Seberkas Harapan

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta
Lolos moderasi pada: 3 February 2013

kringggg. kringggg. kringgg. akhh. siapa sih pagi pagi gini udah nelpon? handphone ku terus berdering,
aku: apa sih.
andini: sayang. kamu lagi ngapain sih, hari ini kan kamu ada kuliah pagi,
aku: iyaaa. iyaa aku tau, bawel banget sih kamu
langsung ku matikan telpon nya

Kesal sekali rasanya pagi pagi gini udah ada yang ganggu, memang dia pacar ku dan sangat perhatian sekali terhadapku, tapi smua yang dia lakukan malahan membuatku sangat kesal, tidak terasa waktu sudah menunjukan jam 7, waduh gue kesiangan nih, pikirku, bergegas lah aku mandi dan bersiap untuk pergi kuliah,

nik. niko. sayanggg. aku tidak menggubris panggilan itu karena aku tau itu pasti andini, males sekali sebenarnya aku bertemu dengan nya, padahal dia baik terhadapku, perhatian nya, kasih sayang nya ku rasa tulus dari dirinya, dia pun mengejarku dan memegang tanganku,

andini: sayang ko aku panggil kamu ga nyaut sih ?
aku: maaf din, aku ga denger, abisnya aku buru buru udah telat nch,
andini: hmm. iyaa yudh,
aku pun langsung pergi meninggalkan nya, rasanya aku sudah tak tahan lagi dengan nya

Sepulang kuliah andini pun sudah menungguku dia mengajakku untuk makan siang bersama, tapi aku menolaknya aku hanya bilang kalau aku ga enak badaan mau langsung pulang, memang pada saat itu aku lagi kurang enak badan, dengan khwatirnya dia pun menyuruhku pergi ke dokter dan sangat memanjakanku, seakan akan dia tak mau melihatku sakit sedikitpun.

Aku pun pulang dengan temanku aldo, dan andini pulang dengan sahabatnya radit, aku tak pernah merasa cemburu andini dekat sekali dengan radit mungkin karena aku tau mereka sudah lama sahabatan aku pun ga pernah permasalahkan smua itu,

Sebenernya aku pun ga langsung pulang aku pergi makan dulu ke cafe terdekat,
aldo: nik. sebernya lo masih sayang ga sih ma andini, kasian dia lo cuekin mulu,
aku: sayang sih sayang bro, tapi lo tau sendiri dia tuh bawel banget, cape gue denger ocehan nya itu,
aldo: lah. kan dia gitu juga karena sayang sama lo kali aldo,
aku: tau lah. pusing gue,

Aldo. do. aldoo. hai. masih inget ga masih inget ga ma gua ? betapa kaget nya aku ternyaata itu asti mantan pacar sma ku dulu,
aku: hai. pa kabar kamu ?
asti: baik baik, ko kamu bisa disini sih do ?
aku: yaa emang rumah aku deket deket sini
asti: owhh. sama aku juga tinggal di daerah sini juga,
aku: oh ya. kita bisa sering ketemu dong sekarang,
asti: pasti lah do.

Senang sekali rasanya aku bisa ketemu dengan asti lagi, sampai aku lupa kalau aku sudah punya pacar lagi dan aku pun bilang sama asti kalo aku masih singgle, aku pun makin sering bohong pada andini kaarena aku sekarang lebih memilih asti dari pda dia, entah kenapa aku malah nyamaan jalan sama asti, aku pun dengan nya semakin dekat saja dan kami pun berniat untuk kembali jadian lagi.

Andini mungkin sudah curiga karena sikapku padanya sudah berubah total, dan dia pun menyuruhku menemuinya di cafe biasa kita makan siang, tidak banyak basa basi lagi dia langsung menanyakan ada apa dengan diriku kini,
andini: sayang. ada apa sih denganmu, sikap kamu berubah banget sama aku ?
aku: din. aku seperti ini karena kamu,
andini: ko karena aku sih ?
aku: iyaa. aku sudah cape sama smua peraturan kamu, kamu tuh terlalu banyak ngatur hidup aku,
andini: tapi kan aku lakuin itu smua karena aku sayang sama kamu niko.
aku: iyaaa aku tau. tapi bukan itu yang aku mau
andini: yudah aku minta maaf ya sayang, aku janji aku bakalan berubah, maafin aku ya sayang.” dengan mata yang berkilau berlimang air mata andini memohon padaku”
aku: din. gini aja deh sekarang, mendingan kita jangan bertemu dulu ya kita saling introfeksi diri kita masing masing dulu deh, mungkin itu yang terbaik untuk kita saat ini,
andini: tapii. nik.
aku: udah deh din aku cape.

ADVERTISEMENT

Aku pun langsung pergi meninggalkan nya, sebenarnya aku ingin mengakhiri hubungan ini dengan andini, tapi aku tak tega untuk memutuskannya, aku pun lansung pergi untuk menemui asti yang mengajakku jalan, teryata dia sangat jauh berbeda dengan andini, seakan akan dia menjadikanku budaknya dia memintaku membanyar smua belanjaannya, membawakan barang belanjaannya, disitu aku sudah seperti budak saja tapi entah kenapa aku ga pernah ngerasa keberatan aku malah merasa happy aja bila dekat dengannya, bahkan sampai pagi pagi sekali aku harus menjemputnya tapi aku tak pernah menolak walau pun aku sedang merasa cape sekali aku selalu ikuti keinginannya

Sampai pada suatu hari aku sakit, mungkin karen kecapean, seperti biasa pagi” sekali asti sudah sibuk menghubungiku
asti: kamu dimna sih. aku udah kesiangan nih, ada kuliah pagi
aku: aku lagi ga enak badan, maaf ya aku ga bisa nganter kamu
asti: alasan aja kamu. ” dia langsung mematikan telpon”

Disitulah aku merasa aku sangat butuh andini, yang selalu ada untuk ku, bila aku sakit dia lansung kerumahku membuatkan makanan untuk ku, penyesalanku pun kini terasa, dua hari aku sakit dan asti pun tak datang menemuiku, aku hanya di temani sahabatku aldo,
aldo: kerasa kan lo sekarang, dimana si asti sekarang lo laggi sakit, bego lo mau aja di perbudak ma dia, orang yang bener” sayang sama lo malah lo sia siain, ga ngerti gua sama jalan pikiran lo,

Aku hanya terdiam mendengar smua ucapan aldo, “broo. gua cabut dulu ya, gu ada urusan, cepet sembuh ya bro.” tak lama aldo pergi ternyata asti pun datang, aku pikir dia ingin menjengukku karena aku sakit tetapi dia hanya mau numpang menginap di rumahku karena dia lagi ada masalah sama keluarganya, bukan nya dia merawatku dia malah merepotkanku menyruhku membeli makanan lah, udah seperti babu aja aku di buatnya, malampun datang dan aasti pun tidur di kamarku sedangkan aku tidur di sofa ruang tamu,

tok. tok. tok. nik. niko, betapa kagetnya aku itu suara andini, langsung aku bangun dan berniat untuk membangunkan asti yang masih tertidur lelap di kamarku, aku takut andini mengira aku macem macem, nik. niko. buka pintunya nik, andini trus memanggil manggil ku. ti. asti. bangun cepetan,!! apaan sih nik masih ngantuk aku, asti seakan tak menghiraukan aku, aku pun langsung lari dan mengunci pintu kamarku, dan membukakan pintu depan.
aku: iyaaa. hai din, dengan gugup ku sapa andini,
andini taak menjawab sapaanku dia langsung masuk saja ke rumahku, melihat lihat sekeliling ruang tamu,
andini: tas siapa itu nik ?
aku: punya temen ku kemarin ketinggaln,

sial tas asti lupa aku sembunyiin, andini pun langsung menuju kamarku dia mencoba buka pintu kamarku,
andini: knpa di kunci nik. mana kuncinnya, dia pun langsung merebut kunci kamar yang aku pegang aku pun tak bisa berbuat apa apa lagi aku hanya terdiam, aandini pun langsung membuka pintu kamarku dan betapa kaget nya dia melihat seorang wanita tidur di kamarku dengan hanya memakai pakain dalam saja, air matanya pun langsung menalir sambil berjalan meninggaalkanku, aku pun mengejar nyaa untuk menjelaskan smuanya.
aku: din. dia itu bukan siapa” aku, dia hanya temanku dan menumpang tidur di rumahku
andini: nik. bukan nya aku tak mau memberimu kehormatanku, tapi yan aku impikaan itu di malam pertama kita setelah nikah akan ada momen yag sangat spesial, yang indah dann pasti akan berkesan.
aku: tapi din. aku ga nelakuin apa apa sama dia
andini: aku tidak tau nik. yang aku tau kamu satu rumah dengan waanita, dan wanita itu tidur di kamarmu tanpai pakain,
andini trus saja menangis, tidak lama kemudian astipun menghaampiri kami,
asti: nik sorry ya tentang hubungan kita, kaya nya cukup sampai disini deh, andini sorry juga ya gua ga tau tentang lo, soalnya niko bilang dia ga punya cewe makanya gua mau balikan lagi sama dia,

Aku pun hanya bisa terdiam dan menyesali perbutaku terhadap andini,

2 bulan kemudian andini sudah bahagia bersama radit yng sekarang menjadi pacarnya bahkan katanya mereka sudah bertunangan, asti sudah tak tau gimna kabarnya, sedangkan aku masih sendiri, terkadang aku berharap waktu bisa berputar kembali dan munkin sehrusnya aku yang sekrang jadi pendamping hidup andini, tapi aku juga harus bisa terima semua ini, karena waktu sedetik pun takan pernah bisa berputar kembali dan harus merelakan wanita yang aku cintai bahagia dengan cintanya yang baru, dan semua ini akan aku jadikan pelajaran berarti dalam hidup ini, dan selalu berharap semoga tuhan selalu menunjukan jlanyang terbaik,

Cerpen Karangan: Phian diez
Facebook: phian vocal

Cerpen Seberkas Harapan merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Fate of Love

Oleh:
Ada pepatah mengatakan “Dalam pertemuan antara dua orang, pertemuan pertama hanyalah kebetulan, pertemuan kedua tidak bisa dihindari, dan pertemuan ketiga merupakan takdir.” Pertemuan pertamaku dengannya, saat itu aku baru

Karena Zaky

Oleh:
Aduhh ini masih pagi aku lanjutin tidur ah. Namaku Revalina Anya biasa di panggil Lina. Kelas siang itu membuatku bahagia karena kalau malam biasanya aku main ps dulu terus

Berakhir dengan Senyuman (Part 3)

Oleh:
Awal Bulan Oktober Tahun 2018. Perkuliahan sudah mulai efektif, Larik dan teman-teman sekelasnya mengikuti perkuliahan sebagaimana layaknya mahasiswa/mahasiswi yang dibimbing oleh dosen pengampu. Sampai suatu ketika, Larik dan teman-temannya

Hanya Salah Paham

Oleh:
Malam ini Dimas serius mempelajari rumus-rumus fisika di ruang belajarnya, bukan tanpa sebab karena besok di kelasnya akan diadakan ulangan dan Dimas berharap dengan usaha belajarnya malam ini dia

Because Allah or Desire

Oleh:
“Aku tak pernah tahu bagaimana rasanya itu sebelum mengenalmu. Aku sudah lama mengenalmu dan mengapa di ujung hatiku sudah hampir bisa melupakanmu kau datang lagi memberi sejuta kenangan bagiku.

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *