Pino Kurcaci Hutan

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Anak, Cerpen Fantasi (Fiksi)
Lolos moderasi pada: 7 October 2018

The Power Girls adalah nama persahabatan antara Siska, Nessa dan Sasa.
Suatu hari saat libur panjang, mereka bertiga berencana untuk berlibur bersama. “Enaknya kita liburan di mana?” tanya Nessa. “Kemah aja gimana? Di hutan sebelah rumah Siska?!” usul Sasa. “Tapi kan banyak binatang buas, aku takut!” Nessa memang anak yang penakut. “Gak kok, di sana aman 100%, tapi mitosnya di hutan dekat rumahku itu ada kurcaci lho, baik” jelas Sisca panjang lebar. “Ihhh aku takut” kata Nessa. “Ih itu kan hanya mitos” mereka bertiga pun sepakat untuk kemah di hutan dekat rumah Sisca.

Setelah mendirikan tenda dan menggelar tikar, ketiga sahabat itu duduk di atas tikar menikmati udara yang segar dan dingin. “Wah sejuk banget ya!” Sasa membentangkan tangannya sambil menghirup udara segar. “Iya, ini hutannya belum tercemar polusi dan masih sejuk” Sisca memberitahu.

Tiba tiba, mereka melihat ada kurcaci pendek, kecil, dan memakai topi serta pakaian imut yang mendatangi mereka. “Uwaaaa kurcaciiiii!!!” Nessa ketakutan. Mereka bertiga ketakutan semua. “Tenang, aku Pino. Kurcaci yang tinggal di hutan ini. Aku kelaparan, apakah kalian memiliki makanan?” tanyanya ramah. Sisca, Nessa dan Sasa sudah tidak takut lagi. “Pino, kita punya roti, nasi dan ikan goreng” Pino pun menyantap makanan yang diberikan oleh ketiga sahabat itu.

“Terimakasih anak baik” ucap Pino. “Ternyata benar mitos itu kalau ada kurcaci di sini” kata Sisca. “Iya, aku tinggal di pojok hutan” jawab Pino.

Mereka berempat pun mengobrol ngobrol, bercanda ria, bahkan Pino membawa mereka berkeliling hutan sampai sampai mereka berenang di danau yang indah. Sisca dan kedua sahabatnya kemah di hutan selama 5 hari. 5 hari full mereka buat bersenang senang dan seru seruan bersama Pino. Sampai akhirnya mereka harus berpisah.

“Terimakasih Pino, kau telah menjadi teman kami selama dikemah” kata the power girls. “Sama sama, terimakasih juga kalian semua. Aku berpesan pada kalian, jangan beritahu siapa siapa kalau aku ada di sini. Cukup rahasia kita saja” ucap Pino. “Iya Pino” jawab serempak the power girls. “Terimakasih” jawab Pino.

Pengalaman itu adalah pengalaman yang tidak akan pernah mereka lupakan. Bahkan, mereka menjadi sahabat dan the power girls sering berkunjung ke hutan untuk bertemu Pino.

Cerpen Karangan: Yacinta Artha Prasanti
Blog / Facebook: santi artha

Cerpen Pino Kurcaci Hutan merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Belajar Doa

Oleh:
Sebagai seorang Ibu sudah semestinya menjadi guru untuk anak-anaknya. Sama halnya denganku. Hari ini aku ingin mengajarkan doa pada anak sulungku, doa harian. Harapannya agar kelak ia tahu bahwa

Clurit dan Linggis

Oleh:
Aku terdiam memangu ketika mendengar suara bising dari arah samping rumaku – tetangga. Sering kali pasangan suami istri itu bertengkar, tak jarang keluar jancukannya bahkan kalimat-kalimat pencerai secara tidak

Cahaya Penyelamat

Oleh:
Penghujung malam kali ini. Di atas balkon dengan beralaskan kursi yang kususun memanjang. Aku terbaring sendirian. Hanya sendiri menikmati sepi, menatapi langit malam berhiaskan bulan emas yang tinggal separuh.

Koki Cilik

Oleh:
Franita Siskya Ayuningtyas, itulah namanya. Dia biasa dipanggil Tyas. Tyas hobi memasak. Tyas juga mempunyai toko kecil-kecilan di gazebo rumahnya. Pagi itu, Tyas jogging-jogging di dekat taman kota bersama

Kegiatan Turun Temurun

Oleh:
“Kamu bosan?” tanya mama ketika di dalam mobil “Iya mah aku mual nih masih lama gak ke bandungnya?” tanyaku “Dulu mamah juga kaya kamu pada saat mamah ke bandung

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *