About My Love

Cerpen Karangan:
Kategori: Cerpen Cinta Sedih, Cerpen Cinta Segitiga, Cerpen Galau
Lolos moderasi pada: 7 May 2015

Aku gak boleh larut dalam perasaan ini. aku takut… benar-benar takut.
Di satu sisi aku sangat mencintai kekasihku tapi di sisi lain aku sangat merasa nyaman jika berada di dekatnya.
Entah kenapa aku jadi merindukannya tiap aku jauh darinya, dan merasa nyaman ketika berada di sisinya. Bahkan tanpa aku sadari aku sering terbuai lamunan tentangnya tersenyum sendiri saat mengingat kebersamaan kami.

Di dekatnya selalu membuatku ceria, tertawa dan bahagia, aku seolah melihat sosok kekasihku di dalam dirinya.
Satu hal yang makin membuatku senang dia bilang aku mirip dengan seseorang yang dulu pernah menjadi orang terdekat di dalam hidupnya, apa maksudnya mengatakan hal itu kepadaku sama sekali aku gak tahu.
Apa dia menginginkan aku menjadi orang yang terdekat di dalam hidupnya? entahlah…
Aku gak menginginkan hal itu terjadi tapi kenapa di dalam hati kecilku merasa senang jika ternyata memang seperti itu maksudnya?

Huuuffttt… aku bingung dengan perasaanku sendiri, yang aku tahu seseorang yang aku cinta hanyalah Ryan walaupun kami menjalani long distance sampai saat ini.
Tapi kenapa aku terjebak oleh perasaanku sendiri…
Apakah ini ujian buatku? tapi ujian ini begitu berat
Aku takut gak bisa menahan gejolak ini dan akan semakin membuatku terjatuh lebih dalam lagi.
Aku telah mengucap janji sumpah setiaku bersama Ryan, akankah semua itu ternodai?
Aku sama sekali gak menginginkan hal itu terjadi. Dia lah orang pertama yang membuatku merasa dicintai dan aku gak akan mungkin bisa menggoreskan luka di dalam hatinya. Aku sayang Ryan dan aku yakin dia pun juga sangat menyayangiku.
“Okay Rista loe harus lupain perasaan loe ke Zein. itu Cuma perasaan sesaat aja jangan mikir yang macem-macem” ujarku pada diriku sendiri.

Aku mulai berfikir kalau perasaan itu wajar saja jika ku alami seperti kebanyakan orang yang menjalani hubungan jarak jauh pastilah sangat merasa kesepian dan jika ada seseorang yang dekat dengannya mungkin aja dianggapnya spesial atau nyaman karena di sela-sela kesepiannya itu masih ada seseorang yang memperhatikannya,
“cinta loe masih sepenuhnya buat Ryan Rista, dan akan selamanya seperti itu. hanya untuk Ryan titik” ujarku meyakinkan kepada diriku sendiri karena bagiku sampai kapan pun Ryan takkan pernah terganti.

Dear diary…
Satu tahun sudah aku menjalani semua ini di, aku masih setia menunggu nya. Setiap hari aku selalu berkhayal akan kehadirannya kembali di sisiku… gimana kabar dia disana? apakah dia setia dan menyimpan cintanya hanya untukku? aku sangat merindukannya di, andai aja aku bisa bertemu satu menit saja di… itu sudah sangat membahagiakan hatiku.
Tapi sayang di… itu hanya angan-nganku saja… karena pada kenyataannya aku masih harus lebih lama lagi menunggunya…
Semoga penantianku ini gak akan sia-sia dan akan indah pada waktunya… zzzz

Kututup diary mungilku, Cuma dengan diary pemberian RYAN ini aku bisa bercerita. Dia memberikan diary ini tepat di hari ulang tahunku yang ke-18 dia bilang dia sengaja ngasih aku sebuah buku diary agar aku bisa mengukir kisah-kisah indah cerita kami. Dia memang cowok yang sangat istimewa, pendiam tapi romantis. Sungguh sulit untukku berpaling dari cintanya, cintanya yang begitu tulus.

Well… untuk menghapus perasaanku ke zein aku coba mencari kesibukan-kesibukan lain, hingga sudah beberapa minggu ini aku gak bertemu dengannya. Dia sibuk kerja sedangkan aku sibuk kuliah.
Sebenarnya dia beberapa kali mencoba menghubungiku tapi aku abaikan, aku takut benar-benar mencintainya, karena bagaimanapun aku gak akan mau membagi cintanya Ryan. Aku ingin menjadi cewek yang baik dan setia untuk kekasihku.
Walau sesunggunya aku gak sempurna tapi aku ingin mencintai kekasihku dengan sempurna.

Hari ini weekend… aku sengaja bangun siang menikmati waktu liburku.
“naaaa…” hp ku berdering membangunkan aku yang masih tertidur pulas. Dengan mata yang belum terbuka sempurna kubuka ponselku, sms dari Zein.
“Rista, aku dah di depan pintu rumah kamu, kamu keluar ya? aku tunggu”
Mataku terbelalak membaca sms dari zein. aku sudah gak bisa menghindar lagi mau gak mau aku harus menemuinya.
“mampus gue! gimana nih?” aku segera bergegas ke kamar mandi untuk gosok gigi dan cuci muka biar agak fresh dikit.
Lima menit kemudian aku turun dari lantai dua dan membuka daun pintu rumahku. Sudah ada sosok cowok berpostur tubuh tinggi khas dengan hidung mancungnya. yaa dia adalah Zein, cowok yang selalu bermain di fikiranku akhir-akhir ini. cowok yang aku hindari karena aku takut jatuh cinta kepadanya.
Dia sudah mengulum senyum manisnya kepadaku, senyum yang tampaknya sangat indah dan ikhlas.
“zein… kamu ada apa kesini?” tanyaku basa basi
“aku ganggu ya?” Tanya nya sembari melirikku
“oh enggak kok, masuk zein” ujarku sembari membimbingnya untuk memasuki ruang tamu yang kurang lebih berukuran 12 x 8.
“silahkan duduk zein, oh ya mau minum apa?”
“gak usah ta, ta kenapa kamu aku sms gak pernah dibalas aku telfon kamu juga gak pernah kamu angkat? apa aku punya salah sama kamu ta?”
Seketika itu aku gugup karena memang aku belum menyiapkan alasan or jawaban untuk pertanyaan itu.
“mmmmm… sorry ya zein akhir-akhir ini aku sibuk banyak tugas kampus”
“ta, aku kesepian banget gak ada kamu” ujarnya sembari menggenggam tanganku
Ingin rasanya aku lepaskan genggaman tangan itu tapi kenapa sangat sulit?
“ta… aku sayang ma kamu, aku ngerasa nyaman jika di dekat kamu, kamu mau gak jadi cewekku?”
“aa… aku… akuuu”
Aku segera melepaskan genggaman zein “sorry zein aku dah punya cowok. Dia kuliah di Amerika dah setahun ini dia disana, dan aku masih menunggu kedatangannya zein”.
Terlihat kekecewaan di raut wajah zein, wajah yang tadinya ceria kini menjadi muram.
“iyaaa ta gak papa kok… aku bisa ngerti. tapi satu hal ta yang harus kamu tahu kalau aku sayang banget ma kamu. izinkan aku untuk menjaga kamu” ujarnya bersungguh-sungguh
Kulihat kedua matanya tampak tak ada dusta di matanya, aku melihat keseriusan darinya. seketika itu hatiku tersentuh, terbesit kebimbangan di sela-sela hatiku yang mungkin memang rapuh. zein tiba-tiba memelukku aku tak kuasa menahan pelukannya. “aku sayang ma kamu ta” bisiknya padaku
Seketika itu aku menitikkan air mata. Air mata untuk dua hal yang pertama karena aku merasa bersalah kepada kekasihku karena walau sedikit rasa sayangku telah terbagi dan yang kedua air mata karena aku merasa sakit, aku juga menyayangi zein dan kini aku telah membuatnya terluka.
Perlahan kulepaskan pelukan zein, “maafin aku ya zein?”
“gak papa ta… bisa menyayangimu adalah kebahagiaan terbesar untukku”
Ujarnya tersenyum berusaha menyembunyikan kesedihannya.

Semenjak itu kami sangat dekat tetapi tentu saja hanya sebagai sahabat. Banyak waktu yang kulalui bersamanya hari-hari yang sangat menyenangkan dan perlahan memory tentang Ryan pun sedikit demi sedikit terhapus, aku lebih banyak menghabiskan waktu untuk memikirkan zein. zein yang kini nyata dan ada di hadapanku. Dari hari ke hari aku sudah mulai mencintai zein, aku tahu ini salah tapi aku juga gak tahu kenapa bisa seperti ini.Kenapa TUHAN menganugrahkan cinta disaat aku sudah memiliki kekasih?
Bulan telah berganti bulan dan tiba-tiba saja zein memberikan kabar yang sugguh mengejutkan. Dia telah memiliki kekasih, rekan sekantornya. Bagai tersambar petir rasanya aku mendengar semua itu. “YA TUHAN… kenapa seperti ini? sakit rasanya?”
Walau hubunganku dengan zein hanya sebatas sahabat tapi aku sudah mulai mencintainya. Mungkin ini memang salahku juga, aku sudah salah membagi cinta… aku mencintai kekasih dan sahabatku.
“RYAN” masihkah dia setia denganku?
Banyak kejadian yang gak bisa aku jelaskan tapi semua ini membuat aku sadar kalau aku harus bisa menjaga cintaku. Aku akan menjaga cinta pertamaku, gak akan aku ulang kesalahan yang sama aku gak mau mengecewakan RYAN saat dia pulang nanti.

Kulalui hari-hariku seperti dulu sebelum aku kenal zein. aku sibuk kuliah karena sebentar lagi mau manyusun skripsi, sibuk dengan kegiatan sosial dan juga hangout bareng temen-temen kampus.
Tak terasa setengah tahun sudah berlalu. saat itu aku sedang membuka email, ada email dari Ryan

ADVERTISEMENT

Sayang lusa aku balik ke Indonesia. kamu gimana kabarnya baik-baik kan disitu

Seketika itu juga aku loncat-loncat kegirangan. Betapa bahagianya hatiku karena saat yang aku tunggu-tunggu akhirnya tiba juga. penantianku selama tiga tahun ini akhirnya berakhir juga dia yang selama ini aku tunggu akan kembali untukku.
Senyum tak henti-hentinya menghiasi wajahku. membayangkan saat kedatangannya aku memeluknya dan mengatakan betapa aku sangat merindukannya.

Akhirnya hari yang aku tunggu-tunggu tiba juga sudah tak sabar rasanya untukku ingin segera bertemu dengannya.
Tapi benar-benar malang saat pulang menuju rumah dari bandara RYAN mengalami kecelakaan yang cukup parah, aku segera menuju rumah sakit tempat dia dirawat. Aku lemas seketika melihatnya terbaring tak berdaya, tangis pun tak henti-hentinya mengalir dari mataku. hatiku amat pilu benar-benar takut kehilangannya. Ryan mengalami gegar otak, aku senantiasa berada di sampingnya mendampingi disaat-saat tersulitnya. aku berharap ada keajaiban yang bisa menyembuhkan dia hingga dia bisa bahagia bersamaku.

Perlahan Ryan membuka matanya “Rista…” ujarnya lirih
“iya sayang” ujarku sambil meneteskan air mata
Ryan menggenggam tanganku sambil tersenyum “aku seneng sayang akhirnya aku bisa ketemu kamu, kenapa kamu nangis? aku mau kamu senyum. pleaseee” pintanya memelas
“tapi yan?”
“ssshhhhttt” Ryan menutup bibirku dengan jarinya
“senyum sayang buat aku, please” ujarnya sambil menyunggingkan senyumnya
Dengan sekuat tenaga aku mencoba tersenyum walau tangis tak juga enyah dari raut wajahku.
“sekarang aku udah tenang sayang walaupun Tuhan memanggilku aku sudah ikhlas aku sudah bahagia karena bisa melihat senyum terindah bidadariku”
“sayang kamu jangan bicara seperti itu” tangisku semakin terisak
“sayang walaupun aku gak ada nanti tapi aku selalu menjagamu disini” dia menunjuk dadaku “aku selalu di hatimu, kamu harus selalu bahagia. tetap tersenyum karena itu kebahagiaanku” ujarnya perlahan semakin lirih
Air mataku semakin berlinang melihat kekasihku yang mungkin sebentar lagi aku akan kehilangannya. Dia tersenyum dan perlahan menutup kedua matanya.
“Ryan… bangguuunnn ryyaaannn banggguuuunnn” ujarku histeris hatiku benar-benar hancur seketika itu aku merasa telah kehilangan separuh jiwaku. berat bagiku untuk mengikhlaskan kepergian Ryan.

Disaat pemakamannya aku berdiri manatap batu nisan yang bertuliskan nama “RYAN ANDIKHA” akhirnya aku benar-benar kehilangan ryan untuk selama-lamanya. Aku memang kehilangan raganya tapi aku tak akan pernah kehilangan hatinya, karena hatinya akan selalu bersamaku.
“selamat tinggal sayang semoga kamu bahagia di alam sana” ajarku sembari menaburkan bunga di pusaran makamnya dengan deraian air mata melepaskan kepergiannya.
You always in my heart.

Selesai

Cerpen Karangan: Fitri Riska W
Facebook: Fitrie Satriany

Cerpen About My Love merupakan cerita pendek karangan , kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya.

"Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!"

WhatsApp


" Baca Juga Cerpen Lainnya! "


Cara Kita Berpisah

Oleh:
Awal mula bertemu Awal mula baikan Awal mula komitmen Awal mula kehilangan Awal mula melepaskan Akhirnya meninggalkanmu sendirian “apa kau akan datang” tanyamu padaku “tentu aku akan datang, kau

Ku Bawa Hatiku Ke Dalam Damai (Part 2)

Oleh:
Tiga hari kemudian, Edo datang menghampiriku. Saat itu aku sedang duduk di taman, sepulang kuliah. Sementara Alya dan Teo pergi, kencan. “Hei Mel, kok sendirian aja?” “Alya kencan sama

Wait For Me In Heaven

Oleh:
‘Tunggu aku yah di surga. Aku sayang banget sama kamu. Maafkan aku, aku pernah membentakmu. Dan sempat tidak percaya denganmu. Aku lebih percaya dengan lelaki b*rengsek itu daripada kamu

Batas

Oleh:
Aku pun tak pernah menyukai sebuah cerita sedih namun kusadari bahwa tidak akan ada cerita bahagia apabila cerita sedih itu tidak terjadi, dan barangkali dalam cerita ini Kebahagiaan adalah

Sekeping Memori

Oleh:
Senja lenyap tergantikan malam. Rembulan hadir membawa sebilah rasa syahdu. Mengusir keriangan hingar bingar terangnya hari. Meninggalkan kesan. Menyambut sang mimpi. Hany terpaku menatap wajah kekasihnya. Wajahnya merona seperti

“Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?”
"Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan cerpenmu.com loh, bagaimana dengan kamu?"

One response to “About My Love”

  1. Nur Dwi Apriliani Safitri says:

    Ceritanya bikin aku jadi baper nih!???

    # BAPER

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *