Menunggunya

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 6 April 2018

Malam itu tepat pukul 20.15 wib rima sedang bekerja sebagai therapists di sebuah tempat massage keluarga yang cukup terkenal, tapi tanpa sengaja rima melihat ke luar jendela ada seorang pemuda yang tampan sedang berdiri memandangi suasana jalan raya kala malam itu, mata dan hati rima tak henti-henti meliriknya padahal saat itu dia sedang bekerja.
Hati dan pikirannya gundah karena penasaran akan sosok seorang pemuda yang berdiri di luar jendela itu, sesering kali rima mengambil kesempatan untuk melihat pemuda itu walaupun dia sedang bekerja.

Tepat pukul 22.00 wib setelah treatment yang dikerjakannya itu selasai rima pun berjalan keluar tempat massage menuju tepi jalan raya untuk memastikan siapa pemuda itu, betapa kecewanya rima tatkala dia tidak menemukan sosok lelaki yang ia lirik sedari tadi. Rima pun berbalik badan berjalan menuju tempat massage dengan rasa penasaran akan lelaki itu, rima yang akan memasuki pintu tempat ia kerja tiba-tiba…

“hayooo, kamu lagi ngapain dari tadi mandangin jalan raya terus?” tanya Willy mengagetkan rima, “iihh kamu wil ngagetin aja” timpa rima “lagian kamu ngapain coba, aku perhatiin kamu lewat jendela kayanya kamu ngelirik-lirik ke arah temen aku yang lagi mandangin jalan raya dehh” Betapa terkejut rima mendengar perkataan willy kalau ternyata dia mengenal siapa sosok pemuda tepi jalan raya itu “maksud kamu, kamu kenal sama lelaki yang dari tadi berdiri di tepi jalan itu?” “Ya iyalah dia cowok yang dari tadi mandangin suasana jalan raya itu tuh temenku kaliii rim. Kenapa emang kamu naksir?” tebak willy sambil bercanda “ah kamu, aku cuman penasaran sama lelaki itu.” “Jangan bilang kalo kamu tuh beneran naksir dia, ya ampunnn rim kamu baru ngeliat dia dalam waktu singkat tapi kamu udah ada rasa” timpal willy dengan nada sok taunya “Aku bingung wil dengan perasaanku, jujur aku emang baru liat lelaki itu tapi rasanya aku ada hati sama dia, entah hanya kagum sementara apa ini yang namanya CINTA PANDANGAN PERTAMA. ahh sudahlah wil aku mau masuk ruangan dulu takut ada kerjaan” jawab rima dan langsung masuk ke dalam gedung.

Sore ini rima ingin pergi ke caffe nya willy ya willy memang seorang wirausahawan muda yang sudah cukup mapan dalam bidangnya, walau begitu willy tidak segan berteman dengan rima yang hanya seorang gadis biasa setelah setengah jam perjalanan dari rumah menuju caffenya willy yang bernama “Maoel caffe” akhirnya rima bertemu juga dengan willy.

“Rima, tumben kamu datang kemari?” tanya willy yang terkesan bingung atas kedatangan rima “iya will, kebetulan aku lagi off kerja dan memang sengaja dateng kemari buat ketemu kamu doang” canda rima Di satu meja dekat dengan kaca yang bisa langsung melihat pemandangan di luar mereka duduk di sana sambil menikmati kopi yang tersedia di Maoel caffe itu. Mereka mengobrol, tertawa dan bercanda satu sama lain seperti halnya sepasang sahabat pada umumnya, dan dari hangatnya perbincangan mereka seketika rima pun terdiam seribu bahasa sambil melirik ke arah luar jendela caffe tersebut.

“ehh, kamu kenapa rim? Kok jadi bengong gituu, kenapa cerita dong rim” tegor hangat willy “Jujur aku masih memikirkan lelaki itu” “Siapa?? Avinn??” sahut willy “ah apa kamu bilang? Avin?? Dia lelaki yang berdiri ditepi jalan raya itu avin namanya?” rima terkejut karena sudah dua hari semenjak kejadian itu dia tidak mengetahui nama dari sosok lelaki itu “Iya dia Avin temenku yang kamu pandangin terus lewat jendela tempat kamu kerja. Kamu beneran ada rasa yaa?” tanya willy serius “ah kamu, aku cuman penasaran saja kok” sangkal rima “sudahlah rim kamu gak usah menyangkal gitu, jujur saja biar nanti aku kenalin kamu sama dia” sahut willy dengan mengasih harapan “Iya wil, dan aku pastikan ini bukan cinta sesaat karena kagum saja tapi rasa ini tulus datang begitu cepatnya. Ah tapi kok kamu bisa kenal dia? terus kenapa malam itu dia datang ke tempat kerjaku?” tanya rima menimpal “Malam itu aku sengaja undang dia karena aku ingin ngasih tau tempat massage keluarga yang paling bagus dan niatnya sih aku pengen ngajak dia biar ikutan di massage tapi dianya gak mau malah ngelihat pemandangan tepi jalan raya, dan aku kenal sama dia karena dia punya caffe juga dan kami masuk komunitas yang sama dan akhir-akhir ini aku dan avin berencana buka foodtruck di daerah sini” perjelas willy Mendengar penjelasan willy membuat hati rima bergetar seakan avin dan dirinya punya status sosial yang berbeda.
“hmm gitu ya wil, ya udalah aku mau pulang dulu yaa” “Loh cepet banget, kamu mau gak aku kenalin sama dia?” “Aku pulang will!” Tanpa menjawab pertanyaan willy rima bergegas pergi dari caffe itu.

Satu bulan telah berlalu setelah kejadian itu, rima masih saja memikirkan lelaki yang bernama avin itu, dipikiran dan hatinya hanya ada avin yang entah kenapa dia tidak bisa melupakan lelaki yang ia lihat kala malam itu. Waktu demi waktu berlalu rima hanya memikirkan sesosok lelaki idamannya dan berharap suatu saat dia dan avin bakal bertemu diwaktu dan suasana yang tepat, hatinya merintih entah apa sebabnya hanya satu yang pasti avin adalah keinginannya.

Rima mendatangi willy di caffenya itu dengan bermaksud mencari tau tentang avin. “hy will, kamu gak sibuk kan?” tanya rima “Nggak kok rim, buat kamu mah aku gak bakal bilang sibuk” canda willy “kamu bercanda terus niih, aku mau curhat sama kamu, boleh ga?” “Ya boleh lah, kamu mau curhat tentang apa? Avin yaa?” Tebak willy seakan dia tau “Aku malu bilangnya tapi jujur aku tersiksa dengan perasaan ini. Kalo aku boleh tau avin itu sudah punya cewek belum?” “Dia single dan kayanya kamu cocok sama dia, hheee.” “Aku serius will!!” pertegas rima “Avin itu emang lagi sendiri belum punya pasangan rim, dan aku pengen ngenalin kamu sama dia. Kamu mau gak?” “Apa? Kenalin aku sama dia? Ah gak lah aku belum siap, masa iya siih dia mau sama aku yang jelas-jelas level kami beda jauh!” tegas rima “Ya ampun rim, kamu ngomong apa siih? Ini tuh soal cinta bukan status sosial mau kamu siapa dan avin siapa itu urusan belakangan, yang penting kamu sama avin kenal dulu siapa tau cocok” jawab willy yang terkesan memberi harapan dan motivasi ke temennya “Tapi aku belum siap wil, aku takut dia gak mau kenal sama aku yang hanya gadis biasa dan biarlah rasa ini aku simpan di dalam lubuk hatiku, hanya mendengar ceritanya saja aku sudah cukup senang wil tapi kalo untuk berkenalan atau yang lebih jauh dari itu aku belum siap” tepis rima dengan nada pasrah “Jadi kamu mau mengharapkan kasih yang tak berujung ini? Itu mau kamu?” tanya willy heran “Biarlah wil, kalo aku dan dia sudah ditakdirkan bersama pastinya aku dan dia akan dipertemukan dengan cara yang indah, biar saja aku berharap dan menanti jawaban atas doaku ini” Mendengar perkataan rima willy merasa bingung tapi sangat menyentuh hatinya “Sungguh aku tak mengerti jalan pikirmu tapi aku akan menunggu keajaiban jodoh itu bersamamu, biarkan aku yang akan menjadi saksi cintamu kepadanya.”

Bulan demi bulan berlalu hati ini tetap saja tertuju padanya lelaki yang sedang menikmati pemandangan tepi jalan raya malam itu, akan kah cinta ini sampai padanya? Sampai kapan perasaan ini berlabuh kepada sosok lelaki itu.

Cerpen Karangan: Nur Cahyati
Blog / Facebook: mystorymylifeblogaddress.blogspot.com / Cahyanur Alkarina

ADVERTISEMENT

Cerpen Menunggunya merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Cinta Tanpa Batas

Oleh:
Siang ini matahari menampakkan cahayanya sangat terang sekali, begitu menyengat hingga tubuh ini yang tidak memakai jaket, terasa sangat menyengat bahkan membakar sampai kulit paling dalam. Aku tidak tahan

Saat Cinta Tak Terbalas

Oleh:
Mulai dari pukul 19.00 sampai 23.00 aku melepas rindu bersamanya. Aku tau dia bukan kekasihku. Aku sadar dia adalah milik sahabatku. Aku tak berarti apa-apa di matanya. Aku bukan

Precious Chocholate

Oleh:
Langit mulai berwarna, Matahari sudah mulai tersenyum, aku bergegas dan bersiap untuk segera pergi ke tempat kerjaku, aku bekerja disebuah toko cokelat bernama “Precious Chocholate”, disana aku menjadi pelayan

Epilog

Oleh:
6 April 2012. Siang yang terik. Siti menyusuri jalan dengan langkah gontai. Derap kakinya yang pelan tidak senada dengan detak jantungnya yang berdegup kencang. Sebutir keringat pun menetes dari

Tentang Kita

Oleh:
Telah banyak yang tertulis di atasku. Kata orang aku surat cinta, aku sulaman kata-kata yang bila di baca membuat banyak pipi merona. Tapi sudahlah, biarkan mereka menyebutku apa, bukankah

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *