Waktu Singkat
Cerpen Karangan: SMPN 1 Puri, VernandaKategori: Cerpen Cinta, Cerpen Patah Hati
Lolos moderasi pada: 21 May 2023
Pagi yang cerah, menghiasi wajah siswa-siswi yang baru naik kelas. Kebahagian ini juga dirasakan oleh seorang gadis yang bernama Jesy. Jesy yang naik ke kelas 9 SMP, ia menargetkan bahwa tahun ini ingin mendapatkan nilai yang bagus agar ia bisa masuk ke SMA favoritnya. Meskipun di kelas 8 mendapat juara 6, ia masih tetap bersyukur karena masuk 10 besar.
“Eh Jess, sekarang kamu duduk di kelas 9 apa?”, tanya teman dekat Jessy.
“Sekarang aku di 9A.”, jawab Jessy.
Di SMP Jessy hanya mempunyai 2 teman dekat yang satu beda kelas namanya Erika dan yang satunya sekelas yaitu Rayna yang bisa membuat Jessy menceritakan tentang kehidupannya. Sosok Jessy yang dikenal pendiam, namun Erika dan Rayna tidak setuju ada yang mengatakan itu. Padahal sebenarnya Jessy begitu asik untuk diajak bergaul.
1 bulan kemudian…
Sekolah Jessy mengadakan lomba 17 agustus untuk memperingati hari kemerdekaan yang pertama adalah lomba hias kelas.
“Kamu di kelas baru ini gimana perasaannya?”, tanya teman sekelasnya.
“Emmm…. lumayan seru sih.”, jawab Jessy.
Jessy belum terbiasa dengan kawan barunya, karena masih suka masa-masa kelas 8. Tetapi lama-kelamaan Jessy suka masa kelas 9 ini. Tanpa disadari Jessy menyukai teman sekelasnya, perasaan itu muncul secara tiba-tiba tanpa ada sebab akibat, cowo yang disukainya bernama Ega.
Hari selanjutnya, sekolah mengadakan jalan santai, saat pembagian hadiah, dari kejauhan Ega seakan-akan memandangi Jessy.
“Eh itu si Ega kayak ngeliat aku terus ga si?”, ucap Jessy.
“Iya, tapi kamu jangan GR dia udah punya cewek dah lama, dari SD.”, jawab Erika.
“Ada yang bilang udah putus, waktu kelas 7 tapi ga tau lagi.”, jawab Rayna.
“Oh iya aku ga boleh GR, tapi kenapa setiap kita eye contact seakan-akan dia menyukaiku” kata Jessy dalam hati.
Sepulang dari jalan santai Jessy memberanikan follow sosmednya Ega, tanpa diduga Ega juga folback Jessy dan malamnya Ega mengirim pesan kepada Jessy.
“Jess, ips ada tugas gambar? gambar apa?”, pesan Ega.
“Iya ada, gambar benua.”, jawab Jessy.
Mereka pun melanjutkan obrolan itu.
“Tau nggak, kemarin si Ega nanya ke aku tentang kamu Jess.” ucap Rayna.
“Ha? nanya apa dia?”, jawab Jessy.
“Ya nanya, kalau kamu udah punya cowo apa belum?”, ucap Rayna.
“Eh kayaknya dia suka kamu deh Jess.” ucap Erika.
Bel pulang sekolah pun berbunyi, Jessy dan teman-temannya biasa pulang bersama dan menunggu di jemput orangtuanya. Namun hanya Jessy yang belum dijemput lalu datanglah Ega.
“Hai Jess, belum dijemput nih, mau aku antar ngga?”, ucap Ega.
“Engga, ga usah ngerepotin.” jawab Jessy.
“Sama sekali engga.” jawab Ega.
Jessy pun naik ke motor milik Ega. Jessy tidak mengerti apa yang dirasakannya, sedangkan Edy pun begitu ia tidak mengerti apa yang membuatnya bisa tertarik satu sama lain. Perasaan ini muncul secara tiba-tiba tanpa sebab, saat tiba di rumah Jessy. Jessy mengucapkan terima kasih kepada Ega karena telah mengantarnya pulang. Jessy memandangi motor Ega sampai tak terlihat. Ia pun masuk ke dalam rumah dan malamnya mereka saling mengirim pesan.
Hari demi hari mereka semakin dekat dan Ega pun menyatakan perasaannya kepada Jessy, mereka selalu bersama-sama. Beberapa bulan berlalu dan mereka sudah lulus Jessy dan Ega tidak satu sekolah lagi, Jessy begitu sibuk dengan tugasnya kali ini. Ia pun menjadi jarang menghubungi Ega, sementara Ega pun juga jarang menghubungi Jessy, Jessy juga merasakan kehilangan begitu sakit bagi Jessy untuk itu Jessy mencari informasi tentang Ega. Saat Jessy bertemu dengan Rayna dan Erika.
“Mau ngomong apa?”, tanya Jessy.
“Kamu tau nggak Ega dikabarkan pacaran sama yang 1 sekolah sama dia” kata Erika karena Erika dan Ega 1 sekolah.
“Hah? Beneran?” tanya Jessy kaget.
“Iya makanya jauhin dia.” ucap Rayna.
Tanpa sadar Jessy meneteskan air matanya, Jessy menyesal karena telah terlalu mengaguminya. Ia masih ingat jelas tentang kenangannya bersama dengan Ega dan ucapan Ega.
“Jess buat apa nangisin dia, nggak guna tau nggak.” kata Rayna yang mencoba menenangkan.
“Aku cuman nggak habis pikir dia bisa berubah kayak gini.” jawab Jessy.
“Udah lah nggak usah disesali, emang dia tuh banyak omong kosong aja.” tutur Erika.
“Merelakan tidak segampang itu, walaupun aku dan dia udah dekat 1 tahun.” jawab Jessy.
“Iya, kita tahu Jess, kita kan Cuma nyemangatin kamu aja.” ucap Rayna.
Sekarang hanyalah kecewa yang ada. Jessy masih saja tidak percaya dan menyangka hal ini bisa terjadi. Sungguh ia benar-benar ingin sekali berbicara dengan Ega dan ingin ia sendiri yang akan menjelaskannya kepada Jessy. Tetapi apalah dayanya saat ini, ia hanya bisa diam termangu melihat dan mendengar semua yang terjadi. Ia tidak sanggup harus berkata apa lagi. Sekarang yang bisa Jessy lakukan hanyalah memganggap hal yang terjadi padanya dengan Ega dulu tidak pernah ada dalam hidupnya. Ia harus bisa merelakan semua ini meskipun Sulit tuk dilakukannya. Melupakan dan merelakannya adalah cara yang terbaiknya untuknya saat ini.
Cerpen Karangan: Vernanda
ig: vrnandaaaa_
Cerpen Waktu Singkat merupakan cerita pendek karangan SMPN 1 Puri, Vernanda, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.
"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"
Share ke Facebook Twitter WhatsApp" Baca Juga Cerpen Lainnya! "
Januari (Part 1)
Oleh: Dianathalie JulianthySebelumnya Dira percaya dengan yang namanya takdir, dia percaya manusia bisa jatuh cinta karena ditakdirkan bersama. Takdir itu sudah ada alur ceritanya, dan happy endingnya. Hingga akhirnya, seorang manusia
Akhir Yang Selalu Sama
Oleh: Anggia Brenda Segita“Aku merasa cocok denganmu, lagipula aku malas untuk beradaptasi dengan perempuan baru”, katamu. Aku selalu tertegun dengan pernyataanmu itu, tetap saja aku selalu merasakan ketidakpastian darimu. Kita hanya teman
Loves Bloom in Their Heart (Part 2)
Oleh: Agatta“Gimana soalnya?” tanya Fiane. Rizkia dan Fiane sedang berada di kantin karena sekarang jam istirahat. “Gila, beuh! Susahnya minta ampun, deh, Ne! gue akhirnya cuma ngerjain 4 soal kecuali
Pertemuan Kembali
Oleh: YersitaKali ini acara diklat yang kesekian kalinya aku ikuti. Bukan di dalam kota seperti biasanya, pemerintah daerah mengutusku mengikuti diklat di Jakarta. Tentu saja kesempatan ini tidak ku sia-siakan.
Luka Hati
Oleh: Sari Fia Ningsih“Kenapa kamu tidak lupakan dia saja sih,” kata Titi teman sebangku Ririn. “Kamu tidak mengerti aku Ti, aku sayang dia meskipun dia tak menyayangi aku tapi aku tetep sayang
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"
Leave a Reply