Matahari Baru

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 26 September 2017

Aku adalah anak sma yang masih belajar tentang cinta. Aku menjalin hubungan dengan elsa teman sma ku yang menjadi matahari yang selalu menyinariku. 1 tahun yang telah kulaluli penuh kebahagian bersamnya kini tinggal asa hilang lenyap. Iya hilang semudah api membuat kayu menjadi abu. Dia gadis yang aku anggap sebagai matahariku kini hilang tenggelam tak pernah muncul kembali untuk menyinariku. Aku selalu menyalahkan diriku, memang aku salah aku hanya memberinya cinta namun bukan kepercayaan dan kesetiaan, 1 tahun bersamanya aku tetap menjadi anak yang tak bisa menjaga perasaan pasanganku. Aku selalu dekat dengan gadis lain. Aku selalu berfikir itu tidak salah karena aku masih sma masih masa pencarian toh aku tidak pacaran dengan cewek lain. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkanku karena dia sudah tidak percaya lagi denganku. Dia sudah muak dengan semua yang aku lakukan di belakang dia. Dia akhirnya benar benar meninggalkanku tanpa mau mendengarkan penjelasanku.

90 hari aku tenggelam dalam penyesalanku aku tak berdaya. Hingga aku tersadar tak akan ada yang berubah kalau aku hanya diam menunggu matahari itu terbit kembali. Aku bertekat untuk mengejar matahariku kembali. Aku mencoba melakukan apapun untuk membuatnya kembali padaku. Seringkali aku muncul di hadapnya berharap dia memandangku namun itu hanya anganku. Aku berfikir untuk mendekatinya melalui teman temannya namun itu juga nihil. Semua temannya membuat pagar tinggi untuk menghalauku agar aku tak bisa mendekatinya.

Hingga akhirnya 120 hari kulalui tak ada secerca cahaya harapan untukku untuk membuat matahari itu kembali menyinariku. Hingga aku teringat dulu dia pernah berkata “adik keponakanku sekolah di sini juga dia baru masuk tahun ini dia cewek”. Setalah teringat akan ucapan itu aku langsung berusaha mencari adik keponakanya itu.

Setelah mencari informasi akhirnya aku menemukan gadis yang dia maksud. Adik keponakan dari matahariku gadis itu bernama rizma gadis desa dengan segala kelebihanya. Saat aku mencari tahu tentang adiknya ini, aku mendapat semua informasi tentang gadis ini mulai hobi, keseharian, kelas, tempat tinggal dia tempat kos. Bahkan pengetahuanku tantang gadis ini melebihi pengetahuanku tantang kakaknya (matahariku yang hilang).

Setelah aku tau tantang adiknya aku mulai mencari jalan untuk mendekati adiknya. Aku berniat untuk minta tolong pada gadis ini untuk membantuku kembali mendapatkan kakaknya. Aku mulai menghubunginya melalui pesan di fb. Aku mulai chat dia dengan perkenalan yang sok akarab. “Hei malem dek kmu adeknya elsa ya?” Kataku. Dia pun membalas chatku “iya kak kamu mantan kakakku kan?”. “Iya” jawabku. Percakapan kita berlanjut hingga berminggu-minggu. Aku sering menitip salam untuk kakaknya dan meminta untuk membantuku balikan dengan kakanya namun jawaban dia selalu sama “kak aku bilangin ya kakakku itu kalo dah putus trus punya mantan gak bakal mau balikan lagi” ya selalu itu jawabnya hingga aku menyerah.
Karena aku malu akhirnya aku berhenti untuk chat gadis ini dan aku berdiam tak melakukan apa selama 2 minggu aku hanya fokus akan sekolahku dan menengankan diriku.

240 hari kemudian aku mulai tenang dan lupa akan dia aku berfikir untuk menyerah dan hidup jomblo aja dan fokus sekolah. Mulai saat itu aku tak memikirkan dia lagi aku pun sering chat adik dari mantanku di fbnya aku chat dia tiap 2 minggu sekali atau seminggu sekali. Kita makin akrab dan tak pernah membahas kakak keponakannya yang dulu adalah pacar yang istimewa buatku bagaikan matahari untukku. Kedekatanku dengan adik mantanku ini berlanjut hingga kami bertukar kontak bbm. Dari sinilah semuanya dimulai, kami akhirnya berjanjian untuk bertemu untuk buka bersama. Buka bersama puasa senin kamis karena kami berdua sering berpuasa senin kamis.

Hari itu hari kamis aku bertemu dengannya untuk pertama kali dengannya. Aku menunggunya di depan rumah berpagar hitam tempat kostnya. Aku tiba di sana sesaat setalah shalat magrib. Aku menunggunya di depan rumah itu, tak lama aku datang ada gadis yang menghampiriku dan tersenyum. Saat aku melihat gadis itu aku langsung terdiam dan tak bisa berkata apapun. Aku terdiam bukan karena senyumannya yang manis namun karena dia bagaikan matahari baru buatku. Aku menatapnya dan melihat dia menyakinkan diriku bahwa aku tidak mimpi dan salah orang. Saat aku melihatnya aku tak berhenti memandangnya karena aku tak percaya aku tak pernah mengira gadis ini adik dari mantan terkasihku. Gadis ini mirip sekali dengan mantanku entah ini hanya fatamorgana atau apa?, aku memandang gadis ini bagaikan aku memandang dia matahariku. Sorot mata yang dia punya lekuk wajah yang terbalut kerudung tak bisa dipungkiri dia seperti kakaknya. Namun berada di tubuh dan memiliki jiwa yang berbeda. Saat itu aku bagaikan mendapatkan matahari baru matahari yang sama yang memancarkan sinar yang sama dan ber cahaya sama namun ini adalah matahari fajar yang memberi aura rasa dan hangat yang berbeda.

Setelah aku sadar dari semua lamunanku aku pun mengajaknya pergi untuk mencari makan. Saat aku makan bersamanya aku berbicara dalam hati dan berjanji “Dia rizma akan kujadikan dia matahari baruku yang akan kudapatkan dan kujaga, tak kan kubiarkan dia tenggelam seperti matahariku sebelumnya”. (T.glk)

Cerpen Karangan: R. Nugraha

Cerpen Matahari Baru merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


The Legend of Bumiati

Oleh:
“Ning.. nong ning… gung..” Suara alunan gamelan terdengar syahdu mengiringi pementasan Tari Ronggeng Dukuh Klayang. Sumiati terus meliuk-liukkan badannya, mengikuti alunan suara gamelan. Sekilas dia mengkibaskan selendangnya, membuat tariannya

Ketulusan Cinta Putri Si Cewek Jutek

Oleh:
Bulan kini berganti dengan mentari yang menerangi bumi, burung-burung bernyanyi di pagi hari, di sebuah kamar ada seseorang perempuan cantik sedang bersiap diri berangkat ke sekolah, di balik pintu

Aku Memilih Dia

Oleh:
Waktu menunjukkan pukul 22.01 WIB. Cuaca malam ini cukup gerah. Memang sekarang sudah memasuki musim kemarau. Bosan menonton tv aku segera naik ke kamarku di lantai dua. Kuambil ponselku

Lelaki yang Tercemar Air Mata

Oleh:
Wanita Satu Meski kau tak pernah alpa ciptakan cerah di senyummu, entah mengapa aku selalu bisa selami tatap itu bukan sebagai gerbang tawa, melainkan sepasang ceruk kesedihan. Aku memang

Tuan Berkacamata

Oleh:
Jam menunjukkan pukul 14.30 wib. Tapi tak ada jawaban bahwa adanya tanda-tanda sms masuk dalam ponselku. Dari pagi hingga kini kutunggui. Namun tiada kabar kudapati dari dia yang kurindui.

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *