Me,U,Chat n Love

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 23 November 2012

“Nih.”kataku sambil menyodorkan dua lembar kertas tisu untuknya.

Erin terus menangis sesenggukan,”Hiks…Hiks….bener deh Foy,gua gak nyangka ternyata Indra itu playboy.Tukang Selingkuh!”

“Untunglah.Sadar juga.”

“Malah selingkuhnya sama Nora,lagi.Kuntilanak zaman 2012.Huuh!!Eeeeghh,Indra begok!Makan tuh paha kambing si Nora.”celetuknya panjang lebar.

“Dari awal gua bilang juga apa.Cowok kayak Indra itu gak ada baiknya.Gak pantas buat loe”balasku.Membuat ingatannya kembali.

“ Ya,tapi gua kan udah cinta ma dia.”gerutunya.Aku hanya bisa memutar bola mata melihat kebodohan temanku yang satu ini.

“Justru itu deh,gua bilang ‘Cinta itu Buta’.” gumamku.

“Elo kok gitu sih Foy.Orang uda patah hati kek gini,bukannya dihibur malah diejek.”
Ups! Kedengaran ya? Hehehehehe……..

“Ya uda deh.Gua gak bahas itu lagi.Elo juga jangan nangis lagi donk,gak pantas cowok kek dia itu ditangisin.Putus ya putus,masih banyak cowok laen lagi yang pada nunggu diluar sana.Nih tisunya lagi.”ceramahku.”Liat tuh,jadi berantakkan deh kamar loe.Gua yakin nih Mbok Inah pasti bakal sakit pinggang gara-gara mungutin tisu loe yang berserak…..”

PHHHRRRTTT! PHHHRRRRRRRTTT!!!

ADVERTISEMENT

OH MY GOD!! Aku menelan ludah,melihat Erin membersihkan ingusnya dari hidung.Wajahku berubah masam.Haaisss…..cewek galau zaman sekarang.”Aaaaahhhh…….”

“Legaan?”tanyaku,melihat mimiknya sedikit cerah.
Erin mengangguk.Dan tersenyum.

“Nah,ini baru sobatku.So?”

“So??”

“We out?”

Aku menyipitkan mata.

“Shopping?”

“Why not?!”

Ahahahahahaha………

***

Nanox_s3ven: hei,lagi dimana nih?

Foy_phoenix: lagi di Sun Plaza nih,ma temen..

Foy_phoenix: hehehe…kamu sendiri?

Nanox_s3ven: temen? Cewek apa cowok nih? Aku lagi maen futsal sama
tetanggaku.

Foy_phoenix: Ehmm,kasi tau gak yaa?hahahah

Foy_phoenix: ma cewek laar,hehehe…

Foy_phoenix: futsal? Haiiisss,dasar cowok

Nanox_s3ven: hehehhehe…..

Foy_phoenix: cetak gol pertama lagi?

Nanox_s3ven: heheh…yah,begitulah. Kok tau? hahhahahaha

Foy_phoenix: ya iyalah tau,siapa juga yang gak kenal elo-first prince diseantero Medan..

Nanox_s3ven: hahahahhahah…..bisa aja. Gak ampe satu kota Medan laar…

Foy_phoenix: yah,ok deh. Ralat,setengah kota Medan.

Foy_phoenix: hahahahahah

Foy_phoenix: wkwkwkwkwk

Nanox_s3ven: wkakakakakkaka

Nanox_s3ven: btw,dalam rangka apa nih kalian pigi ke Sun Plaza? Bukannya kamu gak begitu suka jalan-jalan kesana?

Foy_phoenix: Dia tuh lagi patah hati,baru putus ma cowoknya. Jadi daripada strees,di rumah nangis-nangisan,ya aku ajak keluar aja. Hehehe….

“Foy,yang ini bagus gak?”terdengar suara Erin berseru.Mengalihkan pandanganku dari layar Android.Aku melihat dress yang dipegangnya.Soft pink.Berpita kain renda coklat besar ditengah.”Manis.”

Erin mengangguk-angguk.”ya,gue juga berpikiran sama.”kemudian ia menyodorkannya ke peragawati disebelahnya.”Aku ambil yang ini.Dibungkus ya!”pintanya.

“Hei,loe gak tes dulu?”

“It’s ok lar. kalo gak bisa pake kan bisa kasih ke elo. Hehehehe…”
Sambil nyengir aku menggumam,”Capekdeehh…”lalu sementara Erin berlalu untuk membayar bajunya dengan seringai lebar,aku kembali menatap layar Androidku yang menampilkan YM. Dan mulai mengetuk-ngetuk keyboard touchscreenku.

Nanox_s3ven: waduh,yang lagi broken heart ternyata,siapa tuh cowoknya?

Nanox_s3ven: temenmu cantik gak,sayang kali tuh kalo diputusin. Cowoknya selingkuh ya?
(dikirim lima menit yang lalu)

Foy_phoenix: helloww??? kok jadi wawancara gitu ya kesannya?

Foy_phoenix: pake nanya-nanya cowoknya sapa segala,cantik ato gak.gak ada urusannya deeeh..==

Nanox_s3ven: hehehehehe

Foy_phoenix: napa hehehe?

Nanox_s3ven: cemburu yaah,aku nanya-nanya soal temen kamu? Heheheh

O-owwhh….aku merasakan wajahku memanas,apa-apaan sih Doni ini?huuhff..

“Yuk,Foy! Kita cabut pigi beli sepatu,heheheh….”seru Erin melangkah ke arahku.Tapi mataku masih dilayar.”Lho kok…?”

“Napa Rin?”aku masih sempat bertanya.

Foy_phoenix: ENGGAK!

Nanox_s3ven: ah masa?? kok giliran kamu yang kesannya salting gitu? Hayo… ngakuuuuu…

Foy_phoenix: enggak,biasa aja tuh.kamu kali yang terlalu berperasaan.

Nanox_s3ven: Ehh,aku gak bilang tuh aku berperasaan.kamu aja yang berpikir banyak.

Foy_phoenix: ==

Nanox_s3ven: Foy..

Nanox_s3ven: Foy..

Foy_phoenix: napa?

Nanox_s3ven: diam-diam kamu suka sama aku kan?hahahhahahahak……..

Foy_phoenix: DONIII!!! Iiihh….uda deh..godaanmu tak laku lagi!!wkwkwkwkwk

Nanox_s3ven: tapi kamu suka kan?dari kecil sampai sekarang aku tau kok kalo kamu ada suka sama aku.

Foy_phoenix: ciih!! sok tau.tipe aku tuh gak kayak kamu punya,tapi kek Leo.

Foy_phoenix: wkwkwkwkwkw

Nanox_s3ven: bohong..

“Kok wajah loe jadi merah kek tomat gitu?-dia mengintip-intip layar ponselku-lagi chat ma siapa sih? Rahasia banget.Gebetan loe ya?”

Aku termundur satu langkah dengan terbelalak dan menggeleng-geleng dengan cepat,”Bukan kok! Bukan siapa-siapa.”

Sambil menggigit bibir,aku memberi tanda Erin untuk mendekat,kemudian aku berbisik,”temen chat gue yang satu ini,emang kurang kerjaan,yang dibahasnya yang aneh-aneh….loe tau kan,yang kek…”aku menatap matanya,berharap ia mengerti maksudku.Dan ternyata aku tidak perlu menatapnya lama-lama kek paranormal,ia dengan cepat menangkap maksudku.

“Oooooohhhhhhh…..”

Melihat Erin hanya mengangguk-ngangguk,aku sudah bisa menghembuskan napas.Haiisss…..daripada ketahuan.Doni,I’m sorry! Tapi,kalo Doni tahu aku ngarang cerita seperti tadi tentang dia,pasti akan mengomel-omel. Heheheheh…..apa boleh buat,kata-kata sudah dikeluarkan.”Yuk!”kataku.Dan untuk terakhir kalinya,aku kembali menengok kelayar kecil dihadapanku.

Foy_phoenix: Hng!!terserah.eh,Don,aku off dulu ya,temanku uda panggil nih. Pae dah…

***

Aku mengintip ke rumah sebrang dari jendela,dia da pergi belum ya? Aku menghela napas panjang. Huh!!

“Mang,berhenti sini aja.”pintaku pada Mang Apo-supir pribadi yang telah mengabdi selama 10 tahun terakhir di keluarga kami.

Saat mobil berhenti,kubuka pintu dan melompat keluar bersama ransel dipundak.”Makasih Mang.”

“Iya,Non.Ati-ati.”

BLAAM! Baru kututup pintu disamping,tiba-tiba kurasakan sesuatu menyentuh kepalaku dan menjambret bandoku.Sudah hampir aku menjerit,ketika melihat siapa yang menjadi tersangka perbuatan tadi.Aku melihat kekiri dan kekanan dengan mata melebar,melihat apa ada yang menyaksikan kejadian ini.Nih cowok gila apa ya?

“Kamu gila ya?”desisku.

Aku yang tengah panic,ia malah santai aja,”kenapa?”

“Kenapa?”

“Iya,kenapa?”

Ugh!! Beneran deh nih anak,aku berusaha mendekat.”Bukannya kamu bilang kalau disekolah kita berdua harus pura-pura gak kenal?”

Ia terlihat menimbang-nimbang,sambil memegang dagunya dengan tangan kanan,”Iya sih. Aku pernah bilang. Tapi sekarang aku sudah berubah pikiran.”

Oooh..aku pura-pura terkejut.”kenapa? kamu gak takut fans kamu patah hati?”

“Patah hati? Hahahahaha……Foy..Foy,kamu kan bukan pacar aku. Ngapain mereka harus patah hati? Pikiran kamu bener-bener deh,macem-macem.”dan ia tertawa.

Dan ia tertawa.

Dan ia TERTAWA!!

Ooucch!!HAH!!Grrrrr…….DASAR KUE DONAT!!

Hmm….sabar Foy,sabaarr…kamu seharusnya gak usah ambil peduli. Bukannya ini bagus,selama 4 tahun kalian satu sekolah,tapi tidak pernah berbicara satu patah kata pun di sekolah. Hanya karena dia bilang,”di sekolah yang baru,aku gak mau teman-teman tahu kalau kita saling kenal. Jadi disekolah kita harus pura-pura tidak kenal ya?”saat itu aku sadar betapa tidak diharapkannya hubungan ini.Saat SD,kita sekelas.Namun,naik ke SMP kita berdua pindah sekolah,dan sekolah kita sama hanyalah suatu kebetulan.Maka mungkin dari itu ia mengatakan kalimat itu. Kehadiranku tidak diharapkan. Dia lebih memilih kami berkomunikasi melalui chatting daripada ngomong langsung..Tapi bukan tak pernah sih kami mengobrol,hanya saja,yah,diam-diam.

Tapi sekarang,di menit-menit barusan,ia mengatakan bahwa ia berubah pikiran! Apa yang dimakannya kemarin malam?!

“Oke.Kalo itu maumu. Mulai saat ini,disekolah,kita adalah teman. Sekaligus tetangga.”aku tersenyum lebar.Sedikit dibuat-buat.”hehehhe…mari.”aku membuka telapak tanganku didepannya.

“Apa?”tanyanya.

Kulirik-lirik bando biru yang dipegangnya sedari tadi,memberi tanda.”ngg!”gumamku.Ia mengikuti arah mataku. Dan,”oohhhh…nih,”ia mengangkat tangannya.Mulutku berubah manyun,dan tanganku bergerak mengambil benda itu,”Eiit…”

“Kenapa?”ditariknya kembali bando itu.

“Aku akan kembalikan padamu bando ini jka kamu memenuhi 1 permintaanku.”
Aku tersenyum lembut. Mengingat bagaimana kata-kata itu meluncur untuk pertama kalinya. Beberapa tahun yang lalu. Dan kenangan itu masih kental dibenak. Kebiasaan. Ternyata dia memang Doni.

“Apa?”aku menatap mata hitamnya.

Tanpa berkata apa-apa,ia mendekat dan memakaikan bando itu untukku. Aku sedikit terkesiap. Juga menikmati detik-detik saat ia memasangkannya. Dan kembali aku merasakan wajahku memanas. Setelah selesai ia balas menatapku dengan dalam dengan senyum khasnya. Ouch!!aku tidak bias bernapas!

“Warna biru memang sangat cocok dengan kamu.” Kata-kata itu….

“Don,pitanya mau pilih yang mana ya?”tanyaku saat berdiri di stand penjual accessories rambut di pasar pagi bersamanya.

Ia menimbang-nimbang dengan tangan kanannya memegang dagu.”Ehmm,yang warna biru saja. Cocok untuk kamu.”

“Oh ya?? Ya udah deh..”

“Bang,aku ambil yang biru ini yah…”

Aku berpaling terlebih dahulu. Dan langsung menyadari bahwa mata orang-orang sekitar tengah tertuju pada kami berdua. Aku memandang Doni.

“Sepertinya kita harus masuk ke kelas.”dan tanpa mendengar responnya,aku sudah melangkah pergi.

***
Nanox_s3ven: apa tadi kamu teringat pada masa lalu kita?

Aku terdiam sambil menatap kalimat pesan itu.

Foy_phoenix: apa kamu sendiri masih ingat?

Nanox_s3ven: aku tidak pernah lupa.

Foy_phoenix: jadi

Foy_phoenix: kenapa

Nanox_s3ven: Mmm??

Kenapa kamu berkata seperti itu? Lalu kenapa sekarang berubah pikiran? Apa yang sedang ingin kamu katakan?

Foy_phoenix: nope!

Nanox_s3ven: aku tahu kamu mau menanyakan apa. Aku tahu.

Lalu kenapa? Aku hanya ingin tahu alasannya.

Foy_phoenix: lalu?

Foy_phoenix: apa kamu akan mengatakannya?

Nanox_s3ven: bukan saatnya,Foy. Tidak sekarang.

Foy_phoenix: ya,aku tahu. Aku harus bersabar,bukan?

Nanox_s3ven: Yaa..

Foy_phoenix: aku harap saat itu tidak akan lama lagi.

Nanox_s3ven: ya,tidak akan lama.

***

“Loe mau pesen apa?”

“Biasa. Bakso. Hehehhe..”

“Oke.”

Aku berjalan mendekati abang baksonya,sementara Erin pergi mencari tempat.

“Bang,misop 3,bang!!”

“Bang,punyaku dulu lar,da lama nih nunggunya!!”

“Bang,bakso 5,gak pake tahu!!”

“Bang,minta kerupuknya lagi!!”

Ampoooonnn!! Bisa pecah nih gendang telingaku. Suaranya kek suara satu kampong. Ngantre aja da kayak mau minta sembako ma pak lurah. Hadeeuhhh…..

“Bang! Bang! Bakso 2 mangkuk!”aku berusaha menjerit.tapi yang shitnya suaraku dikalahkan sama si suara-suara penonton sepak bola ini. Duhhhh….

“Mau mesen ya?”mendadak Doni mucul disebelahku.

“Kok kamu disini?”

“Ya makan lah,masa mau nonton bola.”
Aku nyengir,”ya uda deh,bantuin pesan deh kalo gitu. Bakso 2 yah. Aku duduk dulu.”

“Eh,”panggilnya lagi,”temen kamu mau minum apa?”

Aku menganga. Maksudnya Erin-kah? Aku mengangkat bahu,”terserah,ikut kamu aja.”

“Oke.”

What?!! Dia gak nanya aku nih mau minum apa?? Oh My God! Masa dia nanya punya Erin aja sih? Ato jangan-jangan…Doni itu..
Apaan,ternyata yang dikatakan tidak lama lagi itu adalah ini? Dia suka sama Erin? Kok bisa?

Ahahahahahahahahahahaha…………… aku menggigit bakso terakhirku dengan nafsu membunuh. Mereka tertawa terbahak-bahak. Beraninya mereka tertawa terbahak-bahak didepanku?!

Oke,mereka berhasil membuat goodmoodku musnah!

Aku menatap Doni yang entah mengarang cerita apa,sampaiErin begitu menikmati suasana. Akan kutebak,jika dalam 5 menit mereka belum juga bubar,Erin pasti akan jatuh cinta sama Doni.

Ugh! Apaan sih,bukankah saat chat tadi biasa-biasa saja,bahkan kata-katanya tadi terlihat sedikit menghadirkan kelembutan. Atau aku saja yang kegeeran? Sepertinya tidak. Aku benar-benar merasakannya,ada sesuatu dalam dirinya yang ingin dia katakana. Dan aku yakin bukan ini yang hendak dikatakannya.

Ahahahhahhahahha……. Terdengar kembali tawa mereka. Aku terdiam.

“Hadeeuhh….hahahahah…. bisa aja deh kamu,Don. Bener-bener deh,lucu banget! Hahahah.. Foy,kok loe gak bilang sih kalo loe temenan sama Doni? Gokil banget ya orangnya.”ujar Erin. Masih dengan tawanya.

Apa? Kamu? Don? Ouch! Okay,I’m JEALOUS!!

BRAAAKKK!!!

Aku menggeser kursi dengan kasar,Erin dan Doni jadi terkesiap,”Apaan sih?! Ketawa ampe segitunya?! Lucu banget ya?!” lalu aku menghilang dari sana dengan aura api membara.

***
Day 1
Nanoc_s3ven: kamu marah ya?

Day 2
Nanoc_s3ven: kok kamu gak balas pesanku sih? Ketemu juga cuek-cuek. Kamu napa sih?

Day 3
Nanoc_s3ven: Foy,ayo donk,aku harus bicara sama kamu.

Rin_Rin: Foy,loe napa sih akhir-akhir ini. Ngomong gak mau,makan gak
ajak-ajak. Napa sih? Aku ada salah ya?

Day 4
Huufftt!! “Makasih Mang,nanti jam 6 datang jemput ya!”

“Iya,Non. Beres! Hehehe..”

“Okeiii!”

Aku berlari turun mobil,memasuki Sun Plaza. Sebenarnya aku tidak terlalu suka plaza yang satu ini. Cuman untuk hari ini,dan untuk moodku yang seperti ini,Sun adalah tempat yang cocok.

Hmmmm……bagusnya ke gramed apa nonton dulu yah? Hihihihi..
Kuputuskan untuk kegramedia dulu. Dan baru saja mau jalan,tiba-tiba ponselku bordering. Erin. Ponsel itu terus berdering,berhenti dan berdering lagi. Dan dengan sedikit ragu,aku mengangkat telepon itu.

“Halo.”

“FOY! AKHIRNYA LOE ANGKAT TELEPON JUGA!!”pekiknya.

“Ada apa?”

“Gue piker loe gak marah sama gue gara-gara…”

“Ada apa?”potongku. Saat ini aku tidak berharap untuk mendengar nama itu. Apa lagi membahasnya.

“Ehm,loe lagi ngapain? Kok terdengar bising,loe lagi diluar ya?”
Aku memutar bola mata,”Aku lagi di Sun.”

“Ooohh…”

Hening.

“Kalo gak ada apa-apa lagi. Aku tutup dulu..”

“Ehh…”tit!

***

Aku berjalan cepat dengan membawa seplastik besar berisi novel-novel dari gramed. Semoga saja tiketnya belum habis. Sebenarnya rencanaku,liat-liat ke gramed bentar beli buku terus jam 3 aku baru meluncur ke 21 untuk beli tiket The Hunger Games yang jam 3.30 siang ini. Tapi sekarang sudah sudah jam 3.15 siang,entah keburu beli tiketnya atau tidak.

Sesampai ku di 21,cepat-cepat aku menuju kasir penjualan tiketnya,dan dengan-sangat-tidak sengaja-aku melihat Erin baru memasuki pintu masuk. Bersama DONI! Ouch shoot!

“Foy!!”

Mati aku,keliatan pulak,lagi ma tuh anak.

“Hei.”cuekku.

Erin tersenym lebar,bersanding disamping Doni.”Mau nonton juga?”Tanya cowok itu.

“Mm.. kalian mau nonton apa?” balasku.

“Loe sendiri?”giliran Erin yang buka mulut.

Dalam hati aku nyengir,”Hunger Games.”

“Waw,kebetulan nih,kita juga mau nonton film itu. Gimana kalo sama-sama aja?”

Apa? Kita? Ouch!

“Boleh,sama-sama aja…”

“Ehmm…”kutatap sekilas cowok itu,lalu berpaling. Apa-apaan sih dia?

Pura-pura kuedarkan pandangan kesekeliling,mencari bantuan. Tapi apa? Dengan keadaan terdesak kayak gini,siapa yang akan menolong. Bukan ide bagus nih,kalo nantinya aku beneran nonton sama-sama mereka. Ugh!
Ayolah… ayo… hey,siapa yang kutemukan? Disalah satu sudut,tepatnya di tempat penjualan jajanan bioskop aku menemukan…. “LEOO!” cepat-cepat aku berlari menghampiri cowok itu. Dan menggandeng tangannya. Leo terlihat terkejut. Tapi aku tidak ada pilihan lain.

“Foy?”bingungnya.

“Hey,Leo,ehm….”kulihat Erin dan Doni ikut dating menghampiri.”Tolong bantu aku ya!”

“Aaah?”

“Jangan tanya sekarang,aku akan menjelaskannya nanti.”

“Lho Foy,,loe…”

“Eheh….sebenarnya,hari ini aku dan Leo udah janjian mao nonton sama-sama.

Dan tadi aku lagi nunggu dia beli popcorn.”kuambil popcorn yang ditangan Leo.”Makasih ya Leo.” Senyumku melebar sambil memandang Leo,dan sepertinya,ia terlihat senang?

“Sama-sama.”ia membalas senyumku. O owh..

“Jadi..”suara berat Doni terdengar,”kalian mau nonton apa?”

“Oohh…aku..”

“Kita mau nonton Titanic 3D!”ujarku hampir berteriak.”Ehmmmm…… sebenarnya aku mau nonton The Hunger Games,tapi karna Leo mau nonton Titanic dan sudah beli tiket pula,yaa,sayangkan kan kalo gak ditonton. Iya kan,Leo?

Leo ternyengir-nyengir,sedang aku masih denagn senyum dan tawa sandiwaraku. “Sebenarnya,tiket yang kubeli itu…..”Aku menutup mata.

***

Aku menggeram pada orang disebelah kiriku. Leo. Dan kulirik orang disebalh kananku. Erin. Grrrrr……rasanya aku akan berteriak. Kenapa sih aku harus nonton sama-sama mereka?! Mending tadi rencana nontonnya kubatalkan aja. Duh,hari apa sih ini?

Apapun cerita dari film ini-film yang sudah kutunggu-tunggu selam 3 minggu-aku sudah tidak tertarik lagi. Malah sekarang rasanya aku ingin pulang tidurrrr.

Tapi….. kenapa orang Doni bisa disini?Apa mereka sengaja datang ya? Tidak,apakah Erin yang sengaja mengajak Doni kesini,karena dia tahu aku lagi di Sun?

Ahhh,masa bodoh. Diam-diam kulirik Erin yang berada disebelahku,ia dan Doni terlihat berbisik-bisik dan senyam-senyum. Ugh! Dasar cowok! Kue donat! Grrrr…….! aku gak pernah melihatnya tersenyum sama cewek lain seperti itu! Iiihhhh…….BETE!!

Aku beranjak berdiri.

“Kemana Foy?”Tanya Erin.

“Toilet.”

“Ini udah lagi seru-serunya lo”sambung Doni. Kutatap matanya dalam kegelapan selama beberapa detik.

“Aku temenin ya?”sambung Leo lagi. Tapi mataku masih lekat pada sosok ini. Kemudian kumenarik diri darinya.

“Gak usah.”

***

“Aku harap saat itu tidak akan lama lagi.”

“Ya,tidak akan lama.”

Ya. Tidak lama. Sungguh.sekarang aku sudah tahu apa yang mau kamu katakan. Aku menatap diriku di cermin. Foy,saatnya kamu sadar,dia bukan Donimu lagi. Ya. Bukan lagi. Dan aku harus peri dari sini jika tidak mau melihat diri sendiri terkasihani.

Aku merogoh tas dan mengeluarkan ponsel,lalu belum sampai satu menit,sudah terdengar suara beariton paruh baya Mang Apo,”Mang,dating jemput Foy sekarang ya.” Lalu kuputuskan telepon setelah mendengar Mang Apo mengiyakan.

Sesudah itu,aku keluar meninggalkan kamar mandi. Saat menuju pintu keluar bioskop 21,pada saat bersamaan ada yang menarik tanganku. Aku sempat terpekik,lalu sadar ternyata yang menarikku adalah Doni.

“Hey… lepasin!”ia tidak menghiraukanku.

“Don,lepasin donk.. kamu mau bawa aku kemana?”tidak ada tanda-tanda.

“DONI WIJAYA!!” langkahnya berhenti. Tepat memasuki tempat parkir. Disaat itulah aku mencari kesempatan menarik kembali tanganku dan pergi.

“Kamu mau kemana?”halangnya.

“Ya pulanglah.”

“Tapi filmnya belum habis.”

“Kalo belum habis kenapa kamu menarikku kesini? Dan tidak masuk kembali? Kamu suka sama Erin kan? Itu yang ingin kamu jelaskan kan?”

“Bukan..bukan itu.”

“Lalu apa? Aku nampak sendiri kok,sikap kamu sama Erin itu beda. Tidak sama seperti sikap kamu terhadap cewek lain….”

“Selain kamu??”

Aku terdiam.

“Kamu berpikir sikapku terhadap Erin dan kamu itu sama. Dan kamu berpikir aku suka sama Erin. Kalau begitu kenapa kamu tidak berpikir kalau sikapku terhadapmu juga merupakan perasaan yang sama?jelasnya.

Aku menyipitkan mata,antara percaya tidak percaya,”jadi….yang kamu maksud kamu menyukai aku sama Erin?”

“Bukan gitu,maksudku….”

“Hooooh……aku sudah mengerti. Awalnya kamu suka padaku.tapi sekarang kamu suka sama Erin?” kuhapus sebutir air mataku yang jatuh dengan kasar. Tidak mau ia melihat aku menangisi cowok sepertinya.

“Tidak,bukan itu yang kumaksud. Kamu salah paham…”aku sudah tidak bisa menahan air mata ini.

“Yaaa,aku salah paham. Aku salah telah mengiramu suka sama aku. Aku salah mengira kamu tidak pernah lupa kenangan masa kecil kita. Aku salah mengira senyummu itu hanya untuk aku. Aku salah mengira kalau maksud kamu
‘tidak akan lama lagi’ itu……”

Apa?Kenapa Doni… Ditengah air mata yang terus mengalir,kurasakan bibirku menjadi hangat. Tangannya menggenggam jemariku. Dan kini seluruh tubuh dan aliran darahku ikut terselimuti rasa hangat. Dengan kedekatan seperti sekarang ini,bisa kucium sayup-sayup bau khas tubuh Doni. Yang begitu kental. Bau yang kukenal. Tapi…. Aku mendorong tubuhnya. “untuk yang kali ini,bisa kamu katakan mengapa?”terdengar langkah sepatu mendekat. Aku berbalik,mendapati Erin menghampiri. Kemudian tibatiba memelukku. Dari balik pundaknya,kulihat Doni tersenyum.

***

“Boleh aku tahu ada apa dengan ini semua?”

“Foy,gue tahu kok loe suka sama Doni.”ia berkata pelan. Dan sepertinya aku menangkap kesan kecewa disana.

“Erin,dengar gue. Tadi gue sama Doni itu hanya…”

“Gue tahu kok,loe tidak perlu menjelaskan apa-apa. Gue hanya pihak ketiga.”

“Haaaah?? Tidak,tidak seperti itu. Bukan elo yang pihak ketiga,tapi gue.”

“Oh ya? Lalu kenapa loe tidak bilang kalau selama ini loe berhubungan dengan Doni?”

“Itu karena….”

“Loe suka sama Doni.” Aku menatap lurus Erin. Lalu Doni,yang berdiri disampingnya.

“Aku….”

“Sebenarnyaa…..”aku ragu mengatakannya.”maaf Rin,gue rahasiain hal ini dari loe. Ya,loe bener-aku menatap dalam-dalam mata Doni-gue itu…”

“Ahahahahahahah……….”aku terbelalak. Melihat Erin malah tertawa ditengah pengakuanku.

“Kok?”aku terbingung-bingung.

“Hahahahahah…….mukamu lucu banget deh,hahah…”

“Don,sudah giliran kamu nih.”ujarnya pada Doni. Giliran?Kupandang Doni yang mendekatiku,ia meraih kedua tanganku.”Sebenarnya..”ia memulai.”kamu salah kalau kamu mengira aku suka sama Erin,aku gak ada pa-apa sama dia.”

“Akhir-akhir ini aku dekat sama Erin tuh karena aku ingin mengetes kamu.”

Aku terus mendengar,”Sebenarnya,dari dulu,aku tahu kalau kamu ada suka sama aku.. Dan…begitu juga dengan aku.”ia tersenyum lembut,” Tapi aku mengenal kamu,kamu tidak akan begitu mudahnya mengakui perasaan itu. Dan,saat mendengar kamu berbohong dengan bilang Leo barulah tipe kamu,akhirnya,aku pun memulai rencana ini. Dan juga dengan tujuan, aku ingin kamu jujur sama diri kamu sendiri.”

Jujur,aku hanya bisa menganga.”Jadi kamu sama Erin ngerjain aku karena aku bilang sama kamu,kalau kamu bukan tipeku?”

“Aku sedikit marah saat kamu menyebut nama cowok itu. Apalagi dulu kamu sudah pernah disakitin dia. Dan aku gak mau kalau kamu terus mengharap cowok seperti dia.”jelasnya.

“Maaf,Foy.Aku tahu seharusnya aku tidak berbuat…..”ternyata Doni marah. Ia marah karena aku nyebut nama cowok lain.Dia….

Aku meghambur memeluk dirinya. Dan seketika hatiku merasa kembali hangat dan rasanya air mataku akan jatuh lagi. “Aku juga minta maaf telah membuat kamu marah. Aku pikir kamu Doni yang dulu,yang selalu merhatiin aku,ngejaga aku. Aku pikir kamu telah melupakan semuanya. Tapi ternyata aku salah. Dan kamu benar,aku tidak jujur berani pada perasaanku sendiri. Karena aku takut aku terlalu banyak berharap. Apalagi kamu pernah mengatakan bahwa kamu tidak mau teman-teman disekolah tahu kalau kita saling kenal. Sejak saat itu,aku tidak berani berharap lagi.”ujarku sambil terisak.

Tangannya mengelus rambut panjangku,pelukanku semakin erat. Untuk menyadarkan diriku bahwa ini semua bukanlah mimpi.”Bodoh,aku bilang begitu karena aku tidak mau kamu diganggu teman-teman yang lain karena diriku. Kamu lupa apa yang dilakukan Monica dan gengnya sama kamu saat kita kelas 5? ”

Ingatanku kembali berputar,saat itu seharusnya aku diantar pulang sama Doni dengan sepeda,namun entah kenapa saat bel pulang sekolah Monica-musuh masa kecilku-beserta gengnya mengajakku ke toilet dan mengurungku disana. Dan sampai dua jam kedepan tidak ada yang datang menolong sebelum aku mendengar suara Doni memanggil-manggil namaku diluar toilet.

“Jadi maksud kamu,Monica sengaja ngurung aku ditoilet supaya aku tidak bisa pulang bareng kamu?”

Ia mengerdikkan bahunya,alisnya terangkat,“Aku baru tahu keesokan harinya.”

“Oooh…”responku pendek.

“Aaaaahhh……”Doni mencubit hidungku. Erin yang berdiri disamping malah ketawain.

“Makanya,jangan smebarang ambil kesimpulan dulu sebelum terbukti jawabannya.”godanya.

Huh! Aku mendapati Doni tertawa,mata sipitnya yang sudah berbentuk sebuah garis lurus membuat perutku geli. Tawa yang sama.
Kemudian tiba-tiba saja aku teringat sesuatu,”jadi…apakah Leo juga bagian dari rencana?” aku menatap Doni dan Erin bergantian. Mereka pun saling memandang.

“Ehm,”kata Erin,”sebenarnya kehadiran Leo itu diluar rencana.”

“Hah?”

“Sudahlah. Ngapain juga mikirin si playboy itu lagi.”

Aku meneliti mraut muka Doni,”kamu…cemburu atau marah?”

Yang ditanyai terlihat salting,”dua-duanya…kenapa?”

“Cih,siapa kamu? Aku toh belum jadi pacar kamu,ya terserah aku donk mau mikirin siapa.”godaku. dalam hati aku tertawa melihat reaksi jengkelnya. Aku menatap Erin. Ia juga lagi tertawakan si cowok mata sipit yang satu ini.

“Oke.” Seru Doni. Aku dan Erin terdiam. Mendadak jantungku berdetak sepuluh kali lebih cepat. Aku kenal nada suaranya yang seperti ini.
Sedetik kemudian,ia membawa tangannya memegang erat pundakku. Kedua matanya menatap kedalam sepasang mataku. Aku menjadi susah menelan ludah.

“Foy,I love you. May you be my girlfriend?”

Aku mendengar dengan sayup Erin mendesis. Tapi bibirku tidak bisa berkata-kata. Iya. Aku ingin mengatakan ‘iya!. Tapi saat ini aku seperti kehilangan napas. Bagaimana aku bisa mengatakannya. Wajahku mulai memanas. Terakhir dengan tersipu-sipu aku mengangguk padanya.Perubahan wajah Doni langsung terlihat. Matanya yang sipit semakin sipit karena tawanya. Alhasil,tanpa bisa ditahan tawaku pun pecah.” Dasaaar….. ”

“Ciyeeeee,Foy,jangan mengangguk aja donk. Kata-katanya mana nih? Hahahah…..” ujar Erin.

“Aku bersedia jadi pacar kamu.”ucapku sambil membalas tatapan matanya. Aku tersenyum lembut.

Doni mengecup keningku,”Thanks.”

Hari ini benar-benar hari yang smepurna bagiku. Hari dimana aku menemukan cintaku. Dan hari dimana aku menemukan teman sejatiku.

Cerpen Karangan: Puspita Ratna Sari
Blog: phoengcorner.blogspot.com
Nama saya Puspita Ratna Sari,kelahiran 1992 di Medan..
Sekarang tengah kerja sambil kuliah di Universitas Prima Indonesia,Medan..
Hobi membaca dan menulis di waktu senggang..
Thanks ya!

Cerpen Me,U,Chat n Love merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Cinta Putih Abu-Abu

Oleh:
Berseragam putih abu-abu terasa paling menyenangkan dari hal lainnya. Masa Remaja menuju masa dewasa. Banyak teman-teman baru, suasana yang baru dan cowok-cowok keren di sekolah. Awal memasuki masa ini,

Bidadari Tak Bersayap

Oleh:
‘Koridor itu, mempertemukan aku dengannya, sesosok bidadari cantik yang mungkin sengaja turun ke bumi’ Masih jelas ku ingat saat pertama kali kami bertemu. Di sebuah koridor gelap, dan masih

Istrimu Cinta Terlarangku

Oleh:
“Mas….aku ingin berpisah dengannya” demikian pesan singkat yang baru saja dia kirim, masuk ke telephone genggam ku. Lama sekali aku diam, berpikir untuk merangkai kata sebagai balasan pesan sigkat

Serpihan Hati

Oleh:
Di sudut pintu ruangan dokter itu terlihat seorang gadis yang membungkukkan kepalanya sambil menangis, sosok mungil itu membuatku ingin menghampirinya dan sekedar memberikan sapu tangan yang aku genggam saat

Cerita Tentang Kamu yang Jauh

Oleh:
24 Oktober 2013 Kau cukup jadi dirimu. Tak usah mengurus tentang diriku. Biar aku melakukan banyak hal semauku. — Lagi. Aku membaca pesan singkat itu berulang kali, pesan itu

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

3 responses to “Me,U,Chat n Love”

  1. JOY ANJALY says:

    Good ending..
    i like it

  2. risma says:

    Cerpennya keren
    Truz berkarya ya

Leave a Reply to JOY ANJALY Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *