Gatotkaca Anggugah (Gatotkaca Menggugat)

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Dongeng (Cerita Rakyat)
Lolos moderasi pada: 5 January 2022

Pada suatu ketika di Kerajaan Purubhaya, diceritakan kalau raja kerajaan tersebut yaitu Gatotkaca merasa sedih ketika melihat banyak rakyatnya yang menderita. Namun, dalam hatinya dia juga merasa marah karena dia teringat pada saat dia membunuh Kala Pracona, Bhatara Siwa sempat berjanji kepada Gatotkaca dan isi janjinya itu adalah kalau Gatotkaca berhasil membuh Kala Pracona, maka Bhatara Siwa akan memberikan kemakmuran kepada seluruh rakyat Purubhaya. Namun takdir berkata lain, rakyat Purubhaya malah menderita dan karena tak kuasa melihat rakyatnya menderita lagi, Gatotkaca pun murka dan berniat pergi ke Kahyangan untuk meminta pertanggung jawaban.

Namun, diceritakan ketika dia keluar dari Istana Purubhaya, Gatotkaca mengurungkan niatnya untuk pergi ke Kahyangan karena dia melihat Dang Hyang Naradha turun ke dunia. Kemudian karena melihat ada dewa turun ke kerajaannya, Gatotkaca pun menyambut beliau dengan hangat dan menanyakan maksud kedatangan Dang Hyang Naradha ke Purubhaya. Mendengar pertanyaan Gatotkaca, Dang Hyang Naradha lalu menyampaikan maksud kedatangan beliau ke Purubhaya dan maksud kedatangan beliau tak lain adalah untuk meminta bantuan kepada Gatotkaca karena pada saat itu para dewa di Kahyangan mengalami pertikaian antar dewa karena hasutan dari adik Kala Pracona yang bernama Kala Pragola, raja kerajaan Krenda Ditala. Pada saat mendengar ucapan Dang Hyang Naradha, Gatotkaca pun murka dan menyebut kalau dewa di Kahyangan telah ingkar janji kepadanya. Namun kemarahannya tak berlangsung lama karena Dang Hyang Naradha berhasil menenangkannya dan pada saat itu pula Gatotkaca bersedia untuk membantu para dewa melawan Kala Pragola. Mendengar itu, Dang Hyang Naradha pun berterima kasih dan kemudian beliau pun kembali ke Kahyangan.

Diceritakan setelah Dang Hyang Naradha kembali ke Kahyangan, Gatotkaca lalu melesat ke langit untuk pergi ke kerajaan Krenda Ditala. Di tengah perjalanan, dia bertemu dengan ayahnya Bima dan pamannya Arjuna. Pada saat itu diceritakan kalau Bima dalam perjalanan untuk mengundang Gatotkaca untuk menghadiri upacara Rajasuya Yadnya. Namun, Gatotkaca menolak tawaran tersebut karena pada saat itu dia mendapat tugas untuk mengalahkan Kala Pragola. Mendengar ucapan Gatotkaca, Bima dan Arjuna pun bersedia ikut bersama Gatotkaca untuk bertarung melawan Kala Pragola. Kemudian ketiga kesatria itu melanjutkan perjalanan mereka ke kerajaan Krenda Ditala.

Sementara itu di Krenda Ditala, Kala Pragola bersama pasukannya bersiap untuk pergi ke Kahyangan untuk membalaskan dendam kakaknya, Kala Pracona dengan cara menghancurkan Kahyangan. Namun di tengah perjalanan dia dihadang oleh Gatotkaca, Bima, dan Arjuna. Kemudian karena teringat kalau kakaknya dibunuh oleh Gatotkaca, Kala Pragola mengurungkan niatnya untuk menghancurkan Kahyangan dan memilih untuk membalas dendam dengan membunuh pembunuh Kala Pracona yaitu Gatotkaca.

Lalu pertarungan besar antara Gatotkaca, Bima, dan Arjuna melawan pasukan Raksasa Kala Pragola. Walaupun mereka kalah jumlah, ketiga kesatria itu berhasil membunuh banyak pasukan Kala Pragola. Melihat banyak pasukannya yang tewas, Kala Pragola mengeluarkan senjata andalannya yaitu panah Geni Astra. Kemudian ketika panah tersebut ditembakkan, seketika muncul api berkobar ketika panah tersebut menyentuh tanah. Bima dan Arjuna pun terpaksa mundur. Namun berbeda dengan Gatotkaca, Gatotkaca yang melihat api berkobar yang datang kearahnya lalu mengeluarkan ajian warisan Bhatara Bayu yaitu ajian Bayu Bajra. Dengan ajian tersebut seketika muncul angin puyuh dari tubuh Gatotkaca dan dengan angin puyuh tersebut, api dari Geni Astra pun dapat dipadamkan.

Merasa terdesak akhirnya Kala Pragola memutuskan untuk kabur dengan menyelam di lautan. Melihat musuhnya lari ke lautan, Gatotkaca lalu meminta bantuan Bima untuk mengejar Raksasa tersebut. Kemudian Bima pun memanggil putranya yang lain yaitu Windu Segara yang merupakan putra bima yang lahir dari seekor naga. Dengan cepat Windu Segara pun muncul dari laut dan bertanya kepada Bima tentang keperluan apa yang harus dilakukan sampai-sampai Bima akhirnya harus memanggil Windu Segara. Kemudian Bima menjelaskan kalau Windu Segara harus dapat memancing Kala Pragola keluar dari air agar bisa dibunuh oleh Gatotkaca. Windu Segara pun bersedia melakukannya dan kemudian dia pun kembali ke dalam air untuk melawan Kala Pragola.

Diceritakan, karena Windu Segara akan semakin sakti ketika ada di dalam air, maka Kala Pragola pun kewalahan ketika bertarung melawan Windu Segara dan akhirnya dia pun memutuskan untuk kembali ke daratan. Namun, Kala Pragola pun terkejut setibanya di daratan karena dia sudah ditunggu oleh Gatotkaca. Merasa tak ada jalan untuk kabur, akhirnya Kala Pragola pun bertarung dengan Gatotkaca. Pertarungan pun berlangsung sengit, namun pada akhirnya Kala Pragola dapat dikalahkan.

Tiba-tiba, Gatotkaca terkejut karena mayat Kala Pragola bersinar dan dari sinar tersebut muncul seorang berwajah tampan. Orang tampan itu lalu memberi tahu Gatotkaca kalau dia adalah seorang Yaksa (Sejenis Makhluk Halus) bernama Sang Suketu. Sang Suketu juga menjelaskan kalau dia dikutuk untuk lahir sebagai Raksasa karena dia pernah menganggu tapa seorang Brahmana.

Karena merasa kutukannya telah usai, Sang Suketu lalu berterima kasih kepada Gatotkaca karena sudah membebaskannya dari kutukan dan kemudian Yaksa tersebut kembali ke alamnya. Dengan dikalahkannya Kala Pragola, maka tugas Gatotkaca pun selesai dan kemudian dia bersama ayah dan pamannya kembali ke Indraprastha untuk menghadiri upacara Rajasuya Yadnya.

Tamat…

ADVERTISEMENT

Cerpen Karangan: I Gede Ngurah Sayoga
Blog / Facebook: @NgrSayoga

Cerpen ini dimoderasi oleh Moderator N Cerpenmu pada 5 Januari 2022 dan dipublikasikan di situs Cerpenmu.com

Cerpen Gatotkaca Anggugah (Gatotkaca Menggugat) merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Si Pahit Lidah (Rawa Batu Menangis)

Oleh:
Pada zaman dahulu kala hiduplah seorang Raja dengan Permaisuri-nya yang dikaruniai seorang putri yang sangat cantik nan anggun, rambutnya selalu terurai hitam panjang, sang Putri sangat suka mengenakan bando

Putri Duyung Yang Berubah Wujud

Oleh:
Putri duyung adalah cerita dongeng yang mempunyai beperapa versi. Suatu hari ada seorang ibu yang membuang anak perempuanya yang bernama arum, zaman itu masih zaman kuno. Bayi itu ditemukan

Jingga Di Desa Pigura (Part 2)

Oleh:
Ternyata sudah subuh. Jingga pun kembali merasa sedih, karena harus terputus lagi dengan mimpi indahnya. Ia kembali menceritakan mimpinya kepada teman-temannya dan juga kepada orangtua serta neneknya. Orangtua, nenek

Si Buntung dan Putri Mutiara

Oleh:
Di sebuah pulau kecil nan terpencil,., kehidupan masyarakatnya adalah kebudayaan nelayan dan petani..di sebelah timur pulau itu dominan masyarakat terjun kelaut sebagai nelayan, dan sebelah barat pulau dominan pertanian…

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *