Menarik bngeeett

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *